10 Penyebab Anak Sakit Perut Disertai Muntah dan Solusinya
Sakit perut pada anak disertai muntah bisa disebabkan keracunan makanan, intoleransi laktosa, benda tertelan, sampai masalah kesehatan tertentu. Waspada bila si Kecil menunjukkan gejala lainnya.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Sakit perut umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika sakit perut pada anak disertai muntah, perlu Ibu waspada. Berikut penyebab anak sakit perut disertai muntah dan cara mengatasinya:
Penyebab Sakit Perut pada Anak Disertai Muntah
Ini dia 10 penyebab sakit perut pada anak disertai muntah yang perlu Ibu ketahui, adakah yang sering si Kecil alami?
1. Gastroenteritis
Gastroenteritis merupakan salah satu penyebab sakit perut pada anak disertai muntah. Selain itu, penyakit ini seringkali disertai diare, demam, dan nyeri perut.
Gastroenteritis disebabkan infeksi virus, seperti rotavirus, dan perlu Ibu ketahui infeksi ini mudah menular melalui makanan atau kontaminasi air.
2. Keracunan Makanan
Keracunan makanan umumnya disebabkan kuman yang tumbuh pada makanan/minuman yang tidak diolah dengan baik. Gejala anak yang keracunan makanan mirip dengan gastroenteritis.
Selain gejala-gejala di atas, anak juga berisiko mengalami dehidrasi, biasanya terjadi pada anak yang lebih kecil.
3. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah kondisi sistem pencernaan yang tidak dapat mencerna laktosa.
Intoleransi laktosa bisa menyebabkan sakit perut pada anak disertai muntah, juga kembung, masuk angin dan diare.
4. Intususepsi
Intususepsi adalah kondisi usus terlipat lalu menyusup ke dalam bagian usus, dan umum terjadi pada anak usia kurang dari 3 tahun.
Beberapa gejala yang dialami anak yang mengalami intususepsi adalah sakit perut yang parah, feses disertai darah, muntah, dan tubuh sangat lemah.
5. Hirschprung
Kelainan saluran cerna berupa sumbatan sebagian juga dapat terjadi pada anak, yaitu akibat tidak terbentuknya saraf, sehingga segmen usus kesulitan berfungsi seperti usus normal pada umumnya.
6. Obstruksi Usus
Obstruksi usus adalah penyumbatan yang menghalangi makanan atau cairan melewati usus kecil atau usus besar anak.
Ini bisa terjadi karena adanya jaringan parut, usus yang terpelintir atau menyempit, atau akibat benda yang tertelan.
Baca Juga: 8 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus
7. Radang Usus Buntu
Appendicitis (apendisitis) atau radang usus buntu merupakan keadaan darurat yang bisa mengancam jiwa anak.
Gejala radang usus buntu yang umum dialami anak adalah nyeri di sekitar area pusar yang menjalar ke perut bagian kanan bawah, mual dan muntah, serta tidak nafsu makan.
8. Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis terjadi ketika adanya jaringan yang menonjol (seperti benjolan/bengkak) pada salah satu atau kedua selangkangan.
Benjolan akan membesar atau terasa sakit ketika anak menangis atau mengejan. Hernia bisa terperangkap, dan membuat aliran darah di sekitarnya terhenti sehingga menyebabkan jaringan di hernia mati.
9. Torsi Testis
Torsi testis terjadi saat testis berputar atau terpelintir sehingga mengurangi aliran darah ke skrotum. Berkurangnya aliran darah ini menyebabkan bengkak dan rasa sakit.
Gejala lain yang menyertainya adalah anak sakit perut dan muntah, mual, sering BAK, dan demam.
10. Benda Tertelan
Balita cenderung suka memasukkan benda-benda kecil yang ada di tangannya ke dalam mulut.
Tanda disadari, beberapa dari mereka menelan benda tersebut. Tentu ini berisiko menimbulkan sakit perut pada anak disertai muntah.
Baca Juga: 6 Pertolongan Pertama Anak Sakit Perut Sebelum ke Dokter
Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak yang Disertai Muntah
Sakit perut pada anak disertai muntah, umumnya dapat diobati dengan melakukan pengobatan rumahan, sebagai berikut:
-
Banyak istirahat
-
Minum banyak cairan
-
Melakukan diet lunak jika anak mengalami gejala sembelit
-
Setelah muntah, jangan berikan makanan padat selama beberapa jam
-
Hindari makanan atau minuman yang melukai lambung
Seperti sudah disebutkan, sakit perut pada anak merupakan hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun si Kecil memerlukan pertolongan medis segera jika ia mengalami ini:
-
Rasa sakit yang sangat parah
-
Tinja disertai darah ketika anak BAB karena sembelit.
-
Ada muntahan berwarna hijau
-
Muntah darah.
-
Gatal-gatal, tampak pucat, pusing, atau bengkak pada wajah.
-
Demam dan batuk parah.
-
Sakit saat buang air kecil
-
Berat badan turun drastis.
Segera bawa ke dokter anak untuk pemeriksaan lanjutan. Selain itu, jangan sungkan pula untuk meminta bimbingan ahli dari BebeCare.
BebeCare hadir 24/7 dan Ibu bisa menggunakan layanan tanpa perlu membuat janji. Tim ahli di dalamnya akan membantu mengatasi setiap permasalahan si Kecil jadi Ibu tak perlu merasa khawatir lagi.