Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Tips Stimulasinya
Perkembangan bahasa anak adalah salah satu tonggak pencapaian yang perlu orang tua perhatikan. Kenapa? Karena bahasa merupakan alat komu...
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Perkembangan bahasa anak adalah salah satu tonggak pencapaian yang perlu orang tua perhatikan. Kenapa? Karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berpikir, mengekspresikan perasaan, serta memahami pikiran dan perasaan orang lain. Keterampilan ini menjadi modal utama untuk si Kecil bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ketika ia sudah dewasa nanti.
Untuk mengetahui apakah perkembangan bahasa anak sudah sesuai dengan usianya atau belum, yuk cari tahu di sini serta cara menstimulasinya agar kemampuan berkomunikasi si Kecil semakin baik!
Memahami Perkembangan Bahasa Anak
Ibu, seiring dengan bertambahnya usia si Kecil, apakah rumah semakin ramai dengan celotehannya yang seakan tiada henti? Berbagai pertanyaan pasti kerap terlontar dari mulut mungilnya, mulai dari yang remeh hingga yang unik. Nah, agar Ibu tak kewalahan menghadapi rentetan pertanyaan si Kecil, penting untuk mengetahui perkembangan bahasa anak terlebih dulu.
Perkembangan bahasa adalah proses yang meliputi kemampuan untuk berkomunikasi secara dua arah dan memahami ucapan lawan bicaranya sesuai tahapan usia anak. Keterampilan berbahasa sangat berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, serta kemampuannya dalam menulis dan membaca di kemudian hari.
Kemampuan bahasa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu reseptif dan ekspresif. Kemampuan reseptif adalah kemampuan memahami bahasa dan suara, misalnya anak mampu menggabungkan dua sampai tiga kata.
Sementara itu, kemampuan bahasa ekspresif adalah kemampuan menggunakan kata dan gerak tubuh secara bersamaan untuk mengomunikasikan sesuatu. Misalkan, ketika anak bicara dengan celoteh panjang yang tidak bisa dipahami, tapi ia mampu menirukan irama, ritme, dan gestur pembicaraan orang dewasa.
Meski begitu, tahapan perkembangan bahasa tiap anak tentu berbeda-beda, Bu. Bahkan, biasanya anak perempuan mengalami perkembangan bahasa yang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh banyak aspek. Oleh sebab itu, perlu Ibu pahami bahwa tiap anak itu unik dan memiliki cara berkembangnya sendiri.
Bagaimana Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini?
Sebetulnya si Kecil sudah belajar berbahasa sejak dalam kandungan, ketika Ibu sering mengajaknya berbicara. Periode belajar bahasa terus berlanjut setelah si Kecil dilahirkan, Bu.
Lalu, bagaimana tahap perkembangan bahasa anak usia dini yang harus Ibu ketahui? Simak informasinya di bawah ini, yuk.
1. Anak Usia 12-18 Bulan
Setelah si Kecil berulang tahun yang pertama, ia mulai berbicara dengan maksud dan tujuan yang diinginkannya. Ibu mungkin baru mengerti kata ‘Papa’ dan ‘Mama’ yang diucapkan secara jelas oleh si Kecil.
Padahal, ia sebenarnya sudah mengerti beberapa nama benda di sekitarnya, lho, seperti baju, celana, boneka, dan sebagainya.1 Coba saja Ibu sebut nama benda-benda tersebut, ia pasti akan langsung memahaminya, Bu, meski ia belum bisa mengucapkannya.
2. Anak Usia 18-24 Bulan
Di usia ini, kata-kata yang diketahui dan digunakan si Kecil bertambah secara cepat. Ia mulai suka bertanya menggunakan kata ‘siapa’, ’apa’, dan ‘di mana’. Bukan tak mungkin, ia akan berulang-ulang menggunakan kata tanya tersebut, meski belum jelas apa sebenarnya yang ingin ia tanyakan.1
Dan di tahap ini pula, si Kecil sudah memahami perintah sederhana, lho, Bu. Jika Ibu memanggilnya, ia mengerti dan akan menghampiri Ibu.1
3. Anak Usia 1-2 Tahun
Perkembangan bahasa anak usia 1-2 tahun mulai mengalami perkembangan signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Koleksi kosakata anak sudah meningkat secara signifikan, yakni 50 kata atau lebih, pada rentang usia 19-24 bulan. Si Kecil mampu memahami kata-kata tunggal atau sederhana, serta mampu memproduksi kata-kata tersebut. Ia sudah bisa berbicara secara jelas walaupun hanya baru mengucapkan frasa atau kalimat pendek.
Di rentang usia ini, si Kecil juga sudah bisa mengulang kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Jadi, janget kaget kalau si Kecil mulai bisa mengikuti atau meniru apa yang diucapkan oleh orang tuanya, ya. Yang paling penting selalu berhati-hati mengucap segala sesuatu di depan si Kecil agar ia hanya belajar meniru bertutur kata yang baik dan sopan.
Selain itu, anak sudah bisa menyebutkan bagian-bagian anggota tubuh, seperti hidung, tangan, mata, dan telinga, juga warna benda, dan orang-orang yang dikenal atau sering kali dilihatnya sehari-hari.
3. Anak Usia 2-3 Tahun
Kemampuan bahasa anak semakin meningkat di usia 2 tahun sampai 3 tahun. Kosa katanya semakin jelas, dan ia sudah mulai menggunakan nada berbicara yang benar, misal untuk kalimat tanya. Si Kecil juga mulai mengerti aturan berbicara, sehingga ia akan mendengarkan ketika orang lain berbicara, dan berbicara setelah gilirannya tiba.
Tahapan perkembangan bahasa anak di usia 2 tahun sampai 3 tahun juga dapat dilihat dari kemampuannya dalam memahami kata tanya, “siapa,” “apa”, dan “di mana”. Meski begitu, si Kecil belum bisa menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”, Bu.
Ia juga mulai menggunakan kata kepunyaan di usia 2 tahun, dan mulai memahami makna “milikku” dan “milikmu” pada tahun ketiga kehidupannya.
4. Anak Usia 3-4 Tahun
Memasuki usia 3 tahun sampai 4 tahun, anak sudah bisa diajak berkomunikasi dan bersosialisasi, Bu. Hal ini ditandai dengan kemampuan bahasa anak yang sudah makin membaik dan pemahaman kosakatanya yang semakin luas.
Ia sudah bisa mengenal 250 kata atau lebih, berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3-4 kata, hingga mengingat nama temannya di sekolah.
Ketika sudah bersosialisasi dengan teman sekitar, si Kecil akan mulai mempertanyakan banyak hal kepada Ibu dan Ayah. Ini karena rasa penasarannya semakin tinggi terhadap sesuatu hal, Bu. Oleh karena itu, Ibu harus sabar menjawab setiap pertanyaan yang ada agar rasa ingin tahu si Kecil tidak berkurang seiring berjalannya waktu.
Di usia ini pula, si Kecil juga mulai bisa meminta sesuatu pada orang tuanya.
Cara Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini
Wah, ternyata setiap tahap perkembangan bahasa si Kecil sangatlah menakjubkan, ya, Bu! Itu sebabnya, sangat penting untuk terus menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini agar ia semakin terampil berkomunikasi.
Lantas, apa saja yang bisa Ibu lakukan untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini? Beberapa cara berikut mungkin bisa menginspirasi Ibu dan Ayah:
1. Sering Mengajak Anak Ngobrol
Salah satu cara meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini adalah dengan sering-sering mengajaknya ngobrol, Bu.2 Misalnya, ketika sedang jalan-jalan, tunjukkan pemandangan dan hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Contoh, "Lihat, ada kucing, nak. Warna bulunya hitam dan putih. Dia mengeong, lho!"
Tak apa-apa jika si Kecil belum bisa berbicara, teruslah mengajaknya berbicara, Bu. Karena si Kecil akan mengingat semua yang Ibu katakan padanya. Namun jika si Kecil sudah bisa berbicara, dorong ia untuk menjawab dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah kucingnya mengeong karena lapar? Kita kasih makan apa, ya?"
2. Mengajak Bernyanyi
Anak kecil pasti senang bernyanyi. Bisa dibilang, ini adalah salah satu kegiatan favorit si Kecil bersama Ibu. Dan Ibu bisa menjadikan momen ini untuk melatih kemampuan berbahasanya.
Ada banyak lagu anak yang bisa Ibu pilih, seperti Bintang Kecil, Balonku, atau Pelangi. Liriknya yang sederhana dan nadanya yang mudah diikuti, membuat lagu-lagu ini cenderung mudah untuk dinyanyikan dan tak membosankan untuk diulang-ulang. Tak hanya mengajarkan si Kecil berbahasa, aktivitas ini juga dapat menghiburnya.
3. Membacakan Cerita Dongeng
Membacakan cerita dongeng secara rutin bisa menjadi salah satu cara stimulasi keterampilan bahasa sekaligus kognitif anak usia dini.
Kegiatan yang identik dilakukan sebelum tidur ini ternyata bisa dijadikan ajang pembelajaran bahasa untuk si Kecil, lho! Membacakan cerita dongeng sejak usia dini dapat membantu memperkaya kosakata si Kecil, yang artinya penggunaan bahasanya pun kian berkembang. Dengan kosakata yang kaya, otomatis keterampilan anak berkomunikasi pun kian berkembang.3
Saat mendongeng, jangan lupa gunakan intonasi dan bahasa tubuh, ya, Bu. Misalnya, suara yang menggelegar untuk raksasa. Selain membuat si Kecil lebih terkesan, juga dapat membantu anak untuk mampu berbahasa dengan baik, lho!3
4. Sering Mengajukan Pertanyaan
Sebelum si Kecil lancar berbicara dan membombardir Ibu dengan jutaan pertanyaan, Ibu bisa mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana kepada si Kecil untuk melatihnya berbahasa.2 Misal, "Wah, kamu pakai baju merah hari ini. Pakai sepatu juga. Mau kemana?"
Atau ketika Ibu melihat sesuatu benda, tanyakan fungsi dari benda tersebut, cara menggunakannya, dan berikan banyak pertanyaan pada si Kecil agar ia bisa menangkap apa yang Ibu tanyakan, dan melatihnya untuk menjawab dengan baik dari setiap pertanyaan yang Ibu ajukan.
Contohnya, “Nak, ini apa namanya? Oh iya pinter, ini namanya sisir. Sisir gunanya untuk apa? Untuk? Menyisir rambut supaya halus dan lembut. Sini, Ibu sisir rambut adik”.
5. Beri Instruksi Sederhana
Mengarahkan anak dengan instruksi sederhana juga merupakan salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini.
Ibu dan Ayah bisa memberi sederet instruksi sederhana yang mudah dipahami anak, misalnya mengembalikan mainan ke tempatnya, membuang sampah, atau menaruh pakaian kotor ke dalam keranjang. Jangan lupa untuk memberikan pujian kepada si Kecil karena telah melakukan instruksi yang Ibu berikan dengan benar.
6. Penuhi Kebutuhan Nutrisinya
Nah, sekarang Ibu sudah tahu, kan, cara menstimulasi kemampuan berbahasa pada si Kecil, dan cara untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasinya? Jadi yuk, bersiap lakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung perkembangan bahasa anak usia dini, agar si Kecil tumbuh menjadi anak yang pandai berkomunikasi!
Tapi, tidak hanya berkomunikasi langsung dengan si Kecil, memberikan nutrisi yang baik dapat mendukung mengasah kemampuan berbahasa anak usia dini. Pasalnya, nutrisi dibutuhkan otak untuk memproses informasi dan menjalankan fungsi-fungsinya secara optimal.
Ibu bisa menyajikan makanan atau kudapan selingan yang mengandung omega 3 & 6, antioksidan, karbohidrat kompleks, protein, hingga beragam vitamin, karena nutrisi-nutrisi tersebut penting untuk perkembangan bahasa si Kecil.
Selain dari makanan, tetap penting untuk Dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan susu Bebelac 3 GroGreat+ yang dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA), agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat (happy tummy).
Dengan asupan nutrisi optimal dari makanan dan susu Bebelac, anak bisa lebih aktif dan tumbuh memiliki karakter yang ceria (happy heart) sehingga terus semangat bermain bersama teman-temannya (happy brain).
Tertarik mencoba? Jangan lupa mendaftar jadi member Bebeclub sebagai partner Ibu Hebat, untuk menikmati promo dan fitur menarik lainnya ya, Bu!
Referensi tambahan:
- Ning Yang, et al. 2021. Language Development in Early Childhood: Quality of Teacher-Child Interaction and Children’s Receptive Vocabulary Competency. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC8319497/
- Vera E. Snijders, et al. 2020. Toddlers’ Language Development: The Gradual Effect of Gestational Age, Attention Capacities, and Maternal Sensitivity. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC7663656/#:~:text=Previous%20research %20indicates%20considerable%20stability,of %20language%20functioning%20throughout %20childhood.
- Rukiyah. 2018. Dongeng, Mendongeng, dan Manfaatnya. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/anuva /article/view/2739/1666#
- Language Development - baby, stages, meaning, Definition, Description, Common problems. (2013). Healthofchildren.com. http://www.healthofchildren.com/L/Language-Development.html
- Higuera, V. (2020, March 25). How to Teach Your Toddler to Talk. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-teach-toddler-to-talk#language-development-0-3-years
- Language development: 2-3 years. (2021, February 17). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/language-development/language-2-3-years