6 Penyebab Anak Sering Muntah dan Cara Mengatasinya
Anak sering muntah bisa disebabkan oleh gastritis, GERD, keracunan makanan, atau infeksi saluran kencing. Maka itu, jangan sembarangan mengatasi anak muntah.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Anak sering muntah lebih dari 6 kali dalam sehari adalah salah satu tanda gangguan kesehatan yang perlu Ibu waspadai. Cari tahu penyebab dan pertolongan pertamanya di sini!
Penyebab Anak Sering Muntah
Ibu pasti bertanya-tanya, apa yang menyebabkan anak muntah terus-menerus? Sebenarnya ada banyak faktor yang memengaruhi, berikut di antaranya:
1. Gastroenteritis (Diare Akut)
Muntah-muntah pada anak sering kali disebabkan oleh gastroenteritis (diare akut) atau muntaber. Muntah bisa berlangsung 1 hingga 2 hari dan membuat si Kecil tidak bisa minum minuman apa pun.
Muntaber biasanya disebabkan infeksi Rotavirus atau Norovirus yang menyebabkan peradangan pada lambung dan usus halus.
Gejala muntaber juga ditandai dengan diare, kram perut, dan demam. Pada kasus yang lebih parah, bahkan bisa terjadi BAB berdarah.
2. Keracunan Makanan
Anak muntah bisa jadi karena mengonsumsi minuman atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri. Muntah karena keracunan makanan biasanya berwarna kuning atau oranye.
Karena anak sering muntah, ia bisa tidak sanggup menelan cairan sehingga rentan menjadi dehidrasi.
Baca Juga: Penyebab Anak Muntah Setelah Makan dan Cara Mengatasinya
3. Radang Usus Buntu
Dalam istilah medis radang usus buntu disebut dengan appendicitis. Kondisi ini dapat muncul ketika usus buntu tersumbat dan mengalami infeksi.
Penyumbatan biasanya disebabkan oleh feses keras, kelenjar getah bening usus yang membengkak, atau parasit. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi bakteri untuk tumbuh.
Gejala yang timbul antara lain sakit perut yang intens, demam ringan, kehilangan nafsu makan, mual, anak sering muntah, diare berlendir, dan perut membuncit.
4. Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Infeksi pada saluran kencing cukup sering terjadi pada anak, terutama anak perempuan. Gejala yang ditunjukkan antara lain:
- Demam.
- Merasa sangat sering ingin pipis yang tidak tertahankan.
- Frekuensi buang air kecil sangat sedikit.
- Aroma urin sangat tidak sedap.
- Mengeluh kesakitan saat buang air kecil.
- Urin berwarna keruh dan gelap.
- Ada darah di dalam urin.
- Mengompol baik di siang atau malam hari.
- Nyeri di punggung bagian bawah.
- Perut bagian bawah terasa sakit.
Infeksi saluran kemih (ISK) stadium lanjut dapat menyebabkan mual dan muntah-muntah.
Baca Juga: 8 Penyebab Anak Muntah di Malam Hari
5. Pankreatitis
Sebanyak 15-35% kasus muntah-muntah pada anak disebabkan oleh pankreatitis.
Pankreas adalah organ yang mengontrol kadar gula darah, mengurai makanan, dan mengosongkan perut setelah proses pencernaan.
Pankreatitis biasanya ditandai dengan rewel, mual, muntah, nyeri tiba-tiba pada perut bagian atas, jaundice (penyakit kuning), nafsu makan buruk, dan sakit punggung, dada, atau pinggang.
6. Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada lapisan penutup otak bernama meningen yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Penyakit ini sebenarnya cukup jarang terjadi, namun kehadirannya dapat mengancam keselamatan jiwa anak. Oleh karena itu, tindakan medis harus secepatnya didapatkan.
Selain muntah-muntah, gejala yang menyertai meningitis adalah mual, demam, sakit kepala, leher kaku, mata lebih sensitif terhadap cahaya, kelelahan, rewel, dan tidak nafsu makan.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Anak Muntah karena Masuk Angin
Pertolongan Pertama untuk Anak Sering Muntah
Anak muntah-muntah lebih dari 24 jam tidak boleh dibiarkan karena dampaknya dapat mengakibatkan dehidrasi yang membahayakan nyawa.
Lantas, apa yang harus dilakukan ketika anak muntah terus? Berikut tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengatasi anak yang muntah terus:
- Beri air putih sedikit-sedikit setiap 15 menit sekali untuk cegah dehidrasi pada anak.
- Berikan oralit sebagai alternatif air putih untuk mengembalikan cairan tubuh, karena oralit kandungannya mirip dengan cairan muntah.
- Posisikan anak berbaring miring ke kiri untuk mencegah cairan lambung naik kembali ke atas dan memicu muntah.
- Jika anak sudah sanggup makan, berikan makanan hambar seperti nasi putih tim, roti panggang tawar, kentang rebus, atau biskuit tawar.
- Pastikan anak cukup istirahat.
Itulah beberapa langkah pertolongan pertama jika anak sering muntah. Muntah adalah gejala dari suatu penyakit. Jadi agar si Kecil tidak muntah-muntah lagi, penyebab utamanya harus diobati sampai tuntas.
Jangan ragu membawa si Kecil ke dokter untuk memastikan penyebab dan pengobatannya sesuai penyebab yang mendasari.
Ibu juga dapat bertanya langsung ke tenaga ahli di BebeCare terkait kesehatan pencernaan anak. Layanan interaktif ini tersedia secara real time untuk Ibu hubungi 24/7 tanpa membuat janji terlebih dahulu.