5 Penyebab Bayi Gumoh, dan Bedanya Gumoh dengan Muntah
Gumoh biasanya disebabkan oleh kekenyangan, perkembangan saluran pencernaan yang belum sempurna, masuk angin, GERD, dan alergi makanan. Gumoh sendiri berbeda dengan muntah.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Gumoh adalah keluarnya ASI yang baru saja ditelan bayi. Kenapa bayi memuntahkan ASI dan apakah ini berbahaya? Yuk, baca selengkapnya penyebab bayi gumoh dan cara menanganinya di sini!
Penyebab Bayi Gumoh
Gumoh disebut juga dengan istilah reflux atau muntah ASI. Hal ini normal dialami bayi baru lahir hingga usia 12 bulan. Beberapa hal yang biasanya menyebabkan bayi gumoh adalah:
1. Kenyang Menyusu
Gumoh bisa menjadi tanda bahwa bayi sudah kenyang menyusu.
Kapasitas lambung bayi umumnya hanya sekitar 1 ons per kg berat tubuhnya. Oleh karena itu, si Kecil bisa gumoh jika menyusu sampai kekenyangan.
2. Sistem Pencernaan Bayi Belum Sempurna
Lambung manusia memiliki otot cincin yang berfungsi menahan makanan agar tidak kembali ke kerongkongan. Otot cincin ini biasanya baru mulai sempurna ketika bayi berusia 6 bulan.
Oleh karena itu, bayi bisa secara otomatis mengeluarkan isi perutnya kembali ke kerongkongan setelah menyusu dan lambungnya terlalu penuh terisi ASI.
3. Bayi Masuk Angin
Salah satu penyebab bayi gumoh adalah masuk angin. Namun, masuk angin di sini bukan karena terpapar udara dingin dari luar rumah.
Bayi bisa masuk angin karena menelan banyak udara ketika menyusu terlalu cepat atau ketika perlekatan mulutnya kurang tepat. Udara yang masuk terperangkap di lambung dan menyebabkan perut bayi kembung.
Ketika bayi disendawakan, sebagian cairan ASI bisa ikut naik ke kerongkongan bersama udara yang keluar dari mulut.
4. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan asam lambung mengalir naik ke kerongkongan.
Kondisi ini tidak umum terjadi, hanya kurang dari 1% bayi yang mengalaminya. Bayi yang mengalami GERD biasanya terdengar seperti tersedak saat gumoh dan lebih sering menangis.
Selain itu, bayi cenderung terlihat murung, dan berat badannya juga tidak kunjung naik.
5. Bayi Alergi Makanan
Reaksi alergi makanan, alergi terhadap protein susu, dan intoleransi laktosa juga dapat menyebabkan bayi muntah setelah minum ASI.
Apabila bayi memiliki alergi atau sensitivitas terhadap suatu makanan, gumoh umumnya disertai dengan diare, perut kembung, sakit perut, bayi lebih rewel, dan berat badan tidak segera naik.
Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Muntah Kuning dan Cara Mengatasinya
Apakah Bayi Bisa Kehilangan Nutrisi Karena Gumoh?
Pendapat yang mengatakan bayi bisa kurus karena sering gumoh hanyalah mitos.
Cairan yang keluar tiap kali gumoh sangat sedikit, yaitu kurang dari satu sendok makan. Jadi, gumoh yang normal tidak akan membuat penurunan berat badan atau gagal tumbuh.
Selama penyebab bayi gumoh tidak menyebabkan bayi sakit, ia bisa tetap aktif, bisa menyusu dengan baik, dan berat badannya bertambah, Ibu tidak perlu khawatir karena artinya ia tidak kekurangan kalori.
Bedanya Gumoh dan Muntah pada Bayi
Gumoh dan muntah adalah hal yang berbeda. Gumoh adalah refleks mengeluarkan ASI dari dalam perut dengan sendirinya.
Muntah adalah respon pertahanan tubuh untuk mengeluarkan zat asing yang menyebabkan penyakit atau gangguan di dalam tubuh. Muntah adalah refleks yang dipaksakan dari kerja kontraksi otot perut.
Cairan yang keluar adalah gumoh jika bayi tidak merasa sakit dan jumlah cairan yang keluar hanya sedikit. Bayi yang muntah akan terlihat mengejan, tidak nyaman, rewel, atau menangis.
Penyebab bayi gumoh dan muntah pun berbeda. Muntah dapat disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, atau masuknya benda asing yang seharusnya tidak dikonsumsi bayi.
Baca Juga: Penyebab Bayi Muntah Menyembur dan Cara Mengatasinya
Bayi Gumoh Banyak Seperti Muntah Apakah Bahaya?
Apabila bayi gumoh dalam jumlah banyak, tapi tetap terlihat nyaman, tidak rewel, dan berat badannya tetap bertambah sesuai standar kurva pertumbuhan, Ibu tidak perlu khawatir.
Patokan yang harus dilihat adalah ukuran bekas gumoh yang ada di kain atau di lantai saja. Bukan jumlah cairan yang keluar secara real-time.
Agar bayi tidak sering gumoh, jangan berikan ASI terlalu banyak di luar kapasitasnya dan selalu sendawakan bayi setelah menyusu.
Apabila Ibu membutuhkan informasi lebih banyak tentang gumoh pada bayi dan cara mengatasinya, Ibu dapat menghubungi Bebecare yang siap memberikan respon cepat 24/7 kapan saja dan dimana saja!