Tanda Speech Delay pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Penyebab speech delay pada anak adalah kurang stimulasi dan screen time yang berlebihan. Anak speech delay bisa lancar bicara dengan penanganan yang tepat secepat mungkin.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Anak dikatakan speech delay jika sudah mencapai umur 2-3 tahun, tapi belum bisa bicara dengan lancar. Ketahui penyebab speech delay pada anak, ciri-ciri, dan cara mengatasinya di artikel ini, Bu!
Apa Penyebab Speech Delay pada Anak?
Speech delay adalah keterlambatan kemampuan bicara dan bahasa yang tidak sesuai dengan usia anak. Umumnya, anak speech delay disebabkan oleh hal-hal berikut:
1. Kurang Stimulasi Bahasa
Salah satu faktor penyebab speech delay adalah kurangnya stimulasi bahasa.
Misalnya, anggota keluarga di rumah jarang mengajak anak ngobrol, tidak pernah menanggapi celotehan anak, tidak suka membacakan buku untuk mendongeng, atau tidak pernah bernyanyi bersama.
Rumah adalah tempat anak belajar banyak hal untuk pertama kalinya, termasuk belajar bicara.
2. Terlalu Banyak Screen Time
Screen time yang berlebihan adalah salah satu penyebab speech delay pada anak yang paling umum, khususnya anak di bawah usia 3 tahun.
Penggunaan gadget berlebihan dapat mengurangi kesempatan anak berinteraksi secara langsung dengan Ibu dan keluarga, serta waktu bermain “analog” dengan teman-teman yang seharusnya dapat membantu anak mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya.
3. Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak
Perkembangan anak dapat bervariasi dengan kecepatan berbeda-beda.
Penting bagi Ibu untuk peka terhadap milestone yang diraih si Kecil dan perhatikan apakah ia mencapai tonggak perkembangan bahasa yang diharapkan di setiap usianya.
Jika terdapat keterlambatan pada salah satu perkembangan yang harus dicapainya, kemungkinan besar hal itu akan memengaruhi perkembangan berbicara pada anak.
4. Gangguan Oral-Motorik
Keterbatasan mengendalikan otot-otot mulut dan lidah juga dapat menjadi penyebab speech delay pada anak.
Si Kecil mungkin menghadapi kesulitan dalam mengoordinasikan gerakan lidah, bibir, dan rahang untuk menghasilkan suara yang diperlukan dalam berbicara.
Baca Juga: Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara, Apa Penyebabnya?
5. Masalah Pendengaran
Keterlambatan bicara dapat terjadi saat anak mengalami masalah pendengaran, sehingga menghalangi pemahaman suara dan pembicaraan orang lain.
Kendala ini dapat menghambat kemampuan anak untuk mempelajari dan menguasai kata-kata. Karena alasan itulah, penting mengidentifikasi masalah pendengaran pada si Kecil sejak dini, Bu.
Ibu dan Ayah bisa segera berkonsultasi dengan dokter bila mencurigai adanya masalah pendengaran pada si Kecil.
6. Autisme
Speech delay umumnya mudah ditemukan pada anak yang mengalami autisme, yakni gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi interaksi sosial dan komunikasi anak.
Anak yang terlambat bicara yang disebabkan autisme biasanya dibarengi dengan tanda-tanda sebagai berikut:
- Melakukan perilaku berulang.
- Mengucapkan suatu frasa secara berulang.
- Tidak dapat komunikasi secara verbal dan nonverbal.
7. Infeksi Telinga
Infeksi telinga yang belum sembuh atau bersifat kronis bisa menyebabkan anak speech delay. Umumnya, kondisi ini memiliki ciri-ciri berupa peradangan dan infeksi telinga bagian tengah.
Maka itu, segera periksakan anak ke dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) bila mencurigai ia mengalami infeksi telinga.
8. Faktor Genetik
Speech delay pada anak juga bisa disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.
Jadi, bila ada riwayat keluarga Ibu dan Ayah yang mengalami gangguan bicara dan bahasa, kemungkinan besar si Kecil akan mengalami speech delay.
Apa Ciri-Ciri Anak Speech Delay?
Secara umum, berikut adalah ciri-ciri anak speech delay:
- Anak belum mampu menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.
- Anak usia 2 tahun tidak menunjukkan kemampuan membuat frasa bermakna.
- Anak usia 2 tahun tidak dapat mengucapkan kalimat berisi 2 kata yang dapat dipahami.
- Anak tidak dapat menirukan suara atau kata-kata yang dicontohkan oleh Ibu dan Ayah.
- Anak sulit mengeluarkan kata-kata, kecuali dalam situasi mendesak seperti saat ia ingin minum atau tidur.
- Anak mengalami perubahan nada suara yang tidak normal, seperti serak atau sengau.
- Anak cenderung menggunakan isyarat, atau menunjukkan benda secara fisik ketika ia menginginkan sesuatu, daripada menggunakan kata-kata untuk mengungkapkannya.
- Anak seperti memiliki kosakata terbatas. Ia juga sulit mengucapkan kata-kata dengan benar atau mengalami kesulitan dalam membentuk kalimat panjang yang kompleks.
- Anak kesulitan dalam memahami instruksi sederhana. Misalnya, ketika Ibu mencoba meminta si Kecil untuk mengambil sesuatu, anak tidak merespon dengan baik.
Tanda speech delay pada anak mungkin mencakup kesulitan meraih milestone baru dalam perkembangan bahasa.
Contohnya, mengenali huruf atau menggabungkan suara-suara untuk membentuk kata yang dapat dipahami.
Baca Juga: Waspadai Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak 2 Tahun
Apakah Anak yang Speech Delay Bisa Normal?
Speech delay pada anak bisa normal kembali dengan stimulasi yang tepat, kasih sayang Ibu dan Ayah, serta intervensi medis seperti terapi wicara dengan dokter dan terapis bersertifikat.
Bagi beberapa anak, prosesnya bisa cepat tapi juga bisa memerlukan dukungan jangka panjang.
Penting bagi Ibu dan Ayah untuk terus memberikan dukungan tanpa batas pada si Kecil agar ia bisa bertumbuh kembang dengan optimal.
Ibu juga bisa berkonsultasi dengan tim Bebecare yang siap 24/7 menjawab pertanyaan Ibu mengenai speech delay dan masalah tumbuh kembang si Kecil. Gratis, tanpa buat janji!
Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Speech Delay?
Keterlambatan perkembangan bicara yang tidak ditangani secara dini dapat menyebabkan gangguan kecerdasan dan perilaku. Berikut cara mengatasi anak yang speech delay:
1. Sering Ajak Bicara
Agar anak cepat bicara, Ibu perlu rutin mengajaknya ngobrol untuk bantu meningkatkan kemampuan berbicara dan mendapatkan kosakata baru.
Oleh karena itu, Ibu perlu secara aktif mengajak anak untuk berkomunikasi sejak dini dan membuat lingkungan yang interaktif.
Ibu bisa sering-sering bertanya kepada anak mengenai apa yang ada di sekitarnya, dirasakannya, atau apa yang dilihat dan dimakannya.
2. Batasi Waktu Bermain Gadget
Screen time sering menjadi penyebab utama speech delay pada anak. Sebab, fokus bermain gadget mempersempit kesempatan anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan manusia lainnya.
Studi menyebutkan adanya hubungan signifikan antara penggunaan gadget untuk menonton video dengan keterlambatan bicara pada anak usia 18 bulan.
Untuk mengatasi speech delay, Ibu dapat bantu membatasi waktu bermain gadget tidak lebih dari 1 jam per hari untuk anak usia 2-3 tahun. Bila perlu, Ibu bisa melarang anak 1 tahun untuk bermain gadget.
3. Biarkan Anak Aktif Bereksplorasi
Sebagai ganti screen time, Ibu perlu biarkan si Kecil aktif bereksplorasi dan bermain. Coba sediakan berbagai mainan edukatif.
Misalnya mainan sensori, mengajak anak main bersama dengan bermain peran (role play), mengajak anak berenang atau bersepeda, hingga mengajaknya pergi ke taman bermain.
Ibu juga bisa mengatur jadwal playdate agar si Kecil bisa bermain bersama teman-temannya sembari melatih kemampuan sosialisasinya.
Baca Juga: Ide Aktivitas Stimulasi yang Menarik untuk Anak 2 Tahun
4. Bernyanyi Bersama
Setiap anak pasti akan senang untuk bernyanyi atau mendengarkan lagu yang disukainya. Bernyanyi bersama dapat bantu anak untuk melatihnya berbicara.
Lirik lagu anak-anak dapat menstimulasi si Kecil mengembangkan kosakata dan mengenal nada.
Ibu juga bisa mengajaknya bernyanyi sambil menari agar kegiatan yang dilakukan jadi semakin menyenangkan.
5. Membaca Buku Bersama
Rutin membacakan buku mampu meningkatkan kemampuan bicara anak dengan membantunya mendengar kosakata baru, memahami struktur kalimat, dan mengikuti intonasi suara.
Ibu dapat bacakan buku bergambar yang menarik agar si Kecil terstimulasi kemampuan bicaranya. Usahakan juga untuk lebih sering membacakan dongeng sebelum tidur pada si Kecil.
Sedang kehabisan ide mau membacakan dongeng apa? Yuk, unduh pilihan cerita-cerita seru bermakna kebaikan dari Bebestory. Download dan koleksi semua ceritanya, gratis!
Baca Juga: 8 Tips Membacakan Buku Cerita untuk Anak Supaya Lebih Seru
6. Terapi Speech Delay
Jika dokter spesialis perkembangan anak mendiagnosis speech delay pada anak Ibu, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan si Kecil ikut terapi wicara dengan ahlinya.
Terapi ini termasuk cara pendekatan yang umum digunakan untuk mengatasi speech delay. Terapi wicara harus dimulai sesegera mungkin agar mendapatkan hasil maksimal.
Sebaiknya, Ibu mengajak si Kecil terapi wicara sebelum berusia 5 tahun. Namun, bukan berarti anak yang berusia lebih tua tidak bisa mendapatkan terapi ini secara maksimal.
Semoga artikel ini membantu, dan jangan ragu untuk konsultasi ke dokter apabila si Kecil belum juga menunjukkan perkembangan baru, ya!