Memahami Fase Babbling, Awal Keterampilan Bicara Bayi

Si Kecil mulai mengoceh dengan suara seperti “ma-ma”, “da-da” atau “ba-ba”? Ini artinya, bayi Ibu sudah memasuki fase babbling, yang mer...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
20 Mar 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Ibu dan bayi sedang berkomunikasi


Si Kecil mulai mengoceh dengan suara seperti “ma-ma”, “da-da” atau “ba-ba”? Ini artinya, bayi Ibu sudah memasuki fase babbling, yang merupakan lanjutan dari perkembangan bahasa bayi setelah cooing (suara huruf vokal satu suku kata, seperti “Ah”, “Oh”, atau “Uh”). Babbling itu sendiri adalah awal dari perjalanan bayi untuk mulai belajar bicara dan mempelajari pola komunikasi.

Yuk, pahami lebih lanjut seputar tahapan babbling pada bayi dan bagaimana cara menstimulasinya!

Kapan Bayi Mulai Babbling?

Babbling alias mengoceh adalah fase awal perkembangan bahasa bayi yang ditandai dengan pengulangan suku kata bunyi konsonan-vokal, seperti “ma-ma”, “ba-ba”, “da-da”, “ga-ga” hingga variasi yang lebih panjang seperti “mamama” dan “papapa”.

Selain mengulang suku kata yang sama, si Kecil juga mungkin mengombinasikan dua jenis bunyi atau suara yang berbeda, misalnya “ma-ba”, “ba-da”, atau “ma-ba-ga”. 

Lalu, kapan Ibu bisa mendengar ocehan bayi yang menggemaskan ini? Babbling biasanya dimulai ketika bayi menginjak usia 4-6 bulan.

Akan tetapi, ini bukan patokan usia yang saklek, kok, Bu. Sebab, setiap bayi adalah individu yang unik dan memiliki pola serta kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. 

Pun tidak semua ocehan bayi akan terdengar sama persis satu sama lain, Bu. Suara yang ia ucapkan akan banyak dipengaruhi oleh bahasa atau jenis suara yang sering ia dengar sehari-hari. Mungkin bayi Ibu akan lebih sering mengoceh “ma-ma” karena meniru suara yang didengar di sekitarnya, sedangkan bayi lainnya lebih terbiasa mengoceh “mi-mi” atau “bu-bu”. Semua perbedaan ini adalah hal yang normal, kok.

Jika ingin mengetahui lebih banyak lagi seputar fase tumbuh kembang bayi dari bulan ke bulannya, yuk kunjungi Milestone Bulanan di BebeJourney!

Baca Juga: Perkembangan Bayi 2 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

Apakah Ocehan Bayi Bermakna Sesuatu?

Kata-kata yang si Kecil ucapkan saat ini mungkin terdengar seperti sesuatu yang berarti bagi Ibu dan orang dewasa lain, misalnya “ma-ma” (seperti sebutan ibu) atau “da-da” (suara seperti berpamitan).

Akan tetapi, pada awalnya babbling tidak memiliki makna yang berarti. Si Kecil juga belum mengerti apa yang ia katakan. Kadang, ocehan bayi juga bisa terdengar seperti kata-kata yang tidak masuk akal, seperti “ma-ba”.

Seiring waktu ketika usia bayi bertambah dan ia makin sering babbling, ocehannya bisa menjadi caranya mencoba berkomunikasi dan menyampaikan sebuah pesan pada Ibu. Si Kecil mungkin juga mulai memakai gerakan, seperti menunjuk untuk memperlihatkan hal yang ia inginkan. 

Sebagai contoh, jika si Kecil melihat kucing dan mencoba berkata “pu”, Ibu bisa coba selesaikan kata itu untuknya agar ia mengerti. Misalnya, dengan berkata “Iya, itu mpusnya lucu ya, nak!”

Dengan menanggapi ocehan si Kecil, Ibu akan bantu dirinya belajar dan memahami banyak kata baru, meski ia belum bisa mengucapkannya dengan benar. Jadi, sering-sering ajak bayi ngobrol dan respon setiap ocehannya, ya, Bu!

Baca Juga: Perkembangan Bayi 9 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?

Cara Stimulasi Kemampuan Bicara Bayi

Berikut lima cara stimulasi kemampuan bicara bayi usia 0-6 bulan, seperti yang dikutip dari laman NHS.

  1. Perhatikan wajah dan ekspresi si Kecil ketika Ibu sedang mencoba berbicara dengannya. Bayi menyukai wajah orang lain dan akan memperhatikan setiap ekspresi wajah lawan bicaranya untuk belajar berkomunikasi.

  2. Ajak bayi ngobrol di setiap kesempatan tentang hal yang Ibu lakukan saat sedang bersama si Kecil, misalnya ketika memberi makan, “Nak, ini ibu buatkan bubur ikan, enak lho! Tadi ibu pergi ke pasar lihat ikan-ikannya segar sekali.” atau ketika mengganti popoknya, Ibu bisa berkata, “Waduh popoknya sudah berat nih, Adik banyak pup ya, hebat!”, dan seterusnya. Sering-seringlah libatkan si Kecil dalam keseharian Ibu dan Ayah supaya ia cepat belajar bicara.

  3. Bernyanyi untuk si Kecil, agar ia bisa mengenali irama dan ekspresi bahasa.

  4. Ulangi suara yang dibuat si Kecil, bermanfaat agar ia terbiasa untuk mendengarkan dan merespon percakapan.

  5. Bicara dengan bahasa bayi (baby talk) agar si Kecil merasa akrab seperti sedang mengobrol dengan “teman” sebayanya.

Tanda-Tanda Keterlambatan Bicara (Speech Delay) yang Harus Diwaspadai

Bila si Kecil tidak mulai babbling pada usia 7 bulan, segera bicarakan dengan dokter anak kepercayaan Ibu. Nantinya, dokter bisa merujuk Ibu kepada spesialis tumbuh kembang anak yang berpengalaman pada keterlambatan bicara.

Ini karena ada sebanyak 10% anak usia dini yang mengalami kesulitan belajar bahasa. Dalam hal ini, para ahli mendukung agar orang tua memastikan pendengaran anak mereka tidak terganggu dan perkembangan bicaranya berada pada fase normal.

Lantas, apa saja ciri-ciri si Kecil mengalami keterlambatan bicara alias speech delay?

1. Tidak Kaget Mendengar Suara Keras Saat Baru Lahir

Begitu si Kecil terlahir ke dunia, salah satu pemeriksaan fisik yang akan dilakukan dokter langsung di ruang bersalin adalah pemeriksaan fungsi pendengaran untuk memastikan bayi tidak memiliki gangguan bawaan.

Namun jika seiring waktu si Kecil tampak tidak terkejut mendengar suara keras, segera sampaikan hal ini pada dokter anak.

2. Tidak Mengikuti Mata Ibu saat Ibu Bicara

Secara genetik, bayi “diprogram” untuk mempelajari setiap ucapan manusia dan berinteraksi dengan wajah manusia.

Bila si Kecil tidak pernah menatap wajah Ibu saat berbicara dengannya, hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya.

Baca juga: 3 Rekomendasi Makanan MPASI untuk Bayi 7 Bulan dan Tips Pemberiannya

3. Tidak Babbling di Usia 7 Bulan

Umumnya, bayi mulai mengucapkan suara "mamama" dan "dadada" antara usia 4 dan 6 bulan. Jadi apabila si Kecil belum mengoceh sama sekali di umur 7 bulan atau tidak pernah mengeluarkan suara apa pun, segera konsultasikan ke dokter.

4. Belum Mengucapkan Sepatah Kata Pun Selama 19 Bulan

Bayi ummunya akan mengucapkan kata pertama yang bermakna pada usia 10-18 bulan. Oleh karena itu, bayi usia 18 bulan juga umumnya sudah memiliki simpanan kosakata sekitar 50 kata.

Waspada jika seiring umurnya bertambah si Kecil tidak menunjukkan perkembangan kosakata baru yang berarti.

5. Tidak Mengucapkan Kalimat Berisi Dua Kata di Usia 2 Tahun

Sebagian besar bayi umumnya akan mulai mengucapkan kalimat yang terdiri dari kombinasi dua kata pada usia 18-22 bulan, misalnya “mimi susu” (minum susu) atau “mau mamam” (mau makan).

Bila si Kecil tidak bisa menyatukan dua kata menjadi kalimat sederhana yang bermakna pada usia 2,5 tahun, ini bisa jadi tanda keterlambatan bicara (speech delay).

Di luar dari tanda-tanda di atas, sebaiknya Ibu segera berkonsultasi ke dokter anak kepercayaan jika mencurigai ada gejala atau perubahan tertentu yang ditunjukkan oleh si Kecil untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ibu juga bisa berkonsultasi langsung secara gratis dengan tim Bebecare yang siap menjawab semua pertanyaan Ibu terkait tumbuh kembang, gizi, dan kesehatan si Kecil 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Tetap semangat mendampingi perjalanan hebat tumbuh kembang si Kecil, ya, Bu! 


Referensi:

  1. Elaine. (2022, February 14). Making Sense of Baby’s Babbles: What They Mean And When It Starts. Pathways.org. https://pathways.org/babbling/#:~:text=Babbling%20is%20a%20stage%20of
     
  2. Gardephe, C. D. (2001, September 23). 5 Speech Development Warning Signs. Parents. https://www.parents.com/baby/development/problems/5-speech-development-warning-signs/
     
  3. Help Your Baby Learn to Talk. Nhs.uk, 7 Dec. 2020, www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/play-and-learning/help-your-baby-learn-to-talk/#:~:text=Toys%20and%20books%20that%20make. Accessed 17 Feb. 2023.
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait