8 Penyebab Pup Bayi Hijau dan Cara Menanganinya
Pup berwarna hijau bisa disebabkan oleh makanan, antibiotik, suplemen zat besi, diare, dan tercampur dengan empedu.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Melihat pup bayi hijau mungkin membuat Ibu kaget dan khawatir karena takut ada masalah di dalam tubuhnya. Ibu bisa ketahui penyebab dan cara menanganinya di sini!
Apa Penyebab BAB Bayi Warna Hijau?
Pup (feses) bayi yang berwarna hijau tentu menimbulkan tanda tanya. Apakah ini normal atau pertanda adanya penyakit? Berikut sejumlah penyebab umum pup bayi berwarna hijau:
1. Makan Sayuran Hijau Tua
Penyebab paling umum feses bayi berwarna hijau adalah jenis makanan yang dikonsumsi.
Terutama jika si Kecil suka dan sering makan sayuran hijau tua, seperti pakchoy, brokoli, bayam, dan kacang polong yang mengandung banyak klorofil (zat hijau daun).
2. Diare
Diare dapat menyebabkan pup bayi hijau dan mengandung lendir, karena ususnya sedang meradang sehingga tidak mampu mencerna sisa makanan dengan benar dan tidak bisa efektif menyerap kelebihan air.
Penyebab diare pada bayi ada bermacam-macam antara lain infeksi virus, infeksi bakteri, adanya parasit di dalam tubuh, alergi susu sapi, bahkan alergi ASI.
Bayi yang mengalami diare karena ASI biasanya dipicu oleh jenis makanan yang dikonsumsi oleh Ibu. Sebab sari makanan tersebut turut masuk ke tubuh bayi.
3. Mengonsumsi Suplemen Zat Besi
Jika si Kecil sedang diresepkan suplemen zat besi oleh dokter untuk mencegah anemia, ada kemungkinan fesesnya berubah menjadi berwarna hijau gelap hingga kehitaman.
Ini adalah efek samping yang normal, jadi Ibu tidak perlu khawatir. Beberapa ahli menganggap kemunculan pup hijau sebagai tanda bahwa suplementasi tersebut efektif.
Baca Juga: 13 Warna Feses Bayi dan Artinya untuk Kesehatan si Kecil
4. Terlalu Banyak Minum ASI Foremilk
Jika bayi cenderung menyusu sebentar-sebentar, sering berganti payudara, atau suplai ASI Ibu berlebihan, kemungkinan besar ia akan mendapat lebih banyak foremilk dibanding hindmilk.
ASI foremilk adalah ASI pertama yang rendah lemak dan tinggi gula, sedangkan hindmilk keluar belakangan dengan kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi.
Gula dan lemak dari foremilk bisa membuat perut bayi memproduksi banyak gas sehingga feses berbusa dan berwarna hijau.
5. Bayi Alergi Protein Susu
Ibu perlu mencermati bahan makanan apa saja yang digunakan untuk membuat MPASI.
Apabila pup si Kecil menjadi hijau setelah Ibu memberikan MPASI berbahan dasar susu, ini mungkin tanda bayi tidak cocok susu sapi.
Pup bayi hijau juga umum terjadi jika si Kecil minum susu nabati selain ASI seperti susu kedelai, susu fortifikasi asam amino, dan susu fortifikasi zat besi.
6. Tercampur dengan Empedu
Empedu adalah cairan berwarna kuning-kehijauan yang dibuat oleh hati untuk membantu pencernaan makanan dan memecah lemak menjadi asam lemak.
Apabila perjalanan makanan melewati usus kecil terlalu cepat, makanan tidak akan terserap dengan baik. Jadi, saat diteruskan ke usus besar, sisa makanan masih mengandung empedu.
Alhasil, feses yang keluar berwarna kuning-kehijauan, bukan kuning-kecoklatan. Kondisi ini biasanya terjadi saat si Kecil sedang memiliki masalah pencernaan.
7. Pengobatan Penyakit Kuning
Bayi yang menderita penyakit kuning biasanya diberi tindakan phototherapy oleh dokter.
University of Michigan Health System menyatakan bahwa phototherapy bisa menyebabkan pup bayi jadi berwarna hijau.
Ini normal terjadi karena tubuh mengeluarkan bilirubin. Kondisi ini hanya sementara dan berhenti setelah pengobatan selesai.
8. Efek Samping Antibiotik
Apakah si Kecil baru saja diresepkan obat antibiotik dan masih terus mengonsumsinya? Jika iya, kemungkinan besar pup bayi hijau disebabkan oleh antibiotik.
Selain membunuh kuman, antibiotik dapat turut membunuh sebagian besar bakteri baik yang ada di dalam saluran pencernaan. Termasuk bakteri yang bertugas memberi warna feses.
Jika tidak ada bakteri ini, pup bayi bisa berubah warna jadi hijau.
Baca Juga: Penyebab BAB Bayi Encer Berwarna Kuning dan Solusinya
Cara Mengatasi Pup Bayi Hijau
Kini Ibu telah mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan pup bayi berwarna hijau. Mari lanjutkan dengan mencari tahu bagaimana cara mengatasinya:
1. Perhatikan Makanannya
Cermati makanan apa saja yang dikonsumsi oleh bayi. Bila pup bayi berwarna hijau setelah ia makan makanan hijau, Ibu tidak perlu khawatir.
Kondisi ini tidak berbahaya karena sayuran hijau bermanfaat untuk kesehatan si Kecil. Lanjutkan pemberian sayuran selama tidak menimbulkan gangguan pencernaan.
Apabila penyebabnya makanan yang mengandung pewarna buatan, Ibu sangat disarankan mengurangi makanan tersebut dan menggantinya dengan makanan yang lebih alami.
2. Perhatikan Obat yang Sedang Dikonsumsi
Ibu perlu memerhatikan jenis obat-obatan dan suplemen apa yang sedang dikonsumsi oleh si Kecil.
Apabila diantaranya ada suplemen zat besi dan antibiotik konsultasikan efek samping apa saja yang mungkin muncul.
Jika memang kedua hal tersebut yang menyebabkan pup berwarna hijau, Ibu tidak perlu khawatir. Tetap lanjutkan pemberian obat sesuai instruksi dokter.
3. Menyusui Sampai Selesai
Apabila masalahnya adalah pada pola menyusu, mungkin Ibu dapat memperbaiki cara perlekatan si Kecil. Jadi, ia dapat menyusu dengan optimal sebelum berpindah payudara.
Berikut ini panduan perlekatan yang benar menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia):
- Gendong bayi dengan satu tangan, letakkan kepalanya di sudut siku Ibu.
- Tahan bokong bayi dengan telapak tangan yang sama dengan yang menahan kepala. Pastikan perut bayi menempel ke tubuh Ibu.
- Pastikan lengan bayi yang ada di bawah merangkul badan Ibu. Tidak terjepit.
- Pastikan telinga dan lengannya yang atas sejajar dalam satu garis lurus.
- Posisikan mulut bayi di depan puting.
- Rangsang bibir bayi bagian atas dengan puting Ibu agar mulutnya membuka lebar, lalu masukkan puting dan sebagian besar areola bawah.
- Lihat apakah bibir bayi sudah terlipat keluar dan dagunya menempel ke payudara.
Pastikan tidak terdengar bunyi berdecak, hanya bunyi menelan. Pipi bayi juga tidak boleh terlihat cekung. Ini adalah tanda ia benar-benar menyedot dan minum ASI.
4. Mengobati Diare
Apabila pup bayi hijau dengan konsistensi berair, berlendir, dan frekuensinya lebih dari 3 kali sehari, kemungkinan besar ia mengalami diare.
Salah satu obat diare alami untuk bayi yang aman adalah ASI supaya si Kecil tidak dehidrasi.
Jika usianya sudah 6 bulan ke atas, Ibu bisa berikan larutan oralit untuk bayi sebanyak 60-120 ml untuk bantu redakan gejala diare dan mencegah dehidrasi.
5. Hentikan Pemberian MPASI Olahan Susu
Apabila si Kecil selalu pup berwarna hijau setelah mengonsumsi MPASI berbahan dasar susu sapi, sebaiknya hentikan pemberiannya sementara waktu.
Setelah itu, bawa si Kecil ke dokter untuk memastikan apakah ia alergi susu sapi atau mengalami intoleransi laktosa.
Sebab kedua kondisi ini gejalanya mirip namun memerlukan penanganan yang berbeda.
Kapan Harus ke Dokter?
Pup bayi hijau pada umumnya bukan hal yang berbahaya. Namun, Ibu perlu waspadai apabila pup disertai dengan tanda-tanda berikut ini:
- Bayi tidak mau makan atau menyusui dalam jumlah sedikit.
- Demam.
- Muntah-muntah.
- Tampak lemas.
- Feses encer dan frekuensinya lebih sering dari biasanya.
- Pup keras, kering, dan susah dikeluarkan.
- BAB disertai darah.
- Feses berwarna pucat seperti putih atau keabu-abuan.
Supaya lebih mudah memantau pup bayi dan kondisi pencernaan si Kecil, sekarang Ibu dapat memanfaatkan fitur Poop Tracker secara gratis di Bebe Journey.
Hanya dengan mengunggah foto pup si Kecil, Ibu akan mendapatkan analisis komprehensif mengenai kondisi kesehatan pencernaannya dalam waktu 60 detik yang bisa diunduh dan dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Mudah bukan?
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berlendir
Cara Mencegah Pup Bayi Warna Hijau
Ada beberapa hal yang dapat Ibu lakukan untuk mencegah pup bayi hijau, yaitu:
- Menjaga kebersihan proses menyiapkan MPASI sehingga bayi terhindar dari diare.
- Pastikan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok bayi.
- Memberikan MPASI bergizi supaya sistem imun bayi semakin kuat.
- Kunjungi konsultan laktasi ketika Ibu masih bingung bagaimana perlekatan yang tepat.
Semoga artikel ini membantu, ya, Bu!