Perkembangan Bayi 6 Bulan, si Kecil Sudah Bisa Apa?

Tahukah Ibu, walau hanya terpaut 1 bulan bedanya, bayi akan mencapai banyak tahap perkembangan baru ketika memasuki usia 6 bulan? Yuk, c...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
13 Oct 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Bayi usia 6 bulan


Tahukah Ibu, walau hanya terpaut 1 bulan bedanya, bayi akan mencapai banyak tahap perkembangan baru ketika memasuki usia 6 bulan? Yuk, cari tahu apa saja perkembangan bayi 6 bulan serta tips-tips stimulasinya untuk mendukung tumbuh kembang hebat si Kecil!

Perkembangan Berat dan Panjang Badan Bayi 6 Bulan

Idealnya, berat badan bayi yang sehat akan terus bertambah sejak hari kelahirannya. 

Jika dibandingkan dengan berat di bulan lalu, pada usia 6 bulan umumnya ia akan mengalami peningkatan berat badan setidaknya 0,4 kg dan tinggi badannya bertambah sekitar 0.2 cm.

Berdasarkan Standar Antropometri Anak dari Kemenkes RI, acuan umum berat badan bayi perempuan 6 bulan adalah 5,7 - 8,2 kg dengan panjang 61.2 - 68.0 cm, sedangkan berat bayi laki-laki sekitar 6,4 - 8,8 kg dengan panjang badan 63.3 - 69.8 cm.

Pertambahan berat badan ini amat dipengaruhi oleh fase growth spurt atau yang juga dikenal sebagai periode pacu tumbuh. Selama periode growth spurt, nafsu makan bayi akan cenderung meningkat sehingga si Kecil akan lebih banyak minum ASI dari biasanya yang membuat pertumbuhan fisiknya ikut meningkat.

Oh iya Bu, perlu diingat bahwa pertambahan berat dan tinggi badan bayi adalah salah satu aspek tumbuh kembang yang perlu Ibu pantau dari bulan ke bulan. 

Kedua hal ini menjadi faktor yang dapat menentukan kesehatan serta status gizi bayi untuk mengetahui apakah si Kecil termasuk yang bergizi baik, kurang gizi, gizi lebih, obesitas, atau stunting.

Jadi, apabila berat dan tinggi badan bayi di bulan ini kurang atau lebih dari patokan rata-rata yang telah disampaikan di atas, sebaiknya segera konsultasi pada dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat.

Bayi 6 Bulan Sudah Bisa Apa Saja? 

Selain memantau berat dan panjang badan si Kecil, penting juga untuk memantau setiap pencapaian yang diraih dari bulan ke bulan. 

Dengan begitu, Ibu dan Ayah bisa terlibat secara langsung untuk memastikan apakah arah tumbuh kembang si Kecil sudah di jalur yang tepat sesuai usianya.

Nah, hal-hal hebat apa saja yang sudah bisa dilakukan bayi usia 6 bulan? Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Bisa Membedakan Wajah Orang

Perkembangan bayi 6 bulan ditandai dengan si Kecil yang sudah sangat familiar dengan wajah orang terdekatnya, seperti anggota keluarga inti, sehingga bisa mengenali mana orang yang asing. Si Kecil juga sudah mengenali wajahnya sendiri, lho, jadi ia sangat suka melihat wajah mereka sendiri di cermin.

2. Tidak Malu Bermain dengan Orang Baru

Dari segi keterampilan sosialnya, si Kecil sudah lebih terbuka dengan kehadiran orang-orang baru. Ini mungkin karena ia sudah lebih terbiasa melihat banyak orang di sekitarnya.

Jadi, ia sudah tidak malu-malu lagi ketika diajak bermain atau berinteraksi dengan orang-orang selain Ayah dan Ibu serta keluarganya, seperti tetangga dekat atau kerabat kantor Ayah.

Selain itu, ia juga senang memberikan respon kepada orang lain dan menatap mata lawan bicaranya. 

3. Tahu Namanya Sendiri

Selain sudah mengenali wajahnya sendiri, si Kecil juga sudah kenal dengan namanya sendiri, lho! Jadi, ia bisa merespon dengan menoleh, mengoceh, atau mencoba bergerak ke arah orang yang memanggil namanya.  

Bahkan meski namanya tidak dipanggil pun, ia juga akan tetap memberikan respon dengan babbling, seperti berkata "ba-ba" atau "da-da”.

Kemudian pada akhir bulan ke-6, bayi akan bisa mengenali bahasa ibu (native language) dan menggunakan nada suaranya untuk memberitahu Ibu bahwa ia sedang senang atau kesal.

4. Meraih Benda di Sekitar 

Lalu ketika membicarakan keterampilan motorik, apa yang bisa dilakukan bayi di usia 6 bulan, ya?

Rasa penasaran anak bayi di usia ini semakin tinggi, lho, Bu. Jadi, saat melihat benda yang menarik perhatiannya, si Kecil akan berusaha mengambil dan menggenggamnya. Karena rasa ingin tahunya ini juga, ia akan suka memasukkan benda apapun ke mulutnya.

Maka dari itu, jagalah lingkungan sekitar si Kecil tetap aman untuk bereksplorasi dengan cara menjauhkan benda-benda berbahaya, seperti pisau, gunting, jarum, obat-obatan yang rentan terbuka, makanan bertekstur keras dan rasa kuat (pedas, asam, asin, pahit), serta memberi bantalan karet pada pojok meja atau tembok.

Jauhkan juga benda-benda yang berukuran kecil seperti kepingan balok, manik-manik, atau koin untuk menghindari risiko bayi tersedak.

Baca Juga: Aktivitas Seru untuk Si Kecil yang Eksploratif

5. Belajar Duduk Sendiri

Di usia 6 bulan, bayi umumnya sudah bisa duduk sendiri dari posisi berbaring atau tengkurap, dan menopang tubuhnya dengan tangan.

Namun, ia masih butuh sedikit bantuan untuk dapat menyeimbangkan tubuhnya. Baik itu bantuan Ibu dengan mengangkat tangannya ke depan untuk mencapai posisi duduk, atau menduduki bayi di kursi khusus.

Ia juga sudah mampu bergerak maju mundur di posisi tengkurap menggunakan tangan dan lututnya, berguling ke kanan dan kiri atau sebaliknya, juga menekan kakinya dengan keras saat kakinya dipijakkan di permukaan yang keras.

6. Mengenali Kata-Kata Sederhana

Umumnya, bayi 6 bulan sudah bisa mengenali nama dan mengerti kata-kata sederhana, seperti “Tidak”, “Jangan”, atau “Dadah”.

Kemampuan motorik dan pemahamannya terhadap bahasa memang lebih cepat berkembang dibandingkan kemampuan bicara, tetapi dia sudah dapat menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi.

7. Mulai Makan MPASI

Perkembangan bayi 6 bulan bisa apa lagi, ya? Nah, salah satu pencapaian bayi yang paling monumental di usia ini adalah memulai MPASI.

Bayi umur 6 bulan biasanya sudah mulai menunjukkan ketertarikan pada makanan yang ia lihat di piring makan Ibu dengan mencoba membuka mulutnya lebar-lebar. Ia juga mulai meniru cara makan orang lain dengan memposisikan tubuhnya ke depan atau ke arah makanan ketika disodorkan sendok.

Lalu, apa yang bisa diberikan pertama kali ke anak? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan untuk mengenalkan MPASI berupa makanan lumat atau halus (puree) dari 1 jenis bahan dulu. Misalnya puree labu kuning atau puree brokoli. 

Tunggu beberapa hari setiap kali Ibu mencoba memberikan makanan baru MPASI baru untuk melihat reaksinya, apakah si Kecil mau makan makanan itu atau justru ia menunjukkan tanda-tanda alergi, seperti diare atau muntah?

Jika tidak ada reaksi alergi tapi anak ternyata tidak mau makan makanan yang Ibu berikan, jangan menyerah dulu, ya, Bu! Ini bukan berarti ia tidak suka sampai seterusnya.

Selera makan bayi memang sangat mudah berubah-ubah, jadi coba hentikan dulu memberikan makanan tersebut selama beberapa hari, dan coba lagi, ya.

Umumnya, si Kecil perlu 10 hingga 15 kali percobaan sampai ia bisa menerima makanan baru dengan baik. Terus semangat, ya, Bu.

Baca Juga: Panduan Jadwal MPASI Bayi 6 Bulan dan Menu Idealnya

Ingin tahu hal hebat apa lagi yang dapat dilakukan si Kecil di usia 6 bulan dan seterusnya? Yuk, Bu, segera cek Milestones Bulanan Bayi di Bebe Journey!

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Bayi 6 Bulan

Selain mengetahui perkembangan bayi 6 bulan bisa apa, Ibu perlu tahu apa saja stimulasi yang bisa diberikan pada anak. Berikut beberapa contohnya.

1. Ajak Si Kecil Bicara

Sering-seringlah mengajak si Kecil bicara mengenai hal-hal yang terjadi di sekitar dengan nada dan ekspresi yang menyenangkan sebagai salah satu stimulasi bayi 6 bulan. Tujuan stimulasi ini adalah agar bayi dapat memahami kata-kata baru.

Tidak perlu berbicara yang rumit-rumit, Bu. Ajak saja si Kecil ngobrol mengenai aktivitas sehari-hari yang sedang Ibu lakukan seperti:

  • Sudah sore, sudah waktunya mandi. Supaya badan Adik bersih dan segar. Sekarang lepas bajunya dulu, ya.

  • Ibu gantikan popok Adik dulu, ya, sudah penuh dan bau nih, biar kamu wangi lagi!

  • Ayo, kita makan dulu. Ibu tadi masak nasi tim ayam yang Adik suka, lho! 

Ketika sedang berjalan-jalan di luar rumah, Ibu juga bisa menunjukkan benda-benda yang ada  kepada bayi dan memberitahu apa namanya. Misalnya: 

  • Adik, lihat! Bunga mawarnya cantik sekali. Berwarna merah.

  • Wah, ada anak kucing! Suaranya meong-meong. 

  • Langitnya cerah sekali, ya! Lihat, Dik, warnanya biru!

2. Menanggapi Celotehan Bayi

Ibu juga bisa memberikan stimulasi dengan menanggapi celotehan si Kecil. Terus ulangi kembali suara yang ia buat dengan nada dan ekspresi wajah yang ceria. 

Selain itu, biasakan juga Ibu berbicara pada bayi dengan memanggil namanya ya, Bu, misalnya, “Iya? Amanda sedang cerita, ya? da-da-da-da-da-da-da-da.”

3. Berusaha Mengambil Benda atau Mainan

Latih si Kecil agar banyak bergerak lewat benda atau mainan. Misalnya, Ibu bisa menaruh mainan di dekat Ibu sehingga si Kecil bergerak untuk mengambil mainan tersebut.

Jika si Kecil telah mampu melakukan hal ini, Ibu sebaiknya menjauhi berbagai benda-benda kecil serta obat-obatan dari jangkauan anak, ya, Bu.

4. Membacakan Buku

Tahukah Ibu? Anak-anak suka dibacakan, termasuk bayi, lho. Lakukan kebiasaan baik ini setiap hari. Perlihatkan buku yang penuh warna dan bentuk. 

Ibu boleh memilih buku ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang muncul, atau buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur. Tanggapi ocehan anak ketika dia mengoceh tentang hal yang ada di buku tersebut. 

Tapi, momen membaca buku bersama merupakan saat yang tepat untuk bonding dengan si Kecil.

Membacakan buku untuk si Kecil akan meningkatkan kemampuan berbahasanya, sekaligus merupakan bekal bagi si Kecil agar ia mencintai buku ketika sudah besar. 

5. Tunjukkan Cara Makan Sendiri

Di usia 6 bulan, anak sudah diperkenalkan dengan MPASI. Nah, Ibu bisa memberi kesempatan kepada si Kecil untuk makan sendiri dengan metode baby-led weaning.

Untuk permulaan, berikan potongan kecil buah segar agar bayi Ibu bisa mencoba menggenggam dan memasukkan biskuit ke dalam mulutnya. Ketika ia sudah terbiasa, Ibu bisa melatih si Kecil memegang sendok sendiri. 

6. Penuhi Nutrisi Melalui MPASI

Setelah usia bayi genap menginjak 6 bulan, Ibu perlu mulai persiapan MPASI sembari terus memastikan si Kecil tetap mendapatkan ASI eksklusif. Pemberian makanan padat pendamping ASI (MPASI) sangat diperlukan untuk mencukupi kebutuhan gizinya, Bu.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan MPASI pertama bayi adalah zat nutrisi yang diberikan. 

Karena perut si Kecil masih sangat kecil dan asupan makanannya sangat terbatas, maka pastikan Ibu memberikan MPASI adekuat yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein hewani dan nabati, vitamin, juga mineral. 

Baca Juga: Cara Menyusun Jadwal MPASI untuk Bayi Usia 6 Bulan

Kapan Ibu Harus Bawa si Kecil ke Dokter? 

Setiap anak memang memiliki pencapaian milestones yang berbeda-beda. Selama ia masih berada di dalam grafik pertumbuhan dan perkembangan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Ibu tidak perlu khawatir berlebihan. 

Ibu hanya perlu memberikan stimulasi seperti yang telah dijelaskan di atas agar si Kecil bisa berlatih lebih banyak, merasa lebih percaya diri dengan keterampilan barunya, dan segera menguasai milestones sesuai kelompok usianya. 

Namun, Ibu perlu waspada ketika si Kecil menunjukkan tanda-tanda berikut ini: 

  • Tidak menunjukkan affection (rasa kasih sayang) pada Ibu, Ayah, atau pengasuh terdekat lainnya.

  • Tidak menanggapi suara di sekitarnya.

  • Tidak tertawa.

  • Tampak kesulitan memasukkan benda ke dalam mulutnya, misalkan mainan, sendok makan bayi, atau finger foods.

  • Tidak mengeluarkan suara vokal (a-i-u-e-o).

  • Tampak terlalu lemas atau kaku.

  • Tidak bisa berguling ke kanan maupun ke kiri. 

  • Tidak berusaha meraih benda yang ada di dekatnya. 

Apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda di atas, sebaiknya Ibu segera menghubungi dokter anak kepercayaan keluarga supaya ia segera mendapatkan pemeriksaan lengkap dan pertolongan yang dibutuhkan. 

Itulah informasi seputar perkembangan bayi 6 bulan yang perlu Ibu ketahui. Lalu, akan seperti apa perkembangan bayi di bulan ke-7? Pantau terus hebatnya perkembangan si Kecil di Bebeclub, ya!

 

Referensi tambahan:

  1. Your baby’s developmental milestones at 6 months. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-babys-developmental-milestones-6-months

  2. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi

 



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait