14 Ciri-Ciri Anak Cerdas di Usia Dini dan Cara Stimulasinya

Anak cerdas ditandai dengan rasa ingin tahu yang besar, daya ingat kuat, serta suka bereksplorasi. Pastikan Ibu optimalkan kecerdasannya dengan stimulasi dan latih agar mandiri.

Ciri ciri anak cerdas-bebeclub


Ciri-ciri anak cerdas biasanya ditunjukkan dengan rasa ingin tahunya yang besar. Yuk, Bu, cari tahu ciri anak cerdas lainnya dan cara optimalkan kecerdasan anak sejak dini!

Apa Itu Anak Cerdas?

Anak cerdas atau gifted child adalah anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, baik dalam berpikir secara umum maupun dalam bidang tertentu. 

Dengan kata lain, anak cerdas tidak hanya dinilai dari kemampuan akademiknya (intelligence quotient/IQ), tapi juga berkaitan dengan kecerdasan majemuk (multiple intelligence). 

Kecerdasan majemuk ini mencakup visual, linguistik, logika, kinestetik, musik, interpersonal, intrapersonal, hingga naturalis yang bisa dikuasai satu bidang atau lebih oleh si Kecil. 

Setiap anak memiliki cara berbeda untuk menunjukkan kecerdasannya, Bu. Tugas Ibu yakni mengenali lebih dalam bidang yang paling dikuasai di si Kecil, lalu asah bakatnya lebih dalam di sana.

Ciri-Ciri Anak Cerdas di Usia Dini

Ibu mungkin penasaran, si Kecil sudah secerdas apa ya ketika memasuki usia 1 tahun bahkan lebih? Berikut beberapa ciri-ciri kecerdasan anak usia 1-3 tahun yang perlu Ayah Ibu ketahui!

1. Rasa Ingin Tahu Besar

Rasa ingin tahu juga bagian dari keterbukaan pikiran. Sikap si Kecil yang banyak bertanya, selalu penasaran, dan ingin mencoba hal baru mungkin membuat Ibu kewalahan. 

Namun, itu menandakan rasa ingin tahu yang besar. Biarkan mereka bereksplorasi dengan dunia sekitarnya ya, Bu. Namun, tentu saja keamanan si Kecil juga perlu diperhatikan.

2. Perkembangan Bahasa yang Cepat

Anak dengan kecerdasan tinggi umumnya bisa berbicara lebih awal dari teman-teman sebayanya. Ia juga sering menggunakan kosakata yang dianggap sulit oleh anak sebayanya.

Coba perhatikan Bu, apakah si Kecil bisa memilih tema lalu menyusun cerita runtut, serta menggunakan humor, idiom, atau kosakata tepat untuk menggambarkan emosi? 

Jika iya, ini bisa jadi ciri-ciri anak cerdas secara bahasa.

Baca juga: 8 Aktivitas Brain Gym untuk Stimulasi Kecerdasan Anak

3. Cepat Memahami Informasi Baru 

Ketika memiliki kecerdasan yang tinggi, anak cenderung memiliki kemampuan untuk mengolah informasi baru dengan sangat baik dan lebih cepat daripada teman-teman sebayanya. 

Bukan hanya memahaminya saja, namun ia bisa dengan cepat dan baik mengimplementasikan pengetahuan baru tersebut pada sesuatu yang praktikal. 

4. Memiliki Daya Ingat Kuat 

Bukan hanya memiliki daya tangkap yang kuat, ciri-ciri anak cerdas juga memiliki kekuatan otak yang luar biasa sehingga dapat mengingat informasi dalam jumlah besar secara sekaligus. 

Apa yang sudah ia pahami sebelumnya juga dapat muncul kembali ke permukaan ketika diperlukan tanpa harus diingatkan lagi oleh guru atau diulangi lagi proses pembelajarannya. 

5. Memiliki Daya Fokus yang Tinggi

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak cerdas umumnya memiliki daya fokus jauh lebih tinggi dari anak lainnya jika sedang melakukan hal yang diminati. 

Jadi, ketika melakukan hal yang diminati, si Kecil memiliki keteguhan hati untuk menolak segala distraksi di sekitarnya. Ia berkeinginan kuat untuk mengerjakan hal yang sedang dilakukan. 

Oleh sebab itu, anak dengan kecerdasan tinggi cenderung memiliki hasil kerja yang lebih baik daripada anak dengan kecerdasan rata-rata. 

6. Cenderung Individualis dan Cepat Bosan

Ciri-ciri anak cerdas biasanya cenderung lebih suka bekerja sendiri karena merasa lebih cepat dan efektif. Setelah memahami sesuatu, ia tidak tertarik untuk mengulang pembahasan yang sama.

Hal ini bisa menjadi tantangan saat belajar di sekolah umum. Dengan daya tangkap yang cepat, anak cerdas mudah merasa bosan jika harus mendengarkan penjelasan berulang.

Akibatnya, si Kecil sering kali harus menunggu tanpa bisa melakukan hal lain, sehingga berpotensi kehilangan motivasi belajar di kelas.

7. Sering Melamun

Ibu mungkin pernah melihat si Kecil duduk diam sambil melamun di taman atau kolam ikan. Anak cerdas sering larut dalam imajinasi, seperti membayangkan hidup di air. 

Perhatikan apakah si Kecil sedang berpikir mendalam atau malah kehilangan fokus. Jika ia terdiam lama, sentuhlah pundaknya dan tanyakan apa yang sedang dipikirkan, biasanya ia akan senang berbagi pikirannya.

Pada momen ini, penting bagi Ibu untuk mendengarkan secara aktif. Tunjukkan perhatian melalui kontak mata, senyuman, atau anggukan agar ia merasa dihargai dan didukung.

Baca juga: 5 Aktivitas Seru untuk Meningkatkan Imajinasi Anak

8. Memiliki Kemampuan Mengendalikan Diri yang Baik

Kemampuan mengendalikan diri yang baik juga menjadi ciri-ciri anak cerdas. Hal ini didorong oleh motivasi besar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Motivasi membuat anak cerdas mampu berkonsentrasi lebih lama dibanding teman sebayanya. Ia juga bisa membedakan hal penting dan tidak penting terkait tugas yang sedang dikerjakan.

Misalnya, ketika menggambar, ia fokus mencampur warna hingga puas dengan hasilnya. Ia pun sanggup mengabaikan suara mainan atau lagu favorit yang biasanya menarik perhatiannya.

Jadi, jika si Kecil tidak langsung menoleh saat dipanggil, jangan kesal dulu. Bisa jadi ia sedang tenggelam dalam pekerjaannya dan ingin segera menyelesaikannya.

9. Idealis dan Perfeksionis Sejak Dini

Ciri-ciri anak cerdas cenderung idealis dan perfeksionis mengenai cita-cita atau apa yang mereka mau. Namun, sikap perfeksionis ini bisa membuat anak terlalu keras pada diri sendiri.

Ibu harus mendampingi dan memberi pengertian bahwa berusaha maksimal itu baik, tapi tidak boleh sampai membuat tubuh lelah atau hati tidak bahagia.

Sampaikan juga bahwa proses sama pentingnya dengan hasil. Anak boleh belajar dari pengalaman dan mencoba lagi esok hari tanpa harus merasa tertekan.

10. Memiliki Kompas Moral yang Baik

“Ibu, kenapa temanku mencubit adiknya, ya? Dicubit kan sakit sekali, Bu? Kenapa tidak dibagi 2 saja kuenya?” 

Pertanyaan polos anak tentang keadilan atau kebaikan bisa jadi ciri-ciri anak cerdas juga lho, Bu. Anak cerdas biasanya memiliki kompas moral kuat untuk membedakan benar dan salah.

Selain itu, mereka juga punya empati tinggi, sehingga berhati-hati dalam bertindak agar tidak menyakiti orang lain. Hal ini membuat mereka lebih sensitif terhadap perasaan sekitar.

Baca juga: Anak 3 Tahun Harus Sudah Bisa Apa Secara Sosio-Emosional?

11. Mencapai Milestone Lebih Cepat

Mencapai milestone lebih awal dari teman sebayanya juga jadi ciri-ciri anak cerdas. Contohnya, anak 1–2 tahun mulai belajar berjalan sendiri. Awalnya 2–3 langkah, lalu perlahan makin lancar tanpa bantuan.

Perkembangan motorik anak usia 1–3 tahun antara lain kemampuan melompat, menendang bola, berlari, memanjat, berdiri dengan satu kaki, hingga naik turun tangga didampingi orang dewasa. 

Sedangkan motorik halusnya ditunjukkan lewat memegang sendok, minum dari gelas, hingga memegang krayon atau pensil untuk membuat coretan yang abstrak.

12. Suka Eksplorasi

Di usia ini, anak sudah bisa menirukan gerakan, suara, hingga bermain pura-pura. Ia juga mampu mencari mainan yang disembunyikan setelah melihat prosesnya.

Seiring berkembangnya memori, anak bisa menemukan mainan yang disembunyikan meski tidak melihat perpindahannya. Ini menunjukkan daya ingatnya semakin kuat.

Pada usia 18–24 bulan, si Kecil mulai bermain simbolik, misalnya memberi makan boneka atau meniru pekerjaan rumah yang sering ia lihat.

13. Peka dengan Lingkungan Sekitar

Ciri-ciri anak cerdas usia 1–2 tahun berikutnya adalah selalu peka terhadap lingkungan sekitar, termasuk mengenali dan terikat dengan anggota keluarga, seperti ibu, ayah, dan kakak. 

Si Kecil juga akan senang berkontak mata dengan orang tuanya dan membalas respons dengan senyuman, berceloteh, mencium, memegang muka Ibu dan Ayah, serta memberi pukulan kecil. 

14. Lebih Energik dan Aktif

Anak yang cerdas biasanya memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lain. Mereka tidak membutuhkan banyak tidur, tapi tetap bisa bergerak aktif.

Anak dengan otak yang bergerak cepat membutuhkan banyak waktu untuk 'mematikan' otak mereka, sehingga sulit untuk bersantai atau tidur cepat.

Jangan biarkan si Kecil kurang tidur ya Bu, karena bisa menghambat tumbuh kembang. Studi Journal of Medicinal Food menyebut hormon pertumbuhan bekerja maksimal saat anak tidur.

Baca Juga: Macam-Macam Kecerdasan Anak dan Cara Mengembangkannya

Cara Mengoptimalkan Kecerdasan Anak Sejak Dini

Setelah memahami ciri-ciri anak cerdas, ada beberapa stimulasi yang dapat Ibu lakukan di rumah untuk mengoptimalkan kecerdasan si Kecil. Apa saja? Berikut penjelasannya. 

1. Berikan Stimulasi Sehari-hari

Langkah pertama bisa Ibu mulai dengan stimulasi keterampilan bahasa anak usia 1–2 tahun. Ibu bisa sering mengajaknya bicara, mengenalkan nama gambar di buku, atau benda-benda di sekitarnya.

Ajarkan anak menyebutkan anggota tubuh atau warna benda. Misalnya, “Ini namanya hidung. Ini mulut. Ini mata” atau “Warna merah. Kalau ini warna kuning.”

Ulangi pelajaran dengan pertanyaan sederhana seperti, “Mulut mana mulut?” atau “Warna merah yang mana ya?”. Berikan pujian bila si Kecil berhasil menunjuk dengan benar.

2. Membacakan Buku Cerita

Ibu dan Ayah bisa membacakan buku cerita bergambar warna-warni, pop up, atau dengan tekstur menarik. 

Membacakan cerita dengan suara dan ekspresi seru akan membuat interaksi lebih menyenangkan sekaligus membantu perkembangan sosial dan bahasa si Kecil.

Biarkan anak membalik halaman atau menyentuh gambar. Lalu, ajak ia mengobrol tentang gambar tersebut, misalnya, “Coba tunjuk mana yang namanya kambing? Suara kambing gimana, Dik?”

3. Ciptakan Ruang Bermain yang Aman

Karena anak sudah mulai berusaha berjalan dan berkeliling ruangan, pastikan Ibu menciptakan lingkungan eksplorasi yang aman untuknya, ya.

Perlu Ibu ketahui bahwa di usia ini ia belum tahu konsep aman dan bahaya ketika Ibu melarang. Jadi lebih baik jauhkan benda berbahaya dengan cara sebagai berikut:

  • Memberikan bantalan empuk pada tiap sudut perabotan rumah yang memiliki ujung tajam, seperti meja dan kursi.
  • Mengunci lemari, laci, dan pintu agar tidak mudah dibuka. 
  • Menyingkirkan benda-benda pecah belah, berujung runcing atau tajam, dan berukuran kecil dari jangkauan bayi. 
  • Pasang pagar di ujung tangga agar bayi tidak memanjat.
  • Tutup stop kontak listrik atau hal yang berhubungan dengan listrik.
  • Selalu ada di sampingnya untuk mengawasi saat ia mulai memegang benda-benda atau berjalan-jalan di dalam rumah.

Baca Juga: 10 Pilihan Mainan Edukasi untuk Anak Usia 4 Tahun

4. Latih Kemandirian Anak

Ibu ingin melatih kemandirian anak sejak dini? Coba pakaikan si Kecil pakaian berkancing atau baju yang terdapat pengaitnya. Langkah ini dapat membantu anak memakai pakaian sendiri. 

Agar anak tidak bosan, pilihkan pakaian berkancing besar seminggu 2–3 kali. Selain memakai baju sendiri, anak juga bisa dilatih memakai sepatu atau sandal sendiri, Bu. 

Hal yang paling penting adalah tetap dampingi si Kecil saat sedang memakai barang sendiri karena bisa saja ia menemukan kesulitan dan butuh bantuan. 

5. Variasikan Makanan Bergizi

Menurut American Academy of Pediatrics, anak 1–2 tahun sebaiknya diberi makanan dengan lemak sehat, seperti alpukat, ikan berlemak, produk susu, serta menghindari lemak jenuh. 

Di usia ini, anak sudah bisa makan makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Berikan makanan padat gizi, seperti sayuran, buah-buahan, serta protein hewani dan nabati.

Sebagai cara menaikkan tekstur makanannya, Ibu bisa membuat makanan si Kecil dengan cara dicincang kasar dalam beberapa minggu pertamanya mencoba makanan keluarga. 

Baca Juga: Tumbuh Kembang Anak Usia 2 Tahun dan Stimulasi yang Tepat

6. Hindari Tekanan Berlebihan

Ciri-ciri anak cerdas biasanya punya lingkungan belajar yang baik. Sayangnya, hal ini bisa membuat ia tertekan karena adanya tuntutan, seperti harus juara kelas atau ikut berbagai les. 

Pujian dan harapan yang besar kadang membuat anak merasa harus selalu berhasil melakukan semuanya dengan baik. Tekanan ini bisa menurunkan prestasi anak karena merasa terbebani. 

Di sinilah peran Ibu penting untuk selalu mendampingi anak, memberikan ruang baginya untuk menikmati semua proses, dan memberi dukungan secara emosional.

7. Dukung dengan Nutrisi Lengkap

Selain dari upaya-upaya di atas, Ibu juga perlu memastikan kebutuhan gizi harian anak terpenuhi dengan baik dari makanan maupun susu pertumbuhan yang mengandung DHA, FOS:GOS, vitamin & mineral.

Salah satu susu pertumbuhan dengan kandungan tersebut adalah Bebelac 3 GroGreat+.

Bebelac 3 GoGreat+ adalah susu pertumbuhan anak usia 1-3 tahun yang diperkaya FOS:GOS 1:9 teruji secara internasional, Triple A (DHA, LA, ALA), serta 14 vitamin & 9 mineral penting. Bantu mendukung pencernaan sehat dan tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil.

Itu dia berbagai ciri-ciri anak cerdas dan cara menstimulasinya dengan tepat, Bu.

Ibu juga bisa daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. Ballam, N., & Sturgess, A. (2019). Meeting the Needs of Gifted Learners Who Just Don’t “Fit”: Parent Perspectives. Australasian Journal of Gifted Education, 6–16. https://doi.org/10.21505/ajge.2019.0012
  2. ‌The. (1998, July 20). Gifted child | Definition, Characteristics, & Facts. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/science/gifted-child
  3. ‌Reed-Harris, M. (2024, November 3). Top 10 Signs of a Gifted Child. PASEN. https://pasen.org/top-10-signs-of-a-gifted-child/#google_vignette
  4. ‌Gur, C. (2011). Do gifted children have similar characteristics?: Observation of three gifted children. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 12, 493–500. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.02.061
  5. ‌Shi, J., Tao, T., Chen, W., Cheng, L., Wang, L., & Zhang, X. (2013). Sustained Attention in Intellectually Gifted Children Assessed Using a Continuous Performance Test. PLoS ONE, 8(2), e57417–e57417. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0057417
  6. How to communicate effectively with your young child. (2022). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-care/9-tips-for-better-communication
  7. ‌Calero, M. D., García-Martín, M. B., Jiménez, M. I., Kazén, M., & Araque, A. (2007). Self-regulation advantage for high-IQ children: Findings from a research study. Learning and Individual Differences, 17(4), 328–343. https://doi.org/10.1016/j.lindif.2007.03.012
  8. ‌Silverman, L. (2011, September 15). The Moral Sensitivity of Gifted Children and the Evolution of Society. SENG. https://www.sengifted.org/post/silverman-moralsensitivity
  9. The Characteristics of a Gifted Child – Gifted Services. (2020). Giftedservices.com.au. https://giftedservices.com.au/the-characteristics-of-a-gifted-child/
  10. Development milestones - your child 12 to 18 months. (2024, June 3). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/development-milestones-12-to-18-months
  11. ‌Nalika Unantenne. (2020, July 2). 7 signs your baby may be highly intelligent. Kidspot.com.au; Kidspot. https://www.kidspot.com.au/baby/baby-development/7-signs-you-may-have-a-highly-intelligent-baby-on-your-hands/news-story/1f054784d33640e2776582a742b62cca
  12. ‌Bhattacharjee, D. (2019, June 17). 18 Signs of Intelligence In Babies. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/15-signs-of-intelligent-baby/
  13. ‌Silver, N. (2017, April 17). How to Increase Your Height: Is There Anything I Can Do? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height#how-to-increase-height
  14. Development milestones - your child 18 to 24 months. (2024, February). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/development-milestones-18-to-24-months
  15. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  16. ‌Rimm, D. S. (2023, November 25). Emirates Scholar Research Center - Research Publishing & Indexing Center. Emirates Scholar Research Center. https://www.emiratesscholar.com/the-pressures-gifted-children-feel-and-how-to-prevent-and-reverse-underachievement/


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait