8 Penyebab Bayi Sering Muntah dan Cara Mengatasinya

Bayi sering muntah tergolong normal di beberapa bulan pertama usianya. Namun, bayi muntah terus juga bisa jadi tanda adanya gangguan pencernaan.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)

4 min
24 Sep 2024
Profile Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)


Bayi sering muntah mungkin kerap membuat Ibu merasa khawatir. Lalu, apa penyebab bayi muntah terus dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, ketahui jawabannya di sini!

Apakah Normal Jika Bayi Sering Muntah?

Bayi muntah itu normal, terutama di beberapa bulan pertama usianya.

Biasanya bayi usia 0-3 bulan bisa muntah 1-4 kali dalam satu hari, karena saluran pencernaannya masih beradaptasi dengan banyaknya porsi ASI yang diminum. Selama berat badannya naik sesuai usianya.

Seiring usia bayi bertambah, saluran cernanya akan menguat dan semakin terbiasa dengan asupan minumnya sehingga makin jarang muntah.

Di sisi lain, sering muntah bisa jadi pertanda bayi mengalami gangguan kesehatan tertentu yang biasanya disertai dengan kenaikan berat badan tidak sesuai dengan usianya.

Penyebab Bayi Sering Muntah

Muntah adalah proses mengeluarkan isi dalam lambung  secara paksa melalui mulut. Berikut beberapa penyebab bayi muntah-muntah:

1. Minum ASI Terlalu Banyak

Bayi muntah setelah menyusu bisa disebabkan karena minum ASI terlalu banyak. Kondisi ini dikenal pula dengan gumoh.

Bayi sering gumoh karena ukuran lambungnya yang masih sangat kecil sehingga belum bisa memuat banyak cairan.

Pada umumnya, perut bayi hanya dapat terisi 20 ml ASI setiap kali menyusu hingga usianya 4 bulan. Ketika minum terlalu banyak, sisa ASI jadi mudah naik kembali ke kerongkongan. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Gumoh, dan Bedanya Gumoh dengan Muntah

2. Menyusu Terlalu Cepat

Kebiasaan menyusu terlalu cepat bisa membuat bayi sering muntah karena ia cenderung menelan lebih banyak udara. Begitu pula bila bayi menangis saat menyusu.

Banyaknya udara yang tertelan dan terjebak di dalam perut ini bisa keluar dari mulut dengan cara dimuntahkan. 

3. Pilek

Banyak orang tua yang belum tahu bahwa pilek juga bisa membuat bayi muntah.

Muntah karena pilek dapat terjadi saat lendir ingus mengalir ke bagian belakang tenggorokan sehingga menyebabkan bayi batuk berlebihan, hingga muntah. 

4. Mabuk Darat

Bayi di bawah usia 1 tahun lebih rentan mabuk kendaraan saat dibawa bepergian menggunakan kendaraan seperti motor, mobil, atau bus. 

Maka itu, bayi sering muntah karena merasa pusing dan mual di sepanjang perjalanan. Apalagi bila ia baru saja minum atau makan.

Mabuk darat juga bisa membuat perut bayi kembung sehingga menyebabkan perutnya tidak nyaman. 

Baca Juga: Penyebab Bayi Muntah Menyembur dan Cara Mengatasinya

5. Alergi Makanan atau Intoleransi Laktosa

Bayi muntah terus bisa menandakan alergi atau intoleransi laktosa. Misalnya alergi terhadap protein, atau makanan yang Ibu konsumsi kemudian mengalir melalui ASI. 

Sebagian besar zat alergen yang menjadi sumber pemicu alergi makanan adalah telur, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kerang. 

Tidak hanya muntah-muntah, alergi makanan atau intoleransi laktosa juga dibarengi dengan gejala lain seperti mulut terasa gatal dan membengkak, diare, serta gatal di area hidung atau mata, bahkan sampai BAB darah.

6. Gastroenteritis

Karena sistem imun tubuh yang masih berkembang, bayi rentan mengalami berbagai infeksi virus termasuk yang menyerang sistem cerna. Misalnya, gastroenteritis/diare berat.

Umumnya, kondisi ini menyebabkan bayi sering muntah hilang timbul selama satu hari penuh. Selain muntah, gejala gangguan pencernaan ini akan dibarengi dengan diare dan demam.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa membuat si Kecil rentan mengalami dehidrasi dan bisa fatal. 

7. Minum ASI Basi

Muntah juga dapat disebabkan karena si Kecil minum ASI perah basi. 

ASI perah yang basi mengandung berbagai bakteri yang tumbuh sehingga bayi akan muntah-muntah terus dan mengalami diare karena terinfeksi bakteri di dalamnya. 

8. Kondisi Medis Lain

Beberapa kondisi medis lain dapat menyebabkan bayi muntah-muntah. Misalnya infeksi telinga, infeksi saluran kemih, hingga stenosis pilorus (kondisi penyempitan tempat pengeluaran lambung). 

bebe journey

Cara Mengatasi Bayi Sering Muntah

Jika bayi muntah-muntah, berikut beberapa hal yang bisa Ibu lakukan untuk mengatasinya: 

1. Susui si Kecil Sedikit-Sedikit Tapi Sering

Habis muntah, pastikan si Kecil tetap memperoleh asupan cairan tubuh. Ini berarti, Ibu tetap perlu melanjutkan menyusui untuk mencukupi kebutuhan ASI bayi

Namun, jangan terlalu banyak memberikan ASI dalam satu waktu. Pemberian ASI terlalu banyak dapat membuat lambung bayi penuh sehingga membuatnya muntah kembali sesudahnya.

Alih-alih langsung banyak, susui si Kecil sedikit-sedikit tetapi frekuensinya lebih sering. 

2. Sering Sendawakan Bayi 

Ibu bisa sering-sering menyendawakan bayi setelah menyusui.

Langkah ini bertujuan untuk mencegah penumpukan udara yang terdapat pada perut si Kecil. Banyaknya udara yang terperangkap di perut bayi dapat menyebabkan bayi muntah. 

3. Jangan Ajak Bayi Bermain Setelah Makan

Jangan langsung mengajak si Kecil bermain setelah ia menyusu atau makan. Posisikan bayi agar tetap dalam posisi tegak selama kurang lebih 30 menit untuk mencegah muntah kembali. 

Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Muntah Kuning dan Cara Mengatasinya

4. Hindari Menengkurapkan Bayi

Setelah bayi muntah, hindari langsung menengkurapkan bayi untuk mengurangi tekanan yang dapat membuatnya ingin kembali muntah. 

Alih-alih menengkurapkan bayi, Ibu bisa membaringkan si Kecil tidur dalam posisi telentang. 

5. Tinggikan Kepala Bayi Saat Menyusu 

Saat memberikan ASI, coba tinggikan kepala bayi lebih tinggi saat menyusu agar si Kecil tidak menelan banyak udara saat sedang minum susu.

Buat suasana menyusui tenang dan nyaman, sehingga si Kecil tidak tertekan ataupun terganggu.

Segera konsultasikan dengan dokter apabila bayi sering muntah dibarengi gejala lain seperti muntahan berwarna merah atau hijau, diare, demam, ada tanda-tanda dehidrasi, dan penurunan berat badan.

Ibu juga dapat berkonsultasi langsung dengan tim Bebecare mengenai gangguan pencernaan dan cara menjaga kesehatan pencernaan si Kecil. Gratis, setiap 24/7.

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. Mier M., Nelson A., Finkel L; Vomiting in Children : It’s not Always Gastroenterities. Pediatr Ann. (2020; 49(5) : e233-e241).
  2. Strubel N; Vomiting Infant. Problem Solving in Pediatric Imaging. (2021); Pages 81-97
  3. Whinney J; Paul S.P; Candy DCA; Clinical Update: Vomiting in Infants. Community Pract. 2013; 86(9): 44-7
  4. Hartman S., Brown E., Loomies E., Russel A.; Gastroenteritis in Children. Am Fam Physician. 2019;99(3): 159-165


Artikel Terkait