7 Penyebab Perut Bayi Bunyi dan Cara Tepat Mengatasinya
Bunyi "krucuk-krucuk" pada perut bayi itu normal selama jarang terjadi dan tidak ada gejala lainnya. Jika ia mengalami diare, muntah, hingga feses berdarah, segera kunjungi dokter.

Mendengar perut bayi bunyi disertai rewel dan tangisan yang tak kunjung berhenti pasti membuat Ibu khawatir. Lantas, kenapa perut bayi berbunyi dan bagaimana mengatasinya?
Apakah Wajar Perut Bayi Bunyi?
Perut bayi berbunyi “krucuk-krucuk” sebenarnya normal karena bisa jadi tanda bayi sedang lapar, ingin buang air besar, atau ada pergerakan makanan di pencernaan.
Suara ini lebih terdengar pada bayi dibanding orang dewasa bisa disebabkan oleh gas yang masuk ke saluran pencernaan. Misalnya, saat bayi menyusu dan menelan udara berlebih.
Perut bunyi pada bayi bisa jadi tanda masalah bila disertai gejala lain, seperti diare, perut kembung, kram, dan lainnya yang membuat bayi tidak nyaman.
Penyebab Umum Perut Bayi Bunyi
Ibu mungkin bertanya-tanya, perut bayi bunyi pertanda apa? Perut bunyi sebenarnya normal dan sering terjadi. Berikut adalah penyebab perut bayi berbunyi yang umum terjadi:
1. Bayi Lapar
Perut bayi yang kosong akan mengeluarkan suara keroncongan seperti orang dewasa saat lapar.
Bunyi ini berasal dari kontraksi antara dinding perut yang menggerakkan udara di dalamnya. Jadi jika bayi lapar, segera susui, berikan MPASI, atau ganjal perutnya dengan camilan.
2. Proses Pencernaan Normal
Setelah menyusu atau makan, Ibu mungkin akan mendengar perut bayi bunyi “krucuk-krucuk” seperti ada air yang terkocok-kocok.
Hal ini normal dan biasanya bukan pertanda si Kecil masih lapar, kok. Bunyi itu berasal dari gerakan otot-otot usus saat mencerna makanan.
Orang dewasa juga lumrah mengalaminya, tapi dinding usus bayi lebih tipis sehingga suara gemuruh tersebut terdengar lebih jelas.
Baca Juga: 9 Penyebab Bayi Kentut Terus dan Cara Mengatasinya
3. Posisi Menyusui Tidak Tepat
Posisi perlekatan menyusui yang kurang tepat membuat bayi cenderung menelan lebih banyak udara sehingga perutnya jadi berbunyi setelah ia merasa kenyang.
Misalnya, setelah bayi menyusu sambil rebahan, mungkin Ibu dengar suara ‘krucuk-krucuk’ karena posisi menyusuinya kurang pas.
Supaya si Kecil dapat menyusu dengan benar, penting bagi Ibu memastikan seluruh puting dan sebagian besar bagian bawah areola masuk ke dalam mulut bayi.
Selain itu, pastikan Ibu juga menggunakan alat bantu menyusui yang sesuai dengan isapan bayi agar tidak banyak udara yang masuk saat minum ASI.
4. Perut Kembung
Salah satu yang menyebabkan perut bayi berbunyi adalah karena perut kembung. Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang dapat menghasilkan gelembung gas.
Ketika bayi minum ASI, udara juga masuk ke dalam perut. Gerakan gas yang terperangkap dan cairan dalam saluran pencernaan inilah yang menyebabkan suara gemuruh di perut bayi.
5. Makanan Bergas dalam MPASI
Penyebab perut bayi berbunyi lainnya adalah efek makan MPASI mengandung gas. Ada beberapa jenis makanan yang dapat menimbulkan gas, yakni:
- Kacang-kacangan,
- Brokoli,
- Kol (kubis),
- Kembang kol,
- Bawang bombay,
- Jamur,
- Kacang polong.
Penyebab Perut Bayi Bunyi yang Perlu Diwaspadai
Selain dari penyebab yang umum, ada juga penyebab lainnya yang perlu diwaspadai, seperti:
1. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa adalah gangguan pencernaan saat bayi tidak mampu mencerna laktosa, jenis gula alami dalam susu hewani dan makanan olahannya.
Menurut IDAI, salah satu gejala intoleransi laktosa yakni terdengar bunyi kerocok atau “kerucuk-kerucuk” dari dalam perutnya.
Bayi akan menunjukkan gejala intoleransi biasanya setelah 30 menit atau 2 jam setelah minum susu. Ciri-ciri intoleransi laktosa pada bayi adalah:
- Perut bayi terdengar seperti ada suara gemuruh.
- Sering kentut.
- Sakit perut.
- Perut kram.
- Perut kembung.
- Diare.
- Muntah.
2. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah nama lain dari penyakit muntaber atau flu perut yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit, dan bisa juga disebabkan oleh zat kimia atau reaksi terhadap obat-obatan dan makanan tertentu.
Gejala muntaber dapat menyebabkan si Kecil muntah-muntah, diare, dan perut bergas yang membuat perut berbunyi krucuk-krucuk.
Baca Juga: 11 Penyebab Bayi Muntah dan Cara Mengatasinya
Tanda Bahaya yang Harus Ibu Perhatikan
Meski perut bayi yang bunyi bisa dikatakan normal, tapi Ibu perlu lebih waspada bila kondisi ini disertai tanda bahaya seperti berikut:
- Suara dari perut bayi disertai perut kembung yang parah.
- Bayi muntah-muntah.
- Diare.
- Kolik.
- Feses berdarah.
- Susah BAB atau cenderung sembelit.
- Bayi tampak lemas dan rewel.
Cara Mengatasi Perut Bayi Bunyi di Rumah
Perut bayi yang bunyi kadang membuatnya merasa tidak nyaman. Ibu bisa membantu mengatasinya dengan cara berikut:
1. Susui atau Beri Makan saat Lapar
Jika perut bayi bunyi karena lapar, segera susui atau berikan makanan sesuai usianya ya, Bu. Misalnya, sesuaikan apakah bayi masih menyusu atau sudah makan MPASI.
Pastikan jadwal makannya teratur agar perutnya tidak kosong terlalu lama.
2. Pastikan Posisi Menyusui Tepat
Posisi menyusui yang pas akan membantu perlekatan mulut bayi ke payudara Ibu jadi lebih optimal. Dengan begitu, kemungkinan ada udara masuk saat menyusui jadi bisa diminimalkan.
Ibu bisa coba menyusui dengan posisi kepala bayi lebih tinggi dari badannya sembari memastikan perlekatan mulut bayi juga sudah pas.
3. Sendawakan Setelah Menyusu
Menyendawakan bayi setelah menyusu dapat membantu mengurangi udara yang terhirup selama proses menyusui dan mencegah sakit perut.
Bahkan jika memungkinkan, akan lebih baik bila Ibu mencoba menyendawakan saat bayi berganti payudara sebelum mulai menyusu kembali.
4. Hindari Makanan yang Bisa Memicu Gas
Cara lain untuk mengatasi perut bayi berbunyi adalah dengan menghindari konsumsi makanan mengandung gas, baik Ibu maupun si Kecil.
Hindari makanan dan minuman yang bisa memicu gas, termasuk susu dan produk olahannya seperti keju, yogurt, puding, hingga es krim.
Baca Juga: Infeksi Saluran Pencernaan pada Bayi: Penyebab, Gejala, & Cara Mengatasinya
5. Gerakan Kayuh Sepeda untuk Keluarkan Gas
Ibu juga bisa menggerakkan kedua kaki bayi secara bergantian seperti sedang mengayuh sepeda. Buat gerakan kaki maju mundur dengan perlahan.
Cara ini dapat membantu melatih otot perut dan mendorong gas penyebab perut bunyi agar cepat keluar.
6. Pantau dan Catat Frekuensi Bunyi dan Gejala
Bu, sebaiknya selalu pantau dan perhatikan setiap perubahan pada tubuh si Kecil.
Jika perlu, Ibu bisa mencatat semua gejala tidak biasa yang si Kecil alami, termasuk kondisi perut bunyi ini, lengkap dengan frekuensi terjadinya.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Sebaiknya Ibu tidak menunda memeriksakan si Kecil ke dokter bila perut bunyi sering kali terdengar dan terjadi selama beberapa hari.
Terlebih, bila perut bayi bunyi disertai gejala berat yang membuat bayi tidak nyaman beraktivitas bahkan memengaruhi frekuensi menyusunya.
Jika dokter spesialis anak mencurigai adanya gangguan pencernaan yang lebih serius, ia mungkin akan merujuk ke dokter spesialis gastroenterologi anak untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare.
Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!