Mengapa Imunisasi Penting bagi Bayi?
Apa Manfaat Imunisasi Bagi Bayi? Imunisasi adalah metode memasukkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh melalui sun...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Apa Manfaat Imunisasi Bagi Bayi?
Imunisasi adalah metode memasukkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh melalui suntikan. Terdengar menakutkan? Jangan takut Bu, bakteri atau virus yang sudah dilemahkan ini tidak membahayakan tubuh kok, tetapi justru akan merangsang tubuh untuk membentuk sistem kekebalan. Dengan terbentuknya sistem kekebalan, maka ketika ada bibit penyakit yang mencoba masuk, tubuh akan melawannya secara otomatis. Inilah yang membuat imunisasi sangat penting untuk diberikan pada bayi agar senantiasa terhindar dari penyakit.
Kapan Harus Memberikan Imunisasi?
Lazimnya, anak sampai usia 5 tahun harus diimunisasi sebanyak 12 jenis vaksin imunisasi dengan jadwal terpisah. Mengenai jadwal imunisasi, silakan Ibu berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, pemberian imunisasi dapat dipantau dengan baik oleh dokter, dan Ibu juga bisa mengecek imunisasi apa saja yang belum dan sudah diberikan.
Jenis Imunisasi Apa Saja yang Diperlukan Bayi?
Perlu Ibu ketahui, kini imunisasi dapat dipermudah prosesnya dengan memberikan vaksin kombinasi atau vaksin kombo. Dengan vaksin ini, beberapa jenis bakteri atau virus (yang sudah dilemahkan tentunya) digabung menjadi satu untuk mencegah penyakit yang berbeda. Vaksin kombinasi yang pertama kali diciptakan adalah DPT (Diphteri-Pertussis-Tetanus). Setelah itu, dilakukanlah eksperimen untuk menciptakan kombinasi-kombinasi vaksin lainnya, seperti DPT + Hepatitis B, DPT + Hepatitis B + Hib (Haemophilus influenza type B) + IPV (polio), dan masih banyak lagi. Pemberian vaksin ini cukup dilakukan melalui satu suntikan saja. Praktis, kan Bu?
Apakah Imunisasi Memiliki Efek Samping Bagi Bayi?
Timbulnya alergi pada bayi akibat pemberian imunisasi bisa dibilang sangat jarang. Tetapi bukan berarti Ibu tidak perlu mengecek reaksi bayi setelah diberikan imunisasi. Reaksi yang umumnya terjadi antara lain adalah demam ringan dan bagian ia disuntik menjadi memerah serta membengkak. Kalau bayi Ibu memperlihatkan gejala-gejala ini, jangan langsung panik ya Bu. Untuk mengatasi demam, Ibu bisa memberikan parasetamol yang cocok untuk bayi. Perlu Ibu ketahui, gejala-gejala ini sebenarnya nanti akan hilang dengan sendirinya.
Jadi, kesimpulannya adalah imunisasi tidak memiliki efek samping yang serius pada bayi. Ingat ya Bu, risiko yang ditimbulkan dari pemberian vaksinasi tergolong kecil dibandingkan dengan risiko kesehatan yang dapat timbul jika vaksinasi tidak diberikan. Tetapi bila Ibu masih merasa khawatir dan ingin memperoleh kepastian, tidak ada salahnya bertanya-tanya kepada bidan atau dokter Ibu. Atau, cari tahu di Bebeclub yang dengan senang hati akan berbagi informasi dan saran yang Ibu butuhkan.
Bagaimana Supaya Bayi Tidak Trauma Terhadap Jarum Suntik?
Ketika bayi Ibu disuntik atau sesaat setelah ia disuntik, berikanlah ASI padanya. Menyusui adalah sebuah pereda rasa sakit yang istimewa, karena mengombinasikan pelukan, penghisapan, dan rasa manis pada ASI. Inilah penawar yang menenangkan untuk rasa sakit dari jarum suntik.
Cara lainnya? Ibu bisa lakukan pengalihan perhatian bayi sesaat setelah ia disuntik, dengan mengayun-ayunkannya, berbicara dengannya, atau bernyanyi. Menyodorkan mainan lucu ke depan wajahnya juga bisa menjadi pilihan.
Baca Juga: Wajib Diketahui! Begini Tahapan Imunisasi Bayi yang Benar dan Tepat