6 Tanda Bayi Sakit Perut dan Cara Mengatasinya
Ibu perlu tahu apa saja tanda bayi sakit perut agar tahu apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya dengan tepat. Sima...
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Ibu perlu tahu apa saja tanda bayi sakit perut agar tahu apa yang menjadi penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya dengan tepat. Simak selengkapnya di sini!
Tanda-Tanda Bayi Sakit Perut
Bayi sakit perut biasanya disebabkan oleh penumpukan gas, sembelit, diare, infeksi, atau refluks asam lambung. Karena bayi belum bisa bicara menyampaikan keluhannya, yuk cermati tanda bayi sakit perut agar lebih waspada.
1. Tangisan yang Berlebihan dan Tidak Wajar
Jika bayi menangis terus-menerus dan Ibu tidak bisa menghibur atau mengalihkan perhatiannya, itu bisa menjadi tanda bahwa si Kecil sakit.
Kemungkinan penyebabnya yang umum adalah kolik atau perut kembung.
Kolik dapat menyebabkan perut bayi kembung karena menelan banyak udara selama menangis terus-menerus, dan sakit akibat perut kembung juga dapat memperparah gejala tangisan khas kolik.
2. Rewel dan Gelisah
Sakit perut dapat memengaruhi tidur bayi. Beberapa bayi akan menjadi gelisah dan tidak dapat tidur sampai menangis selama berjam-jam di malam hari.
3. Regurgitasi
Tanda bayi sakit perut yang diakibatkan gastroesophageal reflux (GERD) adalah regurgitasi. Regurgitasi adalah kondisi bayi yang memuntahkan kembali isi perutnya lewat mulut.
Kondisi ini dapat menyebabkan bayi tersedak, gumoh, sulit menelan, hingga kehilangan nafsu makan atau menolak makan.
Baca Juga: 8 Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Solusinya
4. Perubahan pada BAB
Warna dan konsistensi feses yang mencurigakan dapat menjadi gejala bayi sakit perut akibat diare atau infeksi pada saluran pencernaan.
Sebagai contoh, feses warna kuning cerah yang berair atau encer dan muncul terlalu sering bisa menandakan diare. Jika warna feses bayi hijau dan berlendir, kemungkinan pertanda peradangan usus.
Agar lebih yakin, cek kondisi pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
5. Lebih Sering Kentut
Ketika bayi kembung, terbentuk gelembung-gelembung kecil di perut atau ususnya yang menyebabkan tekanan dan sakit perut. Inilah yang menyebabkan bayi sering kentut ketika sakit perut.
Gas dapat membuat bayi tidak nyaman, tapi umumnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
6. Mengejan Sebelum Pup
Jika bayi mengejan, merengek, atau menangis selama 10 sampai 30 menit sebelum pup tapi feses yang keluar tampak normal dan tidak keras, ini mungkin tanda bayi sakit perut akibat dischezia.
Bayi dengan dischezia tampak kesulitan BAB tapi kondisi ini bukan sembelit. Dischezia terjadi karena otot-otot yang diperlukan untuk buang air besar belum terkoordinasi dengan baik.
Baca Juga: Apa Penyebab Bayi Mengejan tapi BAB Tidak Keluar?
Cara Mengatasi Sakit Perut pada Bayi
Bagaimana cara mengatasi sakit perut pada bayi dengan tepat? Ibu bisa menyimak beberapa cara mudah berikut:
1. Pijat Perut
Sistem pencernaan bayi masih belum matang sehingga bayi cukup rentan mengalami sakit perut. Pijatan lembut sangat bermanfaat bagi bayi yang sedang bertumbuh.
Ibu bisa membantu meredakan sakit perut dengan memijat tekanan sedang selama 15 menit sambil menggerakkan kulit. Pijat beberapa kali pada wajah, perut, dan anggota tubuh tampaknya cukup membantu.
Selain itu, ayunkan kaki bayi maju mundur dengan lembut untuk meredakan sakit perut. Latihan ringan ini melibatkan otot-otot perut, yang membantu gas keluar.
2. Hindari Makanan Tertentu
Fokuslah pada makanan kaya serat saat memberikan si Kecil makan dan camilan. Pilihlah buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Jangan lupa untuk selalu meningkatkan hidrasi bayi agar pencernaan si Kecil lancar, ya, Bu. ASI juga tetap bisa diberikan meskipun si Kecil sedang sakit perut, Bu.
Hindari memberikan bayi makanan yang dapat menyebabkan sembelit, seperti susu selain ASI, keju, serta buah-buahan atau sayuran mentah.
3. Mengatur Posisi Menyusui
Selain dari makanan yang dikonsumsi saat menyusui, proses menyusui itu sendiri bisa menjadi penyebab tersembunyi masalah perut pada bayi.
Jika Ibu mengalami kelebihan produksi ASI, bayi bisa menelan terlalu banyak udara saat menyusu, yang menyebabkan perut kembung.
Ibi bisa bantu si Kecil mengisap ASI lebih pelan dan teratur dengan posisi menyusui yang lebih nyaman untuknya, seperti menyusui dalam posisi tegak atau duduk tegak bersandar.
4. Konsultasi ke Dokter Jika Gejala Berlanjut
Jika Ibu melihat tanda bayi sakit perut yang tidak biasa, Ibu perlu mengonsultasikan hal ini ke dokter.
Beberapa gejala serius yang perlu diwaspadai seperti rasa sakit yang parah, ada darah dalam feses, muntah darah, muntah berwarna hijau, hingga gejala radang usus buntu.
Anak yang mengalami anafilaksis juga bisa mengalami gatal-gatal, tampak pucat, mengeluh pusing, atau mengalami pembengkakan pada wajah.
Baca Juga: Normalkah Bayi ASI Tidak BAB? Ini Penyebab dan Solusinya
Jika Ibu masih butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan pencernaan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare.
Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!