10 Probiotik Alami untuk Diare pada Anak
Probiotik untuk diare berguna untuk melawan bakteri dan virus jahat serta melindungi usus agar tidak mudah terinfeksi. Efeknya, frekuensi BAB berkurang dan si Kecil lebih cepat sembuh.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Diterbitkan: 16 Desember 2024
Diperbarui: 31 Oktober 2025
Probiotik untuk diare berguna untuk menjaga kadar bakteri baik di usus. Lantas, bagaimana caranya dan apa saja sumber probiotik untuk anak?
Apa Itu Probiotik dan Bagaimana Cara Kerjanya untuk Diare?
Probiotik adalah bakteri atau makhluk hidup berukuran kecil yang baik bagi saluran cerna. Probiotik membantu proses pencernaan serta meredakan beberapa jenis gejala penyakit.
Probiotik untuk diare bekerja dengan cara menyeimbangkan bakteri baik di usus untuk melawan bakteri jahat penyebab diare, terutama saat diare akibat konsumsi antibiotik.
Probiotik juga memperkuat lapisan pelindung di usus sehingga bakteri dan virus penyebab diare sulit menginfeksi.
Manfaat Probiotik untuk Diare
Probiotik mampu mengurangi frekuensi BAB berlebih saat diare. Bakteri baik ini juga membantu penyerapan berbagai mineral yang hilang akibat diare, seperti kalsium, zat besi, magnesium, dan zinc.
Probiotik pun membantu mempercepat durasi diare dan memulihkan gejala yang menyebabkan si Kecil tidak nyaman, seperti sakit perut.
Probiotik bisa diberikan saat diare, setelah menyelesaikan obat antibiotik, atau untuk pencegahan diare pada anak.
Sumber Makanan Probiotik untuk Diare pada Anak
Probiotik dapat ditemukan secara alami dalam makanan yang difermentasi, makanan dengan tambahan probiotik, atau suplemen. Berikut adalah contoh makanan kaya probiotik:
1. Pisang Hijau
Nutrisi yang terdapat dalam pisang hijau memiliki efek prebiotik. Pati resisten dan pektin yang ada di pisang hijau menjadi makanan bagi bakteri baik di saluran pencernaan.
Bakteri tersebut kemudian memfermentasi dua jenis serat ini dan menghasilkan butirat serta asam lemak rantai pendek lainnya yang bermanfaat bagi tubuh.
Asam lemak rantai pendek ini diketahui dapat membantu mengatasi berbagai masalah pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
2. Yoghurt
Yoghurt adalah sumber makanan probiotik yang mudah ditemukan, tapi hati-hati bila memberikannya pada anak yang lambungnya sensitif.
Yoghurt terbuat dari susu yang difermentasi oleh bakteri baik bernama Lactobacillus casei sehingga bisa bantu mengatasi diare akibat efek samping antibiotik.
Selain itu, yoghurt juga dapat bantu menurunkan risiko anak terinfeksi bakteri atau virus. Maksimalkan juga efek probiotik ini dengan konsumsi serat inulin.
Baca Juga: 20 Makanan yang Baik untuk Pencernaan Anak
3. Srikaya
Buah srikaya kaya serat yang membantu melancarkan pencernaan, melunakkan feses, dan mencegah sembelit, wasir, serta penyakit usus.
Menariknya, biji srikaya juga diketahui dapat menjadi sumber prebiotik, yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik di usus dan membantu menjaga keseimbangan mikrobioma.
4. Almond Milk Yogurt
Apabila si Kecil memiliki alergi susu sapi atau intoleransi laktosa, berikan almond milk yogurt sebagai sumber probiotik untuk diare.
Meski berasal dari bahan nabati, proses fermentasi susu almon ini juga menggunakan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Selain yogurt almon, ada juga yogurt dari oat, kacang mede, atau daging kelapa.
5. Tempe
Tempe terbuat dari kacang kedelai yang difermentasi menggunakan kapang (ragi) dan bakteri asam laktat (BAL) yang mempunyai potensi sebagai probiotik.
Menurut penelitian, tempe bagus untuk makanan anak diare karena bisa bantu meredakan gejala diare akut dan mempercepat penyembuhan.
Tempe juga bisa bantu menaikkan berat badan anak setelah sembuh dari diare.
6. Sourdough Bread
Sourdough bread merupakan roti yang difermentasi alami dengan ragi liar dan bakteri baik Lactobacillus.
Roti ini merupakan salah satu pilihan terbaik makanan kaya probiotik untuk diare yang disebabkan oleh IBS (sindrom iritasi usus besar).
Menurut penelitian, probiotik di dalam sourdough bread menyeimbangkan komposisi bakteri baik di dalam usus si Kecil.
Baca Juga: 15 Obat Diare Anak yang Alami dan Aman
7. Kefir
Kefir merupakan salah satu produk susu fermentasi dengan kandungan probiotik.
Ada sekitar 60 spesies probiotik unik dalam kefir, tapi yang paling mendominasi adalah Lactobacillus kefiri, Lactococcus, Streptococcus, dan Leuconostoc.
Minuman fermentasi satu ini pada umumnya dibuat dari susu sapi dan susu kambing. Rasanya seperti yoghurt, tetapi teksturnya lebih cair.
8. Natto
Natto adalah makanan tradisional jepang yang terbuat dari kedelai difermentasi. Teksturnya lengket dan berlendir, dengan bau dan rasanya yang cukup tajam.
Hal ini mungkin akan membuat si Kecil sulit untuk menerima makanan ini. Walau begitu, natto kaya akan probiotik yang mampu melawan bakteri penyebab gangguan pencernaan.
Menurut penelitian, natto mampu meredakan gejala diare, konstipasi, perut kembung, hingga peradangan usus (IBS).
9. Miso
Miso merupakan pasta dari kedelai yang difermentasi menggunakan ragi Aspergillus oryzae. Hasil fermentasi miso berupa probiotik Lactobacillus plantarum dan Leuconostoc.
Miso merupakan sumber probiotik yang cocok diolah untuk sup. Tambahan sayur-sayuran, kuah, dan miso cocok untuk mengembalikan cairan, menambah jumlah bakteri baik, serta menjaga bakteri baik agar tetap hidup.
10. Growol
Ternyata, ada pangan lokal sumber probiotik untuk diare, yaitu growol. Makanan khas Kulon Progo, Yogyakarta ini merupakan olahan fermentasi dari singkong yang direndam 4 hari.
Studi dari Jurnal Gizi Klinik (2010) menyebutkan, growol mengandung probiotik Lactobacillus casei yang melawan virus dan bakteri penyebab diare sehingga frekuensinya berkurang.
Lebih lanjut, studi ini merekomendasikan untuk konsumsi growol setiap hari untuk mencegah diare.
Baca Juga: Apakah Anak Diare Boleh Minum Susu, dan Apa Alternatif yang Aman?
Apakah Probiotik Selalu Aman untuk Anak Diare?
Tidak selalu, sebaiknya berikan probiotik untuk anak usia di atas 1 tahun. Hingga saat ini, belum ada riset tentang keamanan probiotik untuk bayi.
Konsultasikan dengan dokter bila anak memiliki kondisi kelemahan imun, seperti pasien kemoterapi, lahir prematur, HIV, autoimun, diabetes, dan kanker darah.
Dalam kondisi ini, probiotik bisa menyebabkan infeksi darah (sepsis), resistensi antibiotik, dan keracunan akibat produksi zat berbahaya dari probiotik.
Dosis suplemen probiotik untuk diare diberikan setiap hari selama 5–7 hari. Berikan sesegera mungkin saat si Kecil diare. Untuk penyembuhan diare, berikan jenis probiotik Lacticaseibacillus rhamnosus.
Ibu juga bisa cek kesehatan pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang! Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Jangan lupa untuk daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!
