Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun, Sudah Bisa Apa Saja?
Anak 1 tahun umumnya sudah bisa berdiri sendiri dan bisa mengucapkan 1-3 kata selain “mama” atau “papa” meski belum begitu jelas. Di umur 2 tahun, keterampilan ini seharusnya sudah semakin baik
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Di usia 1-2 tahun, si Kecil mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perilakunya pun jadi semakin kompleks dan menantang. Cari tahu apa saja perkembangan anak usia 1-2 tahun dan cara stimulasinya!
Anak Usia 1-2 Tahun Bisa Apa?
Usia 1-2 tahun adalah masa-masa penting dalam perkembangan anak. Di usia ini, kemampuan motorik, kognitif, serta perkembangan bahasa anak mulai terlihat lebih jelas.
1. Berdiri Sendiri Tanpa Berpegangan
Anak usia 1 tahun seharusnya sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan.
Setelah itu, anak bisa membungkuk untuk memungut mainan kemudian berdiri kembali, atau bagaimana bergerak dari berdiri kembali ke posisi duduk atau merangkak.
Milestone baru ini tepatnya terjadi di tahapan usia 12-17 bulan.
2. Berjalan dengan Mandiri
Mulai usia 1 tahun, banyak anak sudah mulai bisa berjalan sendiri tanpa bantuan. Kemampuan berjalan adalah salah satu milestone penting dalam perkembangan anak.
Seiring waktu, anak akan bisa berjalan mundur 5 langkah di sekitar usia 18 bulan sampai 23 bulan.
3. Mampu Berlari dan Menjaga Keseimbangan
Selain berdiri dan berjalan, perkembangan anak usia 1-2 tahun juga mulai belajar berlari meski masih belum terlalu cepat atau stabil. Berlari membantu anak melatih keseimbangan dan koordinasi otot mereka.
Baca Juga: Penyebab Anak Terlambat Berjalan, Ciri-Ciri, dan Stimulasinya
4. Naik dan Turun Tangga
Pada usia 12 bulan, anak mulai belajar menaiki tangga dengan merayap menggunakan tangan dan lutut.
Selanjutnya di usia 18 bulan, anak mulai bisa naik tangga selangkah demi selangkah menggunakan dua kaki dan berpegangan pada railing.
Genap pada usia 2 tahun, anak akan sudah bisa berjalan naik turun tangga sendiri tapi masih harus berpegangan pada railing sampai usia 4 tahun nanti.
5. Mulai Memahami Perintah Sederhana
Salah satu milestone perkembangan anak usia 1-2 tahun yang baru adalah kemampuan memahami perintah sederhana. Misalnya, “ambil bola merah” atau “Ayo ke sini, nak.”
Keterampilan baru ini menunjukkan bahwa pemahaman bahasa anak mulai berkembang. Si Kecil juga bisa merespon dengan melakukan gerakan sederhana, seperti geleng kepala atau ‘dadah’.
Jadi, coba latih anak untuk mengikuti perintah sederhana sambil menunjukkan cara melakukannya. Coba juga tanyakan pertanyaan-pertanyaan sederhana dan beri kesempatan anak untuk menjawab.
6. Bicara Lebih Lancar
Dari aspek bahasa dan komunikasi, mulai usia 1 tahun anak juga sudah bisa memanggil ayah dengan kata ‘papa’, memanggil ibu dengan kata ‘mama’, dan mampu menyebutkan 1 sampai 6 kata yang berarti.
Anak juga mulai meniru kata-kata sederhana yang diucapkan orang dewasa. Ini adalah bagian penting dari perkembangan bahasa anak usia 1-2 tahun, di mana mereka mulai menyerap kosakata dasar.
Di usia 18-24 bulan nanti, si Kecil akan bisa menyebut 7–20 kata yang mempunyai arti.
Baca Juga: 10 Cara Efektif Melatih Anak Umur 1 Tahun Bicara
7. Menunjuk Benda yang Menarik
Saat anak tertarik pada suatu benda, ia mulai bisa menunjuk benda tersebut. Ini adalah bagian dari perkembangan bahasa anak usia 1-2 tahun, di mana ia mencoba berkomunikasi secara nonverbal.
Anak di usia 1-2 tahun juga mulai bisa menunjuk setidaknya 1 anggota tubuhnya, seperti mata, hidung, atau mulut saat diminta. Aktivitas ini melatih keterampilan kognitif serta pemahaman bahasa dasar.
8. Mencoret-Coret Kertas
Menggambar atau mencoret-coret dengan krayon adalah salah satu aktivitas yang disukai anak usia 1-2 tahun. Aktivitas ini membantu perkembangan motorik halus serta kreativitas mereka
Pada usia 24 bulan nanti, anak akan bisa membuat garis lurus.
9. Menyusun Benda
Mulai usia 1 tahun, anak sudah bisa menumpuk 2 kubus dan akan bisa menumpuk 4 atau lebih kubus di usia 2 tahun nanti.
Perkembangan anak usia 1-2 tahun dari aspek motorik halus lainnya adalah:
- Bisa memasukkan benda ke dalam wadah dan mengeluarkannya
- Mengeksplor benda dengan berbagai cara (menggoyang, membentur, atau lempar).
- Menggunakan benda–benda dengan benar sesuai kegunaannya.
- Menggelindingkan bola ke arah sasaran.
10. Mulai Mandiri
Anak usia 1 tahun biasanya belum mandiri sepenuhnya. Namun, mereka mulai menunjukkan tanda-tanda awal kemandirian dengan ingin melakukan hal-hal sendiri, misalnya:
- Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau merengek.
- Melepaskan pakaiannya dengan bantuan.
- Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga.
- Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri.
- Mengeksplorasi lingkungan sekitar sendirian, tetap dengan orang tua tetap berada di dekatnya.
Meski sudah mulai apa-apa sendiri, di usia ini si Kecil masih butuh banyak bantuan dan pengawasan dari orang dewasa. Jadi, jangan tinggalkan si Kecil sendirian saat sedang eksplorasi, ya.
11. Senang Bermain Pura-Pura
Permainan roleplay, seperti berpura-pura menyuapi boneka atau memasak, mulai diminati anak di usia 1-2 tahun.
Ini adalah tanda perkembangan anak usia 1-2 tahun secara kognitif dan kreativitas semakin matang. Melalui roleplay, anak juga belajar meniru perilaku orang dewasa yang mereka lihat sehari-hari.
Ini membantu mereka memahami cara kerja dunia, seperti bagaimana berinteraksi dengan orang lain atau menjalankan peran tertentu dalam kehidupan sosial.
12. Belajar Berinteraksi dengan Anak Lain
Anak mulai tertarik bermain bersama anak lain, meski masih dalam bentuk bermain paralel (bermain berdampingan tanpa interaksi langsung). Ini akan melatih kemampuan sosial dan emosional mereka.
Sampai di usia 2 tahun nanti, si Kecil akan mulai melibatkan teman-temannya dalam permainan dan merasa bersemangat ketika bersama anak–anak lain.
Baca Juga: 8 Aktivitas Stimulasi untuk Perkembangan Anak 1 Tahun
13. Tidak Mau Berbagi
Beberapa anak memiliki mainan yang disenangi dan tidak mengalami masalah untuk berbagi. Namun, pada dasarnya berbagi adalah suatu konsep yang harus Ibu ajarkan pada anak sejak usia dini.
Dalam buku "What to Expect: The Toddler Years" disebutkan bahwa balita tidak mau berbagi karena belum mengerti perbedaan antara berbagi benda dengan menyerahkan kepemilikan atas benda tersebut.
Di usia 18-24 bulan, si Kecil mungkin akan mulai mau berbagi dengan memberikan benda kepada orang lain untuk mengajak bermain.
14. Kerap Membantah
Pada usia 18-24 bulan, si Kecil akan mulai menyatakan keinginan atau ketidaksukaan mereka dengan cara tertentu, misalnya berkata ‘tidak’ atau isyarat seperti menggelengkan kepala.
Si Kecil juga akan mulai menunjukkan perilaku menentang (melakukan apa yang dilarang).
Menurut John Sargent, MD, profesor psikiatri anak di Baylor College of Medicine, Houston, Amerika Serikat, membantah adalah salah satu perkembangan anak usia 1-2 tahun untuk menunjukkan kemandirian.
Sebaiknya Ibu tetap sabar dan jangan keburu kesal. Ingat bahwa si Kecil sebenarnya sedang belajar untuk membuat keputusan, dan sudah semestinya Ibu mendukung proses belajarnya itu.
15. Cemburu
Anak 1-2 tahun biasanya merasa dirinya adalah pusat dunia dan menginginkan segala sesuatu berjalan sesuai kemauannya.
Jadi, di usia ini anak bisa memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing. Si Kecil juga bisa mengulang suara atau tindakan untuk mendapatkan perhatian.
Baca Juga: Ciri-Ciri Anak Cerdas Usia 1-2 Tahun dan Cara Stimulasinya
Kegiatan untuk Optimalkan Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun
Stimulasi yang tepat dapat membantu anak mengasah keterampilan-keterampilan barunya di atas. Berikut adalah beberapa ide stimulasi yang bisa Ibu lakukan bersama si Kecil:
- Ajak si kecil bermain menyusun puzzle dan merangkai manik-manik besar.
- Latih koordinasi anak dengan permainan menangkap, melempar, dan menendang bola.
- Sembunyikan mainan kecil, lalu semangati anak untuk menemukannya.
- Ajak anak menghasilkan suara dengan berbagai benda atau alat musik.
- Berikan kesempatan untuk bermain dengan teman seusianya (playdate).
- Ceritakan kepada anak apa yang Ibu lakukan, misalnya, “Ibu sedang mencuci tanganmu.”
- Rutinlah membacakan cerita setiap hari.
- Latih anak meniru kegiatan rumah tangga, seperti melepas pakaian, makan sendiri, dan merapikan mainan setelah selesai bermain.
- Ajak anak bermain pura-pura, seperti menggendong, memberi makan, atau meninabobokan boneka, dan bermain telepon-teleponan.
- Ajak anak pergi ke tempat umum dan bicarakan benda-benda yang dilihatnya.
- Berikan mainan dorong dan tarik yang aman untuk dimainkan.
- Latih keseimbangan dengan mengajarkan anak berdiri dengan satu kaki secara bergantian.
- Latih anak menggambar wajah atau bentuk sederhana.
- Bimbing anak untuk menceritakan apa yang dilihatnya dengan frasa sederhana serta kata-kata yang menggambarkan perasaan atau emosi.
Untuk semakin mengoptimalkan perkembangan anak usia 1-2 tahun, Ibu perlu memastikan asupan gizi harian si Kecil selalu tercukupi dengan baik lewat menu makan yang bergizi seimbang.
Di tahap usia ini pula Ibu sebaiknya mulai membiasakan anak minum susu pertumbuhan yang terfortifikasi FOS:GOS 1:9 dan Triple A (LA, ALA, dan DHA lebih tinggi) untuk bantu optimalkan tumbuh kembangnya.
Ingin dapatkan lebih banyak tips dan artikel parenting terbaru menyambut masa keemasan tumbuh kembang si Kecil? Yuk, daftar di Bebeclub!