Perkembangan Kemampuan Kognitif Anak 1-5 Tahun dan Cara Stimulasinya

Tahukah Ibu? Sampai dengan usia usia 3 tahun, kemampuan kognitif anak sedang pesat-pesatnya bertumbuh dan berkembang, lho! Ini ka...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
22 Apr 2022
tahap perkembangan kognitif anak usia dini


Tahukah Ibu? Sampai dengan usia usia 3 tahun, kemampuan kognitif anak sedang pesat-pesatnya bertumbuh dan berkembang, lho! Ini karena dalam 3 tahun pertama usianya si Kecil mengalami masa periode emas yang sangat penting dan tidak boleh terlewatkan.

Akan tetapi, memantau keterampilan kognitif atau otak anak mungkin tidak semudah mengukur pertumbuhan fisiknya. Sebab, perkembangan kognitif anak berbeda dengan perkembangan fisik yang bisa dilihat secara kasat mata. 

Yuk, simak selengkapnya mengenai tahapan perkembangan kognitif anak usia 1-6 tahun dalam artikel ini!

Apa Itu Kemampuan Kognitif?

Kemampuan kognitif adalah kemampuan anak dalam berpikir, memahami sesuatu, memecahkan masalah, membuat pertimbangan, menciptakan, membuat kategori, mengingat, dan merencanakan. 

Kemampuan kognitif anak yang baik bisa menjadi fondasi dari kemampuan belajar si Kecil yang mendukungnya nanti meraih kesuksesan. Itu kenapa, perkembangan kognitif juga menjadi bagian dari perkembangan otak.

Sekitar 80% perkembangan kognitif anak terjadi optimal pada 3 tahun pertama kehidupannya, dan 90% kemampuannya masih akan terus berkembang sampai ia mencapai usia 5 tahun. 

Sebagai orang tua, penting untuk mendorong perkembangan kognitif anak sejak bayi baru lahir, menginjak usia sekolah, hingga ia sudah dewasa nanti. Salah satu caranya dengan memberikan stimulasi dan pemenuhan nutrisi. 

Namun sebelum itu, alangkah baiknya kita mengetahui bersama seperti apa tahapan perkembangan kognitif anak terlebih dahulu. 

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-5 Tahun

Kemampuan kognitif pada masa kanak-kanak turut berperan dalam pencapaian pendidikan hingga pekerjaan di masa mendatang. Namun tentu saja, kemampuan kognitif bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi kesuksesan anak kelak. Kemampuan ini juga harus didukung dengan pendidikan yang baik untuk si Kecil.

Menurut psikolog asal Swiss, Jean Piaget, perkembangan kognitif anak terdiri dari beberapa tahap yang berbeda. Itu sebabnya, kita perlu mendukung perkembangan kognitif anak usia dini hingga ia besar. Berikut perkembangan kognitif anak usia dini hingga usia sekolah yang bisa menjadi panduan:

1. Keterampilan Kognitif Anak Usia 1-2 Tahun

Di satu tahun pertama kehidupannya, anak jadi lebih penasaran terhadap banyak hal, Bu. Anak akan belajar melalui lingkungan sekitar dan cara mendapatkan sesuatu lewat tindakan. Misalnya, si Kecil belajar bahwa menangis akan membuat Ibu atau Ayah menggendongnya. 

Anak Ibu sekarang sudah semakin hebat meniru ucapan dan tindakan yang dilakukan oleh orang tuanya. Ini karena anak usia 12 bulan banyak belajar dari hal-hal yang dilihatnya sehari-hari.

Contohnya, ia mungkin akan menggunakan guling atau botol susu yang ditempelkan di telinga sebagai tindakan meniru cara Ibu dan Ayah saat sedang menelepon. Ibu juga mungkin mendapati anak sedang menyapu lantai, karena sering melihat kegiatan Ibu sehari-hari di rumah. 

Tidak hanya itu, ia mulai gemar membuka dan menutup laci, mendorong pintu, hingga corat coret. Si Kecil juga antusias mencari objek yang disembunyikan. Ibu bisa mengajak anak mencari bola merah yang disembunyikan di sebuah keranjang. 

Selanjutnya, kemampuan kognitif anak usia 2 tahun semakin bertambah pesat. Adapun kemampuan yang umumnya ia tunjukkan. 

  • Mulai memahami konsep waktu, seperti “sekarang”, “nanti”, “sebentar lagi”.

  • Mulai mengerti perintah sederhana, seperti mengambil mainan dan menaruhnya kembali di tempatnya jika sudah selesai.

  • Mampu dan menunjukkan nama-nama hewan, benda, atau warna yang terdapat dalam buku cerita. 

  • Memahami perbedaan bentuk dan menyebutkan nama-nama benda yang berbeda. 

  • Mampu menyusun atau mengelompokkan benda-benda berdasarkan ukuran dan warna, serta bermain puzzle. 

  • Bermain peran atau bermain boneka.

2. Keterampilan Kognitif Anak Usia 3-4 Tahun

Jika Ibu perhatikan, anak akan menunjukkan semakin banyak perkembangan kognitif di usia 3 tahun ini. Adapun perkembangan anak usia 3 tahun dari sisi kognitif ditandai dengan: 

  • Bermain peran dengan teman atau keluarga dan boneka.

  • Mencoba menyelesaikan permainan mengasah otak, seperti puzzle untuk usia 3 tahun.

  • Mulai menggambar lingkaran menggunakan pensil atau krayon. 

  • Memahami instruksi atau perintah Ibu dan Ayah, seperti bila Bunda mengingatkan agar menjauhi kompor, ia akan mengerti.

  • Mulai bisa berhitung.

  • Mampu menceritakan kembali dongeng yang Ibu dan Ayah ceritakan.

Kemudian, menginjak usia 4 tahun sudah bisa mengingat beberapa warna dan angka serta menghitungnya secara benar. Ia juga sudah memahami konsep dari waktu atau jam, misalnya kapan waktunya bermain dan waktunya tidur. Selain itu, anak usia 4 tahun sudah mampu melakukan hal-hal berikut ini:

  • Memahami arti kata “sama” dan “berbeda”.

  • Membandingkan suatu hal, misalnya tinggi, ukuran, atau jenis kelamin.

  • Mengingat cerita. 

  • Mengurutkan objek, seperti dari yang terbesar ke terkecil atau terpendek hingga tertinggi.

  • Menyusun puzzle.

  • Mengetahui beberapa angka dan berhitung.

  • Melakukan tiga perintah dalam satu waktu, misalnya, “Dik, yuk, simpan sepatunya di rak sepatu, terus kita cuci kaki dan tangan lalu makan siang”

Di usia ini, tak jarang bila si Kecil akan mulai banyak memberikan pertanyaan kepada Ibu dan Ayah. Misalnya, “Kenapa langit warnanya biru? Kenapa burung bisa terbang?”

Walaupun terkadang berbagai pertanyaan yang muncul ini kerap mengganggu, sering melontarkan pertanyaan ini ternyata merupakan bagian dari tumbuh kembang yang normal lho, Bu.

3. Keterampilan Kognitif Anak Usia 5 Tahun

Semakin mendekati usia sekolah, kemampuan kognitif anak usia dini akan semakin matang walaupun tetap butuh stimulasi agar tumbuh kembangnya semakin optimal. Hal ini ditandai dengan kemampuannya sebagai berikut:

  • Menghitung angka lebih dari 10. 

  • Menggambar orang dengan setidaknya enam bagian tubuh yang sesuai. 

  • Menyebutkan paling sedikit empat macam-macam warna dengan benar. 

  • Mengetahui barang-barang yang digunakan sehari-hari, seperti uang, handphone. 

  • Meniru membuat bentuk segitiga dan bentuk geometri lainnya. 

  • Memahami konsep waktu dengan lebih baik. 

  • Mengenali huruf dan akan mencoba menuliskan namanya sendiri jika diajarkan. 

Cara Stimulasi Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

Mengetahui tahapan perkembangan kognitif anak sangatlah penting untuk selalu memantau si Kecil. Meski demikian, perlu diketahui kalau tiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda-beda. Karena itu, Ibu dan Ayah perlu mengoptimalkan perkembangan kognitif anak.

Berikut adalah cara-cara menstimulasi perkembangan kognitif anak usia 1-5 tahun:

1. Stimulasi Kognitif untuk Anak Usia 1-2 Tahun

Agar perkembangan kognitif si Kecil di usia ini optimal, Ibu bisa melakukan berbagai stimulasi yang merangsang panca indra dan kemampuan motorik si Kecil. Sebagai contoh, Ibu dapat memberinya mainan dengan warna mencolok. Biarkan ia menyelidiki mainannya, dengan cara menggoyang-goyangkan kerincingan sehingga muncul bunyi. Ini akan membuat anak belajar mengenai proses sebab-akibat.

Selain itu, bermain sembunyi mainan masih menjadi salah satu cara stimulasi kemampuan kognitif yang menarik dilakukan pada anak usia 1 tahun. 

Ibu bisa mengambil mainan favorit si Kecil atau benda yang sudah ia kenali. Lalu, sembunyikan mainan tersebut di dalam selimut, gorden jendela rumah, atau di belakang tubuh Ibu. 

Namun, Ibu tidak perlu menyembunyikan mainan tersebut seutuhnya, ya. Tetap beri petunjuk dengan memperlihatkan beberapa sisi dari mainan tersebut agar terlihat olehnya. Kemudian, berikan instruksi kepada si Kecil untuk mencari mainannya tersebut. 

Umumnya, bayi akan merasa bahagia apabila benda yang disembunyikan berhasil ia temukan. Jika ia sudah bisa menemukan mainan tersebut, jangan lupa memberikan respon atau pujian kepadanya. 

Seiring bertambahnya usia anak, Ibu dapat melakukan stimulasi yang lebih beragam. Misalnya, dengan memberinya buku cerita bergambar, musik, alat gambar, serta permainan pura-pura seperti boneka.

Mengarahkan anak dengan instruksi sederhana juga menjadi cara untuk menstimulasi perkembangan kognitif anak usia 2 tahun.

Ibu dan Ayah bisa memberi sederet instruksi sederhana yang mudah dipahami anak, misalnya mengembalikan mainan ke tempatnya, membuang sampah, atau menaruh pakaian kotor ke dalam keranjang.

2. Stimulasi Kognitif untuk Anak Usia 3-4 Tahun

Di tahap usia ini, si Kecil juga mulai belajar meniru dan berpura-pura. Nah, Ibu dapat melakukan stimulasi melalui permainan seperti lego, puzzle, mainan alat transportasi, boneka, dan bermain pasir. Untuk merangsang imajinasinya, ajak si Kecil untuk bermain membangun rumah dengan mainan alat konstruksi seperti buldoser.

Bermain balok bisa menjadi salah satu cara untuk menstimulasi kemampuan kognitif anak usia 3-4 tahun. Balok susun memiliki warna yang sangat beragam dan bentuknya 3 dimensi, sehingga si kecil bisa berkreasi dengan menyusun balok-balok ini.

Melalui permainan ini, ia dapat mengasah kemampuan penyelesaian masalah pada anak usia 3-4 tahun.

3. Stimulasi Kognitif untuk Anak Usia 4-5 Tahun

Mulai usia prasekolah, Ibu bisa pelan-pelan mengajari si Kecil membaca dan berhitung. Belajar membaca bisa diawali dengan mengenalkan huruf dengan media seperti bermain flash card secara rutin. 

Sementara keterampilan berhitung bisa dimulai dengan mengenalkan angka 1 digit, dan mengelompokkan benda menurut warna atau bentuknya. Nah untuk pre-writing skill, Ibu bisa mengajaknya melakukan aktivitas seperti menarik garis lurus, menghubungkan titik-titik, dan mewarnai.

Kemudian di usia 4-5 tahun, Ibu bisa mengajak si Kecil berhitung sampai 20 menggunakan alat bantu seperti kancing, menghitung loncat, meneruskan deret yang makin rumit, dan mengelompokkan benda menjadi tiga kelompok atau lebih dengan lebih dari satu sifat. Misalnya lingkaran merah kecil, balok kuning besar, dan sebagainya.

Di usia ini, Ibu bisa merangsang perkembangan kognitifnya dengan permainan yang banyak menggunakan nalar, usaha berpikir, dan kreativitas. Misalnya dengan bermain sandiwara atau bermain peran. Misalnya, anak pura-pura menjadi dokter dan Ibu menjadi pasien, anak pura-pura menjadi koki dan Ayah menjadi penikmat makanannya. Ibu juga bisa bermain peran lainnya sesuai imajinasi si Kecil, seperti main masak-masakan, perang-perangan, atau peran profesi lainnya.

Selain itu, Ibu dapat memancing anak untuk bercerita, dan kalau ia mengeluarkan pertanyaan yang sulit untuk dijawab, tetap berikan jawaban yang sederhana tapi masuk akal. 

Di usia ini juga, kemampuan membaca si Kecil sudah sangat baik. Ibu bisa mendukungnya dengan menyediakan buku bacaan yang bervariasi, baik fiksi maupun non-fiksi. Ajak anak untuk memilih dan membaca buku dengan suara nyaring disertai ekspresi, serta mendiskusikan isi buku, tokoh, latar belakang, dan peristiwa dalam buku.

Pentingnya Nutrisi yang Tepat untuk Optimalkan Kognitif Anak

Setelah mengetahui beberapa perkembangan kognitif anak di atas, saatnya Ibu dan Ayah mendampingi si Kecil di setiap tahapan tersebut.

Dampingi anak dengan sabar dan beri kesempatan kepadanya untuk bertanya dan eksplor tentang berbagai hal. Dengan dampingan dari Ibu dan Ayah, perkembangan kognitif anak bisa berjalan optimal.

Selain dukungan dari orang tua, perkembangan kognitif anak usia dini hingga remaja bisa Ibu lengkapi dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berikan asupan bergizi baik makanan utama maupun camilan hariannya.

Untuk mendukung awal semua kehebatan si Kecil, Ibu bisa optimalkan asupan nutrisi hariannya lewat susu Bebelac 3 GroGreat+ yang dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang telah teruji klini serta Triple A (DHA, LA, ALA) agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat (happy tummy), akal kreatif (happy brain), dan hati yang besar (happy heart).

Tertarik mencoba? Yuk, daftar jadi member Bebeclub untuk menikmati promo seputar produk Bebelac dan fitur edukatif lain untuk menumbuhkan Anak Hebat!

 


 

Referensi tambahan:

  1. CDC. (2023, July 21). Important Milestones: Your Baby By Three Years. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-3yr.html
  2. 5-Year Child Developmental Milestones | Help Me Grow MN. (2023). Helpmegrowmn.org. https://helpmegrowmn.org/HMG/DevelopMilestone/5Years/index.html#:~:text=Thinking%20%2D% 20Cognitive%20Development,at%20least%20six%20body%20parts.
  3. Verywell. (2021). 3-Year-Old Child Development Milestones. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/3-year-old-developmental-milestones-2764712#toc-3-year-old-movement-hand-and-finger-milestones
  4. 3-4 years: preschooler development. (2022, December 16). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/preschoolers/development/development-tracker/3-4-years
  5. Marks, H. (2010, November 9). 4- to 5-Year-Olds: Developmental Milestones. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones
  6. Brain Development. (2023, January 13). First Things First. https://www.firstthingsfirst.org/early-childhood-matters/brain-development/
  7. Watson, S. (2009, October 21). Baby Development: Your 10-Month-Old. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-10-month-old
  8. Marks, H. (2010, November 8). 3- to 4-Year-Olds: Developmental Milestones. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/3-to-4-year-old-milestones#1
  9. Milestones for 2-Year-Olds | Michigan Medicine. (2021). Uofmhealth.org. https://www.uofmhealth.org/health-library/ue5313#:~:text
  10. 12 Month Old: Milestones and development. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/toddler/1-year-old/12-month-old_40007620
  11. Help Me Grow MN. (2023). Helpmegrowmn.org. https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/WhatCognitiveDev/index.html


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait