5 Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya

Diare (mencret) bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali pada bayi yang masih minum air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Maka dari itu,...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
26 Jul 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK
Anak laki-laki lesu akibat diare


Diare (mencret) bisa menyerang siapa saja, tak terkecuali pada bayi yang masih minum air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Maka dari itu, Ibu perlu mengetahui penyebab bayi mencret setelah minum ASI dan cara mengatasinya dengan tepat kalau-kalau hal ini dialami si Kecil. 

Perlu Ibu ketahui, bayi yang mengalami diare sangat rentan mengalami dehidrasi. Jadi, jangan biarkan diare yang menyerang si Kecil tidak tertangani dengan tepat. Dehidrasi yang disebabkan diare bisa berdampak negatif bagi tumbuh kembang si Kecil, lho!

Yuk, kita kupas tuntas segala hal tentang bayi diare karena ASI sampai cara mengatasinya dengan tepat!

Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI

Bu, jangan buru-buru panik melihat tinja bayi yang agak encer dan berwarna kekuningan karena ini merupakan hal yang normal terjadi. Ini belum tentu pertanda diare, dan sebetulnya masih termasuk sebagai ciri buang air besar (BAB) normal pada bayi. 

Feses bayi yang mendapat ASI eksklusif termasuk wajar bila terlihat kekuningan, lembut atau agak encer, dan terlihat seperti berbiji.

Adapun ciri-ciri bayi diare karena ASI adalah sebagai berikut:

  • Fesesnya berair.

  • Berwarna kehijauan atau lebih gelap daripada biasanya.

  • Berbau busuk.

  • Berdarah atau berlendir.

Jika si Kecil diare, berikut penyebab bayi mencret minum ASI eksklusif yang perlu Ibu dan Ayah ketahui:

1. Infeksi Virus pada Saluran Pencernaan

Sebuah studi yang dimuat pada EClinical Medicine menyebutkan bahwa pemberian ASI eksklusif mampu meningkatkan perlindungan bayi dari diare yang diakibatkan oleh infeksi bakteri, seperti Escherichia coli, Campylobacter, Salmonella, dan Giardia.

Namun, perlindungan ASI untuk infeksi ternyata tidak mencakup infeksi rotavirus, yakni virus penyebab gastroenteritis (flu perut).

Itu sebabnya, penyebab bayi mencret minum ASI eksklusif masih mungkin terjadi khususnya apabila ia terkontaminasi dengan rotavirus dari kontak fisik dengan orang lain yang menderita gastroenteritis atau dari lingkungan sekitarnya.

Diare akibat rotavirus umumnya terjadi di lingkungan yang sanitasinya kurang baik, Bu. Bayi dan anak-anak juga rentan terkena infeksi virus ini ketika makan atau minum hal-hal yang sudah terkontaminasi, juga ketika memasukkan mainan atau tangannya yang kotor ke dalam mulut.

Diare pada bayi yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya akan berkurang intensitasnya dalam kurun waktu 24 jam. Akan tetapi, Ibu sebaiknya tetap waspada. Sebab, diare yang tidak teratasi dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi dan berat badan bayi menurun. 

Untungnya, risiko bayi terkena diare mulai berkurang jauh berkat pemberian imunisasi rotavirus. Jadi, jangan sampai si Kecil melewatkan imunisasi wajibnya, ya Bu!

2. Intoleransi Laktosa 

ASI memiliki kandungan laktosa (gula alami) yang cukup tinggi. Laktosa inilah yang akan digunakan sebagai sumber energi utama bayi. Sayangnya, tidak semua bayi bisa mencerna laktosa pada ASI. Kondisi ini disebut juga intoleransi laktosa, Bu. 

Kalau si Kecil masih menyusu ASI, Ibu juga perlu mengerem konsumsi susu sapi dan olahannya, ya! Sebab, laktosa dari makanan mungkin bisa terserap ke dalam ASI.

Bayi yang memiliki intoleransi laktosa tidak memiliki enzim laktase dalam tubuhnya, yang berguna untuk mencerna laktosa.

Salah satu tanda intoleransi laktosa pada bayi adalah diare atau mencret setelah minum ASI.

3. Efek Makanan yang Dikonsumsi Ibu

Tahukah Ibu? Asupan makanan sehari-hari ibu menyusui dapat menjadi penyebab bayi mencret minum ASI.

Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa kandungan dalam makanan Ibu yang mungkin memicu alergi dan sensitivitas tertentu. Kandungan-kandungan ini dapat terserap ke dalam ASI, sehingga mengakibatkan diare ketika bayi mengonsumsinya.

Beberapa jenis makanan dan minuman penyebab diare pada bayi ASI eksklusif adalah:

  • Susu sapi.

  • Cokelat.

  • Makanan bergas, seperti kacang-kacangan, brokoli, kubis, bawang bombay, 

  • Makanan pedas.

  • Minuman berkafein, seperti soda, kopi, dan teh.

Oleh karena itu jika bayi sedang diare, cobalah hentikan konsumsi beberapa makanan dan minuman ini untuk melihat perkembangannya.

4. Efek Minum Antibiotik

Apakah Ibu sedang minum antibiotik selama menyusui si Kecil? Jika iya, Ibu perlu tahu juga bahwa obat-obatan yang Ibu konsumsi bisa berpengaruh pada bayi. Sebagai contoh, antibiotik nyatanya bisa menimbulkan efek samping berupa diare pada bayi yang masih minum ASI. Begitu pula dengan beberapa suplemen atau vitamin yang sedang Ibu konsumsi.  

Kenapa begitu? Hal ini bisa terjadi, karena apa pun yang Ibu konsumsi sehari-hari sangat bisa memengaruhi rasa, tekstur, dan bahkan kandungan dari ASI yang diminum si Kecil yang perutnya masih sensitif.

Untuk itu, Ibu perlu memperhatikan apa yang sedang dikonsumsi agar tidak memengaruhi ASI.  

5. Sindrom Iritasi Usus Besar

Penyebab diare pada bayi ASI eksklusif lainnya adalah irritable bowel syndrome (IBS).

Irritable bowel syndrome atau sindrom iritasi usus besar adalah penyakit kronis yang menyerang saluran pencernaan. Salah satu tanda bila bayi mengidap IBS adalah diare setelah minum ASI.

Berikut beberapa faktor pemicu IBS yang perlu Ibu ketahui:

  • Gerakan kontraksi usus bermasalah.

  • Pertumbuhan bakteri berlebihan. 

  • Sistem saraf pada pencernaan yang bermasalah.

Baca Juga: Penyebab Bayi Sering BAB Tapi Sedikit-Sedikit (Wajarkah?)

Kini, Ibu juga bisa mengecek kesehatan pencernaan si Kecil lewat tools TummyPedia. Hasilnya seperti apa, nanti bisa langsung di-download untuk dikonsultasikan lagi dengan dokter anak atau Tim Bebecare yang hadir 24 jam untuk menjawab pertanyaan Ibu.

Cara Mengatasi Bayi Mencret yang Masih Minum ASI

Ketika si Kecil mengalami diare selama minum ASI eksklusif, sangat wajar bila Ibu merasa gelisah melihatnya rewel dan lesu. Namun, Ibu juga tak perlu khawatir karena ada cara mengatasi bayi mencret setelah minum ASI. 

1. Berikan ASI Lebih Sering

Menurut dokter spesialis pencernaan anak di Rady Children's Hospital in San Diego, Rebecca Cherry, M.D., cara mengatasi bayi mencret setelah minum ASI bisa dengan menyusui lebih sering. 

Ya! Walaupun bayi diare karena ASI, jangan jadikan ini sebagai alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif ya, Bu.  

Sebab, riset terbitan BMC Public Health menemukan bahwa pemberian ASI secara eksklusif dapat membantu membentuk kekebalan tubuh bayi dari kecil hingga ia besar nanti.

Hal ini karena karena ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan si Kecil untuk menggantikan cairan dan nutrisi yang hilang akibat diare. 

Pada bayi berusia di atas 6 bulan dan bila dokter mengizinkan, pemberian ASI eksklusif bisa didampingi dengan cairan rehidrasi oral atau cairan oralit. 

2. Berikan Suplemen Zinc

Suplemen zinc juga dapat diberikan untuk mengatasi bayi yang mencret setelah minum ASI. Menurut WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi yang mengalami diare akut dapat diberikan suplemen zinc selama 10–14 hari.

Dosis pemberian suplemen zinc pada bayi berusia di bawah 6 bulan adalah sekitar 10 mg per hari. Untuk menentukan dosis dan cara pemberian suplemen yang benar, Ibu bisa berkonsultasi ke dokter anak terlebih dahulu, ya.

3. Sering Ganti Popok Bayi

Ketika bayi diare karena ASI, Ibu tentu harus sering-sering mengganti popok, ‘kan? Nah, pastikan Ibu membersihkan area pantat bayi menggunakan air bersih. 

Jika sudah dibersihkan, tunggu sampai area pantat bayi kering dengan sempurna. Selanjutnya, gunakan krim pelembap untuk melembapkan kulitnya.

Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sesaat setelah mengganti popok si Kecil guna mencegah penyebaran penyakit. 

Kapan Bayi Diare Harus Dibawa ke Dokter?

Walaupun umumnya diare pada bayi dapat berangsur membaik sendiri, Ibu tetap perlu waspada bila si Kecil mengalami tanda-tanda di bawah ini. Segera bawa bayi ke dokter bila melihat tanda-tanda sebagai berikut:

  • Bibir dan mulutnya kering.

  • Air mata yang keluar sedikit ketika menangis.

  • Susah menyusu. 

  • Bayi rewel

  • Tidak ganti popok kurang dari 6 kali dalam sehari.

  • Demam.

  • Feses berdarah.

  • Diare tidak berhenti selama 24 jam.

  • Lemas dan sangat mengantuk.

Baca Juga: Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

Nah, itulah, Bu, informasi mengenai penyebab bayi mencret minum ASI. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda di atas. 

Dengan begitu, dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi si Kecil. Selain itu, jangan lupa Ibu tetap perlu mendukung kesehatan saluran cernanya tiap hari. Sebab, sistem pencernaan yang baik dapat menentukan tumbuh kembang optimalnya.

Semoga si Kecil cepat sembuh dan bisa kembali ceria, ya, Bu!


Referensi:

  1. Irritable bowel syndrome - Symptoms and causes. (2023). Mayo Clinic; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/irritable-bowel-syndrome/symptoms-causes/syc-20360016
  2. Verywell. (2014). How Breastfeeding Can Make a Difference in Baby Diarrhea. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/diarrhea-in-the-breastfed-baby-431632
  3. Lamberti, L. M., Fischer, C. L., Adi Noiman, Victora, C. G., & Black, R. E. (2011). Breastfeeding and the risk for diarrhea morbidity and mortality. 11(S3). https://doi.org/10.1186/1471-2458-11-s3-s15
  4. Karen, H., Pajuelo, M. J., Kentaro Tohma, Ford-Siltz, L. A., Gilman, R. H., Cabrera, L., Mayta, H., Sanchez, G., Anniuska Toledo Cornejo, Bern, C., Dapat, C., Tomonori Nochi, Muñoz, M., Hitoshi Oshitani, & Saito, M. (2020). Norovirus-specific immunoglobulin A in breast milk for protection against norovirus-associated diarrhea among infants. 27, 100561–100561. https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2020.100561
  5. Iftikhar, N. (2020, July 30). What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea#causes
  6. Bajait, C. S., & Vijay Thawani. (2011). Role of zinc in pediatric diarrhea. 43(3), 232–232. https://doi.org/10.4103/0253-7613.81495
  7. Parents. (2015). Baby Diarrhea: A Parent’s Guide to Causes and Treatments. Parents. https://www.parents.com/baby/health/diarrhea/diarrhea-101/
  8. Lactose intolerance in babies. (2023). Wa.gov.au. https://www.healthywa.wa.gov.au/Articles/J_M/Lactose-intolerance-in-babies#:~:text=Lactose%20intolerance%20is%20the%20reduced,of%20lactose%20intolerance%20in%20babies.


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait