Warna, Tekstur, dan Frekuensi BAB Normal Bayi 0-1 Bulan

BAB normal bayi 0-1 bulan adalah 1–4 kali sehari dan jadi 2 hari sekali setelah 1 bulan. Waspada jika teksturnya sangat cair, berbau busuk, atau berwarna merah.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
05 Apr 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
bab normal bayi 0-1 bulan-bebeclub


BAB normal bayi 0-1 bulan ditentukan dari frekuensi, tekstur, dan warna fesesnya. Mari cari tahu ciri-ciri BAB bayi baru lahir yang normal!

Berapa Kali BAB Normal Bayi Usia 0-1 Bulan? 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), BAB normal bayi baru lahir adalah 3-4 kali sehari. BAB pertama bayi biasanya terjadi paling lambat 48 jam pertama setelah lahir. 

Namun, Ibu harus ingat bahwa frekuensi BAB bayi baru lahir bisa berbeda-beda. Bisa jadi hari ini ia pup sebanyak 2 kali, tapi keesokan harinya ia pup 4 kali. Hal ini normal, kok.

Selama si Kecil bahagia dan berat badannya terus bertambah, Ibu tidak perlu terlalu mencemaskan frekuensi pupnya. 

Ciri BAB Normal Bayi Baru Lahir 

BAB normal bayi 0-1 bulan bisa sekitar 3-4 kali sehari, dan kadang bisa hingga 4-12 kali dalam sehari. Berikut ciri BAB normal bayi yang bisa Ibu perhatikan:

1. Warna Pup Bayi Normal

Feses bayi newborn biasanya berwarna hitam kehijauan yang bertekstur lengket dan kental. Ini adalah tekstur BAB normal bayi baru lahir yang akan berubah kuning kehijauan setelah 3 hari.

Berikut adalah arti warna BAB normal bayi umur 0-1 bulan:

  • Kuning atau Cokelat: warna kuning mustard, kuning emas, hijau kecokelatan, dan cokelat adalah warna BAB normal bayi 0-1 bulan yang mengonsumsi ASI.
  • Hijau atau Cokelat Kekuningan: Warna BAB normal pada bayi baru lahir yang mengonsumsi susu selain ASI.

Baca Juga: Penyebab BAB Bayi Encer Berwarna Kuning dan Solusinya

2. Tekstur Pup Bayi Normal

Tekstur BAB normal bayi baru lahir biasanya lembut, lembek, lengket, dan menggumpal, menyerupai selai kacang atau agak kental seperti yoghurt. 

Feses bayi ASI umumnya lebih encer daripada pup bayi yang harus minum sufor karena kondisi tertentu. Feses bayi yang minum susu selain ASI sedikit lebih padat, tapi tidak keras.

Si Kecil mungkin mengeluarkan suara saat ngeden (mengejan) atau menangis saat pup. Reaksi ini masih normal selama fesesnya lembut dan tidak keras.

Pup bayi berlendir juga sebenarnya normal di awal-awal kelahirannya. Ini berarti usus memproduksi lebih banyak lendir untuk mempermudah pergerakan feses. 

3. Bau Pup Bayi Normal

Bau BAB bayi baru lahir merupakan indikasi berapa lama pup berada di usus. Jadi, makin lama feses tidak keluar, baunya akan makin tidak sedap. 

Apa yang si Kecil konsumsi juga berpengaruh pada bau pup. Bayi yang diharuskan minum susu selain ASI biasanya punya pup yang lebih bau dibanding bayi ASI.

Namun, bau BAB normal bayi 0-1 bulan biasanya tidak akan terlalu menyengat. Bau pup bayi baru benar-benar akan berubah mirip seperti feses umumnya saat sudah mulai makan MPASI.

Baca Juga: Penyebab Bayi Sering BAB Sedikit-Sedikit, Apakah Ini Normal?

Kapan Harus Periksa ke Dokter? 

Setelah mengetahui BAB normal bayi 0-1 bulan, kapan Ibu harus mewaspadai bila ada sesuatu yang salah dengan pup bayi? 

1. Warnanya Bukan Kuning, Coklat, atau Kehijauan

Jika pup bayi masih tampak hitam setelah 3 hari pertama kelahirannya, ini bisa menandakan adanya pendarahan lambung. BAB putih atau keabuan bisa menjadi tanda penyakit liver.

Pup bayi merah bisa terjadi karena Ibu mengonsumsi makanan berwarna merah, atau adanya darah dan luka di saluran cerna si Kecil.

Adanya lendir di feses bayi disertai gejala sakit perut, demam, tidak mau menyusu juga perlu diperiksakan ke dokter.

2. Teksturnya Tidak Biasa

Kalau si Kecil tidak pup selama 1 atau 2 hari, hal ini masih termasuk wajar selama tekstur pupnya lembut. Bayi baru lahir bahkan bisa tidak BAB hingga berhari-hari.

Namun, sembelit pada bayi bisa dibedakan dari tekstur feses yang keras dan berbongkah seperti kerikil. 

Sebaliknya, BAB yang terlalu encer atau sangat berair bisa mengindikasikan bayi mengalami mencret. Terutama jika frekuensi BAB lebih sering dari biasanya.

Baca Juga: 5 Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI dan Cara Mengatasinya

Agar tidak sembarang mendiagnosis, Ibu sebaiknya bawa si Kecil ke dokter yang lebih memahami apa penyebab perubahan feses bayi dan perawatannya yang tepat.

Untuk mempermudah waktu konsultasi Ibu nanti, yuk cek dulu kondisi pup si Kecil melalui Poop Tracker di Bebe Journey! Ibu tinggal memasukkan umur si Kecil dan upload foto pup di popoknya.

Hasil pemeriksaannya bisa Ibu dapatkan untuk konsultasikan dengan dokter atau ke tim Bebecare untuk respon yang lebih cepat. Selalu cek kondisi BAB bayi baru lahir untuk pastikan kesehatan pencernaannya ya, Bu!

bebe journey

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Australia, Healthdirect. “Poos and Wees.” Www.pregnancybirthbaby.org.au, 23 Jan. 2024, www.pregnancybirthbaby.org.au/poos-and-wees. Accessed 25 Feb. 2024.
  2. “Baby Poop Guide.” Www.childrenscolorado.org, www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/parenting/parenting-articles/baby-poop-guide/.
  3. “Baby Poop Guide | BabyCenter.” BabyCenter, 2021, www.babycenter.com/baby/diapering/baby-poop-guide_10319333.
  4. Conte, Kim. “Is My Baby’s Poop Normal?” What to Expect, 18 July 2022, www.whattoexpect.com/first-year/health-and-safety/newborn-infant-baby-poop/.
  5. Dwi Putri, Nina , and Amanda Soebadi . “Perawatan Bayi Baru Lahir.” IDAI, 9 May 2014, www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir.
  6. “The Scoop on Poop: What’s Normal, What’s Not.” Parents, www.parents.com/baby/diapers/dirty/the-scoop-on-poop-whats-normal-whats-not/.


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait