5 Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit dan Perawatannya

Penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit selalu dianggap sebagai diare. Padahal, bisa jadi karena proses pencernaan kandungan ASI atau mungkin sembelit.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : dr. Attila Dewanti, SpA (K)

4 min
17 Jun 2022
Profile dr. Attila Dewanti, SpA (K)
Penyebab bayi sering bab sedikit sedikit


Ibu mungkin kerap bertanya-tanya apa penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit dan apakah ini normal. Daripada menebak-nebak, yuk baca informasi selengkapnya di sini!

Apa Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit?

Sebelum usia 2 bulan, si Kecil mungkin akan sering BAB sedikit-sedikit setiap hari. Banyak para Ibu merasa khawatir melihat hal ini dan menganggapnya sebagai diare. 

Padahal, ada berbagai penyebab lainnya yang perlu Ibu ketahui: 

1. Fase Transisi Mekonium

Bayi baru lahir BAB sedikit-sedikit tapi sering adalah hal yang normal. Ini terjadi sebagai masa transisi dari mekonium (feses pertama yang berwarna hitam lengket) menjadi feses pada umumnya.

Setelah mekonium habis, feses bayi akan berubah menjadi lebih lembut dan cair dengan warna kecokelatan, kehijauan, lalu menjadi kekuningan. 

2. Refleks Gastrokolik

Salah satu penyebab bayi BAB sedikit-sedikit tapi sering adalah refleks gastrokolik, yaitu  refleks untuk mempercepat pergerakan usus besar setelah makan dan minum. 

Refleks ini menimbulkan sensasi mulas setelah lambung diisi dan bisa membuat bayi langsung BAB usai minum ASI.

3. Kapasitas Lambung Sedikit

Penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit selanjutnya adalah karena kapasitas lambung si Kecil yang masih belum terlalu besar. Alhasil, ia harus mengeluarkan dulu isi lambungnya tiap selesai menyusu.

Oleh karena itulah, ia bisa BAB beberapa kali sehari tapi hanya sedikit yang keluar. Namun, Ibu tidak perlu khawatir karena kondisi ini tergolong normal.

Baca Juga: Bayi BAB Terus Setelah Minum ASI, Apa Penyebabnya?

4. Kandungan ASI Mudah Diserap

Bayi baru lahir sering BAB bisa jadi karena kandungan ASI-nya sangat mudah dicerna dan digunakan tubuh sebagai energi, sehingga sisanya hanya sedikit untuk membentuk feses.

Jika feses bayi cair dan sedikit-sedikit, ini tanda ASI terserap sempurna dan tidak perlu dikhawatirkan.

5. Sembelit

Jika bayi sering pup sedikit-sedikit, si Kecil mungkin mengalami sembelit. Terutama jika ia hanya BAB satu kali per hari dengan feses yang keras.

Bayi yang sembelit juga seringkali tampak kesakitan atau menangis karena mengejan lebih kuat dibanding biasanya.

6. Diare

Penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit juga bisa karena diare. 

Bayi dikatakan diare jika sering BAB sedikit-sedikit lebih dari 5 kali dalam sehari, dengan tekstur cair dan pup berwarna kuning kehijauan atau cokelat gelap.

Ciri-ciri bayi diare juga bisa dilihat dari gerak-geriknya yang tampak lebih rewel dan gelisah, bahkan tidak mau menyusu.

Ibu juga bisa cek kondisi pencernaan si Kecil lewat Poop Tracker di Bebe Journey, lho. Dilengkapi teknologi AI, hasilnya bisa Ibu dapatkan untuk dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau tanyakan langsung ke tim Bebecare. Praktis, bukan?  

Baca Juga: Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi Baru Lahir

Selama si Kecil sehat dan kenaikan berat badannya normal, bayi sering pup sedikit-sedikit tak perlu dikhawatirkan. Namun, Ibu bisa jaga kesehatan pencernaannya dengan cara berikut ini:

1. Perbanyak Skin to Skin Contact

Skin to skin contact atau kontak kulit langsung bukan hanya baik untuk mempererat bonding dengan si Kecil. Namun, juga bagus untuk memaparkan mereka pada mikrobioma di tubuh Ibu

Mikroba kulit diyakini menunjukkan tindakan antimikroba yang dapat bantu menangkal bakteri patogen yang mungkin ada di lingkungan rumah sakit.

2. Terus Berikan ASI

Memberikan ASI adalah salah satu cara penting untuk membantu memperbanyak bakteri baik dalam usus bayi karena ASI mengandung probiotik alias bakteri baik.

ASi juga mengandung senyawa prebiotik (oligosakarida) yang berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik dalam usus si Kecil agar dapat tumbuh dan berkembang optimal.

Baca Juga: Mengenali Kesehatan Pencernaan Bayi dari Warna Pupnya

3. Ibu Konsumsi Probiotik

Koloni bakteri baik di dalam usus Ibu bisa berpindah ke bayi lewat proses menyusui.

Jadi selama masih menyusui, rutinlah konsumsi makanan kaya prebiotik dan probiotik untuk bantu membangun mikrobioma usus yang lebih sehat untuk bayi. 

Contoh makanan tinggi probiotik adalah yogurt, tempe, kecap, kimchi, susu kefir, serta tape. Prebiotik didapat dari pisang, asparagus, kacang polong, kedelai, gandum, bawang merah, daun bawang, dan bawang putih.

Sekarang, Ibu sudah tahu ‘kan penyebab bayi sering BAB sedikit-sedikit? Selalu jaga kesehatan pencernaan si kecil supaya ia bisa tumbuh hebat, ya!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. IDAI. Tinja Bayi: Normal atau Tidak (Bagian 1). IDAI, 11 November 2015. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/tinja-bayi-normal-atau-tidak-bagian-1 
  2. IDAI. Gangguan Pencernaan pada Bayi (1). IDAI, 16 Januari 2017. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/gangguan-pencernaan-pada-bayi-2
  3. Mayoclinic. I'm breastfeeding my newborn and my baby's bowel movements are yellow and mushy. Is this normal for baby poop? Mayoclinic, February 24, 2022. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/expert-answers/baby-poop/faq-20057971
  4. Kemenkes. Kenali Diare pada Anak dan Cara Pencegahannya. Kemenkes, 3 April 2017. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170403/4620310/kenali-diare-anak-dan-cara-pencegahannya/ 
  5. Parents. Baby Diarrhea: A Parent’s Guide to Causes and Treatments. Parents, October 19, 2022. https://www.parents.com/baby/health/diarrhea/diarrhea-101/
  6. Healthline. What’s Giving Your Baby Diarrhea? Common Causes and What You Can Do. Healthline; Healthline Media, Juli 30, 2020. https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea#diarrhea
  7. Nurita, Suci Rahmani at. all. Juni 2023. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), Vol. 5, No. 2. Edukasi Tempoyak sebagai Sumber Probiotik untuk ...Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK)https://jak.stikba.ac.id › jak › article › download 


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait