10 Rekomendasi Makanan untuk Anak Diare agar Cepat Sembuh
Diare adalah salah satu penyakit pencernaan yang sering menyerang anak. Tapi, jangan pernah sepelekan diare, ya, Bu, karena diare bisa m...

Diare adalah salah satu penyakit pencernaan yang sering menyerang anak. Tapi, jangan pernah sepelekan diare, ya, Bu, karena diare bisa menyebabkan anak terus-terusan lemas akibat dehidrasi. Nah selain dengan obat-obatan, ada beberapa makanan yang bisa Ibu berikan, lho, agar si Kecil cepat sembuh dan kebutuhan gizinya tetap terpenuhi. Cek rekomendasinya di artikel ini, ya!
Rekomendasi Makanan untuk Anak Diare
Ketika diare, anak akan buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari dengan feses yang berbentuk lembek atau cair. Umunya, diare bersifat ringan dan dapat sembuh dengan perawatan di rumah.
Nah, untuk mengoptimalkan proses penyembuhan, Ibu sebaiknya memberi si Kecil asupan makanan dengan porsi dan kandungan nutrisi yang tepat. Ibu sebaiknya memberikan makanan dengan porsi kecil namun dalam frekuensi yang lebih sering daripada memberikan makan 3 kali sehari dalam porsi besar kepada si Kecil.
1. Makanan Prebiotik (Yogurt dan Kefir)
Sebenarnya Bu, ada anjuran untuk tidak memberikan susu dan produk olahan susu lainnya kerana dapat membuat perut si Kecil kembung sehingga memperburuk kondisi diare.
Namun, ada pengecualian untuk yogurt dan kefir. Kedua makanan fermentasi ini mengandung probiotik yang dapat membantu mengembalikan koloni bakteri baik di dalam saluran pencernaan yang hilang akibat diare.
Ibu perlu memastikan untuk memberikan yogurt dan kefir tanpa kandungan gula tambahan. Sebab gula cenderung akan memperburuk kondisi diare pada anak.
Baca juga: Si Kecil Diare? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini
2. Pisang Hijau
Pisang adalah buah yang lezat dan mudah didapatkan. Kabar baiknya Bu, pisang hijau mampu menjadi salah satu makanan yang baik pada saat si Kecil mengalami diare karena mengandung zat yang bernama pectin.
Pectin merupakan serat yang larut dalam air dan terbukti mampu mengurangi frekuensi buang air besar, meningkatkan kualitas feses, dan mempercepat penyembuhan diare.
Anak-anak yang sedang diare dan mengonsumsi pisang hijau juga terbukti membutuhkan jumlah oralit dan infus yang lebih sedikit.
3. Sup Ayam
Ibu, sup ayam yang hangat dan gurih dapat menjadi comfort food bagi si Kecil yang sedang diare. Selain menggugah selera makan, menurut U.S. Department of Agriculture, di dalam 1 mangkuk sup ayam ukuran 240ml terkandung 343,2 mg sodium.
Nah, sodium merupakan zat yang diperlukan tubuh untuk mengurangi risiko dehidrasi. Terlebih lagi, sup ayam juga mengandung berbagai nutrisi penting dari daging dan sayur-mayur di dalamnya.
4. Daging Panggang
Saat sedang diare si Kecil memerlukan asupan protein yang lebih tinggi guna menutup kebutuhan asupan nutrisi yang hilang saat si Kecil diare. Nah, daging panggang, seperti daging ayam atau daging sapi, dapat menjadi pilihan terbaik untuk menjadi makanan sumber protein yang baik.
5. Telur Rebus
Telur rebus yang dimasak hingga benar-benar matang juga dapat menjadi sumber asupan protein bagi si Kecil agar proses penyembuhan tubuhnya berlangsung lebih cepat. Dalam satu butir telur rebus terdapat kandungan protein sebesar 6,24 gram.
6. Roti Tawar
Saat terinfeksi diare, Ibu dapat memberikan roti tawar yang terbuat dari tepung putih untuk si Kecil. Roti tawar yang terbuat dari tepung putih dapat memberikan efek menenangkan pada perut si Kecil yang sedang terasa tidak nyaman.
Tepung rendah serat yang menjadi bahan dasar pembuat roti juga mampu menjadi pengikat feses yang encer selama anak sedang diare.
Ibu dapat memanggang roti tawar sebelum dikonsumsi, namun sebaiknya tidak menambahkan butter, selai kacang, dan olesan lain pada roti.
7. Sayuran Matang
Sayur-mayur penting untuk mencukupi asupan nutrisi anak ketika diare, namun sayur-mayur akan membuat diare semakin parah ketika dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Oleh karena itu, pastikan Ibu memberikan sayur-mayur dalam keadaan masak kepada si Kecil. Ibu dapat mengukus sayuran atau memasaknya sebagai sup.
Apa saja jenis sayuran yang aman untuk dikonsumsi saat diare? Ibu bisa memasak wortel, jamur, beet, asparagus, terong hijau yang sudah dikupas, dan buncis.
8. Kentang Panggang
Selanjutnya Ibu dapat memberikan kentang panggang tanpa kulit untuk si Kecil sebab makanan satu ini memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi.
Menurut USDA (U.S. Department of Agriculture) per 100 gram kentang tanpa kulit mengandung 6 mg kalium. Nah, kalium berfungsi untuk mengganti elektrolit yang hilang selama diare.
Namun Ibu perlu memastikan, kentang harus diberikan tanpa kulit kepada si Kecil. Kulit kentang memiliki kandungan serat yang tidak larut dalam air yang dapat memperburuk
Baca juga: Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Sakit Perut Melilit pada Anak
9. Nasi Putih
Nasi putih merupakan makanan yang lunak dan mudah dicerna sehingga dapat menjadi sumber kalori dan karbohidrat yang baik bagi si Kecil yang sedang terjangkit diare.
Dan sama seperti roti tawar dari tepung putih Bu, nasi memiliki kandungan serat yang mampu mengikat feses sehingga perlahan buang air besar si Kecil tidak lagi encer.
10. Cracker
Saat sedang diare, kadang si Kecil malas untuk makan dalam porsi besar karena perutnya terasa tidak nyaman. Nah, agar perut si Kecil tetap terisi Ibu dapat memberikan cracker sebagai camilan.
Cracker termasuk ke dalam makan yang mudah dicerna sehingga aman bagi perut si Kecil yang sedang sensitif. Selain itu, cracker mengandung sodium yang bermanfaat untuk menahan cairan dan elektrolit tubuh sehingga menekan risiko dehidrasi.
Selain 10 bahan makanan di atas, masih banyak bahan makanan lain yang dapat Ibu berikan kepada si Kecil antara lain:
-
Saus apel.
-
Pasta.
-
Sereal.
-
Oatmeal.
-
Cornflakes.
-
Roti jagung.
-
Pancake yang terbuat dari tepung putih.
-
Ikan panggang.
-
Kalkun panggang.
Pola Makan Sehat untuk Anak yang Diare
BRAT adalah sederet makanan yang disarankan untuk dikonsumsi saat anak mengalami diare. Makanan tersebut terdiri dari pisang (Banana), nasi (Rice), jus apel (Apple juice), dan roti (Toast).
Namun menurut sejumlah literasi, hanya mengonsumsi BRAT saat diare sudah tidak direkomendasikan, sebab makanan di dalamnya rendah nutrisi esensial seperti protein dan lemak.
Jadi, keempat jenis makanan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pemulihan kesehatan saluran cerna si Kecil. Bahkan beberapa dokter spesialis anak percaya bahwa hanya mengkonsumsi BRAT justru membuat diare tidak kunjung sembuh.
Jangan lupa juga untuk memberikan oralit pada si Kecil ya Bu. Oralit berfungsi sebagai pengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang bersama dengan keluarnya feses saat diare sehingga si Kecil terhindar dari dehidrasi.
Ibu bisa mengatasi dehidrasi si Kecil dengan menyediakan oralit dengan takaran 10 ml/kg berat badan si Kecil. Jika berat badan si kecil 15 kg, maka si Kecil memerlukan oralit 150 ml setiap si kecil mengalami diare. Pastikan Ibu tidak memaksakan si Kecil minum oralit langsung banyak agar si Kecil tidak mual.
Makanan yang Sebaiknya Anak Hindari saat Diare
Saat terkena diare, Ibu harus menghindari memberikan beberapa jenis makanan pada si Kecil seperti makanan yang digoreng, makanan yang berminyak, fast food, pastry, donat, dan sosis.
Selama anak terkena diare, beberapa jenis sayuran yang berpotensi membuat perut anak bergas seperti brokoli, paprika, buncis, kacang polong, beri, plum, sayuran berdaun hijau, dan jagung juga perlu disingkirkan dari daftar menu makanan si Kecil ya, Bu.
Selain itu, hindari pula pemberian jus buah untuk menghidrasi anak yang sedang menderita diare.
Pasalnya jus buah mengandung berbagai jenis gula, terutama sorbitol dan fruktosa, yang dapat membuat frekuensi buang air besar semakin tinggi dan sakit perut si Kecil semakin parah.
Kemudian, Ibu juga perlu menghentikan pemberian susu dan berbagai jenis produk olahan susu apabila si Kecil menunjukkan tanda-tanda diare yang semakin parah dan perut kembung.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Sebagian besar kasus diare yang menimpa anak-anak umumnya memang termasuk ke dalam kategori ringan dan Ibu dapat merawatnya di rumah hingga kondisinya pulih.
Walau begitu, Ibu perlu mengetahui kapan kondisi anak dianggap berbahaya sehingga Ibu perlu segera menghubungi pusat layanan kesehatan. Berikut kondisi diare yang harus Ibu waspadai:
-
Si Kecil tampak lemas dan pucat.
-
Anak sama sekali tidak duduk sama sepanjang hari. Selalu dalam posisi rebahan.
-
Anak tidak mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan.
-
Mata terlihat cekung.
-
Mulut anak kering dan lengket.
-
Tidak ada air mata yang keluar saat si Kecil menangis.
-
Tidak buang air kecil selama 6 jam.
-
Ketika buang air kecil, jumlah urin sedikit dan warnanya kuning kecoklatan.
-
Terdapat darah atau lendir pada feses si Kecil.
-
Demam anak tidak kunjung reda.
-
Anak mengeluhkan sakit perut.
-
Kekenyalan kulit menurun.
-
Kesadaran menurun.
-
Tubuh si Kecil terasa dingin.
-
Mengantuk terus-menerus.
-
Anak menunjukkan sikap sangat kehausan.
Jika Ibu menemukan tanda-tanda di atas, tandanya anak mengalami dehidrasi ringan hingga berat dan harus segera diberikan cairan rehidrasi dibawah pengawasan tenaga medis di rumah sakit.
Baca juga: Kenali Penyebab BAB Anak Keras dan Cara Mengatasinya
Nah untuk membantu menjaga kesehatan saluran cerna anak, Ibu juga bisa dampingi pemberian makanan sehat di atas dengan susu Bebelac Gold.
Susu Bebelac Gold mengandung nutrisi tepat tinggi serat dari kombinasi 4 jenis serat (FOS, GOS, Inulin, dan pati jagung) serta kandungan Triple A (AHA, ALA, dan DHA yang lebih tinggi) untuk dukung tumbuh kembang hebat anak.
Ibu pasti ingin, kan, si Kecil tumbuh menjadi anak yang sehat dan selalu ceria? Jadi, pastikan ia selalu mendapat asupan bernutrisi untuk mendukung kesehatan pencernaannya (happy tummy), ya.
Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub untuk dapatkan beragam fitur edukatif serta promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac!
Referensi tambahan:
-
When your child has diarrhea: MedlinePlus Medical Encyclopedia. (2022). Medlineplus.gov. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000693.htm
-
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1328/diare-akut-pada-anak
-
IDAI | Bagaimana Menangani Diare pada Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak
-
Digestive Health Team. (2019, October 22). Mom’s Advice Is Still the Best for Treating Diarrhea. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/moms-advice-is-still-the-best-for-treating-diarrhea/
-
Rabbani, G. H., Teka, T., Zaman, B., Majid, N., Khatun, M., & Fuchs, G. J. (2001). Clinical studies in persistent diarrhea: Dietary management with green banana or pectin in Bangladeshi children. Gastroenterology, 121(3), 554–560. https://doi.org/10.1053/gast.2001.27178
-
FoodData Central. (2022). Usda.gov. https://fdc.nal.usda.gov/index.html
-
Council, R. (2023). NUTRITIONAL CONSEQUENCES OF ACUTE DIARRHEA. Nih.gov; National Academies Press (US). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK219100/
-
Chandler, B. (2011, August 24). Bread & Rice for Diarrhea. LIVESTRONG.COM; Livestrong.com. https://www.livestrong.com/article/524985-bread-rice-for-diarrhea/