Mengapa Milestone Bayi Terlambat? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Setiap anak memiliki milestone atau tonggak perkembangannya masing-masing, di mana waktu, cara, dan kecepatan tumbuh kembang mereka berb...

Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Milestone Bayi Terlambat - Bebeclub


Setiap anak memiliki milestone atau tonggak perkembangannya masing-masing, di mana waktu, cara, dan kecepatan tumbuh kembang mereka berbeda-beda. Yuk, cek milestone bayi Ibu, mana saja yang sudah tercapai dan mana yang masih membutuhkan stimulasi.

Apa Itu Milestone Perkembangan?

Milestone perkembangan adalah tahapan kemampuan yang dicapai anak seiring pertumbuhannya, meliputi aspek motorik, kognitif, dan sosial-emosional.

  • Milestone kognitif mencakup cara anak belajar, berpikir, memecahkan masalah, dan mengenal angka dan huruf. 
  • Milestone sosial-emosional berkaitan dengan kemampuan anak berinteraksi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi.
  • Milestone motorik adalah bagaimana anak menggunakan tubuhnya, seperti duduk, merangkak, hingga berjalan.

Memahami milestone penting agar orang tua dapat memantau perkembangan anak dan mendeteksi keterlambatan sejak dini untuk penanganan yang tepat.

Baca Juga: Bayi Sepuluh Bulan Belum Tumbuh Gigi, Apakah Normal?

Memahami Milestone Perkembangan Bayi Berdasarkan Usia

Mengetahui milestone bayi dari bulan ke bulan sangat penting, Bu, agar Ibu bisa memahami apa saja yang seharusnya mulai terlihat pada si Kecil.

1. Bayi 0–3 Bulan

Di usia ini, bayi mulai belajar mengangkat kepala saat tengkurap, menunjukkan bahwa otot leher dan punggungnya mulai menguat. Ia juga mulai fokus pada objek dan wajah orang-orang di sekitarnya, terutama Ibu.

Respons terhadap suara juga mulai terbentuk, dan si kecil bisa tersenyum sebagai bentuk interaksi sosial pertamanya. Gerakan refleks seperti menggenggam jari Ibu juga menjadi bagian penting dari fase ini. ​

2. Bayi 4–6 Bulan

Memasuki usia 4–6 bulan, bayi mulai memegang mainan yang diberikan dan membawa tangannya ke mulut, Bu. Ia juga bisa menahan kepalanya tetap tegak saat digendong.

Kemampuan sosial dan bahasa juga berkembang. Ia tersenyum untuk menarik perhatian dan mengoceh dengan suara seperti “ooh” atau “aah.” 

Saat mendengar suara, ia akan menoleh atau bahkan merespons dengan suara.

3. Bayi 7–9 Bulan

Di usia ini, bayi biasanya sudah bisa duduk sendiri atau dengan sedikit bantuan. Banyak bayi mulai merangkak, berguling, dan bahkan mencoba berdiri dengan berpegangan pada furnitur.

Komunikasinya pun lebih ekspresif dengan mengucapkan suku kata seperti “ba-ba” atau bahkan mencoba menyebut “mama”. 

Perhatikan juga tanda kecemasan terhadap orang asing, yang umum terjadi pada milestone bayi ini.

4. Bayi 10–12 Bulan

Pada milestone ini, bayi mulai berdiri sendiri dan mencoba berjalan sambil berpegangan. Koordinasi tangan dan mata juga semakin baik, si Kecil mulai bisa makan sendiri menggunakan jari dan menyusun balok.

Bahasa bayi juga berkembang, si Kecil bisa melambaikan tangan untuk pamit dan bereaksi terhadap perintah sederhana.

5. Bayi >12 Bulan

Di atas usia satu tahun, bayi mulai bisa berjalan sambil berpegangan dan mencoba beberapa langkah tanpa bantuan. 

Ia mampu mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, serta minum dari cangkir yang dipegangkan.

Bahasa dan sosial emosionalnya juga semakin kaya, bayi mulai bermain permainan seperti “cilukba”. Ia juga mulai memahami kata “tidak,” meskipun kadang masih menantang, ya Bu!

Baca Juga: Tumbuh Kembang Anak Usia Dini yang Ideal, seperti Apa?

Tanda Milestone Bayi Belum Tercapai

Bu, ketahui tanda-tanda milestone bayi belum tercapai berikut ini:

1. Keterlambatan dalam Perkembangan Motorik

Bu, perhatikan jika si kecil masih menggenggam erat setelah usia 4 bulan atau menunjukkan gerakan tidak seimbang. Ini bisa jadi tanda adanya gangguan pada perkembangan motorik kasar maupun halus.

Jika refleks-refleks bayi yang seharusnya menghilang masih tampak setelah usia 6 bulan, atau jika ia menunjukkan gerakan yang tidak terkontrol, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga medis.

2. Keterlambatan dalam Perkembangan Kognitif dan Bahasa

Kurangnya kemampuan meniru suara, belum bisa berkata "mama" atau "dada" pada usia 9 bulan, atau tidak menunjukkan reaksi terhadap suara di usia 6 bulan bisa menjadi tanda bahaya perkembangan kognitif dan bahasa.
 

Jika hingga usia 24 bulan si kecil belum mengucapkan satu kata berarti, atau tidak bisa menyusun dua kata bermakna, sebaiknya Ibu tidak menunda untuk memeriksakannya.

3. Tanda Masalah Sosial dan Emosional

Bu, jika si kecil jarang tersenyum pada usia 6 bulan atau tidak menunjukkan ekspresi wajah serta suara pada usia 9 bulan, ini bisa menjadi sinyal adanya masalah dalam perkembangan sosial-emosionalnya.


Ketika bayi tidak merespons saat dipanggil pada usia 12 bulan, atau belum bisa bermain pura-pura di usia 18 bulan, itu juga perlu dicermati.


Waspadai juga jika anak tidak menunjukkan babbling, kemampuan berbicara, atau tidak tertarik berinteraksi di usia berapa pun, ini adalah tanda penting yang sebaiknya segera ditindaklanjuti.

Penyebab Milestone Bayi Belum Tercapai

1. Faktor Genetik dan Pertumbuhan Alami

Bu, perlu diketahui bahwa sekitar 40% kasus keterlambatan perkembangan global pada anak disebabkan oleh faktor genetik, termasuk kelainan kromosom seperti Down Syndrom dan sindrom Fragile X. 

Namun, setiap bayi memiliki laju perkembangan yang unik, sehingga perbedaan dalam pencapaian milestone tidak selalu mengindikasikan adanya masalah medis.

2. Kurangnya Stimulasi dan Interaksi

Kurangnya stimulasi sensorik dan sosial dapat menghambat perkembangan otak bayi, Bu. 

Bayi yang tidak mendapatkan rangsangan yang cukup, seperti sentuhan dan interaksi sosial, berisiko mengalami keterlambatan perkembangan. 

Memberikan lingkungan yang kaya akan rangsangan, seperti berbicara, menyanyi, dan bermain bersama, sangat penting untuk mendukung perkembangan optimal bayi.​

3. Masalah Kesehatan atau Medis

Beberapa kondisi medis, seperti cerebral palsy, gangguan pendengaran, atau kelahiran prematur, dapat memengaruhi pencapaian milestone pada bayi. 

Selain itu, penyakit serius pada masa awal kehidupan juga dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak.​

4. Faktor Nutrisi dan Gizi

Nutrisi yang adekuat sangat penting untuk perkembangan otak dan otot bayi, Bu. 

Kekurangan zat besi, vitamin D, dan omega-3 dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik pada anak. 

Memastikan asupan nutrisi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan anak adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Baca Juga: Bayi 10 Bulan Susah Makan: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Menstimulasi Bayi Agar Mencapai Milestonenya

1. Stimulasi Motorik untuk Bayi yang Terlambat Berguling, Duduk, atau Merangkak

Bu, untuk membantu perkembangan motorik bayi, aktivitas seperti tummy time sangat dianjurkan. 

Tummy time dapat dimulai sejak lahir dan membantu memperkuat otot leher, punggung, dan bahu, yang penting untuk kemampuan berguling, duduk, dan merangkak.​ 

Selain itu, membiarkan bayi bermain di lantai dengan mainan yang menarik dapat merangsang gerakan aktif dan eksplorasi. 

Lingkungan bermain yang aman dan bebas dari pembatasan, seperti penggunaan kursi bayi yang berlebihan, mendukung perkembangan motorik yang optimal.

2. Stimulasi Kognitif untuk Bayi yang Belum Bereaksi atau Berbicara

Interaksi verbal dengan bayi, seperti berbicara langsung dan membacakan buku, sangat penting untuk perkembangan bahasa dan kognitifnya. 

Studi menunjukkan bahwa bayi yang sering mendengar bahasa yang diarahkan langsung kepada mereka memiliki kosakata yang lebih banyak pada usia 24 bulan.

Kegiatan lain seperti membaca bersama dan bermain dapat memperkuat hubungan orang tua dan anak serta mendukung perkembangan kognitifnya.​

3. Meningkatkan Interaksi Sosial dan Emosi

Bu, membangun ikatan yang kuat dengan bayi melalui respons yang konsisten terhadap kebutuhan emosionalnya sangat penting. Ikatan ini dapat mendukung perkembangan sosial dan emosional yang sehat.​

Selain itu, mengajak bayi berinteraksi dengan lingkungan sosial, seperti bermain dengan anggota keluarga lain, juga dapat memperkaya pengalaman sosialnya. 

Pengalaman sosial awal yang positif dapat membentuk dasar untuk hubungan interpersonal yang sehat di masa depan.​

Kapan Harus Khawatir dan Konsultasi ke Dokter?

Ibu, setiap anak memang berkembang dengan kecepatan yang berbeda, tetapi ada beberapa tanda yang perlu Ibu waspadai. Bila Ibu melihat tanda-tanda berikut, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter:

  • Tidak menunjukkan reaksi sosial seperti tersenyum atau merespons suara.
  • Tidak ada perkembangan signifikan seperti belum bisa duduk, merangkak, atau berjalan meskipun usianya sudah cukup.
  • Kesulitan dalam berbicara atau tidak mengeluarkan kata-kata berarti di usia 2 tahun.
  • Tidak bisa mengikuti gerakan benda atau tidak bereaksi terhadap nama yang dipanggil.
  • Terlambat atau kesulitan menggunakan gerakan motorik halus, seperti memegang benda kecil.
  • Kesulitan memahami perintah sederhana atau tidak menunjukkan ketertarikan terhadap aktivitas sosial.
     

Jika Ibu mengamati salah satu dari tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak atau spesialis perkembangan anak sebagai bentuk intervensi dini, ya!

Ingin tahu apakah pertumbuhan si Kecil sudah sesuai dengan standar WHO? Pantau pertambahan panjang dan berat badan si Kecil tiap bulan langsung di BebeJourney! Plus, ada AI Poop Tracker untuk bantu Ibu monitor kesehatan pencernaannya serta panduan tumbuh kembang eksklusif yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan Ibu dan si Kecil.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  • National Center for Biotechnology Information. (2021). Developmental Delay. In StatPearls. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557518/
  • Centers for Disease Control and Prevention. Watch Me! Celebrating Milestones and Sharing Concerns – Module 2. https://www.cdc.gov/ncbddd/watchmetraining/module2.html
  • KidsHealth. (2022). Your Baby’s Development: 4 Months. Nemours. https://kidshealth.org/en/parents/development-4mos.html
  • Mayo Clinic. Infant development: Milestones from 4 to 6 months. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047086
  • Mayo Clinic. Infant development: Milestones from 10 to 12 months. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20047380
  • Centers for Disease Control and Prevention. Important Milestones: Your Child by One Year. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-1yr.html
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2013). Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-keterlambatan-perkembangan-umum-pada-anak
  • Hasson, M.D. What Causes Developmental Delays in Kids? https://www.hassonmd.com/blog/what-causes-developmental-delays-in-kids
  • St. Jude Children’s Research Hospital. (n.d.). How Illness May Affect Early Childhood Development. https://together.stjude.org/en-us/emotional-support-daily-life/early-childhood-development/how-illness-may-affect-early-childhood-development.html
  • Zimmermann, M. B., & Hurrell, R. F. (2021). Nutritional iron deficiency. The Lancet, 397(10270), 233–248. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8416914


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait