10 Cara Efektif Melatih Anak Umur 1 Tahun Bicara
Tak terasa si Kecil sudah berusia 1 tahun. Mungkin sekarang Ibu dan Ayah sedang menunggu-nunggu si Kecil mengucapkan kata-kata pertamany...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Tak terasa si Kecil sudah berusia 1 tahun. Mungkin sekarang Ibu dan Ayah sedang menunggu-nunggu si Kecil mengucapkan kata-kata pertamanya. Jangan cuma diam menunggu si Kecil melontarkan kata pertamanya saja, Bu! Ibu dan Ayah bisa membantu si Kecil agar lebih cepat pintar bicara, lho! Bagaimana caranya? Mari kita simak bersama cara melatih bicara anak umur 1 tahun dengan membaca artikel ini hingga selesai!
Cara Melatih Anak Bicara di Umur 1 Tahun
Di tahun pertama kehidupannya ini, si Kecil akan semakin ceriwis. Umumnya ia akan berceloteh seolah sedang mengajak Ibu mengobrol.
Dan pada suatu momen mungkin ia akan mengucapkan kata pertamanya, walaupun dengan pelafalan yang kurang jelas. Suaranya yang cadel terdengar menggemaskan sekali. Biasanya hanya Ibu, Ayah, dan orang terdekat anak yang mengetahui maknanya.
Lalu, saat Ibu mengatakan sesuatu, si Kecil akan terlihat berusaha menirukannya. Misalnya Ibu sedang memegang kaleng susu dan mengatakan di depan si Kecil, “Susu”, maka ia akan mengikutinya.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa masing-masing anak itu unik dan memiliki pencapaian milestones yang berbeda-beda. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir ketika anak sudah memasuki usia 1 tahun dan tidak langsung mengucapkan kata pertamanya.
Perbedaan pencapaian milestones merupakan hal yang wajar asalkan tidak disertai dengan gejala gangguan pada tumbuh kembangnya.
Yang paling penting Ibu dan Ayah terus memberikan motivasi dan stimulasi yang tepat untuk mendukung kemampuan bicara si Kecil.
Berikut beberapa cara melatih anak bicara yang dapat Ibu terapkan di rumah:
1. Mengajak Anak Ngobrol
Untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, Ibu perlu sering-sering mengajak anak mengobrol.
Tidak usah bingung akan membicarakan apa, Bu. Cukup ajak si Kecil mengobrol tentang kegiatan sehari-hari. Narasikan hal-hal yang Ibu lihat, dengar, atau rasakan dengan bahasa yang sederhana. Contohnya:
-
Ibu ambilkan popok dulu, ya.
-
Adik lagi makan buah jeruk. Manis, nggak, jeruknya?
-
Siap-siap ke rumah nenek, yuk. Adik mau pakai baju yang mana?
Kemudian beri kesempatan pada si Kecil untuk memberikan respon walaupun hanya dalam bentuk ocehan.
Tunjukkan bahwa Ibu sedang memperhatikan si Kecil berbicara dengan membuat kontak mata dan tersenyum. Kemudian, tanggapi kembali ocehan si Kecil seperti sedang mengobrol berdua.
Dengan melakukan hal ini, si Kecil akan semakin semangat untuk berceloteh dan belajar berbicara.
2. Mengulang Kata-Kata
Menurut para ahli, anak perlu mendengar sebuah kata setidaknya 500 kali sebelum dapat mengucapkannya. Jadi, semakin sering Ibu mengajak anak berbicara semakin banyak pula kesempatan si Kecil mendengar pengucapan suatu kata secara berulang.
Saat berbicara, pastikan anak dapat melihat gerakan mulut Ibu dengan jelas. Ibu juga bisa mengulang-ulang pengucapan suatu kata saat sedang bermain flash cards.
Contohnya saat mengambil satu kartu dan mendapatkan gambar kucing, Ibu bisa mengatakan kucing beberapa kali di depan si Kecil dan memotivasinya untuk menirukan ucapan Ibu.
Baca juga: Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Tips Stimulasinya
3. Hindari Bicara Cadel (Baby Talk)
Kata-kata yang diucapkan si Kecil dengan pelafalan cadel terdengar sangat menggemaskan ya, Bu!
Walau begitu, biarkan si Kecil saja ya, Bu, yang menggumamkan baby talk. Ibu tidak perlu ikut-ikutan menggunakan baby talk sebab dapat menghambat proses belajar bicaranya.
Selain itu, Ibu juga tidak perlu mengkritik anak ketika ia belum bisa mengucapkan suatu kata dengan pelafalan yang benar. Jangan mengatakan, “Aduh salah, Nak. Bukan cing, tapi kucing.”
Ibu cukup langsung menimpali baby talk dengan menunjukkan pelafalan yang benar. Misalnya si Kecil sedang jalan-jalan dan melihat kucing kecil lucu dan mengatakan, “Cing!” Ibu dapat merespon dengan mengatakan, “Iya, kucing. Ada kucing kecil. Lucu, ya?”
4. Beri Kesempatan untuk Memilih
Ibu dapat membantu si Kecil memperkaya kosakatanya dengan membiarkannya membuat pilihan sederhana.
Contohnya saat akan sarapan Ibu dapat menawarkan, “Adik mau makan buah apa? Pisang atau mangga?”
Jika si Kecil hanya menunjuk pada salah satu buah, Ibu dapat memotivasi anak untuk menyebutkan namanya.
5. Bacakan Buku Cerita
Setiap kali membacakan buku untuk si Kecil, Ibu sebenarnya sedang membantunya untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, lho! Sebab dengan membacakan buku si Kecil akan terekspos dengan banyak kosakata baru yang mungkin tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Selain itu, kegiatan ini akan bantu menumbuhkan rasa cinta anak pada buku dan kegiatan membaca. Tentu saja hal ini akan sangat berguna bagi si Kecil, terutama ketika ia menuntut ilmu secara akademis.
Oh iya, saat membacakan buku, pastikan Ibu menunjuk gambar yang ada, menyebutkan nama gambar dan memotivasi anak untuk mengulangi ucapan Ibu, ya.
Contohnya saat ada gambar monyet, Ibu dapat mengatakan, “Lihat, ada gambar monyet. Hewan apa, Nak, ini tadi namanya?”
Baca juga: 10 Ide Sensory Play yang Seru untuk Anak 1 Tahun
6. Minta Anak Sebutkan Nama Benda
Beberapa anak lebih suka menunjuk benda yang diinginkan daripada mengucapkan namanya. Jika menghadapi perilaku ini, Ibu dapat menanggapi anak dengan memperjelas apa yang diinginkan dan memotivasi untuk menyebutkan namanya.
Misalkan si Kecil menunjuk cangkir susu, Ibu bisa mengatakan, “Susu. Adik mau minum susu?” ketika anak mengangguk, Ibu dapat meminta anak untuk menyebutkan namanya. “Oh, adik mau minum susu, ya? Adik mau minum apa?”
7. Menyanyi Bersama
Mengajak anak menyanyikan lagu sederhana akan membuatnya mengulang-ngulang pelafalan kata dan suara sehingga baik untuk belajar bicara.
Sembari menyanyikan lagu, Ibu bisa mengajak anak untuk mempraktekan kata kerja yang diucapkan atau menunjuk benda yang dimaksud. Aktivitas ini akan membantu memberi makna nyata pada kata-kata yang sedang ia pelajari.
8. Puji Usaha Anak untuk Bicara
Ketika si Kecil “berbicara” Ibu dapat memberikan pujian yang berfokus pada usaha anak.
Jadi, ketika si Kecil menunjuk mobil-mobilan dan hanya mampu mengucapkan, “Bil-bil”, Ibu dapat memujinya dengan mengucapkan “Wah, pinternya. Adik mau memberitahu Ibu kalau ingin bermain mobil-mobilan, ya?”.
Pujian seperti ini akan bantu memotivasi si Kecil untuk mencoba mengucapkan kata-kata baru.
Baca juga: Pahami Disiplin Positif dan Cara Menerapkannya pada Anak
9. Batasi Screen Time
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa durasi screen time yang tinggi pada anak usia 18 bulan dapat menyebabkan keterlambatan bicara.
Sebab saat screen time umumnya anak tidak mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi. Mereka hanya menatap layar sedangkan stimulasi yang diberikan terlalu cepat.
The American Academy of Pediatric (APP) tidak menyarankan anak di bawah usia 18 bulan untuk mendapatkan screen time.
Screen time baru boleh diperkenalkan pada usia 2 tahun. Nah, pada rentang usia 2 tahun hingga 5 tahun si Kecil hanya boleh mendapatkan screen time kurang dari 1 jam.
Screen time juga harus mendapatkan pendampingan khusus dari orang tua atau pengasuh anak dan tentunya dengan konten yang berkualitas juga interaktif.
Kapan Ibu Harus Khawatir?
Walau anak memiliki pencapaian milestones yang berbeda-beda, ada beberapa gejala keterlambatan bicara yang perlu Ibu waspadai.
Ibu perlu segera berkonsultasi pada dokter spesialis anak ketika pada usia 18 bulan (1 tahun 6 bulan) si Kecil:
-
Tidak sering mengoceh.
-
Terlihat kesulitan menirukan suara.
-
Memiliki kesulitan memahami perintah sederhana.
-
Terlihat tidak bisa mendengar atau tidak mau mendengarkan ketika Ibu atau orang lain berbicara.
Baca juga: Masalah Terlambat Bicara Pada Si Kecil
Itulah beberapa cara cara melatih bicara anak umur 1 tahun yang dapat Ibu lakukan di rumah. Terus semangat dalam mendampingi tumbuh kembang si Kecil ya, Bu, supaya ia tumbuh menjadi anak hebat yang kreatif dan ceria!
Untuk mempermudah pemantauan setiap momen pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, Ibu dapat memanfaatkan tools Bebe Journey yang dilengkapi dengan berbagai fitur edukatif dan menarik yang dapat Ibu manfaatkan untuk dukung si Kecil tumbuh hebat. Gratis lho, Bu!