10 Penyebab Anak Muntah di Malam Hari
Refluks asam lambung, muntaber, dan keracunan makanan kerap jadi penyebab anak muntah di malam hari. Waspadai bila si Kecil muntah terus-menerus disertai gejala lainnya.

Penyebab anak muntah di malam hari perlu Ibu pahami agar bisa siaga mengatasinya di rumah, atau memutuskan pergi ke dokter jika memang kondisinya butuh pertolongan medis segera.
Penyebab Anak Muntah di Malam Hari
Muntah umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang pencernaan. Lantas, kenapa anak tiba-tiba muntah malam hari? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Refluks Asam Lambung
Pernahkah si Kecil tiba‑tiba terbangun dan mengeluh sakit perut dan ingin muntah di malam hari? Bisa jadi penyebabnya adalah refluks asam lambung, Bu.
Anak yang tidur telentang bisa mengalami refluks asam lambung, yaitu naiknya asam lambung ke tenggorokan. Ini bisa menyebabkan muntah atau batuk-batuk mendadak saat tidur.
Untuk mengatasinya, Ibu bisa bantu baringkan anak miring ke kiri dan ganjal kepalanya dengan bantal agak tinggi.
2. Asma
Asma kambuh di malam hari bisa menyebabkan sesak napas dan batuk berat hingga memicu muntah. Saluran napas anak menyempit saat tidur, membuat udara sulit masuk.
Batuk-batuk kering cukup parah inilah yang sampai memicu refleks anak muntah.
Selain sesak napas dan batuk berat, penyebab anak muntah malam hari akibat asma juga menimbulkan napas berbunyi, sulit tidur nyenyak, dan anak tampak gelisah.
3. Batuk Kering atau Berdahak
Batuk yang memburuk di malam hari bisa menimbulkan refleks muntah. Bila dahak tertelan, bisa membuat anak mual saat berbaring.
Batuk kering mungkin akan bertambah parah jika si Kecil bernapas melalui mulut, yang lalu menyebabkan bagian dalam mulut kering dan teriritasi.
Ibu bisa coba gunakan humidifier, naikkan posisi kepala si Kecil, dan hindari pemicu alergi untuk mengatasinya.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Muntah, Perut Kembung, dan Mencret
4. Keracunan Makanan
Penyebab anak muntah malam hari dan disertai demam, kemungkinan ia mengalami keracunan makanan.
Tidak hanya muntah, keracunan makanan juga umumnya ditandai dengan diare, sakit perut, badan menggigil, hingga muntah berulang.
5. Alergi Makanan
Jika si Kecil makan sesuatu yang memicu alerginya saat makan malam, gejala bisa muncul di malam hari dalam bentuk muntah, gatal, atau pembengkakan.
Sebagai solusinya, coba Ibu catat makanan yang anak konsumsi dan konsultasikan ke dokter untuk tes alergi. Dengan begitu, kondisi ini dapat dicegah di kemudian hari.
6. Gastroenteritis (Muntaber)
Penyebab anak muntah malam hari akibat infeksi virus atau bakteri dapat menyebabkan peradangan saluran cerna dan memicu muntah, demam, dan diare.
Anak muntah malam hari akibat muntaber umumnya menimbulkan gejala muntah berulang, sakit perut melilit, lemas, kram perut, mual, diare, atau tidak mau makan.
Baca Juga: 10 Penyebab Anak Muntah Setelah Makan dan Penanganannya
7. Sleep Apnea atau Mendengkur
Anak yang tidur mendengkur atau napasnya tersendat bisa terbangun dengan rasa tersedak dan muntah akibat kurang oksigen.
Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, segera periksakan si Kecil ke dokter THT guna mendapatkan penanganan yang tepat.
8. Sindrom Muntah Siklik
Kondisi langka ini membuat anak mengalami muntah berulang tanpa sebab yang jelas. Umumnya gejala disertai kulit pucat, pusing, atau kelelahan ekstrem.
Penting bagi Ibu untuk membawa anak ke dokter guna mengetahui penyebab dan pengobatan sesuai dengan kondisi si Kecil.
9. Migrain
Migrain pada anak bisa muncul sebagai nyeri kepala hebat disertai mual dan muntah, terutama saat malam hari. Pemicunya bisa berupa stres, cahaya terang, pola makan, hingga kurang tidur.
10. Radang Usus Buntu (Appendisitis)
Radang usus buntu bisa jadi penyebab anak muntah malam hari, nyeri perut kanan bawah, dan demam. Gejala bisa muncul tiba-tiba di malam hari.
Segera bawa ke IGD jika muntah disertai nyeri perut parah dan tidak mereda.
Baca Juga: 6 Penyebab Anak Sakit Perut Sebelah Kanan dan Pengobatannya
Cara Mengatasi Anak Muntah di Malam Hari
Penyebab anak muntah malam hari bisa bermacam-macam. Ibu bisa lakukan pertolongan pertama berikut ini:
1. Berikan Air Putih
Setelah 30 menit anak tidak menunjukkan tanda-tanda akan muntah lagi, coba berikan segelas air hangat suhu ruang, yakni tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Bantu si Kecil untuk menyesap airnya sedikit demi sedikit agar tidak tersedak. Jangan paksa anak untuk minum jika masih merasa mual atau masih ada reflek ingin muntah.
2. Posisikan Tidur dengan Benar
Baringkan si Kecil telentang dengan mengganjal kepalanya menggunakan bantal agak tebal agar posisi kepalanya jadi lebih tinggi dari perut.
Ibu juga bisa bantu membaringkan badannya miring ke kiri dengan posisi kepala masih sedikit terangkat lebih tinggi dari perutnya. Langkah ini mampu mencegah risiko muntah lebih lanjut.
Baca Juga: 8 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus
3. Pastikan Udara Kamar Bersih
Jika penyebab anak muntah malam hari adalah batuk karena alergi atau asma, penting menghindari berbagai pemicu alergi di kamar tidur.
Pastikan ruangan di rumah bebas dari debu, bulu hewan peliharaan, hingga asap rokok.
4. Pantau Gejala Lain
Catat seberapa banyak muntah yang keluar dan berapa kali terjadi. Hal ini sangat penting untuk memberikan laporan ke dokter saat akan diperiksa di kemudian hari.
Pantau juga kondisi anak setelah muntah, apakah ada gejala lain yang muncul seperti demam, warna muntah yang tidak seperti biasanya, dan sakit perut melilit.
Baca Juga: 9 Makanan untuk Mengatasi Anak Muntah
Jika Ibu punya pertanyaan seputar kesehatan anak, yuk langsung hubungi BebeCare!
Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!
Tanda Bahaya Kapan Harus Membawa Anak ke Dokter
Jika penyebab anak muntah malam hari disertai gejala di bawah ini, segera bawa si Kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut:
- Muntah terus-menerus, atau lebih dari 3 kali dalam semalam.
- Terdapat darah atau cairan hijau dalam muntahan.
- Anak tampak lemas, pucat, atau sangat mengantuk.
- Demam tinggi (>38,5°C), disertai diare berat.
- Muntah tidak berhenti selama lebih dari 6 jam.
- Muntah berwarna kuning terang atau berdarah.
- Anak tidak mau makan atau minum sama sekali.
- Tanda dehidrasi: bibir kering, mata cekung, atau jarang pipis.
Jangan lupa, daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!