Penyebab Bayi Muntah Menyembur dan Cara Mengatasinya

Bayi muntah menyembur atau disebut juga muntah proyektil umumnya terjadi karena masalah kesehatan seperti stenosis pilorus. Kadang, muntah proyektil bisa disebabkan infeksi.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
19 Mar 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bayi muntah menyembur - Bebeclub


Melihat bayi muntah menyembur tentu membuat Ibu khawatir. Muntah pada bayi bisa menjadi tanda kondisi yang perlu perhatian lebih lanjut. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya berikut ini.

Bayi Muntah Menyembur, Apakah Normal?

Muntah menyembur atau disebut juga muntah proyektil tergolong wajar karena umumnya disebabkan oleh gumoh setelah minum ASI terlalu banyak atau makan MPASI kekenyangan.

Namun, muntah proyektil jadi tidak normal dan perlu segera dikonsultasikan ke dokter jika semburannya sangat kuat dan banyak, juga disertai demam 38°C atau lebih tinggi.

Muntah berbeda dengan gumoh pada bayi dan tidak sulit membedakannya. Setelah gumoh, bayi biasanya merasa lapar dan ingin menyusu lagi. Gumoh juga tidak membuat bayi sakit.

Baca Juga: Kenapa Bayi Sering Gumoh dan Apa yang Harus Ibu Lakukan?

Penyebab Bayi Muntah Menyembur

Muntah menyembur bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang dialami oleh si Kecil, seperti:

1. Stenosis Pilorus

Salah satu penyebab bayi muntah proyektil adalah stenosis pilorus. Muntah menyembur yang disebabkan stenosis pilorus biasanya terjadi pada bayi usia 3-5 minggu. 

Stenosis pilorus terjadi ketika lubang di ujung bawah lambung terlalu sempit sehingga makanan atau ASI tidak dapat melewati usus kecil dengan lancar. 

Gejala lain yang mungkin muncul jika muntah menyembur disebabkan oleh stenosis pilorus, yaitu bayi terus-terusan lapar, BB turun, dan perutnya tampak bengkak.

2. Terlalu Kenyang Menyusu

Bayi baru lahir memiliki ukuran lambung sangat kecil, sekitar sebesar kelereng dan hanya mampu menampung ASI sebanyak 5-7 ml.

Bayi yang kekenyangan karena terlalu banyak menyusu juga dapat mengalami muntah menyembur.

Kondisi ini terjadi ketika lambung bayi mencoba untuk "membuang" makanan yang tidak memiliki cukup ruang di dalamnya. 

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

Penyebab lain bayi muntah menyembur yaitu GERD, yaitu kondisi cairan asam lambung yang mengalir balik ke kerongkongan.

Pada kasus yang lebih parah, refluks asam lambung dapat menyebabkan iritasi pada kerongkongan sehingga membuat si Kecil muntah menyembur.

Gejala lain dari GERD pada bayi termasuk muntah berwarna kuning atau hijau, kesulitan bernapas, serta menolak menyusu.

4. Alergi Makanan

Si Kecil mungkin mengalami alergi makanan sehingga membuat ia muntah menyembur. Gejala lainnya yaitu ruam pada kulit, kulit kemerahan, gatal-gatal, serta bengkak di wajah, mata, mulut, atau lidah. 

Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa menit atau jam setelah bayi terpapar dengan makanan yang menyebabkan alergi. 

Selain itu, alergi makanan pada bayi juga dapat dipicu jika Ibu mengonsumsi makanan tertentu yang kemudian ikut masuk ke dalam ASI yang diberikan kepada bayi.

5. Mengalami Infeksi

Muntah menyembur pada bayi juga dapat disebabkan oleh infeksi. Beberapa jenis infeksi yang dapat menyebabkan bayi muntah menyembur termasuk infeksi telinga, pneumonia, dan meningitis.

Muntah menyembur sering kali menjadi gejala yang paling parah dari kondisi infeksi ini. Selain itu, si Kecil juga biasanya akan mengalami demam tinggi dan menjadi lebih rewel dari biasanya. 

Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksakan bayi ke dokter jika mengalami gejala muntah menyembur dan demam tinggi untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.

6. Gastroenteritis

Gastroenteritis atau juga disebut muntaber merupakan salah satu penyebab bayi muntah menyembur yang pemicunya adalah infeksi rotavirus.

Bayi mudah tertular infeksi karena sistem imunnya masih belum sekuat orang dewasa. Penyakit ini biasanya menular dengan cepat dan dapat menyebar dengan mudah di antara bayi dan anak.

Selain muntah, gastroenteritis sering ditandai dengan demam dan diare. Untuk memastikan diare si Kecil disebabkan oleh infeksi atau bukan, Ibu bisa cek langsung kondisi pup si Kecil di Poop Tracker di Bebe Journey, ya!

Cara Mengatasi Muntah Menyembur pada Bayi

Langkah untuk mengatasi muntah pada bayi sebenarnya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.

1. Menyusui Bayi Sedikit-Sedikit

Apabila muntah menyembur pada bayi disebabkan oleh GERD, salah satu cara mengatasinya adalah dengan menyusui lebih sering tapi sedikit-sedikit.

Dengan cara ini, lambung bayi tidak akan terlalu penuh pada satu waktu, sehingga membantu mengurangi risiko bayi muntah menyembur. 

2. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Selain itu, pastikan selalu menyendawakan bayi setelah menyusu. Hal ini dapat membantu mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam lambungnya

Jika bayi tidak disendawakan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau mungkin juga meningkatkan risiko muntah menyembur.

Jadi, bantu bayi bersendawa dengan menggendong dan meletakkannya di bahu kiri Ibu selama sekitar 30 menit setelah makan. 

3. Menghindari Makanan Penyebab Alergi

Satu-satunya cara untuk mengatasi muntah menyembur yang disebabkan oleh alergi adalah menghindari memberikan si Kecil makanan yang dapat memicu reaksi alergi. 

Jika bayi belum mulai makanan pendamping ASI (MPASI), maka Ibu harus menjaga pola makan Ibu sendiri.

Kandungan dalam makanan yang dikonsumsi oleh Ibu dapat memengaruhi kualitas dan komposisi ASI yang diberikan kepada bayi.

4. Pemberian Antibiotik

Untuk mengatasi muntah menyembur pada bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, mungkin diperlukan penggunaan antibiotik. 

Namun, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan resep obat yang sesuai.

Baca Juga: Kenali Kesehatan Pencernaan Bayi dari Warna dan Tekstur BAB

5. Tindakan Operasi

Jika disebabkan oleh stenosis pilorus, tindakan operasi diperlukan untuk melebarkan saluran piloris yang sempit sehingga makanan atau ASI bisa lancar keluar dari lambung ke usus kecil 

Oleh karena itu, Ibu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apa penyebab si Kecil mengalami muntah menyembur, karena ada beberapa kemungkinannya, Bu.

Kapan Harus ke Dokter?

Langsung bawa si Kecil ke dokter jika muntah menyembur juga diikuti gejala berikut:

  • Muntah sangat kuat, seringkali terjadi dengan gerakan yang tiba-tiba dan kuat.

  • Cairan muntah bisa menyembur jauh hingga lebih dari satu meter.

  • Muntah menyembur cenderung lebih banyak dari muntah biasa.

  • Cairan yang dimuntahkan tampak kental dan berbau menyengat karena bercampur dengan asam lambung.

  • Jadi jarang buang air kecil.

  • Mengalami muntah menyembur terus-menerus setelah menyusu.

  • Terjadi penurunan berat badan atau berat badan tidak bertambah sesuai harapan.

  • Bayi menjadi kurang aktif atau tidak berenergi seperti biasanya, atau terlihat sangat mengantuk.

  • Tidak BAB selama 1 atau 2 hari.

  • Menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, mata cekung, atau kurangnya produksi buang air kecil.

Setelah diketahui penyebabnya, Ibu dapat mengambil langkah-langkah perawatan yang tepat sesuai dengan kondisinya agar si Kecil lekas sembuh.

Ibu juga bisa, lho, tanyakan apa saja terkait tumbuh kembang si Kecil langsung ke tim BebeCare yang siap mendampingi Ibu kapan saja!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. IDAI | Bedanya “Gumoh” dan Muntah pada Bayi. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bedanya-%E2%80%98gumoh%E2%80%99-dan-muntah-pada-bayi
  2. ‌Vomiting in children. (2023, November 7). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children
  3. ‌DINKES - Ukuran Lambung Bayi ( ASI Bagian II). (2024). Kulonprogokab.go.id. https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/721/ukuran-lambung-bayi-asi-bagian-ii
  4. ‌Health. (2024). Children and vomiting. Vic.gov.au. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/children-and-vomiting
  5. ‌Pyloric Stenosis (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/pyloric-stenosis.html
  6. ‌Vomiting in babies. (2023, August 30). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vomiting-in-babies
  7. ‌Hersh, E. (2014). Projectile Vomiting: Causes, Treatment, and More. Healthline. https://www.healthline.com/health/projectile-vomiting#treatment
  8. ‌Projectile vomiting (pyloric stenosis) risk factors and treatment. (2023). BabyCenter. https://www.babycenter.com/health/conditions/projectile-vomiting-pyloric-stenosis_10899
  9. ‌Vomiting in babies: what’s normal and what’s not. (2022). BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/a536689/vomiting-in-babies-whats-normal-and-whats-not
  10. WebMD Editorial Contributors. (2021, May 18). What to Know About Projectile Vomiting in Children. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/what-to-know-projectile-vomiting-children


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait