10 Cara Stimulasi Bayi Usia 6 Bulan agar Tumbuh Kembangnya Optimal
Tidak terasa si Kecil sudah menginjak usia 6 bulan, ya, Bu. Setiap harinya selalu saja ada kemampuan baru yang ditunjukkan si Kecil. Ibu...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Tidak terasa si Kecil sudah menginjak usia 6 bulan, ya, Bu. Setiap harinya selalu saja ada kemampuan baru yang ditunjukkan si Kecil. Ibu pasti terkejut dan kagum melihat bayi mungilnya sudah bisa tersenyum, tertawa, bahkan mengoceh dengan Ibu.
Nah, supaya tumbuh kembang bayi semakin optimal di bulan ke-6 ini, Ibu perlu memberikan stimulasi yang tepat. Namun sebelum mengetahui stimulasi apa saja yang tepat untuk si Kecil, Ibu perlu memahami dulu apa saja kemampuan yang sudah dan akan bisa dilakukan bayi pada bulan ke-6 ini.
Pasalnya, stimulasi yang diberikan idealnya harus sesuai dengan pencapaian dan kemampuan bayi di masing-masing tahapan tumbuh kembangnya. Tujuannya adalah untuk menghindari stimulasi berlebihan yang dapat menyebabkan bayi menolak untuk bermain karena kelelahan dan merasa kewalahan.
Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di bawah ini, Bu!
Bayi 6 Bulan Sudah Bisa Apa Saja?
Bayi usia 6 bulan umumnya sudah ada yang mulai duduk sendiri. Pertama-tama, ia menopang diri dengan tangannya, tapi lama kelamaan si Kecil akan mulai melepaskan tangannya dan duduk tanpa bantuan apa pun. Tentunya kemampuan duduknya ini akan dipelajarinya secara bertahap.
Tak hanya itu, bayi usia 6 bulan juga sudah bisa berguling dua arah. Beberapa bayi mungkin akan merayap ke depan atau ke belakang bahkan "meluncur" di atas perutnya sambil mendorong ke lantai. Pada momen ini, Ibu akan melihat posisi bayi bertumpu dengan tangan dan lutut, kemudian menggoyangkan tubuhnya ke depan dan belakang.
Pada usia ini, bayi mulai memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia sekitarnya. Ia akan mencoba mengeksplorasi lingkungan dengan melihat sekeliling, meraih benda, dan bahkan mencoba memasukkan apa pun ke dalam mulutnya, termasuk benda yang berbahaya seperti baterai, magnet kecil, koin, dan mainan yang menarik menurutnya. Oleh karena itu, pastikan Ibu menjauhi benda-benda tersebut dari jangkauan si Kecil, ya.
Dari sisi perkembangan komunikasinya, bayi Ibu mulai bisa mengoceh dan menanggapi ketika diajak bicara. Ia akan mulai merangkai konsonan dan vokal bersamaan, mengucapkan hal-hal seperti "baba", “mama”, “papa”, dan lainnya. Bayi usia 6 bulan juga sudah mengetahui siapa namanya, dan mungkin akan memberikan respon saat namanya dipanggil.
Selengkapnya, berikut perkembangan bayi usia 6 bulan yang umum ditunjukkannya:
-
Bayi bisa membedakan wajah orang yang dikenalnya dan orang yang jarang ditemuinya sehari-hari.
-
Bayi menikmati waktunya bila berada di depan cermin.
-
Bayi sudah semakin sering mengoceh dan senang tertawa.
-
Bayi semakin pintar berguling-guling dari telentang ke tengkurap atau sebaliknya.
-
Bayi mampu menopang tubuhnya dengan lengan yang lurus saat tengkurap.
-
Bayi mampu bersandar pada tangan untuk menopang dirinya saat duduk.
-
Bayi menunjukkan ketertarikan pada makanan dan membuka mulutnya saat disuapi dengan sendok.
Hal yang tidak boleh Ibu lakukan adalah bayi 6 bulan sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Ini karena ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.
Ibu tidak perlu khawatir bila bayi belum menunjukkan tanda-tanda tumbuh gigi, karena ia dapat mengolah makanan lunak tanpa gigi. Yang paling penting jangan menunda pemberian MPASI, sebab ada kekhawatiran bahwa si Kecil akan mengalami gangguan dalam kemampuan makan dan berdampak buruk pada tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Cara Memulai MPASI untuk Bayi Usia 6 Bulan
Stimulasi Bayi Usia 6 Bulan agar Tumbuh Kembangnya Optimal
Setiap hari, bayi akan mengalami perkembangan, Bu. Jadi selain memantau tumbuh kembangnya, Ibu juga perlu memberikan stimulasi untuk si Kecil. Aktivitas yang diberikan harus menyenangkan dan bermanfaat untuk merangsang tumbuh kembangnya.
Berikut ini adalah berbagai stimulasi bayi 6 bulan yang bisa Ibu dan Ayah berikan untuk mencapai tumbuh kembangnya yang optimal. Simak penjelasannya, yuk, Bu!
1. Melatih Bayi Merangkak dan Duduk
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bayi usia 6 bulan umumnya sudah mulai bisa merangkak, bahkan duduk sendiri. Ini karena kekuatan otot kaki serta siku dan lengan bayi di usia sekarang sudah lebih baik, sehingga mulai bisa menanggung beban di kakinya.
Maka, tak heran bila si Kecil sudah bisa menopang tubuhnya dengan lebih baik saat tengkurap. Namun, jika si Kecil belum menunjukkan kemampuan motorik ini, Ibu tak perlu khawatir.
Sebab, salah satu stimulasi yang bisa Ibu lakukan adalah membantu melatih bayi merangkak dan duduk sendiri.
Untuk mengajarkan merangkak, Ibu dan Ayah bisa menstimulasi si Kecil dengan meletakkan beberapa mainan di luar jangkauannya. Usahakan agar ia mau merangkak ke arah mainan dengan menggunakan kedua tangan dan lututnya ya, Bu.
Tapi, bila bayi 6 bulan sudah mahir merangkak dan Ibu ingin mengajarkannya duduk, coba dudukkan si Kecil di kursi dengan sandaran agar ia tidak jatuh ke belakang. Ketika bayi dalam posisi duduk tegak, pegang badannya.
Bila bayi sudah bisa duduk tegak, biarkan ia duduk di lantai tanpa ditopang oleh penyangga atau bantal.
2. Sering-sering Ajak Bayi Bicara
Bayi usia 6 bulan umumnya juga sudah bisa mendengarkan suara dan menoleh ke sumber suara di dekatnya. Bahkan, si Kecil sekarang juga bisa memperhatikan wajah orang tuanya saat diajak bicara.
Nah agar anak bisa cepat bicara, Ibu dan Ayah perlu lebih sering lagi mengajaknya bicara. Tips stimulasi bayi 6 bulan ini dapat meningkatkan kemampuan pendengarannya dan membuat bayi fokus lebih lama. Sering mengajak si Kecil bicara juga bisa membantu keterampilan kemampuan sosialnya di kemudian hari.
Ibu bisa mengajak bayi ngobrol saat mengerjakan berbagai kegiatan sehari-hari di rumah. Contohnya, saat tummy time, memandikan bayi, mengganti popok, memakaikan pakaian, menyusu, serta saat menyiapkan dan memberikan MPASI.
Walaupun bayi mungkin belum paham sepenuhnya mengenai apa yang Ibu bicarakan, tapi paling tidak ini bisa meningkatkan kemampuan pendengaran dan kosa katanya. Pastikan Mama melakukan kontak mata dengannya, ya, dan buat mimik wajah seekspresif mungkin.
Tak ada salahnya Mama juga bisa sekalian mengajaknya berkomunikasi dengan mengucapkan kata-kata sederhana, seperti mama’, ayah, ‘papa’, atau ‘kakak’. Ucapkan beberapa kata ini berkali-kali dan ajak ia menirukannya.
3. Sering Memanggil Nama Si Kecil
Bermain panggil nama si Kecil dapat merangsang kemampuan pendengaran bayi, belajar mengidentifikasi dan menemukan sumber suara lho, Bu.
Pertama-tama, posisikan si Kecil duduk di pangkuan Ibu. Setelah itu, minta Ayah untuk bersembunyi di balik sofa dan panggil nama si Kecil. Saat mendengar namanya dipanggil, ia akan melihat sekeliling dan penasaran untuk menentukan dari mana sumber suara berasal.
4. Membacakan Buku Cerita
Ibu mungkin sudah rutin membacakan buku cerita, bahkan sejak si Kecil masih di dalam kandungan. Nah, membacakan buku cerita juga masih bisa menjadi pilihan stimulasi bayi 6 bulan, Bu. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan bicaranya, sekaligus merupakan bekal bagi agar mencintai buku kelak ketika sudah besar nanti.
Ibu bisa memilih buku ukuran besar yang berwarna-warni dan memiliki banyak gambar dibandingkan tulisannya, untuk menarik perhatian bayi. Lalu, coba sebutkan nama-nama gambar yang Ibu tunjukkan kepada si Kecil. Misalkan, gambar binatang, mobil, meja, pohon, dan lain-lain dari buku bergambar.
Saat membacakan buku, pastikan untuk membacanya perlahan dan buat mimik wajah seheboh mungkin agar menarik perhatian si Kecil.
Ibu bisa melakukan stimulasi stimulasi bayi 6 bulan agar cerdas ini selama beberapa menit setiap harinya. Walaupun bayi mungkin belum bisa membolak-balikkan halamannya dan duduk tenang mendengarkan Ibu bercerita, momen ini merupakan saat yang tepat untuk bonding dengan si Kecil.
Tak ada salahnya memberikan si Kecil sentuhan sebanyak-banyaknya ketika melakukan aktivitas ini, seperti dengan memeluk atau merangkulnya. Langkah ini juga bisa membuatnya aman, nyaman, dan merasa dicintai.
5. Mengajak Tepuk Tangan Bersama
Bertepuk tangan adalah stimulasi yang pasti disukai bayi berusia 6 bulan. Dorong si Kecil untuk bertepuk tangan bersama sambil menyanyikan lagu. Tepuk tangan akan menghasilkan suara, sehingga memberi rasa gembira pada bayi. Ibu bisa memegang tangan bayi dengan lembut, lalu membuat gerakan bertepuk tangan.
Ibu juga dapat mengajak bayi untuk meniru gerakan Ibu saat bertepuk tangan. Stimulasi ini dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan, serta mengajari bayi meniru.
Ada baiknya Ibu mengajarkan si Kecil tepuk tangan dengan aktivitas atau perasaan gembira. Misalnya, ketika si Kecil bermain atau berhasil menemukan benda yang disembunyikan..
6. Bermain Cilukba
Tahukah Ibu? Meskipun terlihat sederhana, bermain cilukba ternyata masih menjadi stimulasi yang menarik untuk bayi usia 6 bulan. Beberapa keterampilan yang bisa dikembangkan melalui permainan ini antara lain, kemampuan pendengaran, koordinasi antara penglihatan dan pendengaran, serta meningkatkan keingintahuan si Kecil.
Cara melakukan stimulasi untuk bayi 6 bulan ini pun sangat mudah, Bu. Pertama, posisikan si Kecil duduk, pastikan ia memiliki penyangga di punggungnya agar tidak jatuh. Setelah itu, tutupi kepala Ibu menggunakan selimut, dan berkata "Ayo, di mana ya, Ibu?".
Ketika bayi mulai tertarik dan mencari-cari keberadaan Ibu, secara perlahan tarik selimut sambil katakan "Cilukba!". Bayi mungkin akan tampak bingung pada awalnya. Namun, Ibu tetap bisa melakukan permainan ini berulang kali, dan si Kecil akan tertawa kecil melihat Ibu tiba-tiba muncul di balik selimut.
7. Bermain Gelembung
Bermain gelembung juga tidak kalah seru, lho! Ibu bisa melakukan aktivitas ini sebagai stimulasi bayi 6 bulan. Sebab di usia ini, si Kecil sudah mampu melihat suatu objek dengan jarak cukup jauh, sehingga ia bisa meningkatkan kemampuan penglihatannya dengan fokus terhadap gelembung.
Ibu dapat mengajak si Kecil bermain gelembung di halaman rumah, atau saat sedang mandi. Stimulasi ini bermanfaat untuk melacak objek, dan mengembangkan penglihatan si Kecil. Ingat, berhati-hatilah saat meniup gelembung, ya, Bu. Pastikan untuk tidak meniup ke arah mata atau mulut bayi.
8. Menarik Tali
Stimulasi yang bagus untuk bayi 6 bulan selanjutnya adalah menarik tali. Aktivitas ini terlihat sederhana, tapi bermanfaat untuk si Kecil, Bu. Keterampilan yang dikembangkan melalui stimulasi ini adalah mendorong kekuatan cengkeraman, koordinasi antara mata dan tangan, serta melatih keterampilan motorik halusnya.
Caranya, siapkan botol bekas yang sudah diberi lubang dengan tali lembut yang terbuat dari wol atau bahan lainnya. Masukkan beberapa tali ke dalam lubang tersebut. Setelah itu, minta si Kecil untuk menarik perlahan tali ke arahnya. Ibu akan melihat si Kecil berkonsentrasi saat melakukan stimulasi ini.
9. Ajak Bayi Sit-Up
Stimulasi ini sangat berguna agar bayi bisa cepat duduk, Bu. Sebab, sit-up dapat membantu menguatkan dan mengencangkan otot yang berguna untuk pertumbuhan bayi. Akan tetapi, pastikan bayi sudah memiliki kontrol kepala yang baik saat melakukan stimulasi ini, ya.
Caranya, posisikan bayi berbaring. Setelah itu, tarik lengan si Kecil perlahan sampai ia masuk ke posisi duduk. Aktivitas ini baik untuk meningkatkan kontrol kepala dan keterampilan motorik bayi usia 6 bulan.
10. Ajak Si Kecil Menyiapkan Makanan
Stimulasi selanjutnya adalah mengajak si Kecil menyiapkan makanan bersama. Saat Ibu sedang memasak, tempatkan si Kecil duduk di kursi bayi agar ia bisa melihat kegiatan yang Ibu lakukan. Jangan lupa untuk menjelaskan pada si Kecil apa yang sedang dilakukan. Sebagai contoh, "Sekarang Ibu memotong tomat berwarna merah".
Selain itu, Ibu juga bisa membuat stimulasi sensorik dengan membiarkan si Kecil mencium dan menyentuh beberapa bahan makanan. Pastikan Ibu tetap memantaunya, ya, karena si Kecil mungkin penasaran dan memasukkan bahan makanan ke dalam mulutnya.
Baca Juga: 12 Ide Sensory Play yang Seru untuk Bayi dan Manfaatnya
Nah, itu dia berbagai stimulasi yang dapat Ibu berikan untuk bayi usia 6 bulan. Jangan lupa untuk melakukannya secara rutin agar perkembangannya semakin optimal, ya, Bu. Semoga bisa bermanfaat dan dapat dipraktikkan, ya!
Jangan lupa kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!