Anak Terlambat Jalan: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Stimulasinya

Bayi pertama kali belajar jalan di usia 9-15 bulan. Terlambat jalan bisa disebabkan oleh keterlambatan motorik atau masalah kesehatan tertentu.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
13 Dec 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Anak terlambat jalan - Bebeclub


Anak terlambat jalan bisa disebabkan oleh keterlambatan kemampuan motorik dan masalah kesehatan tertentu. Keterlambatan perkembangan ini harus Ibu waspadai karena kemampuan berjalan adalah salah satu tonggak perkembangan penting bagi pertumbuhan si Kecil. 

Maka, untuk menjawab segala kecemasan Bunda mengenai masalah delayed walking atau keterlambatan berjalan pada anak, simak artikel ini sampai habis, ya, Bu!

Kapan Anak Dikatakan Terlambat Jalan?

Kemampuan berjalan adalah tahap perkembangan yang membutuhkan waktu cukup panjang. Sebelum bisa jalan, anak perlu mengembangkan sejumlah keterampilan penting, termasuk mengendalikan otot, menjaga keseimbangan, dan mengkoordinasikan gerakannya.

Umumnya, anak mulai mengambil langkah pertamanya sekitar usia 9 hingga 15 bulan, kemudian ia semakin lancar dalam berjalan pada rentang usia 15 bulan hingga usia 18 bulan. 

Meski demikian, perlu Ibu ingat bahwa setiap anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda-beda, sehingga tidak perlu terlalu khawatir jika si Kecil memerlukan waktu lebih lama dalam proses ini.

Selama anak berusia 1 tahun sudah bisa berdiri sendiri dan tertarik untuk mencoba bergerak melangkah, Ibu tidak perlu cemas.

Lantas yang jadi pertanyaan, usia berapakah anak dikatakan terlambat jalan? Jika usia anak sudah menginjak usia 1,5 tahun hingga 2 tahun dan ia masih belum mampu jalan sendiri, bisa jadi ia mengalami kondisi yang disebut "delayed walking" atau terlambat jalan.

Ada beberapa ciri-ciri anak terlambat jalan yang perlu Ibu waspadai, yaitu:

  • Bayi tidak bisa duduk tanpa dukungan pada usia 9 bulan.

  • Belum bisa berdiri dengan bantuan pada usia 12 bulan.

  • Belum bisa berjalan sendiri pada usia 18 - 23 bulan.

  • Selalu berjalan jinjit atau berjalan dengan ujung jari kaki.

  • Selalu terlambat dalam mencapai perkembangan umum seperti mengangkat kepala, berguling, dan duduk.

Apabila anak memiliki ciri-ciri terlambat jalan seperti di atas, disarankan Ibu segera konsultasikan ke dokter spesialis anak guna membantu si Kecil dalam perkembangannya.

Dokter akan menentukan apakah dibutuhkan langkah-langkah penanganan tertentu untuk membantu anak mengembangkan kemampuan motoriknya dengan optimal atau tidak.

Baca Juga: 8 Aktivitas Stimulasi untuk Perkembangan Anak 1 Tahun

Apa Penyebab Anak Terlambat Jalan?

Anak yang terlambat jalan umumnya disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut beberapa kemungkinan penyebab anak terlambat jalan.

1. Masalah Otot

Keterlambatan berjalan pada anak paling sering disebabkan oleh masalah pada otot. Ini merupakan masalah yang memerlukan pemeriksaan dan penanganan medis segera. 

Kondisi kelemahan pada otot ini terjadi dikarenakan adanya gangguan pada sistem saraf. Akibatnya, anak mengalami kesulitan dalam mengendalikan gerakan tubuhnya.

2. Mengalami Kelainan Saraf

Selain masalah pada otot, penyebab anak terlambat jalan yaitu kelainan saraf atau gangguan neurologis tertentu.

Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi kemampuan berjalan anak yaitu cerebral palsy. Kondisi ini merupakan gangguan yang mempengaruhi kemampuan anak untuk bergerak dan menjaga postur tubuhnya. Selain itu, ada pula sindrom Down (Down syndrome).

3. Kurangnya Stimulasi

Kurangnya stimulasi juga dapat menjadi faktor penyebab keterlambatan berjalan pada anak. Misalnya, Ibu terlalu sering menggendong si Kecil ke mana-mana, sehingga ia tidak diberi kesempatan untuk mencoba berjalan. 

Atau, bisa juga karena Ibu terlalu khawatir jika anak terjatuh saat belajar jalan. Sebab, ketika Ibu terlalu cemas, anak mungkin akan merasa ragu dan enggan mencoba belajar melakukannya. 

Karena itu, coba berilah kesempatan dan dukungan untuk anak bereksplorasi, belajar, dan berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.

4. Lahir Prematur 

Bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum waktunya mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mengembangkan keterampilan motorik dan pencapaian perkembangan lainnya.

Tingkat keterlambatan ini dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana level prematuritas si Kecil. Perkiraan keterlambatan perkembangan sekitar 2 - 3 bulan mungkin merupakan hal yang wajar pada anak prematur. 

5. Mengalami Kondisi Hipotiroidisme

Kurangnya aktivitas kelenjar tiroid, atau yang dikenal dengan hipotiroidisme, memiliki potensi untuk mempengaruhi perkembangan motorik anak.

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid yang memiliki peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh.

Ketika hormon tiroid rendah, timbul sejumlah masalah pada otot dan sistem saraf. Akibatnya, otot menjadi lebih tegang sehingga anak kesulitan menggerakkan tubuhnya, termasuk dalam proses berjalan.

6. Keterlambatan Keterampilan Motorik

Sebagian anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, seperti terlambat tengkurap, berguling, duduk, yang mengakibatkan proses jalannya pun jadi lebih lambat daripada anak-anak sebayanya yang lain.

Terkadang, ada berbagai alasan lain yang bisa menjadi penyebab anak terlambat jalan yang satu ini. Sebagai contoh, beberapa anak mungkin kurang percaya diri untuk belajar berjalan. Ini bisa menghambat anak untuk mengambil langkah pertamanya, Bu.

Cara Mengatasi Anak Terlambat Jalan

Walaupun setiap anak mengalami perkembangan dengan tempo yang berbeda, Ibu tetap harus memberikan stimulasi sebagai cara mengatasi anak terlambat jalan. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Ibu lakukan.

1. Pegang Tangan Anak

Ibu bisa mendorong si Kecil untuk belajar melangkah dengan cara memegang tangan anak atau dititah. Latihan ini merupakan stimulasi atau cara mengatasi anak terlambat jalan yang baik. Gunanya, yakni melatih keseimbangan dan membantu anak lebih terbiasa dengan gerakan berjalan.

2. Biarkan Anak Berjalan Tanpa Alas Kaki

Biasanya, anak dapat mengembangkan cengkeraman yang lebih baik saat berjalan tanpa alas kaki. Oleh karena itu, membiarkan si Kecil jalan tanpa alas kaki di dalam rumah bisa menjadi stimulasi yang baik.

Namun, pastikan lingkungan di sekitar rumah aman dan bebas dari benda-benda yang berpotensi membahayakan kaki si Kecil. Dengan begitu, ia bisa lebih bebas bereksplorasi, Bu.

3. Berikan Mainan yang Bisa Didorong

Cara mengatasi anak terlambat jalan berikutnya yaitu dengan mainan kereta belanja atau push walker. Mainan ini memberi dukungan pada si Kecil saat ia berlatih melangkahkan kakinya. Saat memilih mainan dorong ini, carilah mainan yang kokoh dengan pegangan baik dan roda besar untuk mencegah mainan jatuh atau terjungkal ya, Bu.

Nah, perlu Ibu ketahui bahwa push walker dan baby walker tidaklah sama. Penggunaan baby walker kini sudah tidak lagi disarankan karena justru dapat mengganggu perkembangan otot dan meningkatkan risiko cedera pada anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan penggunaan baby walker bisa mengurangi semangat anak untuk belajar jalan, karena anak merasa lebih mudah bergerak dengan bantuan roda, tanpa perlu menggunakan tenaga sendiri.

4. Perbanyak Waktu Bermain di Lantai

Keterlambatan berjalan pada anak bisa disebabkan karena ia tidak mendapatkan banyak kesempatan untuk berlatih. Misalnya, terlalu sering berada di baby chair, diletakkan di atas kasur, atau digendong.

Sebagai cara mengatasi anak terlambat jalan, berikanlah waktu lebih banyak untuk bermain bebas di lantai, sehingga ia bisa berlatih menggunakan keterampilan motorik kasarnya. 

5. Pancing Anak untuk Melangkah ke Arah Ibu

Setelah anak mampu berdiri sendiri, Ibu dapat memberikan dorongan dengan cara berdiri atau berlutut di depan anak sambil mengulurkan tangan.

Stimulasi ini membantu anak dalam mengembangkan keterampilan berjalan dan juga membangun kepercayaan diri anak dalam mengambil langkah pertamanya. 

6. Pastikan Area Bermain Aman

Anak yang sudah bisa berdiri mungkin merasa takut atau tidak yakin apa yang harus dilakukan selanjutnya. Karena itu, bantu anak dengan mengatur furnitur yang stabil seperti meja, kursi, atau rak televisi di dalam ruangan rumah.

Hal ini dapat membantu anak untuk merasa lebih aman saat ia mencoba merambat atau menopang dirinya sendiri saat belajar berjalan. 

7. Berikan Pujian pada Anak

Memberikan pujian pada anak ketika ia berusaha melangkah atau menunjukkan perkembangan dalam latihan berjalan adalah suatu hal yang sangat penting, Bu.

Pujian ini akan memberikan motivasi kepada anak, sehingga anak akan terus mencoba dan meningkatkan kemampuannya.

Baca Juga: Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak 1-5 Tahun dan Cara Stimulasinya

Kapan Harus Khawatir?

Mengingat setiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda-beda, kesabaran merupakan kunci utama dalam mendukung perkembangannya. Namun, sebagai orang tua, penting untuk tetap waspada jika anak berusia lebih dari 1,5 tahun masih belum mampu berjalan.

Ada beberapa ciri-ciri anak terlambat jalan lain yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

  • Anak sering tersandung pada satu sisi kaki ketika berjalan.

  • Kesulitan berdiri atau cenderung sering terjatuh.

  • Kakinya tampak terlalu kaku.

  • Anak hanya berjalan menggunakan jari kaki.

  • Adanya perbedaan yang signifikan (tidak setara) dalam gerakan antara satu sisi tubuh dan sisi tubuh yang lain.

Ketika si Kecil menunjukkan tanda-tanda di atas, pastikan Ibu mendiskusikannya dengan dokter spesialis anak. Hal ini mungkin bisa menunjukkan masalah saraf, sendi, atau tulang belakang pada si Kecil.

Demikian penjelasan lengkap mengenai keterlambatan berjalan pada anak, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga beberapa tips stimulasi di atas juga dapat membantu mengoptimalkan kemampuan si Kecil ya, Bu.

Ibu juga bisa, lho, tanyakan apa saja terkait tumbuh kembang si Kecil dengan menghubungi layanan BebeCare. Seluruh pertanyaan dan kecemasan Ibu akan dijawab oleh tim BebeCare kapan saja! Yuk Bu, hubungi BebeCare dan dukung si Kecil jadi anak hebat yang sehat!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. IDAI | Penggunaan BABY WALKER. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/penggunaan-baby-walker
  2. ‌When babies walk, and how they learn to take those first steps. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-milestone-walking_6507
  3. ‌Is it normal that my baby is 12 months old and hasn’t started walking? (2022). BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/x1048733/is-it-normal-that-my-baby-is-12-months-old-and-hasnt-started-walking
  4. Dr Hayley Willacy. (2019, April 26). Delay In Walking. Patient.info. https://patient.info/doctor/delay-in-walking
  5. ‌What Causes Delayed Walking in Babies? 9 Possible Causes & Early Signs. (2022, August 5). MedicineNet; MedicineNet. https://www.medicinenet.com/what_causes_delay_in_walking_in_babies/article.htm
  6. ‌Verywell. (2021). How to Teach a Baby to Walk. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/when-will-my-toddler-start-walking-289857
  7. ‌Your child doesn’t walk yet. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/development/your-child-doesnt-walk-yet_12579
  8. ‌Delayed Walking and Other Foot and Leg Problems in Babies. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/delayed-walking-and-other-baby-foot-and-leg-problems
  9. ‌Kelly, J. (2017, July 17). When Do Babies Start Walking? What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/first-steps/


Artikel Terkait