Frekuensi BAB Bayi 3 Bulan per Hari dan Tanda Bahayanya
Bayi 3 bulan bisa BAB hingga 10 kali dalam satu hari atau per 3 hari sekali. Frekuensi BAB ini masih dibilang normal jika tidak ada gejala gangguan pencernaan.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Diterbitkan: 05 Juli 2024

Jika waktu baru lahir si Kecil bisa BAB sampai 12 kali dalam satu hari, seperti apa pola dan frekuensi BAB bayi 3 bulan? Yuk, cari tahu berapa kali bayi 3 bulan BAB dan ciri-ciri pup yang normalnya.
Berapa Kali Normalnya Bayi 3 Bulan Buang Air Besar?
Bayi 3 bulan bisa BAB 3-4 kali sehari, 5-8 kali dalam 1 hari, atau setiap 2-3 hari sekali. Ada pula bayi 3 bulan yang selalu BAB setiap habis menyusu atau hanya seminggu sekali.
BAB bayi usia 3 bulan biasanya sudah lebih teratur dibanding saat baru lahir. Ini karena sistem pencernaannya sudah lebih efisien menyerap ASI.
Jika bayi 3 bulan BAB lebih dari 3 kali dengan tekstur feses encer dan cair, ini adalah ciri feses bayi diare.
BAB Bayi 3 Bulan yang Normal Seperti Apa?
BAB bayi yang normal juga bisa dilihat dari perbedaan warna feses, tekstur, dan baunya, yaitu:
- Pup berwarna kuning gelap seperti saus mustard atau cokelat muda.
- Pup warna hijau.
- Tekstur lembek tapi cukup padat seperti adonan yang agak berbiji (terlihat ada butiran-butiran berwarna putih).
- Tidak keras atau berair.
- Bau feses bayi ASI cenderung manis, bisa juga berbau seperti jerami atau bubur nasi.
Ibu juga bisa cek kondisi pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang. Lebih dari 90% pengguna merasa terbantu dengan teknologi ini untuk mendeteksi pup bayi, lho!
Caranya, cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan Ibu akan dapatkan hasil analisisnya secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Ibu juga bisa langsung kontak Tim BebeCare untuk dapatkan respons yang lebih cepat.
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit dan Perawatannya
Cara Menjaga Pencernaan Bayi 3 Bulan
Berikut berbagai cara menjaga pencernaan bayi 3 bulan agar pupnya teratur dan memiliki konsistensi yangs sehat:
1. Berikan ASI Eksklusif
Teruslah menyusui ASI eksklusif minimal selama 6 bulan agar pencernaan si Kecil baik dan tumbuh kembangnya optimal.
ASI adalah sumber prebiotik yang merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki imun yang lebih kuat terhadap berbagai infeksi bakteri.
Menyusui eksklusif juga membuat bayi lebih jarang mengalami sembelit dan diare karena kandungan ASI tinggi antibodi untuk melawan kuman penyebab gangguan pencernaan.
2. Pastikan Peralatan Pompa ASI Steril
Penting juga untuk rutin mencuci dan mensterilkan peralatan pompa ASI untuk meminimalisir paparan bakteri dan kuman ke dalam tubuh bayi.
3. Jaga Kebersihan
Ibu dan anggota keluarga lainnya harus rajin cuci tangan setiap kali ingin melakukan kontak fisik dengan bayi. Hal ini dapat menekan risiko paparan kuman penyebab masalah pencernaan.
4. Imunisasi
Salah satu cara menjaga kesehatan pencernaan bayi 3 bulan adalah dengan memastikan mereka mendapatkan imunisasi yang tepat waktu.
Ikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh dokter anak. Contohnya, pemberian vaksin rotavirus dapat melindungi bayi dari salah satu penyebab diare yang paling umum.
Dengan demikian, Ibu dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan bayi dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius.
5. Sendawakan Bayi
Gangguan pencernaan yang juga umum dialami oleh bayi adalah kembung. Kembung bisa menjadi salah satu gejala diare, sakit perut, dan sembelit.
Untuk mencegah kembung, Ibu harus selalu menyendawakan bayi selama dan setelah menyusui.
Baca Juga: Penyebab BAB Bayi Ada Serat Hitam Seperti Cacing & Solusinya
Kapan Harus ke Dokter?
Jika bayi 3 bulan tidak BAB selama 4-5 hari, bukan berarti si Kecil sembelit. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkan frekuensi BAB selama bayi masih aktif, mau menyusu, dan BB-nya naik.
Namun, bawa si Kecil ke dokter apabila ia menunjukkan gejala berikut:
- Feses berwarna kemerahan karena tercampur darah.
- Feses berwarna putih atau abu-abu.
- Feses bayi berlendir.
- Pup encer berair, berwarna kuning pucat, dan berbau busuk sebagai ciri bayi diare.
- Bayi mengejan tampak kesakitan karena feses keras seperti kerikil dan sulit dikeluarkan.
Apabila ada gejala-gejala di atas, segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab dari masalah pencernaannya dan memastikan si Kecil mendapat perawatan yang sesuai dengan cepat.
Memperhatikan frekuensi BAB bayi 3 bulan sering dianggap sepele. Padahal, pencernaan berperan penting dalam tumbuh kembang, imunitas, dan kesehatan bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupannya. Semoga artikel ini membantu!