9 Penyebab Bayi Kentut Terus dan Cara Mengatasinya
Penyebab bayi kentut terus antara lain kembung, diare, atau sembelit. Umumnya kondisi ini tidak berbahaya, tapi segera ke dokter jika tampak gejala penyerta yang tidak biasa.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bayi kentut terus pertanda ada suatu masalah atau gangguan pada sistem pencernaannya. Yuk, Pahami penyebab bayi sering kentut dan cara mengatasinya!
Bayi Sering Kentut Pertanda Apa?
Bayi kentut terus bisa jadi pertanda pencernaannya sedang bermasalah atau ada ketidakcocokan dengan menu MPASI barunya. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Menelan Terlalu Banyak Udara
Sering kentut dapat menandakan perut bayi kembung akibat menelan udara terlalu banyak sehingga menumpuk dalam perut.
Perut kembung pada bayi umumnya terjadi ketika si Kecil tidak sengaja mengisap ASI terburu-buru atau karena menangis terlalu lama.
Tubuh akan secara refleks mengeluarkan udara yang tertahan di perut ini dengan berbagai cara, seperti sendawa, gumoh, dan kentut.
2. Menangis dalam Waktu Lama
Satu-satunya cara bayi berkomunikasi dengan Ibu adalah lewat tangisan. Kolik atau kondisi menangis yang terlalu lama dan sulit dihentikan juga bisa menjadi alasan kenapa bayi kentut terus.
Setiap kali bayi menangis, ada kemungkinan sebagian kecil udara ikut tertelan ke dalam perut.
3. Diare
Diare pada bayi seringkali disertai dengan gejala perut kembung dan kentut terus-menerus.
Diare dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi virus yang menyerang pencernaan. Kuman yang berkembang biak dalam perut dapat menghasilkan gas penyebab kentut.
4. Sembelit
Sembelit pada bayi juga kerap menjadi penyebab bayi kentut terus. Hal ini dikarenakan feses bayi yang lama terjebak dalam usus besar terus terfermentasi dan menghasilkan gas berlebih.
Oleh karena itu, semakin lama bayi sembelit, gas bisa terus menumpuk dan membuat si Kecil kentut lebih sering daripada biasanya.
Baca Juga : Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit, Apakah Tanda Sembelit?
5. Hiperlaktasi
Bayi sering kentut bisa disebabkan oleh hiperlaktasi. Kondisi di mana Ibu menghasilkan jumlah ASI yang melimpah.
Pada saat menyusui, bayi dapat menghirup banyak udara, terutama jika ASI mengalir dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan udara dalam perut bayi.
6. Bayi Terlalu Lapar
Bayi yang terlalu lapar cenderung menyusu secara terburu-buru atau sambil menangis. Hal ini ternyata menyebabkan si Kecil menelan terlalu banyak gelembung udara.
Bayi yang terlalu lapar juga cenderung mengisap ASI terlalu banyak. Proses masuknya makanan ke dalam lambung yang terlalu cepat dapat memicu produksi gas berlebih dalam perut.
Kelebihan udara ini harus dikeluarkan agar tidak menyebabkan kembung. Salah satunya lewat proses buang angin sehingga bayi kentut terus.
7. Posisi Menyusui yang Salah
Posisi menyusui (perlekatan) yang kurang tepat juga dapat menjadi penyebab bayi sering kentut, Bu.
Supaya perlekatan baik, pastikan posisi Ibu nyaman saat menyusui bayi. Kemudian, sentuh bibir bawah bayi supaya ia membuka mulut dengan lebar.
Saat payudara sudah masuk, pastikan sebagian besar areola bagian bawah berada di dalam mulut si Kecil. Dengan begitu, ia dapat menyedot dan menelan ASI dengan lebih efektif.
8. Sensitif Terhadap Makanan Ibu
Asupan harian bayi di bawah usia 6 bulan masih bergantung sepenuhnya pada ASI Ibu. Hal ini sering kali menimbulkan hipersensitivitas pencernaan pada bayi.
Oleh karena itu, bayi cenderung lebih rentan kembung jika Ibu mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat merangsang pembentukan gas.
Beberapa contoh makanan Ibu yang mungkin membuat bayi kembung adalah susu sapi, mentega, keju, makanan kaya serat, makanan dari tepung, ubi, hingga brokoli dan kol.
9. Perkenalan Makanan Padat
Ketika baru mulai makan MPASI, mungkin saja bayi kentut terus. Sebab, pencernaan bayi butuh waktu lebih untuk beradaptasi dengan makanan padat selain ASI.
Produksi gas yang lebih banyak termasuk respon alami sistem pencernaan bayi terhadap jenis makanan baru. Bayi juga bisa lebih rentan mengalami sembelit atau diare ketika baru mulai MPASI.
Baca Juga: Kenali Kesehatan Pencernaan Bayi dari Pola dan Frekuensi BAB
Bagaimana Cara Mengatasi Bayi Kentut Terus?
Ada beberapa tips yang dapat Ibu coba untuk bantu perut bayi yang kentut agar terasa lebih nyaman:
1. Sendawakan si Kecil
Supaya si Kecil tidak kentut terus, Ibu dapat rutin menyendawakan bayi. Terutama saat akan berganti payudara atau selesai menyusu.
Untuk menyendawakan si Kecil, Ibu bisa menggendongnya dalam posisi tegak. Gunakan satu tangan Ibu untuk menyangga pantat si Kecil. Kemudian, letakkan dagunya pada pundak Ibu.
Selanjutnya, tepuk punggung si Kecil dengan lembut sampai ia bersendawa. Supaya membuat si Kecil merasa lebih nyaman, Ibu bisa menyendawakan si Kecil sambil berjalan-jalan.
2. Pijat Perut dengan Lembut
Jika bayi kentut terus, pijat perutnya untuk mendorong sisa gas yang masih terperangkap agar semuanya langsung dikeluarkan.
Banyak gerakan usapan perut yang disarankan, salah satunya adalah gerakan memutar searah jarum jam. Sebelum memijat, Ibu bisa oleskan losion, baby oil, atau minyak kelapa di tangan.
Kemudian, mulai pijatan dari perut sebelah kanan bawah. Lalu, tarik tangan kanan Ibu ke arah atas dengan lembut diikuti dengan tangan kiri. Usap membentuk lingkaran maksimal 15 menit.
3. Tummy Time
Melakukan tummy time ternyata dapat menjadi solusi untuk mengatasi bayi sering kentut, lho, Bu.
Saat tummy time, atau bayi ditempatkan telentang dengan perut menyentuh permukaan datar, tekanan lembut pada perutnya dapat membantu mendorong gas yang terperangkap keluar.
4. Tenangkan Tangisannya
Saat menangis, bayi mungkin akan menghirup udara berlebih dan terperangkap dalam sistem pencernaannya.
Semakin lama tangisannya, semakin banyak udara yang terhirup masuk dan membuat si Kecil makin tidak nyaman karena kembung.
Jadi, penting untuk segera menghentikan tangisan bayi. Ibu bisa menggendong dan mendekap si Kecil sambil diayun-ayunkan dan mengusap lembut punggungnya.
Baca Juga: 6 Penyebab Kentut Bayi Bau Busuk yang Perlu Diperiksa Dokter
Bayi Sering Kentut Apakah Berbahaya?
Bayi kentut terus umumnya bukan masalah medis serius. Walau begitu, penting bagi Ibu untuk selalu memantau tanda adanya gas berlebih pada bayi, seperti:
- Frekuensi bersendawa yang lebih sering.
- Kentut yang berlebihan.
- Menangis terus-menerus.
- Kram perut (bayi kerap menangis saat ditekan perutnya).
- Perut yang terasa keras.
- Tidak BAB dalam jangka waktu yang normal.
- Adanya darah pada BAB.
- Sering muntah.
- Bayi menjadi lebih rewel.
- Demam.
Jika menemukan tanda-tanda di atas, sebaiknya Ibu memeriksakan si Kecil ke dokter atau bertanya langsung ke BebeCare untuk mendapatkan respon yang lebih cepat.
Selain dari frekuensi kentut, Ibu juga bisa cek langsung kesehatan pencernaan si Kecil lewat warna dan tekstur pup melalui fitur AI Poop Tracker di Bebe Journey.
Hasil analisisnya akan muncul dalam waktu 60 detik dan bisa Ibu simpan di handphone untuk dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis anak kepercayaan atau pada tim BebeCare.