Perkembangan Bayi 9 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa Saja?
Tidak terasa waktu cepat berlalu, ya, Bu. Perkembangan apa lagi, ya, yang ditunjukkan bayi di bulan ke-9 ini? Sekarang, bayi akan lebih ...

Tidak terasa waktu cepat berlalu, ya, Bu. Perkembangan apa lagi, ya, yang ditunjukkan bayi di bulan ke-9 ini? Sekarang, bayi akan lebih aktif lagi bergerak mengeksplorasi berbagai tempat karena kemampuan merangkaknya sudah lebih baik. Bayi 9 bulan juga umumnya sudah bisa berjalan dengan merambat berpegangan pada furniture.
Baca terus untuk melihat informasi selengkapnya mengenai perkembangan bayi usia 9 bulan.
Perkembangan Berat dan Tinggi Badan Bayi 9 Bulan
Salah satu aspek perkembangan bayi yang patut dipantau adalah pertambahan berat dan tinggi badan dari bulan ke bulan. Ini penting untuk memastikan laju tumbuh kembang si Kecil di usianya sudah sesuai dengan standar grafik pertumbuhan WHO atau belum.
Dengan mengetahui perkembangan kenaikan berat dan panjang badan bayi, dokter dapat mengantisipasi risiko masalah kesehatan yang terkait asupan gizi, seperti kurang gizi, stunting, atau obesitas.
Nah, menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI umumnya rata-rata berat badan bayi 9 bulan adalah sebagai berikut:
-
Bayi laki-laki 9 bulan memiliki berat 7,1 - 9,9 kg dan panjang/tinggi badan 67,5 - 74,2 cm.
-
Bayi perempuan 9 bulan memiliki berat 6,5 - 9,3 kg dan panjang/tinggi badan 65,3 - 72,6 cm.
Jika ternyata berat dan tinggi badan bayi 9 bulan belum mencapai rata-rata di atas, jangan panik dulu, ya, Bu. Sebaiknya jangan ragu untuk tanyakan dulu pada dokter spesialis anak dan sampaikan kondisi anak saat ini apa saja tumbuh kembang yang sudah dilaluinya agar ia mendapatkan saran yang tepat.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 8 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?
Bayi Usia 9 Bulan Sudah Bisa Apa Saja?
Lalu, seperti apa perkembangan bayi di bulan ini dari aspek keterampilan kognitif, motorik, komunikasi, dan sosial emosionalnya?
Pada umumnya, bayi 9 bulan sudah bisa:
1. Lebih Sering Mengoceh
Jika bayi belum mengucapkan kata pertamanya di bulan lalu, Ibu dan Ayah mungkin akan mendengarnya pada bulan ini. Kata seperti 'dada' atau 'mama' sudah bisa ia ucapkan dan si Kecil juga mulai paham arti kata-kata tersebut adalah sebutan untuk memanggil orang tuanya.
Mereka juga sedikit demi sedikit bisa meniru suara khas yang mereka sering dengar dan meniru gerakan seperti menggelengkan kepala untuk menandakan dia tidak mau.
2. Sudah Lebih Mandiri
Ibu pasti bangga karena salah satu perkembangan yang ditunjukkan bayi 9 bulan adalah kemandiriannya dalam bergerak. Si Kecil tidak hanya sudah bisa duduk sendiri dari posisi rebahan, tapi juga bangkit berdiri untuk berjalan dengan berpegangan pada tepian furniture.
Ditambah lagi sekarang ia sudah bisa meraih makanan dan mengarahkannya ke mulut untuk mencoba makan sendiri, juga memindahkan barang dari satu tangan ke tangan lainnya.
Sekarang ia mampu mengkoordinasikan kedua tangannya dengan baik untuk mengambil mainan yang lebih kecil dan memukul dua mainan bersama-sama. Ia juga sudah bisa menggenggam benda yang diraihnya dan melepaskan genggamannya untuk menjatuhkan atau melempar benda tersebut.
Baca Juga: Agar Si Kecil Aman di Fase Eksperimen
3. Memahami Ucapan Ibu
Bayi di usia ini sudah mulai mengerti instruksi sederhana, seperti “Tolong berikan Ibu bola itu,” dan mengikuti tindakan yang dia lihat sebelumnya, misalnya melambaikan tangan ketika melihat Ayahnya pergi bekerja karena pernah melihat Ibu melakukan hal tersebut.
Ia juga bisa menunjuk atau menolehkan kepalanya menuju objek yang dimaksud Ibu. Misalnya, ketika Bunda bertanya, “Mana bolanya?”, ia dapat menunjuk pada benda yang dimaksud atau ketika mendengar suara Ayah di dekatnya dan Ibu bertanya “Suara siapa itu, ya?” Si Kecil sudah bisa menoleh atau mencoba bergerak ke arah sosok yang dimaksud.
Kemudian menjelang akhir bulan ke-9 nanti, bayi sudah mulai bisa memahami aturan sederhana dan arti dari kata ‘tidak’, seperti “tidak boleh lempar-lempar ya” meski terkadang dia tetap melanggarnya.
Ini karena bayi usia 9 bulan juga sudah bisa bertindak untuk memancing reaksi orang lain. Jadi, ketika Ibu bilang “tidak boleh” ia mungkin akan tetap melakukannya karena mau melihat reaksi Mama.
Namun, jangan cepat frustrasi, ya, Bu. Penting untuk membiasakan bayi mendengar aturan untuk melatihnya membedakan mana perilaku baik dan buruk.
4. Lebih Ekspresif
Jangan kaget ya Bu jika di bulan ke-9 ini si Kecil sudah mampu menunjukkan ekspresi sedih, terkejut, marah, senang, dan takut. Ia bisa tertawa girang dan tersenyum lebar saat Ibu mengajaknya bermain cilukba, lalu sedih dan mungkin menangis jika Ibu meninggalkannya meski sebentar saja.
Si Kecil juga sudah mengenali namanya sendiri, sehingga ketika mendengar namanya dipanggil ia akan mencoba menoleh atau bergerak mencari sumber suara. Ia bahkan akan tersenyum girang ketika melihat yang memanggilnya adalah orang tuanya sendiri.
Menariknya lagi, karena di usia ini bayi sudah memiliki benda favoritnya sendiri ia bisa menunjukkan rasa kesal ketika benda tersebut “hilang” atau tidak ada di jangkauannya.
Bayi juga bisa menunjukkan rasa kesal atau frustrasi ketika ia tidak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Misalnya, Mama tidak memberikan makanan kesukaannya.
Jika ingin mengetahui lebih banyak lagi seputar perkembangan bayi 9 bulan, Ibu juga gunakan tools BebeJourney, lho!
Di sini ada banyak fitur menarik yang bisa Ibu coba untuk memantau tumbuh kembang anak, mulai dari Grafik Pertumbuhan WHO sampai tracker jadwal imunisasi dari IDAI.
Stimulasi yang Tepat untuk Bayi 9 Bulan
Sama seperti bulan-bulan sebelumnya, bayi 9 bulan juga perlu didorong dengan berbagai stimulasi. Kira-kira apa ya yang bisa diberikan kepada bayi 9 bulan? Aktivitas berikut bisa Ibu coba di rumah.
1. Sensory Play
Mengenali macam-macam tekstur penting untuk bayi 9 bulan agar ia bisa membedakannya. Cara yang bisa dilakukan yaitu memberikan mainan yang memiliki tekstur berbeda. Misalnya mainan tumbuh gigi yang teksturnya halus atau licin dan boneka binatang yang berbulu lembut. Lalu Ibu bisa menjelaskan perbedaannya dengan bahasa sederhana.
2. Biarkan Anak Bermain Musik
Bermain musik juga bisa jadi cara menyenangkan untuk mengasah kemampuan sensoriknya. Bunyi-bunyi bisa dihasilkan dengan membuat alat musik sendiri, yaitu memanfaatkan benda-benda yang ada di rumah misalnya, panci dan wajan, kaleng kopi kosong, wadah plastik tertutup rapat berisi nasi, dan sendok kayu. Selain sensoriknya, si Kecil jadi belajar keterampilan sosial, seperti bermain dengan cara bergiliran.
3. Mengajari Pakai Peralatan Makan Sendiri
Ibu bisa mengajarkan cara menggunakan peralatan makan khusus bayi untuk mengasah koordinasi tangan-mata. Ibu bisa menyediakan makanan yang sama untuk ibu dan anak. Kemudian makanlah di depan si Kecil. Dengan memberikan contoh nantinya ia akan terdorong juga untuk mengikutinya.
4. Membacakan Cerita
Jangan bosan ya, Bu, membacakan dongeng atau cerita pendek untuk si Kecil karena memang stimulasi ini perlu dilakukan sering untuk merangsang kemampuan bahasa dan imajinasinya. Selain itu, membacakan cerita juga membantu menanamkan berbagai kosakata baru dan menumbuhkan minat terhadap buku dalam diri anak sejak dini.
Baca juga: 7 Cara Stimulasi Agar Bayi Cepat Duduk, Tengkurap, Merangkak, dan Berjalan
Hal-Hal Lain Terkait Perkembangan Bayi Usia 9 Bulan
Rentang usia 6-9 bulan adalah salah satu masa yang paling penting dalam tumbuh kembang bayi. Selain memantau perkembangan keterampilan-keterampilan baru di atas, Ibu juga perlu memantau hal lain yang terjadi pada bayi. Misalnya:
1. Pertumbuhan Gigi
Umumnya gigi pertama bayi akan mulai muncul di antara usia 6-9 bulan. Jadi, cobalah sesekali mengecek kondisi mulutnya untuk melihat apakah sudah muncul tanda-tanda tumbuh gigi. Biasanya, bayi yang sedang tumbuh gigi juga menunjukkan ciri-ciri seperti:
-
Mengeces banyak.
-
Gusi bengkak dan memerah.
-
Sering rewel dan menangis.
-
Suka menarik telinga atau menggaruk pipi.
-
Senang menggigit atau menggerogoti sesuatu.
-
Suka memasukkan tangan ke dalam mulut.
-
Tidur tidak nyenyak.
-
Menolak makan.
2. Kebiasaan Makan
Sementara dari kebiasaan makannya, tekstur MPASI bayi sudah bisa dinaikkan menjadi makanan yang dicincang halus (minced), cincang kasar (chopped), dan finger food (makanan padat yang bisa digenggam) untuk 3-4 kali makan dalam satu hari.
Baca Juga: Resep Makanan Bayi 9 Bulan yang Kaya Gizi dan Mudah Dibuat
3. Tanda-Tanda Red Flags
Perlu dipahami jika perkembangan setiap anak itu berbeda dan dengan kecepatan mereka sendiri. Ada bayi yang tumbuh lebih cepat, tapi ada juga yang butuh waktu lebih banyak untuk membiasakan diri mengasah keterampilan yang baru didapatnya. Tak perlu cemas, Bu, karena perbedaan ini masih tergolong wajar.
Namun, jika bayi menunjukkan beberapa kondisi di bawah ini segeralah mengunjungi dokter anak untuk berkonsultasi:
-
Tidak menoleh atau menanggapi namanya sendiri jika dipanggil.
-
Tidak melakukan kontak mata dengan Ibu dan tidak menunjukkan ekspresi apapun seperti tersenyum, sedih, marah, dan lain sebagainya.
-
Belum bisa duduk tanpa bantuan atau atau lebih suka menyeret salah satu sisi tubuhnya saat merangkak.
-
Belum bisa memindahkan mainan di antara tangannya.
-
Tidak memiliki ketertarikan terhadap permainan (game) apa pun yang melibatkan permainan bolak-balik.
-
Tidak suka berdiri.
-
Tidak mengenali orang dewasa yang dia kenal.
-
Tidak suka mengoceh.
-
Matanya tidak mengarah ke arah yang ditunjuk.
Jika Ibu merasa khawatir dengan perkembangan bayi, lebih baik konsultasikan langsung dengan dokter anak dan sampaikan apa saja proses tumbuh kembang yang sudah dialami si Kecil. Sampaikan juga segala pertanyaan yang ingin diketahui perihal si Kecil agar Ibu bisa lebih maksimal mendampingi si Kecil tumbuh dengan hebat.
Baca Juga: Perkembangan Bayi Usia 10 Bulan, Si Kecil Sudah Bisa Apa?
Referensi:
- https://www.whattoexpect.com/first-year/month-by-month/month-9.aspx Diakses pada 13 Oktober 2022
- https://www.verywellfamily.com/your-9-month-old-baby-development-and-milestones-4172786 Diakses pada 13 Oktober 2022
- https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-development-9-month-old Diakses pada 13 Oktober 2022
- https://www.whattoexpect.com/first-year/play-and-activities/best-activities-for-a-9-month-old Diakses pada 13 Oktober 2022
- https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-babys-developmental-milestones-9months#:~:text=Brain%20development%20milestones%20at%209%20months&text=Likes%20to%20play%20peek%2Da,her%20thumb%20and%20index%20finger.
Diakses pada 13 Oktober 2022
- https://raisingchildren.net.au/babies/development/development-tracker-3-12-months/9-10-months Diakses pada 13 Oktober 2022
- https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-9mo.html Diakses pada 13 Oktober 2022
- http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf Diakses pada 13 Oktober 2022