Penyebab Sembelit pada Bayi, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Kekurangan cairan tubuh dan pola makan bisa menjadi penyebab sembelit pada bayi. Ibu bisa perbanyak pemberian ASI, memberi MPASI tinggi serat, atau memijat perut bayi untuk mengatasinya.
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Penting bagi Ibu untuk tahu penyebab, ciri, dan cara mengatasi sembelit pada bayi karena susah BAB bisa membuat bayi rewel terus-terusan. Yuk, simak artikelnya, Bu!
Penyebab Sembelit pada Bayi
Sembelit atau konstipasi adalah masalah pencernaan yang membuat bayi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, dan fesesnya kering serta keras saat dikeluarkan. Penyebab bayi sembelit adalah:
1. Kurang Minum
Penyebab bayi jarang BAB seringkali karena kurang asupan cairan.
Hal ini bisa terjadi jika si Kecil terlalu lama berada di cuaca yang panas atau banyak beraktivitas, tapi asupan cairan tidak ditambah.
Bila asupan cairan tidak cukup, feses bayi akan menjadi keras sehingga susah dikeluarkan. Kekurangan asupan cairan juga bisa membuat bayi dehidrasi.
Baca Juga: Bayi 4 Bulan Susah BAB: Penyebab, Gejala, dan Solusinya
2. Baru Mulai MPASI
Masa transisi dari ASI ke MPASI bisa membuat bayi 6 bulan sembelit. Penyebabnya karena sistem pencernaan bayi masih harus adaptasi dengan perbedaan tekstur makanan baru yang ia terima.
Perubahan rutinitas makan juga bisa menyebabkan sembelit pada bayi. Misalnya, bayi seharusnya mengonsumsi ASI pada pukul 6 pagi, berubah menjadi makan MPASI pukul 8 pagi.
3. Kurang Makan Serat
Apabila si Kecil sudah mulai MPASI, jarang atau kurang makan serat dapat menyebabkan BAB keras dan susah dikeluarkan.
Serat membantu tekstur feses jadi lebih padat tapi tetap lunak, juga melapisinya dengan gel alami khusus sehingga lebih mudah bergerak di sepanjang saluran usus.
4. Stres
Perubahan lingkungan, seperti bepergian jauh serta perubahan cuaca dapat menjadi pemicu stres pada bayi.
Stres yang dialami bayi bisa memicu berbagai gangguan pencernaan, seperti perubahan frekuensi buang air besar atau susah BAB.
5. Kondisi Medis Tertentu
Sembelit pada bayi juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu.
Misalnya alergi makanan, alergi terhadap protein susu, atau adanya luka pada anus bayi yang menimbulkan iritasi dan rasa sakit saat BAB.
Gangguan kesehatan seperti hipotiroid, penyakit Hirschsprung, dan fibrosis kistik juga bisa membuat bayi susah BAB kronis.
Apa Ciri-Ciri Sembelit pada Bayi?
Bayi bisa dikatakan mengalami sembelit apabila ia mengalami ciri-ciri seperti berikut:
- Mengejan saat BAB.
- Tidak buang air besar selama beberapa hari, atau frekuensi BAB kurang dari 3x dalam seminggu.
- Bayi rewel dan merasa tidak nyaman saat BAB.
- Feses berukuran besar, kering, dan mengeras.
- Ada darah pada feses bayi.
- Perut bayi membesar dan mengeras.
- Penurunan nafsu makan.
Agar tidak bingung, Ibu bisa segera cek kondisi pencernaan bayi secara real time lewat AI Poop Tracker, lho. Hasil analisisnya akan langsung keluar dalam 60 detik saja.
Lalu, hasilnya bisa Ibu download dan simpan di handphone untuk ditunjukkan ke dokter saat jadwal konsultasi berikutnya.
Baca Juga: Warna dan Tekstur Feses Bayi MPASI yang Normal
Apa Efek Sembelit pada Bayi?
Bayi sembelit bukan pertanda penyakit serius. Beberapa bayi memang cenderung lebih mudah mengalami sembelit dan bukan berarti si Kecil tidak sehat. Namun, Ibu jangan menyepelekan sembelit.
Saat mengalami sembelit, bayi bisa terus-terusan mengejan untuk berusaha mengeluarkan feses yang keras dan kering. Rasa sakitnya ini bisa membuat bayi jadi lebih mudah rewel.
Rewel karena perutnya sakit dan kembung bisa membuat si Kecil susah tidur nyenyak, dan bahkan menolak makan atau menyusu.
Terus-terusan mengejan juga bisa melukai anusnya sehingga Ibu mungkin melihat ada darah pada fesesnya ketika si Kecil bisa BAB.
Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi
Untungnya, ada banyak cara yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasi sembelit. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Ibu lakukan di rumah:
1. Perbanyak Berikan ASI
Kurangnya asupan cairan dari ASI bisa menyebabkan bayi sembelit. Untuk itu, penting bagi Ibu untuk tetap lanjut pemberian ASI. ASI juga dapat bantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Selain ASI, Ibu bisa memberikan air putih dan menu MPASI yang berkuah (seperti kuah sup ayam) jika si Kecil sudah berusia 6 bulan ke atas, ya!
2. Buat Bayi Aktif Bergerak
Cara mengatasi sembelit pada bayi berikutnya adalah dengan membuat si Kecil bergerak lebih aktif. Tujuannya merangsang gerakan usus bayi sehingga bisa mendorong feses keluar lebih lancar.
Jika bayi Ibu belum bisa merangkak atau berjalan, Ibu bisa membaringkannya di atas kasur.
Lalu, pegang kaki bayi dan gerakkan kakinya mengikuti gerakan mengayuh sepeda. Melakukan langkah ini dapat membantu fungsi usus dan meringankan gejala bayi sembelit.
3. Mandikan Bayi dengan Air Hangat
Memandikan bayi dengan air hangat juga menjadi cara mengatasi bayi sembelit yang bisa dicoba.
Suhu hangatnya tidak hanya membuat bayi lebih tenang dan nyaman, tapi juga merilekskan otot-otot perut yang tegang dan mengencang karena dipaksa mengejan terus-menerus.
Mandi air hangat juga bisa bantu meredakan sensasi perut kram dan perut kembung pada bayi saat sembelit.
4. Perhatikan Pola Makan
Perubahan pola makan memang bisa menjadi penyebab bayi mengalami sembelit. Akan tetapi, ini cenderung bervariasi tergantung pada usia dan pola makan bayi.
Maka diperlukan beberapa cara trial and error untuk menemukan perubahan pola makan yang tepat agar bayi bisa buang air dengan lancar.
Baca Juga: 12 Resep MPASI Tinggi Serat agar Bayi Tidak Sembelit
5. Berikan Makanan Tinggi Serat
Bila si Kecil sudah mulai makan makanan padat, Ibu bisa berikan makanan tinggi serat. Pilihan makanan yang baik untuk bayi sembelit agar diolah menjadi MPASI, di antaranya:
- uah plum.
6. Pijat Perut Bayi
Cara mengatasi sembelit pada bayi selanjutnya adalah memijat perut bayi dengan gerakan searah jarum jam. Lakukan gerakan ini dengan lembut dari tengah dada menuju pusar.
Ibu juga bisa menggunakan teknik pijat ILU dengan gerakan seperti huruf I, L, dan U terbalik di area dada dan perut bayi.
7. Tengkurapkan Bayi
Memposisikan bayi tengkurap juga dapat menjadi cara ampuh mengatasi bayi yang sedang sembelit.
Aktivitas yang dikenal sebagai tummy time ini dapat merangsang pergerakan otot-otot usus sehingga feses dapat dikeluarkan dengan lebih mudah.
8. Gerakkan Kaki Bayi
Aktivitas fisik menjadi cara yang baik untuk merangsang usus bayi agar bekerja lebih aktif dan membantu mengeluarkan tinja.
Ibu bisa membantu meredakan sembelit yang dialami bayi dengan menggerakkan kedua kakinya secara perlahan seperti mengayuh sepeda saat ia berbaring.
9. Jangan Berikan Makanan yang Dapat Membuat Sembelit
Untuk mengatasi sembelit pada bayi yang sudah mulai MPASI, kurangi makanan yang dapat membuat sembelit seperti pisang.
Sebagai gantinya, berikan makanan kaya serat seperti buah prem, kacang polong, pir yang dihaluskan, atau sereal gandum utuh.
Makanan-makanan tersebut dapat membantu melunakkan tinja dan memperlancar buang air besar bayi.
Baca Juga: Bayi Sembelit saat MPASI? Begini Cara Jitu Mengatasinya!
Namun jika sembelit berlanjut atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan yang serius.
Ibu juga bisa hubungi tim BebeCare yang siap menjawab segala kekhawatiran atau pertanyaan terkait kesehatan pencernaan si Kecil, 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu secara gratis!