Speech Delay pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bagi setiap orang tua, momen ketika si Kecil pertama kali bisa bicara merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu. Sebab, kemampuan berbi...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
04 Jul 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Ibu mengajak bicara si Kecil.


Bagi setiap orang tua, momen ketika si Kecil pertama kali bisa bicara merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu. Sebab, kemampuan berbicara atau mengucapkan kata-kata merupakan salah satu tahapan tumbuh kembang anak yang cukup penting. Ini karena keterampilan bicara jadi salah satu modal utama untuk ia bisa berteman dan belajar tentang dunia sekitarnya.

Namun, perlu diketahui bahwa setiap anak mempunyai perkembangan bahasa yang berbeda-beda. Tentunya hal ini akan menjadi kekhawatiran bagi Ibu jika bayi mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

Untuk itu, Ibu harus mengetahui sejak dini penyebab, tanda-tanda, dan cara mencegah speech delay untuk membantu si Kecil mencapai kemampuan bicara yang sesuai usianya. Yuk, simak penjelasan pada artikel berikut ini, Bu.

Tanda-Tanda Speech Delay pada Bayi

Keterlambatan bicara atau speech delay adalah kondisi yang terjadi ketika seorang anak tidak mengembangkan kemampuan bicara sesuai dengan tingkat yang diharapkan. Ini merupakan masalah perkembangan yang umum dan mempengaruhi sekitar 10% anak usia prasekolah.

Pada dasarnya, speech delay dapat diidentifikasi jika si Kecil belum mampu berbicara dengan lancar setelah mencapai usia 2-3 tahun.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orangtua perlu waspada terhadap risiko speech delay jika si Kecil tidak menoleh saat dipanggil namanya atau tidak ada babbling (mengeluarkan bunyi-bunyian vokal) pada usia 2-6 bulan.

Bayi juga mungkin dikatakan mengalami speech delay apabila tidak bisa menunjuk dengan jari dan ekspresi wajahnya kurang variatif pada usia 6-12 bulan.

Hal tersebut menunjukkan adanya indikasi keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan komunikasi pada bayi. Mari cari tahu apa saja tahap perkembangan bahasa anak bayi!

Baca Juga: Tips Merespons dan Berkomunikasi dengan Si Kecil

Tahap Perkembangan Bahasa Bayi

Bayi mempelajari bahasa secara bertahap. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tahap-tahap tersebut pun dapat bervariasi. Proses pembelajaran bahasa pada si Kecil melibatkan keterampilan mendengarkan, memahami, berbicara, dan membaca.

Pada usia sekitar 4 bulan, bayi mulai mengoceh dan mengeluarkan bunyi-bunyi huruf seperti "ba" atau "da". Ini merupakan tahap perkembangan awal dalam perkembangan kemampuan bahasanya.

Kemudian menginjak usia 5 bulan, kemampuan bahasa si Kecil mengalami peningkatan. Ia mulai menunjukkan kemampuan membedakan antara emosi dan nada suara. Si Kecil dapat merespon ekspresi emosi seperti kegembiraan, kecemasan, atau ketakutan melalui nada suara yang ia dengar. Kemampuan ini merupakan langkah pertama bayi dalam proses belajar bicara dan komunikasi.

Selain itu, bayi pada usia 5 bulan ini juga mulai memberikan respon terhadap perintah atau pertanyaan sederhana dengan menggerakkan tubuh. Misalnya, bayi dapat merespon kata "tidak" dengan menggelengkan kepalanya.

Memasuki usia 6 bulan, beberapa bayi mungkin mulai mengenali namanya sendiri dan merespon saat namanya dipanggil. Bisa jadi si Kecil akan menoleh atau memberikan senyum.

Perkembangan bayi memang berbeda-beda, Bu, tapi jika si Kecil masih tidak merespon namanya hingga usia 9 bulan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Nantinya, dokter akan memeriksa apakah si Kecil ada masalah pendengaran atau keterlambatan perkembangan.

Baca Juga: 7 Cara Mengembangkan Sosial Emosional Anak Prasekolah Lewat Kegiatan Seru 

Apa Penyebab Speech Delay pada Bayi?

Berbagai macam masalah dapat mengganggu perkembangan bicara bayi, Bu. Jika hal ini dialami, maka dapat menyebabkan bayi kesulitan untuk menyebutkan kata-kata dengan benar.

Berikut ini penjelasan lengkap penyebab speech delay pada bayi.

1. Masalah Pendengaran

Masalah pendengaran dapat menjadi salah satu penyebab keterlambatan bicara. Bayi yang mengalami gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan dalam memahami pembicaraan orang lain dan mendengar suaranya sendiri. Tentunya hal ini dapat menghambat si Kecil dalam memahami dan menguasai kata-kata.

Ketika tidak dapat mendengar suara dengan jelas, bayi mungkin mengalami kesulitan dalam meniru kata-kata dan menggunakan bahasa dengan benar. Hal ini bisa memengaruhi perkembangan kemampuan bicara dan bahasa secara keseluruhan.

Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi dan mengatasi masalah pendengaran sedini mungkin. Jika Ibu mencurigai bahwa si Kecil memiliki masalah pendengaran, berkonsultasilah dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat. 

2. Kurang Stimulasi

Ibu perlu tahu bahwa faktor lingkungan juga mempunyai peran yang penting dalam perkembangan bicara si Kecil.

Apabila Ibu kurang memberikan stimulasi atau sering mengabaikan si Kecil, ini dapat berdampak negatif pada kemampuan bahasa anak dan menghambat pencapaian (milestone) yang penting.

Untuk itu, penting bagi orang tua, pengasuh, atau anggota keluarga lain yang sehari-hari bersama si Kecil baiknya dapat memberikan stimulasi. Misalnya, dengan melakukan percakapan, membacakan buku cerita, juga bernyanyi agar dapat membantu bayi mencapai tonggak perkembangan bahasa dengan baik.

3. Masalah Oral Motorik

Speech delay juga bisa terjadi karena adanya masalah oral motorik, Bu. Kondisi ini dapat terjadi kemungkinan karena adanya masalah dalam mengendalikan otot dan bagian tubuh yang digunakannya untuk berbicara.

Beberapa bagian seperti bibir, lidah, atau rahang mungkin tidak dapat berfungsi secara optimal untuk menghasilkan suara dan kata-kata dengan tepat.

Jenis masalah bicara ini dapat muncul sendiri atau kerap kali berkaitan dengan kesulitan oral motorik lainnya. Sebagai contoh, beberapa anak yang terlambat bicara juga mengalami kesulitan saat makan.

4. Keterlambatan Perkembangan Umum

Keterlambatan bicara sering kali terkait dengan keterlambatan perkembangan lainnya. Setiap anak mempunyai kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Penting untuk memperhatikan apakah si Kecil mencapai tonggak perkembangan yang sesuai dengan usianya atau tidak, termasuk pada keterampilan motorik dan kognitifnya.

Ada banyak masalah bicara yang berkaitan dengan keterlambatan perkembangan anak, seperti tidak adanya kemampuan bicara, kesulitan dalam memahami apa yang dikatakan orang lain, mengulangi kata-kata yang dikatakan orang lain, atau kurangnya ekspresi dan intonasi saat bicara.

Apabila Ibu mencurigai adanya keterlambatan bicara atau perkembangan lainnya pada si Kecil, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sedini mungkin.

Baca Juga: Penyebab Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara, Apa Solusinya? 

Bagaimana Cara Mengatasi Speech Delay pada Bayi?

Keterlambatan perkembangan bicara pada si Kecil sebenarnya bisa dideteksi sejak dini, Bu. Orang tua memiliki peran penting untuk mengenali tanda-tanda awal keterlambatan tersebut. Sebab, semakin cepat masalah tersebut diidentifikasi, Ibu juga dapat melakukan pencegahan yang tepat untuk memaksimalkan kemampuan bicara dan bahasa pada si Kecil. 

Berikut ragam cara yang bisa Ibu lakukan sebagai upaya mengatasi speech delay pada bayi:

1. Ajak Bayi Berbicara

Ibu bisa rutin mengajaknya ngobrol sebagai salah satu cara mengatasi speech delay pada bayi. 

Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengajak bicara si Kecil penting dalam perkembangan bahasa bayi. Cobalah untuk berbicara apa yang sedang Ibu lakukan atau apa yang sedang terjadi di sekitar si Kecil.

Ketika bayi menunjuk sesuatu, Ibu bisa menjelaskan secara lengkap mengenai warna, fungsi, maupun ukurannya. Selain itu, ajukanlah pertanyaan kepada si Kecil untuk menstimulasi pikiran dan memancing ia melakukan percakapan.

Meskipun mungkin belum bisa memberikan jawaban dengan jelas atau bahkan tidak dapat berbicara, bayi akan merespons dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh, atau suara.

2. Membaca Buku Bersama

Membaca adalah salah cara yang efektif untuk menstimulasi kemampuan bicara si Kecil, Bu. Membacakan buku untuk bayi dapat menambah kosa kata, memahami struktur kalimat, dan alur cerita.

Namun, penting untuk melibatkan si Kecil untuk lebih aktif dalam proses membaca daripada sekadar membaca kata-katanya. Sebagai contoh, Ibu dapat mengajak si Kecil menunjuk benda atau objek detail pada ilustrasi buku. Ibu bisa bertanya, "Coba tunjuk mana gambar kucing!"

Hal tersebut akan membantu si Kecil belajar memperhatikan dan berinteraksi dengan gambar-gambar yang ada, sehingga meningkatkan pemahamannya pada isi cerita.

3. Tanggapi Ocehan Si Kecil

Cara mengatasi speech delay lainnya yaitu menjadi pendengar. Menjadi pendengar yang baik adalah kunci dalam mendukung perkembangan bahasa si Kecil.

Ketika bayi berbicara atau mengoceh kepada Ibu, berikan perhatian penuh dengan cara melihat langsung ke arahnya dan menanggapi apa yang si Kecil katakan.

Dengan memberikan perhatian penuh, Ibu menunjukkan kepada si Kecil bahwa Ibu benar-benar tertarik pada apa yang ia sampaikan. Ini akan memberi si Kecil rasa percaya diri dan motivasi untuk berbicara lebih banyak.

4. Kurangi Penggunaan Gadget

Penggunaan gadget dianggap menjadi salah satu faktor utama speech delay pada si Kecil, terutama yang berusia di bawah 3 tahun. Tidak bisa dipungkiri, penggunaan gadget memang bisa mengganggu interaksi sosial antara si Kecil dan orang lain. Padahal, interaksi sosial ini dapat membantu anak memperoleh keterampilan bahasa. 

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara durasi penggunaan gadget dan kebiasaan berbicara. Semakin lama anak menghabiskan waktu bermain gadget, semakin berdampak buruk pada perkembangan kognitif dan verbal si Kecil.

Untuk itu, kurangi durasi penggunaan gadget pada si Kecil. Para ahli merekomendasikan anak di atas usia 2 tahun tidak menggunakan gadget melebihi 2 jam tiap harinya. Sementara itu, anak usia 0-2 tahun sebaiknya tidak menggunakan gadget sama sekali. Sebab, pada usia tersebut, perkembangan otak anak sedang berlangsung dengan pesat.

5. Perbaiki Kata yang Tepat

Saat proses belajar bicara, ada kalanya si Kecil menggunakan kata-kata yang salah atau bahasa bayi sekenanya. Nah, ketika Ibu mendengar bayi salah dalam mengucapkan suatu kata, responslah dengan kata yang benar, bukan memperbaikinya secara langsung.

Misalnya, jika si Kecil berkata "num num", Ibu dapat menanggapinya dengan menggunakan kata yang benar, seperti "Adik mau minum? Tunggu sebentar, Ibu ambilkan minum, ya." Dengan cara ini, Ibu memberikan contoh penggunaan yang tepat tanpa mengkritik atau memperbaiki anak secara langsung, sehingga mendukung perkembangan bahasa ia secara positif.

6. Ajak Bernyanyi

Bayi pasti sedang senang-senangnya bernyanyi. Untuk itu, Ibu bisa mengajak anak bernyanyi guna merangsangnya agar cepat bicara. 

Ada banyak sekali lagu anak-anak yang bisa dinyanyikan bersama si Kecil. Misalnya, Cicak-Cicak di Dinding, Bintang Kecil, Balonku, atau Twinkle Twinkle Little Star.

Lirik pada lagu anak-anak bisa menjadi cara merangsang anak agar cepat bicara. Ibu bisa mengajaknya bernyanyi seraya melakukan beberapa gerakan yang ekspresif. Dengan demikian, si Kecil akan meniru dan mengingat kata-kata apa yang dilantunkan. 

7. Buat Instruksi Sederhana 

Cara mengatasi speech delay berikutnya bisa dengan menggunakan instruksi sederhana sebagai cara mengatasi keterlambatan bicara pada anak, seperti "Coba ambil mobil merah itu," atau “Dadah ke Ayah!". Membuat instruksi singkat dan sederhana dapat membantu anak memahami kata-kata yang orang tuanya ucapkan.

Baca Juga: Memahami Fase Babbling, Awal Keterampilan Bicara Bayi

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai speech delay pada bayi. Semoga si Kecil tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai dengan usianya, ya, Bu.

Jangan lupa kunjungi BebeJourney sebagai panduan untuk Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, koleksi resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin. Gratis!


Referensi:

  1. Infant development: Milestones from 4 to 6 months. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/infant-development/art-20048178
  2. ‌When do babies recognize their name? (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/when-will-my-baby-respond-to-her-name_6719
  3. Verywell. (2013). Causes of Toddler Speech Delays. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/causes-of-toddler-speech-delays-289665
  4. ‌Pietrangelo, A. (2019, October 30). Does My Toddler Have a Speech Delay? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/speech-delay-3-year-old-2#summary
  5. ‌Rizky Anugrah Putra, Ashadi Ashadi, & Muhammad Fahruddin Aziz. (2022). Excessive Gadget Exposure and Children Speech Delay: The Case of Autism Spectrum Risk Factor. 7(01), 176–195. https://doi.org/10.24903/sj.v7i01.1077
  6. ‌IDAI | Keamanan Menggunakan Internet bagi Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/keamanan-menggunakan-internet-bagi-anak
  7. ‌Toddler milestone: Talking and understanding. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/development/toddler-milestone-talking-and-understanding_11738
  8. ‌Higuera, V. (2020, March 25). How to Teach Your Toddler to Talk. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-teach-toddler-to-talk
  9. ‌IDAI | Keterlambatan Bicara. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
  10. NHS Choices. (2023). Help your baby learn to talk. https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/play-and-learning/help-your-baby-learn-to-talk/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait