8 Cara Mengatasi Diare pada Anak 1 Tahun yang Efektif

Diare tak bisa dianggap sepele. Diare pada anak 1 tahun sangat berisiko menyebabkan dehidrasi bila tidak cepat-cepat ditangani.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)

4 min
28 Nov 2024
Profile Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Cara mengatasi diare pada anak 1 tahun - Bebeclub


Penting untuk mengetahui cara mengatasi diare pada anak 1 tahun. Sebab, anak-anak sangat rentan terserang diare. Diare, terutama pada anak di usia 1 tahun, bisa menyebabkan badan lemas dan bahkan berisiko menjadi dehidrasi. 

Baca selengkapnya tentang cara mengatasi diare si Kecil di bawah ini, ya, Bu.

Cara Mengatasi Diare Pada Anak 1 Tahun

Anak dikatakan mengalami diare apabila ia mengalami peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) menjadi lebih dari 3x dalam sehari dengan feses yang lebih cair. 

Pada anak-anak, sekitar 60-70% penyebab diare adalah infeksi virus. Sementara itu, sekitar 10-20% kasus diare disebabkan oleh infeksi bakteri, dan kurang dari 10% yang disebabkan oleh parasit.

Diare tak bisa dianggap sepele, Bu. Kondisi ini harus ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak menyebabkan si Kecil dehidrasi. 

Berikut cara mengatasi diare pada anak 1 tahun dengan aman dan efektif yang perlu Ibu ketahui: 

1. Memberikan ASI

Apabila si Kecil masih mengonsumsi ASI, Ibu dapat terus memberikannya pada anak sebagai salah satu cara mengatasi diare pada anak 1 tahun. Berikan dengan frekuensi yang lebih sering dan durasi yang lebih lama. Hal ini bertujuan untuk mencegah dehidrasi. 

Di samping itu, ASI kaya akan nutrisi penting yang dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan harian si Kecil. 

Sumber cairan tubuh ini juga tinggi akan probiotik (bakteri baik) juga prebiotik (makanan untuk bakteri baik) sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatan saluran pencernaan. 

2. Memberikan Oralit 

Cara mengatasi diare pada anak 1 tahun selanjutnya adalah dengan memberikan cairan rehidrasi oral (CRO) yang lebih dikenal dengan nama oralit. 

Oralit sendiri terbuat dari cairan dan elektrolit yang dikemas secara khusus untuk menggantikan cairan dan garam yang hilang selama diare. Dengan begitu, Ibu dapat bantu mencegah atau mengatasi dehidrasi pada anak diare. 

Sebagai upaya pencegahan dehidrasi, Ibu dapat memberikan 5-10 ml oralit setiap si Kecil buang air besar dengan tekstur cair. 

Sementara untuk anak yang mengalami dehidrasi sedang-ringan, ia harus mendapatkan oralit di bawah pengawasan tenaga kesehatan profesional. Dengan begitu, Ibu perlu segera membawa si Kecil ke rumah sakit. 

Ciri-ciri anak yang terkena dehidrasi ringan adalah terlihat haus, jarang buang air kecil, kekenyalan kulit menurun, dan bibirnya terlihat kering. 

Perlu diingat bahwa Ibu sebaiknya tidak membuat sendiri cairan oralit. Sebab, takaran air-gula-garam di dalamnya rawan keliru sehingga berisiko membuat diare semakin parah. Ibu lebih baik membeli oralit kemasan di apotek atau berdasarkan resep dokter.

3. Berikan Makanan Bergizi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu tidak perlu mengubah menu makanan harian si Kecil. Terus berikan makanan bergizi untuk bantu tubuh memulihkan diri dengan lebih cepat.   

Namun, saat si Kecil mengalami diare sebaiknya Ibu memberikan makanan dalam porsi kecil. Sedikit-sedikit tapi sering, daripada makan 3 kali sehari dalam porsi besar. 

Walau begitu, umumnya anak diare akan merasa lebih baik ketika diberikan makanan dengan cita rasa asin atau hambar, seperti: 

  • Sup ayam. 
  • Daging sapi, ayam, atau ikan panggang. 
  • Buah pisang. 
  • Roti yang terbuat dari tepung putih. 
  • Pasta. 
  • Nasi Putih. 
  • Sereal tanpa tambahan gula. 
  • Oatmeal tanpa tambahan gula. 
  • Cornflakes tanpa tambahan gula. 
  • Pretzel atau cracker asin. 
  • Pancake dan waffle yang dibuat dari tepung putih.
  • Sayuran yang telah dimasak hingga matang sempurna seperti wortel, jamur, asparagus, terong.
  • Kentang panggang. 

4. Memberikan Suplemen Zinc

Untuk bantu mengurangi tingkat keparahan diare dan mempercepat proses penyembuhan si Kecil, Ibu dapat memberikan suplementasi zinc. 

Suplementasi ini harus dilakukan selama 10-14 hari berturut-turut, walaupun si Kecil sudah sembuh. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi diare menyerang anak dalam jangka waktu 3 bulan ke depan. 

Untuk anak-anak, organisasi kesehatan dunia WHO dan UNICEF menyarankan untuk memberikan zinc satu kali dalam sehari dengan dosis 20 mg sebagai salah satu cara mengatasi diare pada anak 1 tahun.

Baca Juga: Anak Sering BAB tapi Bukan Diare, Apa Sebabnya?

5. Berikan Yogurt

Seperti yang telah disampaikan pada awal pembahasan, probiotik merupakan bakteri baik yang dapat meringankan gejala diare si Kecil. 

Nah, yogurt merupakan salah satu sumber probiotik terbaik yang mudah didapatkan dan umumnya sangat disukai oleh anak-anak.

Oleh karena itu, Ibu bisa memberikan yogurt dua kali dalam sehari sebanyak 57-170 gram per porsinya untuk bantu ringankan gejala diare si Kecil. Pastikan Ibu memilih yogurt tanpa tambahan gula, ya.

6. Hindari Terlalu Banyak Air Putih

Ibu boleh memberikan air putih pada si Kecil ketika diare, tapi jumlahnya perlu dibatasi. Sebab minum terlalu banyak air putih dapat membuat kadar natrium dan kadar gula dalam darah terlalu rendah. 

Kekurangan dua jenis nutrisi tersebut merupakan kondisi yang cukup berbahaya bagi si Kecil. Kadar gula dalam darah terlalu rendah mungkin akan membuat si Kecil merasa lemas, pusing, gelisah, tremor, hingga pada akhirnya tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 

Kadar sodium di bawah normal dapat mengakibatkan pembengkakan otak yang sifatnya mengancam keselamatan jiwa.  

7. Hindari Memberikan Jus Buah

Selanjutnya, cara mengatasi diare pada anak 1 tahun yang perlu diperhatikan adalah menghindari pemberian jus sebagai pengganti cairan tubuh. 

Pasalnya jus mengandung berbagai macam tipe gula seperti glukosa, fruktosa, dan sorbitol. Sederet kandungan gula tersebut dapat memperburuk gejala diare dan rasa sakit perut si Kecil.  

Selain menghindari jus buah, Ibu juga perlu menghilangkan beberapa jenis buah tinggi sorbitol dari menu harian si Kecil selama diare. Contohnya adalah anggur, apel, dan pir. 

Selain jus, minuman tinggi gula lainnya juga tidak disarankan untuk diberikan pada si Kecil. Misalnya, minuman bersoda, susu kotak dengan tambahan gula, dan minuman energi.

8. Hindari Memberikan Susu

Sejumlah anak mengalami kondisi yang memburuk ketika mengonsumsi susu sapi saat terkena diare. Sebab, seperti yang telah Ibu ketahui, susu sapi mengandung gula bernama laktosa. Untuk mencerna gula ini, tubuh membutuhkan bantuan dari enzim laktase. 

Sayangnya, ketika diare beberapa anak mengalami kerusakan mukosa usus sehingga terjadi penurunan produksi enzim laktase. Dengan begitu, tubuh kesulitan mencerna susu dan diare semakin memburuk. 

Jadi, Ibu perlu menghindari pemberian susu dan produk olahan susu sapi (kecuali yogurt) ketika si Kecil menunjukkan tanda-tanda keparahan diare setelah mengonsumsinya, contohnya mual dan kembung. 

Itulah beberapa cara mengatasi diare pada anak 1 tahun yang dapat Ibu terapkan di rumah. Namun, ketika diare anak tidak kunjung membaik dan Ibu merasa kondisi si Kecil semakin mengkhawatirkan, tidak perlu ragu untuk langsung membawanya ke dokter anak terdekat, ya. 

Baca juga: Cara Membuat Susu untuk Anak Diare, Ini 4 Hal yang Harus Ibu Perhatikan

Kapan Harus Membawa si Kecil ke Dokter? 

Kasus diare ringan pada anak umumnya akan berangsur pulih dengan perawatan di rumah kurang lebih dalam waktu 3 hari. Sementara, diare kronis yang disebabkan oleh infeksi parasit atau bakteri biasanya membutuhkan pengobatan medis.

Ada beberapa tanda yang akan ditunjukkan tubuh ketika si Kecil mengalami diare yang berbahaya dan membutuhkan penanganan medis secepatnya. Berikut gejala yang perlu Ibu waspadai: 

  • Terdapat darah atau lendir pada tinja anak. Sebab, hal ini menandakan adanya infeksi bakteri di dalam saluran pencernaan. 
  • Si Kecil merasa sakit perut yang amat sangat atau sakit perut yang tidak segera mereda. 
  • Perut terlihat membesar atau buncit. 
  • Muntah-muntah lebih dari 24-48 jam. 
  • Muntahan berwarna hijau. 
  • Demam tinggi di atas 38 derajat celcius. 
  • Demam lebih dari 24-48 jam. 
  • Tidak mau makan/minum. 
  • Mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti: tidak mau minum, terlihat lesu, bibir kering, tidak buang air kecil atau sangat sedikit buang air kecil, mata sangat cekung, kulit dingin dan pucat, serta hanya mengeluarkan sedikit air mata saat menangis. 
  • Muncul ruam atau jaundice (warna kuning pada kulit atau putih mata). 
  • Menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan seperti sakit kepala dan nyeri saat buang air kecil. 
  • Diare tidak kunjung membaik walaupun sudah diberikan pertolongan pertama yang dibutuhkan di rumah.

Kemudian, cara mengatasi diare pada anak 1 tahun yang perlu Ibu ingat adalah jangan pernah memberikan obat diare atau obat anti muntah pada anak tanpa resep dari dokter. Sebab pemberian obat tanpa resep dokter dapat membahayakan keselamatan si Kecil karena bisa memperberat diarenya. 

Cara Mencegah Diare pada Anak

Supaya diare tidak terulang, Ibu perlu mengetahui cara tepat untuk mencegahnya. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan diare pada anak yang bisa Ibu lakukan:

  • Cuci tangan ibu dengan sabun di bawah air mengalir setelah mengganti popok si Kecil, setelah menggunakan toilet, dan sebelum menyiapkan makanan. 
  • Ajari anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir setiap kali akan makan atau minum serta setiap selesai pipis maupun pup.  
  • Memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi si Kecil terjaga kebersihannya. 
  • Memastikan si Kecil hanya mengonsumsi daging, ikan, atau telur yang telah dimasak hingga matang sempurna. 
  • Pastikan sanitasi lingkungan sekitar rumah terjaga dengan baik. 
  • Memastikan anak mendapatkan vaksin Rotavirus tepat waktu. 
  • Terus perhatikan kesehatan pencernaan anak lewat tools  Poop Tracker di Bebe Journey untuk memantau bentuk dan tekstur feses si Kecil. Dapatkan hasil pemeriksaan secara cepat untuk dikonsultasikan 24/7 dengan tim ahli Bebecare.

Selain beberapa hal di atas, Ibu juga dapat bantu menekan risiko diare pada anak dengan memperkuat kesehatan sistem pencernaan si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan tinggi serat dengan kombinasi FOS:GOS 1:9. Inulin, serta Pati Jagung, juga nutrisi optimal lainnya seperti Omega 3, Omega 6, 13 vitamin, 7 mineral serta 0% sukrosa.

Semoga cara mengatasi diare pada anak 1 tahun yang telah dipaparkan dapat membantu si Kecil untuk segera sehat dan ceria lagi ya, Bu!

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. IDAI | Air Susu Ibu dan Kesehatan Saluran Cerna. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kesehatan-saluran-cerna

  2. Bajait, C. S., & Vijay Thawani. (2011). Role of zinc in pediatric diarrhea. Indian Journal of Pharmacology, 43(3), 232–232. https://doi.org/10.4103/0253-7613.81495

  3. Diarrhea in Children: What Parents Need to Know. (2023). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Diarrhea.aspx

  4. Diarrhea: Treatment at Home, Dehydration and When to See a Doctor. (2022). Nationwidechildrens.org. https://www.nationwidechildrens.org/conditions/diarrhea

  5. Boston Children’s Hospital. (2022). Childrenshospital.org. https://www.childrenshospital.org/alliance/practices/post-road-pediatrics/patient-resources/home-care-advice/diarrhea#:~:text= Children%20Over%201%20Years%20Old,or%20formula%20as%20the%20fluid.

  6. Diarrhea in Children. (2021, August 8). Hopkinsmedicine.org. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children

  7. CDC. (2021, March 25). Low Blood Sugar (Hypoglycemia) . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/low-blood-sugar.html

  8. Hyponatremia - Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyponatremia/symptoms-causes/syc-20373711#:~:text=In%20acute%20hyponatremia%2C%20 sodium%20levels,of%20hyponatremia%2Drelated%20brain%20damage.



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait