5 Jenis Diare pada Anak dan Pencegahannya

Ada lima jenis diare pada anak, yaitu diare akut, kronis, osmotik, sekretorik, dan inflamasi. Pelajari risiko komplikasi dari setiap jenis diare dan cara mencegah diarenya!

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
29 Apr 2025
jenis diare pada anak-bebeclub


Memahami jenis diare pada anak dapat membantu Ibu mengenali penyebab, gejala, dan cara memberikan perawatan yang tepat. Ketahui juga cara mencegah diare pada anak di artikel ini.

Jenis-Jenis Diare pada Anak

Anak dikatakan diare jika BAB lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair atau encer, dan disertai gejala sakit seperti kembung, sakit perut melilit, dan nyeri di rektum. Diare terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Diare Akut

Diare akut adalah jenis diare pada anak yang berlangsung selama 1-2 hari. Diare akut biasanya ringan dan bisa sembuh sendiri, tapi terus berikan si Kecil lebih banyak minum agar tidak dehidrasi. 

Diare akut bisa terjadi karena makan atau minum sesuatu yang terkontaminasi bakteri. Diare akut juga umum menyebar di daycare, dan biasanya disebabkan oleh virus. 

Gejala diare akut antara lain: 

  • Pup encer atau berair.
  • Sakit perut atau kram (yang biasanya berkurang setelah buang air besar).
  • Muntah.
  • Demam.
  • Badan pegal-pegal.
  • Sakit kepala.

Baca Juga: Anak Diare dan Demam? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

2. Diare Kronis

Diare kronis merupakan jenis diare pada anak yang berlangsung selama beberapa minggu. Biasanya disebabkan karena penyakit tertentu atau masalah pencernaan. Penyebab diare kronis di antaranya: 

  • Penyakit Celiac, kondisi kesehatan dengan intoleransi gluten. 
  • Penyakit radang usus, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
  • Intoleransi laktosa.
  • Sindrom iritasi usus besar. 
  • Penggunaan antibiotik. 
  • Alergi makanan. 

Tergantung penyebabnya, diare kronis bisa menyebabkan berat badan turun, kekurangan energi, pertumbuhan terhambat, perut kembung, sendawa, mual, dan muntah. 

3. Diare Osmotik

Diare osmotik adalah jenis diare yang terjadi ketika terlalu banyak zat (seperti gula atau garam) tertahan di dalam usus, sehingga menarik air ke dalam usus dan membuat tinja menjadi encer.

Contohnya pada kasus intoleransi laktosa. Laktosa yang tidak terserap akan berpindah ke usus besar untuk difermentasi sehingga menghasilkan gas berlebih.

Gejala khas dari diare osmotik adalah pup encer, sakit perut, kembung, dan mual. Namun, diare osmotik juga bisa menimbulkan gejala parah seperti: 

  • Darah atau nanah di feses.
  • Pup dengan warna keabuan atau kehitaman.
  • Demam tinggi.
  • Dehidrasi.

Diare osmotik biasanya berhenti saat asupan zat penyebabnya dihentikan.

4. Diare Sekretorik

Diare sekretorik terjadi saat tubuh mengeluarkan terlalu banyak cairan ke dalam usus akibat gangguan keseimbangan, seperti infeksi, alergi, atau efek obat.

Normalnya, usus lebih banyak menyerap cairan. Pada kasus diare sekretorik, keseimbangan ini terganggu sehingga membuat cairan menumpuk di usus dan keluar bersama feses, yang menyebabkan diare.

5. Diare Inflamasi

Diare inflamasi terjadi akibat peradangan atau luka pada lapisan usus, seperti pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. 

Kondisi ini menyebabkan keluarnya plasma, protein, darah, dan lendir ke dalam usus, sehingga feses menjadi lebih banyak dan lebih cair.

Selain BAB encer, jenis diare pada anak ini juga membuat berat badan turun atau susah naik, pertumbuhan terhambat, dan nyeri perut. 

Baca Juga: Anak Sering BAB Tapi Bukan Diare, Apa Sebabnya?

Untuk mengetahui apakah pup anak sehat dan normal, Ibu bisa cek kondisi pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang secara gratis. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.

Komplikasi Akibat Diare

Komplikasi paling umum dari diare adalah dehidrasi. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada balita dan anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Dehidrasi sedang atau berat bisa membebani jantung dan paru-paru. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan syok yang mengancam jiwa.

Dehidrasi dapat diatasi dengan memberikan cairan elektrolit secara oral. Namun, anak yang tidak mau minum dan terus muntah bisa diberikan cairan elektrolit melalui intravena.

Jangan memberikan energy drink, soda, atau jus kemasan karena punya kadar sodium rendah dan tinggi gula. 

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Segera hubungi dokter bila diare pada anak di atas disertai dengan: 

  • Pup berdarah
  • Sakit perut. 
  • Tidak mau minum.
  • Demam tinggi.
  • Mulut kering dan terasa lengket. 
  • Muntah-muntah
  • Berat badan turun. 
  • Jarang buang air kecil.
  • Diare berulang.
  • Rasa haus yang parah.
  • Air mata tidak keluar saat menangis. 

Data WHO tahun 2021 menunjukkan bahwa diare masih menjadi ancaman serius bagi anak-anak, dengan angka kematian mencapai 444.000 per tahun atau sekitar 1.200 kematian balita setiap hari.

Penting untuk selalu memantau kesehatan anak dan mencari bantuan medis jika gejala diare berlanjut atau memburuk. Melalui penanganan yang tepat, si Kecil dapat pulih dari diare dan kembali sehat dan aktif.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Diare pada Anak 1 Tahun yang Efektif

Pencegahan Diare pada Anak

Untungnya, semua jenis diare pada anak bisa dicegah dengan langkah yang tepat. Berikut beberapa cara mencegah diare anak

  • Pastikan makanan dan minuman anak bersih. 
  • Selalu cuci tangan menggunakan sabun. 
  • Bila tidak ada akses ke air mengalir dan sabun, gunakan sanitizer beralkohol.
  • Vaksinasi rotavirus untuk mencegah diare dan muntah-muntah. 

Saat bepergian, pastikan semua yang dimakan dan diminum anak Ibu aman agar tidak terjadi diare. Tips makan dan minum aman selamat traveling meliputi: 

  • Jangan minum air keran atau menggunakannya untuk menggosok gigi. 
  • Jangan minum es batu yang terbuat dari air keran. 
  • Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi. 
  • Jangan makan buah dan sayuran mentah kecuali Ibu mencuci dan mengupasnya sendiri.
  • Jangan makan daging atau ikan mentah atau setengah matang.
  • Jangan makan makanan dari pedagang kaki lima.

Dengan memahami jenis-jenis diare pada anak, Ibu dan Ayah bisa lebih siap dalam menghadapi dan mengatasi kondisi ini. 

Jangan lupa daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan tips jaga kesehatan pencernaan anak, artikel parenting, dan panduan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. 

Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  • Afifah, M. N. (2024). Hampir 500.000 Anak di Dunia Meninggal Per Tahun karena Diare, IDAI: Keamanan Pangan Penting. Kompas.com. https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/05/073000565/hampir-500000-anak-di-dunia-meninggal-per-tahun-karena-diare-idai-keamanan
  • American College of Gastroenterology . (n.d.). Diarrhea in Children. American College of Gastroenterology. https://gi.org/topics/diarrhea-in-children/
  • Consolini, D. M. (2025a). Diarrhea in Children - Children’s Health Issues. MSD Manual Consumer Version. https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/symptoms-in-infants-and-children/diarrhea-in-children
  • Consolini, D. M. (2025b). Diarrhea in Children - Pediatrics. MSD Manual Professional Edition. https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/symptoms-in-infants-and-children/diarrhea-in-children
  • Frothingham, S. (2018, May 11). Osmotic Diarrhea: Symptoms, Causes, Treatments. Healthline. https://www.healthline.com/health/osmotic-diarrhea
  • Jacob, D. (n.d.). What Are the 4 Types of Diarrhea? MedicineNet. https://www.medicinenet.com/what_are_the_4_types_of_diarrhea/article.htm
  • Johns Hopkins Medicine. (n.d.). Diarrhea in Children. Www.hopkinsmedicine.org. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children
  • Keely, S. J., & Barrett, K. E. (2022). Intestinal secretory mechanisms and diarrhea. American Journal of Physiology-Gastrointestinal and Liver Physiology, 322(4), G405–G420. https://doi.org/10.1152/ajpgi.00316.2021
  • Tidy, C. (2018, February 15). Acute Diarrhoea in Children. Patient.info. https://patient.info/childrens-health/acute-diarrhoea-in-children


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait