8 Penyebab Anak Muntah di Malam Hari
Muntah bisa terjadi kapan saja, bisa jadi si Kecil tampak sehat di siang hari, namun tiba-tiba muntah di malam hari.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Penyebab anak muntah di malam hari perlu Ibu pahami agar bisa siaga mengatasinya di rumah atau memutuskan pergi ke dokter jika memang kondisinya butuh pertolongan medis segera.
Penyebab Anak Muntah di Malam Hari
Muntah pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang menyerang pencernaan. Lalu, kenapa muntah bisa terjadi di malam hari?
1. Tidur Telentang
Tidur telentang membuat anak lebih mudah mengalami refluks asam lambung, yang dapat menyebabkan terbangun tengah malam karena tersedak atau muntah akibat asam lambung naik.
Biasakan si Kecil tidur berbaring menyamping ke kiri karena lebih aman untuk lambungnya.
2. Asma
Asma yang kambuh bisa jadi penyebab anak muntah di malam hari.
Gejala asma cenderung kambuh lebih parah di malam hari karena saat tidur, saluran udara menyempit sehingga menciptakan lebih banyak hambatan bagi udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.
Gejala asma bisa menyebabkan batuk-batuk kering cukup parah sampai memicu refleks anak muntah.
3. Batuk
Penyebab anak muntah malam-malam umumnya dikarenakan batuk kering yang sudah terjadi sejak siang hari. Batuk bisa bertambah parah di malam hari hingga membuatnya muntah.
Batuk kering mungkin akan bertambah parah jika si Kecil bernapas melalui mulut, yang lalu menyebabkan bagian dalam mulut kering dan teriritasi.
Batuk berdahak juga bisa menjadi penyebab anak muntah di malam hari karena terlalu banyak dahak yang masuk ke pencernaan sehingga memicu mual.
4. Mendengkur
Jika anak sedang sakit pilek atau alerginya kambuh, ia bisa sulit bernapas lega karena jaringan hidungnya meradang dan membengkak. Akibatnya ia jadi harus bernapas lewat mulut selama tidur.
Tidur mendengkur bisa membuat sulit bernapas. Anak mungkin terbangun tiba-tiba dengan perasaan seperti tersedak, yang dapat memicu rasa panik, batuk, dan refleks ingin muntah.
5. Keracunan Makanan
Jika anak demam dan muntah di malam hari, ini mungkin pertanda ia mengalami keracunan makanan dari jajanan atau makanan yang ia konsumsi di siang harinya.
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh cara pengolahan atau penyajian makanan yang tidak higienis sehingga terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur penyebab penyakit.
Keracunan makanan akan memunculkan gejala seperti demam, sakit perut, diare, menggigil, hingga muntah.
Baca Juga: Penyebab Anak Muntah Setelah Makan dan Cara Mengatasinya
6. Alergi Makanan
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan si Kecil bereaksi berlebihan terhadap makanan yang biasanya tidak berbahaya seperti telur, ikan, dan kacang.
Hal ini bisa menjadi penyebab anak muntah di malam hari, apalagi jika makanan tersebut dikonsumsi sebelum tidur.
Gejala alergi makanan biasanya muncul beberapa menit hingga dua jam setelah mengonsumsi makanan pemicu. Maka dari itu, Ibu perlu memperhatikan apa yang si Kecil konsumsi.
7. Muntaber
Muntaber atau flu perut (gastroenteritis) ialah infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan pada lambung dan usus. Gejalanya yaitu diare, kram perut, mual, hingga anak jadi sering muntah di malam hari.
Kebanyakan kasus muntaber muncul secara tiba-tiba dan mungkin akan menunjukkan gejala muntah atau diare terlebih dahulu pada hari pertama.
8. Sindrom Muntah Siklik
Penyebab anak muntah di malam hari yang kurang umum adalah sindrom muntah siklik atau cyclic vomiting syndrome (CVS).
Ini merupakan penyakit langka yang menyebabkan serangan muntah tanpa alasan yang jelas.
Anak yang mengalami sindrom CVS biasanya akan menunjukkan gejala lain, seperti kehilangan nafsu makan, kulit pucat, sakit perut, diare, pusing, hingga dehidrasi.
Cara Mengatasi Anak Muntah di Malam Hari
Penyebab muntah di malam hari bisa bermacam-macam dan semuanya pasti mengganggu waktu tidur anak. Ibu bisa lakukan pertolongan pertama berikut ini:
1. Berikan Minum Air Putih
Setelah muntah, Bantu anak untuk duduk tegak bersandar pada kepala tempat tidur. Temani si Kecil sampai ia merasa siap untuk minum.
Setelah 30 menit anak tidak menunjukkan tanda-tanda akan muntah lagi, coba tawarkan segelas air hangat suam kuku (suhu ruang; tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin).
Beri tahu si Kecil untuk menyesap airnya sedikit demi sedikit agar tidak tersedak. Jangan paksa anak untuk minum jika masih merasa mual atau masih ada reflek ingin muntah.
2. Posisikan Tidur dengan Benar
Setelah anak sudah tidak muntah-muntah lagi, baringkan si Kecil telentang dengan mengganjal kepalanya menggunakan bantal agak tebal agar posisi kepalanya jadi lebih tinggi dari perut.
Jika si Kecil merasa tidak nyaman tidur seperti itu, baringkan badannya miring ke kiri dengan posisi kepala masih sedikit terangkat lebih tinggi daripada perutnya.
Posisi tidur miring ke kiri dapat membantu mencegah muntah lebih lanjut dan mengurangi risiko naiknya asam lambung, yang umum terjadi setelah muntah.
Baca Juga: 8 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus
3. Pastikan Udara Kamar Bersih
Jika penyebab anak muntah di malam hari adalah batuk karena alergi atau asma, penting untuk menghindari berbagai pemicu alergi di kamar tidur yang bisa memperparah kondisi anak, seperti debu, bulu hewan peliharaan, hingga asap rokok.
4. Pantau Gejala Lain
Catat seberapa banyak muntah yang keluar dan berapa kali terjadi. Hal ini sangat penting untuk memberikan laporan ke dokter saat akan diperiksa di kemudian hari.
Pantau juga kondisi anak setelah muntah, apakah ada gejala lain yang muncul seperti demam, warna muntah yang tidak seperti biasanya, dan sakit perut melilit.
Apabila muntah disertai dengan gejala lain, segeralah bawa si Kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Jika ada pertanyaan seputar kesehatan anak, hubungi tim BebeCare yang akan menjawab pertanyaan dan kecemasan Ibu setiap saat. BebeCare hadir untuk membantu dan mendukung Ibu dalam menumbuhkan anak hebat!
Untuk dapatkan lebih banyak konten parenting ter-update tentang cara menjaga kesehatan dan optimalkan tumbuh kembang si Kecil, yuk daftar Bebeclub!