7 Cara Stimulasi Agar Bayi Cepat Duduk, Tengkurap, Merangkak, dan Berjalan
Duduk, tengkurap, merangkak, dan berjalan merupakan pencapaian besar dalam milestone perkembangan bayi yang perlu Ibu amati. Semua perke...
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Duduk, tengkurap, merangkak, dan berjalan merupakan pencapaian besar dalam milestone perkembangan bayi yang perlu Ibu amati. Semua perkembangan motorik ini akan bisa si Kecil kuasai seiring dengan usianya yang bertambah. Namun, peran stimulasi dari orang tua juga berpengaruh pada keberhasilan bayi agar bayi cepat duduk dan merangkak, sampai bisa berjalan.
Yuk, simak artikel ini selengkapnya, Bu!
Kemampuan Motorik Berdasarkan Usia Bayi
Usia | Kemampuan Motorik Kasar | Kemampuan Motorik Halus |
1 Bulan | Tangan dan Kaki bergerak aktif | Kepala bisa menoleh perlahan |
2 Bulan | Bisa mengangkat kepala ketika tengkurap | kepala sudah kuat untuk menoleh ke kiri dan kanan |
3 Bulan | Kepala bisa tegak saat didudukkan | - |
4 Bulan | Bisa tengkurap dan telentang | Bisa memegang benda |
5 Bulan | - | Kemampuan bayi 5 bulan mulai bisa meraih dan memegang benda |
6 bulan | Bisa duduk tanpa berpegangan | - |
7 Bulan | - | Sudah bisa mengambil benda dengan tangan |
8 Bulan | Bisa berdiri dengan berpegangan | Bisa bersuara dan mengucapkan "ma ma ma" |
9 Bulan | - | Bisa menjumput benda sebesar biji kacang(mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk) |
Apabila bayi belum menguasai kemampuan motorik dasar ini, tidak perlu cemas ya, Bu. Setiap anak pasti memiliki kemampuan yang unik.
Dalam waktu dekat, Bayi Ibu pun akan segera menguasai motorik dasar seiring pertumbuhannya.
Baca Juga: Ciri Bayi Cerdas dan Pintar Lengkap dengan Stimulasi
Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak yang Bisa Ibu Lakukan
Walaupun perkembangan motorik buah hati akan muncul secara bertahap, Ibu dan Ayah sebaiknya ikut mendampingi bayi dalam prosesnya supaya ia bisa lebih berani belajar dan bereksplorasi.
Lalu, apa saja yang bisa Ibu lakukan untuk menstimulasi kemampuan motorik dasar pada bayi? Yuk, coba lakukan stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak berikut ini.
1. Sering-Sering Tummy Time
Tummy time adalah cara stimulasi yang bagus agar bayi cepat duduk dan merangkak. Sebab, dua kemampuan ini harus lebih dulu diawali dengan kemampuan untuk tengkurap.
Bayi umumnya bisa berguling sendiri dari posisi terlentang ke posisi tengkurap di usia 4-bulan. Nah jauh sebelum itu, Ibu tetap bisa membantunya untuk sering-sering tengkurap, kok!
Pada usia 6 minggu hingga 1 bulan, Ibu perlu melatih Si Kecil menahan bagian kepala dan leher ketika menggendong. Sekitar usia 1-3 bulan, sesekali coba membalikkan badan bayi atau menengkurapkan bayi untuk melatih kekuatan otot leher.
Bayi akan belajar mengangkat kepala dan dada bertumpu pada kedua tangannya. Dengan sendirinya, ia akan belajar tengkurap.
Lambat laun, hal ini tentu akan membantu bayi mengembangkan kekuatan otot-otot badannya untuk duduk dan menopang punggungnya, serta merangkak menggunakan tumpuan lengan dan kakinya.
Oleh karena itu, manfaat tummy time untuk menstimulasi perkembangan motorik bayi tidak boleh dipandang sebelah mata, ya!
2. Kurangi Waktu di Kursi Bayi atau Baby Bouncer
Terlalu sering menaruh anak duduk di kursi bayi, baby walker, atau baby bouncer sebetulnya kurang tepat jika ingin bayi cepat belajar duduk dan merangkak, apalagi berjalan, Bu.
Justru, bayi harus lebih sering dibiarkan beraktivitas di lantai. Bayi yang jarang menghabiskan waktu di lantai mungkin akan lebih lama untuk bisa merangkak. Sebab, penggunaan alat batu seperti kursi atau baby walker hanya akan mengurung bayi dan membatasi jiwa eksplorasinya.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), baby walker bahkan berisiko memperlambat perkembangan motorik dan menghambat perkembangan tulang belakang sehingga dapat memengaruhi postur bayi.
Selain itu, jika tidak dalam pengawasan orangtua, bayi bisa saja tidak sengaja terbalik atau terjatuh dari tangga sehingga justru mengakibatkan cedera pada bayi.
Maka dari itu, alangkah baiknya Ibu membiarkan bayi bermain lebih lama di lantai agar ia bereksplorasi dan mau bergerak.
Baca Juga: Cara Membuat Rutinitas untuk Bayi Baru Lahir
3. Ajak Si Kecil Meraih Mainan
Pada dasarnya, bayi punya insting untuk terus bergerak. Nah Ayah dan Ibu bisa manfaatkan keinginannya ini untuk menstimulasi agar bayi cepat merangkak. Caranya, coba sesekali berikan benda atau mainan yang bisa diraihnya saat ia sedang tengkurap.
Letakkan mainan yang menarik, seperti mainan bergerak atau mengeluarkan suara, saat ia melakukan tummy time untuk menarik perhatian Si Kecil. Lalu, biarkan ia bergerak dan terpicu untuk merangkak ke arah mainan itu dan meraihnya.
Ibu juga bisa meletakkan cermin di hadapan bayi. Ketika ia melihat pantulannya sendiri di cermin, bayi akan termotivasi untuk bergerak merangkak maju menuju objek yang dilihatnya.
Kemudian untuk menstimulasi anak berjalan, Ibu bisa memberikan mainan yang didorong atau ditarik kepada Si Kecil. Dengan bantuan mainan ini, anak akan melatih kakinya dan memperbaiki keseimbangannya untuk bisa berdiri dan berjalan. Pastikan mainan yang digunakan kokoh agar tidak membuat bayi mudah terjatuh, ya!
4. Sediakan Ruang Nyaman agar Bayi Bereksplorasi
Agar bisa berjalan dengan baik, pertama-tama tentu Si Kecil harus mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ke posisi berdiri. Ia akan mulai mencoba berdiri dengan bantuan benda-benda dan orang yang berada di sekitarnya.
Nah, pada tahap ini merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan keseimbangan dan membuatnya terbiasa dengan posisi berdiri.
Ibu dapat menyediakan area khusus di lantai sebagai tempat anak berlatih diri dan berjalan. Kemudian, letakkan berbagai mainan menarik dan benda-benda yang dapat dijelajahi bayi dengan aman.
Jauhi buah hati dari barang-barang yang berpotensi membahayakan, seperti meja kaca dan perabotan rumah tangga lainnya.
Lantai yang tidak dilapisi karpet biasanya akan membantu bayi lebih mudah bergerak maju. Jika lantai diberi alas, pastikan alas yang Ibu gunakan lembut dan nyaman agar bayi bisa bergerak bebas, ya.
5. Sering-Sering Ajak Bermain
Bayi biasanya mulai belajar duduk ketika ia sudah bisa tengkurap, berguling, dan menahan kepala, yaitu pada usia sekitar 4-7 bulan. Di usia 8 bulan, bahkan bayi sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan orang tua.
Nah untuk menstimulasi agar bayi cepat bisa duduk sendiri, Ibu bisa mengajaknya bermain di lantai.
Misalnya, meletakkan mainan di lantai lalu angkat sehingga bayi terpancing untuk mendongakkan kepala mengikuti gerakan tangan ibu. Ibu juga bisa mengajak Si Kecil bermain gelembung sabun untuk membuatnya lebih sering mendongakkan atau menolehkan kepalanya ke berbagai arah.
Cara ini juga melatih bayi menguatkan otot-otot lehernya karena kepalanya terus bergerak ke bawah dan ke atas mengikuti gerak mainan.
Cara melatih bayi duduk yang kedua adalah dengan menyeimbangkan posisi duduk bayi. Dudukkan bayi, kemudian tempatkan mainannya di sekitar bayi tetapi di luar jangkauan bayi sehingga bayi akan mencoba meraih mainan tersebut.
Ketika usianya sudah tepat, Ibu juga tetap bisa menggunakan trik yang satu ini agar anak bisa cepat berjalan sendiri. Misalnya, meletakkan benda sedikit jauh dari jangkauan bayi dan biarkan Si Kecil mengambilnya dengan berjalan.
Cara lainnya, minta ayah atau kakak duduk sedikit jauh dari jangkauan bayi dan minta ia berjalan ke arahnya secara perlahan.
6. Latih Bayi Duduk dengan Memberinya Penyangga
Pada usia 4 bulan umumnya anak sudah bisa mengangkat kepala dengan stabil dalam posisi terlungkup dan saat duduk dengan topangan. Sangat normal bagi bayi di usia ini jika belum bisa duduk sendiri dengan sempurna, Bu, karena bayi masih membutuhkan latihan untuk memperkuat otot lehernyalehernya belum begitu kuat. Beberapa bayi juga masih harus duduk dengan cara ditopang.
Maka itu, Ibu bisa melatih Si Kecil agar bisa duduk sendiri. Mula-mula, cobalah dudukkan Si Kecil di kursi dengan sandaran, atau duduk di lantai beralaskan selimut dengan bantal sebagai penyangganya agar ia tidak jatuh ke belakang.
Bila Si Kecil sudah bisa duduk tegak, pegang badannya. Jika ia bisa duduk tegak, dudukkan Si Kecil di tempat tidur, atau lantai beralaskan selimut tanpa menggunakan sandaran.
7. Puji Langkah Pertamanya
Langkah pertama merupakan momen terpenting bagi si Kecil yang membutuhkan banyak pujian. Jadi, Ibu jangan segan menyemangati dan memuji Si Kecil agar ia semakin percaya diri dan senang untuk belajar merangkak, duduk, hingga berdiri dan berjalan sendiri.
Baca Juga: Tanda-Tanda Si Kecil Bisa Berjalan yang Wajib Ibu Ketahui
Nah, itulah berbagai cara stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak yang bisa Ibu lakukan di rumah.
Jangan lupa terus pantau tumbuh kembang Si Kecil lewat BebeJourney. Di sini ada berbagai fitur edukatif dan menarik untuk mendukung anak tumbuh hebat.
Semoga artikel ini dapat membantu, ya, Bu!
*direview oleh dr. Tania Savitri
Referensi tambahan:
- Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/signs-baby-will-walk-soon. Diakses pada 22 Agustus 2022.
- Healthline. https://www.healthline.com/health/parenting/teaching-baby-to-crawl#Whats-involved-in-learning-to-crawl?. Diakses pada 22 Agustus 2022.
- American Academy of Pediatrics. https://publications.aap.org/pediatrics/article/142/4/e20174332/37420/Infant-Walker-Related-Injuries-in-the-United. Diakses pada 22 Agustus 2022.
- Parents. https://www.parents.com/baby/development/walking/help-baby-learn-to-walk/. Diakses pada 22 Agustus 2022.
- Pregnancy Birth Baby. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/learning-to-walk#learn. Diakses pada 22 Agustus 2022