Warna, Tekstur, dan Frekuensi BAB Normal Bayi 0-1 Bulan
BAB normal bayi 0-1 bulan adalah 1–4 kali sehari dan jadi 2 hari sekali setelah 1 bulan. Waspada jika teksturnya sangat cair, berbau busuk, atau berwarna merah.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Diterbitkan: 05 April 2024
Diperbarui: 25 Juni 2025


BAB normal bayi 0-1 bulan ditentukan dari frekuensi, tekstur, dan warna fesesnya. Mari cari tahu ciri-ciri BAB bayi baru lahir yang normal!
Frekuensi BAB Bayi Usia 0-1 Bulan yang Normal
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BAB normal bayi baru lahir adalah 3-4 kali sehari. BAB pertama bayi biasanya terjadi paling lambat 48 jam pertama setelah lahir.
Sementara BAB normal bayi usia 0-1 bulan, atau kurang dari 6 minggu, adalah sekitar 3 kali per hari. Bahkan, kadang bayi bisa BAB setiap usai menyusu.
Namun, Ibu harus ingat bahwa frekuensi BAB bayi baru lahir bisa berbeda-beda. Bisa jadi hari ini ia pup sebanyak 2 kali, tapi keesokan harinya ia pup 4 kali. Hal ini normal, kok.
Selama si Kecil bahagia dan berat badannya terus bertambah, Ibu tidak perlu terlalu mencemaskan frekuensi pupnya.
Warna BAB Normal Bayi Usia 0-1 Bulan
Feses bayi newborn biasanya berwarna hitam kehijauan yang bertekstur lengket dan kental. Ini adalah tekstur BAB normal bayi baru lahir yang akan berubah kuning kehijauan setelah 3 hari.
Berikut adalah arti warna BAB normal bayi umur 0-1 bulan:
- Kuning atau cokelat: kuning mustard, kuning emas, hijau kecokelatan, dan cokelat adalah warna BAB normal bayi 0-1 bulan yang mengonsumsi ASI.
- Hijau atau cokelat kekuningan: Warna BAB normal pada bayi baru lahir yang mengonsumsi susu selain ASI.
Bila feses bayi berwarna lebih hijau tapi ia tampak sehat dan bisa menyusu dengan baik, maka Ibu tidak perlu khawatir, ya.
Baca Juga: 4 Penyebab BAB Bayi Warna Kuning Encer & Perawatannya
Tekstur Pup Bayi 0-1 Bulan yang Normal
Tekstur BAB normal bayi usia 0-1 bulan biasanya lembut, lembek, lengket, dan menggumpal, menyerupai selai kacang atau agak kental seperti yoghurt.
Feses bayi ASI umumnya lebih encer daripada pup bayi yang harus minum sufor karena kondisi tertentu. Feses bayi yang minum susu selain ASI sedikit lebih padat, tapi tidak keras.
Si Kecil mungkin mengeluarkan suara saat ngeden (mengejan) atau menangis saat pup. Reaksi ini masih normal selama fesesnya lembut dan tidak keras.
Pup bayi berlendir juga sebenarnya normal di awal-awal kelahirannya. Ini berarti usus memproduksi lebih banyak lendir untuk mempermudah pergerakan feses.
Bau Pup Bayi 0-1 Bulan yang Normal
Bau BAB bayi baru lahir merupakan indikasi berapa lama pup berada di usus. Jadi, makin lama feses tidak keluar, baunya akan makin tidak sedap.
Apa yang si Kecil konsumsi juga berpengaruh pada bau pup. Bayi yang diharuskan minum susu selain ASI biasanya punya pup yang lebih bau dibanding bayi ASI.
Namun, bau BAB normal bayi usia 0-1 bulan biasanya tidak akan terlalu menyengat. Bau pup bayi baru benar-benar akan berubah mirip seperti feses umumnya saat sudah mulai makan MPASI.
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit dan Perawatannya
Kapan Harus ke Dokter?
Setelah mengetahui BAB normal bayi 0-1 bulan, kapan Ibu harus mewaspadai bila ada sesuatu yang salah dengan pup bayi?
1. Warnanya Bukan Kuning, Coklat, atau Kehijauan
Jika pup bayi masih tampak hitam setelah 3 hari pertama kelahirannya, ini bisa menandakan adanya pendarahan lambung. BAB putih atau keabuan bisa menjadi tanda penyakit liver.
Pup bayi merah bisa terjadi karena Ibu mengonsumsi makanan berwarna merah, atau adanya darah dan luka di saluran cerna si Kecil.
Adanya lendir di feses bayi disertai gejala sakit perut, demam, dan tidak mau menyusu juga perlu diperiksakan ke dokter.
2. Teksturnya Tidak Biasa
Kalau si Kecil tidak pup selama 1 atau 2 hari, hal ini masih termasuk wajar selama tekstur pupnya lembut. Bayi baru lahir bahkan bisa tidak BAB hingga berhari-hari.
Namun, sembelit pada bayi bisa dibedakan dari tekstur feses yang keras dan berbongkah seperti kerikil.
Sebaliknya, BAB yang terlalu encer atau sangat berair bisa mengindikasikan bayi mengalami diare. Terutama jika frekuensi BAB lebih sering dari biasanya, ini bisa jadi ciri feses bayi diare.
Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya
Agar tidak sembarang mendiagnosis, Ibu sebaiknya bawa si Kecil ke dokter yang lebih memahami apa penyebab perubahan feses bayi dan perawatannya yang tepat.
Untuk mempermudah waktu konsultasi Ibu nanti, yuk cek kesehatan pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik.
Nah, itu dia penjelasan mengenai BAB normal bayi usia 0-1 bulan Bu, semoga artikel ini membantu ya!