8 Cara Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak
Cara stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak mulai dari tummy time hingga latihan keseimbangan. Ibu perlu terapkan tips aman dalam melatih stimulasi si Kecil.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Diterbitkan: 02 Desember 2025
Diperbarui: 02 Desember 2025
Fase duduk dan merangkak penting untuk melatih kekuatan otot dan koordinasi bayi. Ibu bisa membantu dengan stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak secara aman dan menyenangkan.
Kapan Bayi Mulai Belajar Duduk dan Merangkak?
Usia bayi mulai duduk dan merangkak adalah pada usia 6-9 bulan. Di usia ini, kemampuan motoriknya berkembang pesat untuk mendukung keseimbangan dan koordinasi tubuh.
- Usia 4-6 bulan: bayi mulai belajar tengkurap dan menopang tubuh bagian atas.
- Usia 6-8 bulan: bayi mampu duduk dengan bantuan bantal atau tangan Ibu.
- Usia 8-9 bulan: bayi mulai merangkak maju-mundur dan berpindah dari posisi duduk ke merangkak.
Tanda bayi siap duduk dan merangkak antara lain:
- Sudah bisa menahan kepala tegak saat tummy time
- Tertarik bergerak ke arah mainan
- Memiliki otot leher, bahu, dan punggung yang cukup kuat menopang tubuhnya
Cara Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak
Ibu bisa menerapkan cara melatih bayi duduk dan merangkak dengan stimulasi sederhana berikut:
1. Sering-Sering Tummy Time
Tummy time membantu bayi melatih kekuatan otot leher, bahu, dan punggung sebagai fondasi untuk duduk dan merangkak. Bayi mulai bisa tengkurap dari posisi telentang di usia 4 bulan.
Seiring waktu, ia akan belajar mengangkat tubuh bagian atas dan menopang punggungnya hingga mampu duduk serta merangkak dengan tumpuan tangan dan kaki.
Latih tummy time di permukaan datar beralas selimut lembut selama 10-15 menit.
Ibu bisa menarik perhatiannya dengan mainan berbunyi atau mengajaknya bicara agar si Kecil berusaha mengangkat kepala dan menatap Ibu.
2. Ajak Si Kecil Bermain di Lantai
Bayi umumnya mulai belajar duduk pada usia 4 bulan hingga 6 bulan, saat ia sudah bisa tengkurap, berguling, dan menahan kepala dengan tegak.
Tahap ini menandai kekuatan ototnya mulai berkembang dengan baik. Salah satu stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak adalah mengajaknya bermain di lantai.
Cara agar bayi cepat duduk dan merangkak adalah meletakkan mainan di hadapannya lalu gerakkan perlahan agar bayi terpancing untuk mendongakkan kepala dan mencoba meraihnya.
Ibu bisa mengajak bermain gelembung sabun agar bayi menoleh dan mendongak ke berbagai arah. Aktivitas ini menyenangkan, serta melatih koordinasi, keseimbangan, dan sensorinya.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Bayi 0-12 Bulan yang Perlu Diketahui
3. Letakkan Mainan di Jarak Sedikit Jauh
Pada dasarnya, bayi memiliki insting untuk terus bergerak. Nah, Bapak dan Ibu bisa manfaatkan keinginannya ini sebagai stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak.
Caranya, coba letakkan mainan yang menarik, dalam jangkauan bayi yang sedang tengkurap untuk membantunya belajar meraih mainannya dengan merangkak.
Ibu juga bisa meletakkan cermin di hadapan si Kecil. Ketika ia melihat pantulannya sendiri di cermin, bayi akan termotivasi untuk bergerak merangkak maju menuju objek yang dilihatnya.
4. Contohkan Cara Duduk dan Merangkak
Si Kecil mungkin akan lebih cepat belajar duduk dan merangkak jika Ibu atau kakaknya ikut berbaring tengkurap bersama selama tummy time.
Meskipun si Kecil melihat mainan favoritnya dalam jarak dekat, ia mungkin belum tahu bagaimana cara mengubah posisi dari tengkurap ke duduk dan merangkak.
Namun, jika Ibu atau si Kakak menunjukkan bagaimana caranya, si Kecil mungkin akan meniru gerakan tersebut dan mencoba duduk dan merangkak menuju objek itu.
5. Kurangi Penggunaan Kursi Bayi / Walker
Menempatkan bayi di kursi bayi, baby walker, atau bouncer bukan cara yang tepat untuk stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penggunaan baby walker dapat memperlambat perkembangan motorik dan mengganggu pertumbuhan tulang belakang bayi.
Jika tanpa pengawasan, risiko jatuh atau cedera pun bisa meningkat. Karena itu, biarkan bayi bermain lebih lama di lantai agar ia bebas bereksplorasi dan belajar bergerak sendiri.
Latihan bayi duduk dan merangkak ini membantu menguatkan otot sekaligus mendukung perkembangan motoriknya secara alami.
Baca Juga: 15 Ide Stimulasi Bayi 4 Bulan agar Cerdas
6. Siapkan Ruang Luas untuk Bergerak
Stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak tidak akan efektif jika ruang geraknya terlalu sempit. Si Kecil perlu area luas untuk bebas mengeksplorasi dan menguatkan otot tubuhnya.
Sediakan area khusus di lantai yang aman untuk bayi berlatih duduk dan merangkak. Pastikan tidak ada benda berbahaya di sekitarnya seperti meja kaca atau perabot tajam.
Gunakan lantai tanpa karpet tebal agar bayi lebih mudah bergerak maju. Untuk keamanan, lapisi dengan baby playmat lembut supaya ia bisa berlatih dengan nyaman dan bebas.
7. Latih dengan Posisi Duduk Bersandar
Pada usia 4 bulan, wajar jika bayi belum bisa duduk sendiri karena otot lehernya masih berkembang. Beberapa bayi masih perlu topangan agar tetap seimbang saat duduk.
Ibu bisa melatihnya dengan mendudukkan bayi di kursi bersandar atau di lantai beralaskan selimut, serta menambahkan bantal sebagai penopang agar tidak jatuh ke belakang.
Setelah bayi mulai bisa duduk tegak, latih keseimbangannya sambil meletakkan mainan sedikit di luar jangkauannya. Bayi pun akan terdorong untuk meraih mainan dan belajar merangkak.
8. Berikan Pujian atas Setiap Kemajuan
Jika bayi belum menguasai kemampuan motorik dasar, Ibu tidak perlu khawatir. Setiap anak berkembang dengan ritme dan keunikannya masing-masing.
Dalam waktu dekat, si Kecil akan menguasai milestone ini seiring pertumbuhan dan kesiapan tubuhnya. Terus dukung dan berikan waktu untuknya belajar.
Jadi, ketika melakukan aktivitas stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak, jangan lupa untuk selalu menyemangati dan memuji setiap usahanya ya, Bu!
Tabel Stimulasi Duduk & Merangkak Berdasarkan Usia Bayi
Setiap tahap usia bayi membutuhkan stimulasi yang berbeda agar bayi cepat duduk dan merangkak untuk membantu perkembangan motoriknya.
Berikut panduan stimulasi merangkak dan duduk berdasarkan usia bayi agar si Kecil tumbuh lebih aktif dan kuat.
|
Usia Bayi |
Stimulasi yang Bisa Dilakukan |
Tujuan Perkembangan |
Durasi Ideal |
|
4-5 bulan |
Tummy time, bermain di lantai |
Menguatkan otot leher dan punggung |
10-15 menit, 2x sehari |
|
6-7 bulan |
Duduk dengan penyangga, pancing untuk meraih mainan |
Melatih keseimbangan dan koordinasi tangan |
15-20 menit |
|
8-9 bulan |
Merangkak ke arah mainan, bermain cermin |
Melatih koordinasi tangan-kaki dan kontrol tubuh |
20-30 menit |
|
9-10 bulan |
Merangkak bebas di playmat luas |
Melatih daya tahan dan eksplorasi mandiri |
30 menit atau lebih |
Tips Aman Saat Melatih Bayi Duduk dan Merangkak
Agar proses stimulasi bayi merangkak dan duduk aman, Ibu perlu menyiapkan lingkungan yang nyaman dan bebas risiko cedera. Berikut tips-tips yang dapat Ibu diterapkan di rumah:
- Hindari memaksa atau menopang bayi secara berlebihan agar ototnya berkembang alami.
- Jauhkan area bermain dari benda tajam, kaca, atau perabot berat untuk mencegah cedera.
- Gunakan baby playmat yang empuk dan pakaian nyaman agar bayi leluasa bergerak.
- Selalu awasi bayi selama sesi stimulasi untuk menjaga keselamatan dan kenyamanannya.
Baca Juga: Kenapa Bayi 4 Bulan Belum Bisa Tengkurap? Ini Stimulasinya
Apakah Normal Jika Bayi Belum Bisa Duduk atau Merangkak di Usia Ini?
Setiap bayi memiliki rentang perkembangan yang berbeda, tetapi umumnya bayi mulai duduk antara usia 6-8 bulan dan merangkak pada 8-10 bulan.
Jika hingga bayi usia 10 bulan belum menunjukkan tanda-tanda ingin duduk atau merangkak, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Itu dia stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak, Bu. Ibu juga bisa pantau tumbuh kembang si Kecil lewat fitur BebeJourney di Bebeclub agar setiap pencapaian milestone-nya tercatat dengan baik dan perkembangannya tetap optimal.
