Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Sakit Perut Melilit pada Anak
Sakit perut pada anak sering menjadi kekhawatiran banyak orang tua. Apakah Ibu juga sedang mengalaminya? Sangat wajar jika Ibu merasa ...

Sakit perut pada anak sering menjadi kekhawatiran banyak orang tua. Apakah Ibu juga sedang mengalaminya?
Sangat wajar jika Ibu merasa bingung dan khawatir ketika anak rewel mengeluhkan perutnya sakit. Terlebih karena si Kecil juga belum bisa mengutarakan dengan jelas apa yang dirasakannya.
Maka itu, yuk cari tahu penyebab sakit perut pada anak, serta cara mengatasinya dengan tepat!
Gejala Anak Sakit Perut
Gejala anak sakit perut sebenarnya tergantung pada penyebabnya, Bu. Meski begitu, sakit perut pada anak biasanya ditandai dengan gejala atau tanda-tanda, seperti:
-
Nafsu makan berkurang.
-
Mual.
-
Muntah.
-
Diare.
-
Sembelit.
-
Masuk angin/perut kembung.
-
Sering buang angin.
Jika si Kecil sudah bisa berbicara, Ibu mungkin bisa langsung tahu apa yang ia alami karena anak sudah bisa langsung menyampaikan gejala yang dirasakannya.
Nah kalau si Kecil belum terlalu lancar bicara, Ibu bisa perhatikan dari gerak-gerik yang ia tunjukkan. Misalnya, anak sering menangis atau lebih rewel dari biasanya, tidak ingin bermain, tidak mau makan dan minum, meringkuk sambil menggosok bagian perut, atau ekspresi wajah kesakitan.
Ibu bisa juga cek langsung gejala sakit perut pada anak di Tummypedia, ya! Hasilnya bisa Ibu download langsung, lho, untuk dikonsultasikan lagi nanti dengan dokter anak atau Tim Bebecare yang hadir 24 jam untuk menjawab pertanyaan Ibu.
Baca Juga: Tanda-Tanda Pencernaan Si Kecil Lancar dan Tidak Bermasalah
Penyebab Sakit Perut pada Anak
Sakit perut bisa disebabkan oleh adanya gangguan pencernaan pada anak. Adapun beberapa penyebab sakit perut yang umum dialami anak adalah sebagai berikut.
1. Gastroenteritis atau Flu Perut
Salah satu penyebab sakit perut pada anak yang umum dialami adalah gastroenteritis atau flu perut. Mengutip dari laman Clinical and Experimental Gastroenterology, gastroenteritis adalah kondisi peradangan pada usus atau sistem pencernaan.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, parasit, dan virus yang menyebabkan infeksi hingga membuat perut terasa sakit. Gejala yang ditimbulkan, seperti diare, dengan atau tanpa muntah, dehidrasi, serta demam ringan.
2. Sembelit atau Konstipasi
Selain gastroenteritis, menurut dokter spesialis anak, Sophia Patel, MD, sembelit juga kerap menjadi penyebab sakit perut pada anak. Jika anak Ibu susah BAB atau tidak BAB selama beberapa hari sehingga perutnya terasa sakit, kemungkinan ia mengalami sembelit.
Pada kondisi ini, si Kecil mungkin akan mengeluhkan sakit perut, perut kembung, atau perut terasa tidak nyaman.
3. Alergi Makanan
Tahukah Ibu? Anak sakit perut juga bisa disebabkan oleh alergi makanan, lho. Melansir dari KidsHealth, alergi makanan bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan merusak tubuh. Kalau anak Ibu memiliki alergi makanan, maka harus menghindari penyebabnya agar tidak terjadi masalah serius di kemudian hari.
4. Iritasi Usus Besar
Iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah penyakit pencernaan kronis yang memengaruhi usus besar. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala nyeri sakit perut hilang timbul pada anak.
Gejala yang timbul biasanya ditandai dengan diare yang sebentar muncul lalu hilang, timbul kembali, atau sembelit dan diare selama beberapa waktu.
5. Perut Kembung
Tak hanya orang dewasa, perut kembung umum terjadi pada anak juga, Bu. Kondisi ini bisa terjadi akibat pola makan yang kurang tepat, seperti minum minuman bersoda, makan pedas, kafein, makan kacang-kacangan, dan konsumsi kafein.
Perlu diketahui ya, Bu, kafein tidak selalu terkandung di dalam kopi, tetapi juga cokelat. Bila anak makan coklat berlebihan, gas bisa menumpuk dalam perut si Kecil sehingga menyebabkan perutnya terasa kembung.
6. Terlalu Banyak Makan
Jangan salah, Bu. Terlalu banyak makan juga bisa menjadi penyebab sakit perut pada anak, lho.
Ketika si Kecil antusias dengan makanan yang ada di depannya, makan dengan cepat dan lahap, bahkan terlalu cepat bisa membuat perutnya terasa tidak nyaman. Alhasil, anak bisa mengalami sakit perut.
7. Stres
Ketika anak merasa stres atau khawatir, ia bisa langsung merasa sakit pada perutnya, lho, Bu. Jika sakit perut yang dialami tidak jelas penyebabnya dan terjadi secara berulang, bisa jadi karena stres. Terlebih, bila area perut yang sakit berpusat di area sekitar pusar.
Pada kondisi ini, si Kecil mungkin akan mengeluh sakit perut biasa. Nah, Ibu bisa bertanya pada si Kecil, seperti apa yang sedang dirasakan atau dikhawatirkan, kemudian biarkan anak bercerita mengenai keluhannya.
8. Usus Buntu
Usus buntu atau apendisitis ditandai dengan sakit pada bagian kanan bawah perut anak. Jadi, kalau anak Ibu mengeluh sakit perut parah, bahkan sampai bergerak sedikit saja terasa sakit bukan main, usus buntu bisa menjadi penyebabnya.
Apendisitis atau usus buntu sering terjadi pada anak di atas usia 5 tahun.
Baca Juga: Cara Menjaga Pencernaan untuk Sistem Imun Anak
Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak
Anak sakit perut umumnya bisa sembuh dengan sendirinya. Bahkan, kondisi ini dapat pulih tidak lebih dari 1-2 jam lamanya. Namun, Ibu dapat membantu proses pemulihannya dengan melakukan berbagai hal sebagai berikut:
-
Biarkan anak berbaring dan beristirahat.
-
Kompres perut si Kecil dengan air hangat.
-
Pijat perut anak secara lembut dan perlahan untuk membantu mengeluarkan gas.
-
Banyak minum air putih.
-
Jangan makan terlalu banyak.
-
Perbanyak makanan kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
-
Hindari makan sebelum waktu tidur.
Kapan Sakit Perut Dianggap Berbahaya dan Perlu Bawa Anak ke Dokter?
Sakit perut pada anak yang muncul sesekali dan bisa hilang sendiri sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, Bu. Sakit perut juga umumnya tidak menimbulkan bahaya atau gangguan kesehatan lain pada anak.
Tapi, Ibu tetap harus mengamati perubahan gejala-gejalanya. Apakah semakin membaik atau justru semakin memburuk dan disertai dengan gejala tidak biasa lainnya?
Baiknya segera bawa ke dokter jika sakit perut anak tidak kunjung membaik setelah 24 jam, semakin parah, atau disertai gejala-gejala berikut:
-
Wajah anak pucat, lesu, dan berkeringat.
-
Ada tanda-tanda dehidrasi.
-
Demam di atas 38 derajat Celsius.
-
Muntah dan mual terus-menerus.
-
Muntah berdarah.
-
Nyeri perut parah.
-
Nyeri semakin parah saat bergerak.
-
Susah buang air kecil.
-
Nyeri atau pembengkakan di area selangkangan.
-
Ruam kulit yang menimbulkan nyeri.
-
Buang air besar berdarah.
-
Kulit berwarna kuning.
Berbagai gejala tersebut adalah beberapa kondisi sakit perut pada anak yang berbahaya dan perlu penanganan khusus. Kalau anak Ibu mengalami sakit perut disertai salah satu gejala di atas, segera bawa si Kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak
Setelah mengetahui penyebab dan cara mengatasi sakit perut pada anak, kini saatnya bagi Ibu untuk terus menjaga kesehatan pencernaan anak supaya keluhan penyakit yang sama tidak terjadi lagi.
Apalagi, ternyata kesehatan pencernaan anak sangat berhubungan dengan seberapa baik sistem imunnya bekerja melindungi si Kecil. Itulah mengapa kenapa anak yang sering sakit bisa menjadi salah satu tanda pencernaannya sedang tidak sehat, dan begitu pula sebaliknya.
Ibu pasti ingin, kan, si Kecil tumbuh menjadi anak yang sehat dan selalu ceria? Jadi, pastikan ia selalu mendapat asupan bernutrisi untuk mendukung kesehatan pencernaannya (happy tummy).
Nah selain dari sumber makanan sehari-hari, seperti sayur dan buah-buahan, asupan serat juga bisa didapat si Kecil dari susu pertumbuhan tinggi serat seperti Bebelac Gold 3 yang mengandung kombinasi FOS:GOS 1:9.
FOS:GOS adalah kombinasi prebiotik yang memainkan peran kunci dalam membantu menjaga metabolisme usus, melindungi usus dari bakteri jahat, dan menjaga kekebalan tubuh anak. Faktanya, 80% dari sistem kekebalan anak terletak di saluran pencernaannya, lho!
Bebelac Gold 3 juga diperkaya dengan omega 3 dan 6, 13 vitamin dan 5 mineral, dan fish oil yang bisa mendukung otak si Kecil tumbuh hebat dengan memiliki akal yang kreatif (happy brain) serta hati yang ceria (happy heart).
Ingin tahu tips dan informasi lainnya tentang kesehatan pencernaan anak? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub untuk dapatkan fitur-fitur menarik seputar tumbuh kembang anak hebat!
Referensi:
- KidsHealth. https://kidshealth.org/en/kids/abdominal-pain.html. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Scripps. https://www.scripps.org/news_items/6821-stomach-pain-in-kids-and-teens. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Raising Children. https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/stomach-ache#treatment-for-stomach-pain-nav-title. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Better Health Channel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/abdominal-pain-in-children. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Health Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/stomachaches-5-things-parents-should-know/. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Health Direct. https://www.healthdirect.gov.au/abdominal-pain-in-children. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Mayo Clinic Health System. https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/stomachache-in-children-how-to-know-if-its-serious. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Cedars Sinai. https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/i/irritable-bowel-syndrome-ibs-in-children.html. Diakses pada 12 Agustus 2022.
- Clinical and Experimental Gastroenterology. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3108653/. Diakses pada 12 Agustus 2022.