Anak Susah BAB: Penyebab, Ciri dan Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi anak susah BAB Ibu bisa meningkatkan asupan serat, memenuhi kebutuhan cairan, mengajak anak bergerak aktif, hingga membuat jadwal ke toilet yang teratur.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Anak susah BAB biasanya cenderung rewel karena perutnya sakit tapi tidak bisa pup lancar. Apa yang membuat anak sembelit dan bagaimana cara menanganinya?
Penyebab Anak Susah BAB
Susah BAB disebut juga dengan istilah sembelit dan konstipasi. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menyebabkan sembelit pada anak:
- Kekurangan asupan serat.
- Kurang bergerak aktif. Misalnya lebih suka duduk nonton TV atau main game.
- Menahan BAB karena terlalu asik bermain.
- Menahan BAB karena takut pergi ke toilet sendiri.
- Merasa tidak nyaman menggunakan toilet umum.
- Alergi makanan tertentu.
- Kesalahan konsumsi obat.
Bagaimana Ciri-Ciri Anak Sembelit?
Gejala sembelit pada setiap anak bisa sedikit berbeda. Namun, pada umumnya ciri-ciri anak sembelit adalah sebagai berikut:
- BAB kurang dari 3 kali seminggu.
- Ukuran feses lebih besar dan keras dibandingkan biasanya.
- Feses yang dikeluarkan tampak bulat-bulat kecil seperti bentuk feses kelinci.
- Mengejan berlebihan saat BAB.
- Sakit perut melilit.
- Feses bercampur darah karena proses mengejan melukai kulit anus.
- Perut kembung.
- Tidak nafsu makan.
Pada beberapa kasus, sedikit pup di celana bisa menjadi ciri anak susah BAB terutama jika usianya sudah di atas 1 tahun. Ini sering disalahartikan sebagai diare, tapi bukan.
Pup yang keluar ini adalah sisa feses yang encer dan terjepit di sekitar feses yang sudah mengeras. Feses encer itu dapat ikut merembes keluar, terkadang saat anak batuk, bersin, atau buang angin.
Untuk memantau kondisi pencernaan anak, Ibu dapat memanfaatkan tools Poop Tracker di BebeJourneysecara gratis. Cukup dengan mengunggah foto pup terbaru si Kecil dan hasil analisisnya bisa didapat dalam 60 detik saja.
Hasil analisis dapat Ibu unduh dan simpan di handphone sebagai dokumen pendukung saat konsultasi ke dokter.
Baca Juga: Kenali Penyebab BAB Anak Keras dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Anak Susah BAB
Jika anak sembelit apa yang harus Ibu lakukan? Supaya BAB anak lebih lancar dan perutnya terasa lebih nyaman, berikut beberapa cara mengatasi sembelit pada anak:
1. Pastikan Asupan Cairan Cukup
Berikan anak lebih banyak air minum untuk melembutkan tekstur feses yang kering dan mengeras di usus.
Ibu bisa memberikan air putih, susu khusus anak sembelit, infused water dengan potongan buah, dan makanan berkuah seperti sup bayam bening.
Namun, jangan berikan teh, minuman manis, atau jus buah kemasan karena kandungannya rendah serat tapi justru tinggi gula yang bisa memperparah gejala.
2. Makan Buah
Ibu perlu memberikan banyak buah-buahan yang tinggi serat jika anak susah BAB untuk memperlancar pencernaannya.
Contoh buah yang baik untuk anak sembelit adalah apel dengan kulitnya, pepaya, mangga, anggur, jeruk, pir, strawberry, blackberry, dan kurma.
Berikan sedikit demi sedikit dulu pada mulanya agar tidak justru membuat perut kembung karena asupan serat yang berlebihan secara mendadak.
3. Perbanyak Makan Sayur
Selain kaya mineral dan vitamin, sayur juga termasuk bahan makanan yang kaya serat. Jadi, konsumsi sayur dapat bantu memperlancar pergerakan makanan di dalam perut.
Sayuran yang disarankan untuk anak susah buang air besar antara lain adalah brokoli, kubis, wortel, buncis, bayam, kentang dengan kulitnya, dan jagung.
Baca Juga: 7 Vitamin untuk Anak yang Susah Buang Air Besar
4. Berikan Makanan Sumber Probiotik
Jika anak sulit BAB, Ibu bisa coba bantu lancarkan pencernaan si Kecil dengan memberikan makanan kaya probiotik. Beberapa contoh makanannya adalah tempe, keju, dan yogurt.
Probiotik adalah jenis bakteri baik yang mempunyai tugas khusus untuk menjaga kesehatan pencernaan anak.
5. Berikan Makanan Kaya Prebiotik
Untuk memperkaya jumlah bakteri baik (probiotik) dalam usus, Ibu juga perlu optimalkan pemberian makanan sumber prebiotik.
Prebiotik adalah jenis serat khusus yang akan difermentasi di usus dan dijadikan makanan bagi bakteri baik. Contohnya adalah pisang, alpukat, daun rumput laut, dan susu tinggi serat seperti Bebelac 3 GroGreat+
Sebagai Ahli Pencernaan No. 1, Bebelac 3 GroGreat+ diperkaya dengan prebiotik FOS:GOS dengan rasio 1:9 yang telah teruji klinis secara internasional mampu optimalkan kesehatan pencernaan si Kecil.
6. Hindari Junk Food
Junk food tidak disarankan untuk dikonsumsi sehari-hari karena rendah nutrisi. Pada anak yang sulit BAB, makanan ini harus lebih dihindari.
Selain rendah nutrisi, sebagian besar junk food juga tidak mengandung serat sehingga dapat memperburuk konstipasi pada si Kecil.
Contoh junk food meliputi keripik kentang, nugget, sosis, burger, pizza, biskuit, cake, coklat, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 15 Obat Alami untuk Anak yang Susah BAB
7. Ajak Anak Bergerak Aktif
Anak yang jarang bergerak aktif akan memiliki pergerakan usus yang lambat. Jadi, makanan yang dimakan si Kecil tidak segera tercerna dengan baik.
Supaya pencernaannya dan BAB menjadi lebih lancar, maka Ibu perlu mengajak si Kecil bergerak aktif minimal 60 menit setiap harinya.
Ibu bisa mengajak si Kecil berjoget menggunakan lagi favoritnya, jalan-jalan berkeliling taman di pagi hari, atau main sepeda keliling komplek di sore hari.
8. Buat Jadwal ke Toilet
Anak-anak seringkali menahan buang air besar. Hal ini dapat memicu anak susah BAB. Untuk mengatasinya, Ibu bisa melatih anak agar rutin BAB setiap hari.
Buat jadwal yang teratur dengan meminta si Kecil pergi ke toilet pada waktu yang sama setiap hari.
Sebaiknya jadwal ini dibuat setelah si Kecil selesai makan. Minta ia duduk atau jongkok di atas toilet selama 3-5 menit, dan ciptakan suasana yang nyaman dan rileks untuk anak.
Baca Juga: 7 Tips agar BAB Anak Lancar dan Tidak Keras, Ibu Wajib Tahu!
9. Konsisten dengan Jadwal Makan Anak
Perubahan jadwal makan dapat membuat perut si Kecil kaget. Misalnya, anak seharusnya makan siang pada pukul 12.00 lalu tiba-tiba berubah menjadi pukul 14.00 siang.
Pada waktu yang biasanya ia mencerna makanan, perutnya masih kosong sehingga anak jadi tidak BAB. Jadi, selalu usahakan memberi makan anak tepat waktu agar BAB-nya lancar.
10. Ingatkan Anak untuk Tidak Menahan BAB
Meski mungkin si Kecil takut untuk pup karena teringat rasa sakitnya saat mengejan, Ibu perlu sering-sering ingatkan dirinya untuk tidak menahan keinginan BAB.
Misalnya dengan berkata, “Nak, kalau pupnya ditahan-tahan terus, nanti perutnya makin sakit, lho. Yuk, coba pup dulu sebentar.”
Hindari juga memarahi anak apabila ada pup yang mengotori celananya, karena justru dapat membuat si Kecil semakin berusaha menahan BAB.
Apabila gejala anak susah BAB masih bertahan setelah melakukan cara-cara di atas, segera bawa ke dokter untuk konsultasi. Ibu juga bisa langsung hubungi tim BebeCare jika masih ada pertanyaan atau kekhawatiran tertentu terkait pencernaan anak.