6 Manfaat Yodium untuk Kesehatan Anak dan Sumbernya
Kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit hipotiroidisme dan penyakit gondok pada anak. Memang, apa fungsi iodium dalam tubuh?
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Yodium atau iodium adalah salah satu mineral esensial yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak. Simak apa saja manfaat yodium untuk anak!
Manfaat Yodium untuk Anak Usia 1-5 Tahun
Iodium adalah mineral yang membantu tubuh memproduksi hormon tiroid, yang berperan mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Ini dia beberapa manfaat yodium untuk anak:
1. Menjaga Fungsi Kelenjar Tiroid
Yodium membantu kelenjar tiroid memproduksi hormon yang mengatur pertumbuhan fisik, metabolisme, serta menjaga kesehatan jantung, otot, dan tulang.
Akibat kekurangan yodium pada anak dapat menyebabkan hipotiroidisme, yang berdampak pada berat badan yang tidak wajar dan keterlambatan pertumbuhan.
Hipotiroidisme juga dapat memengaruhi suasana hati anak, yang dapat membuat si Kecil mudah sedih (depresi), mudah marah, gangguan tidur, dan sering merasa lelah.
2. Mendukung Perkembangan Otak dan Fungsi Kognitif
Salah satu manfaat iodium adalah membantu hormon tiroid dalam mendukung perkembangan otak anak dan sistem saraf di tahun-tahun pertama usianya.
Hormon ini memengaruhi cara anak belajar, berpikir, dan memproses informasi.
Kalau fungsi tiroid terganggu, anak bisa mengalami masalah seperti keterlambatan bicara, gangguan belajar, dan masalah kognitif lainnya.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Manfaat yodium membantu menjaga daya tahan tubuh anak dengan mendukung kerja hormon tiroid.
Hormon ini penting untuk melawan infeksi, menjaga metabolisme tetap seimbang, dan mengurangi peradangan.
Dengan asupan yodium yang cukup, anak jadi lebih jarang sakit dan memiliki energi yang stabil.
4. Optimalkan Pertumbuhan Berat dan Tinggi Badan
Berikutnya, peran iodium adalah membantu metabolisme energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan berat dan tinggi badan anak.
Dengan cukup iodium, hormon tiroid bekerja optimal sehingga tumbuh kembang anak lebih sehat.
Anak yang cukup iodium biasanya memiliki postur sesuai usia dan aktif bergerak. Sebaliknya, akibat kekurangan yodium pada anak dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik dan masalah berat badan.
Baca Juga: 5 Nutrisi Penting untuk Dukung Pertumbuhan Fisik Anak
5. Mencegah Risiko Kretinisme
Kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit serius seperti kretinisme.
Kretinisme adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang disebabkan oleh kekurangan hormon tiroid akibat kekurangan iodium di awal masa kanak-kanak.
Ciri-cirinya bisa meliputi:
- Pertumbuhan tubuh terhambat (anak tampak lebih pendek)
- Keterlambatan bicara dan berpikir.
- Wajah tampak khas (misalnya lidah besar, wajah bengkak).
- Kesulitan belajar atau keterbelakangan mental.
Kretinisme bisa dicegah dengan memastikan si Kecil mendapatkan cukup iodium, misalnya dari garam beryodium.
6. Mencegah Penyakit Gondok
Penyakit gondok juga menjadi salah satu risiko akibat kekurangan yodium pada anak yang perlu Ibu waspadai.
Gondok adalah pembengkakan kelenjar tiroid di leher yang bisa mengganggu pernapasan dan proses menelan pada anak.
Kebutuhan Harian Yodium untuk Anak 1-5 Tahun
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019 dari Kemenkes, rekomendasi asupan yodium untuk anak adalah:
- Anak 1-3 tahun: 90 mcg per hari.
- Anak 4-6 tahun: 120 mcg per hari.
Iodium tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, anak perlu mencukupi asupannya dari berbagai makanan.
Baca Juga: 6 Manfaat Zinc untuk Anak dan Cara Penuhinya
Sumber Makanan yang Mengandung Yodium untuk Anak
Iodium adalah mineral yang secara alami terdapat di laut dan beberapa jenis tanah. Namun, yodium juga terdapat dalam berbagai makanan, seperti:
1. Garam Beriodium
Garam beriodium adalah sumber utama yodium yang mudah ditemukan dan sangat penting untuk kebutuhan harian anak.
Tidak semua jenis garam mengandung yodium, jadi penting bagi Ibu untuk membaca label pada kemasan.
Pilihlah garam yang secara jelas diberi label “beriodium” dan pastikan kandungan yodiumnya sesuai anjuran WHO, yaitu 15-40 ppm.
Garam laut, garam Himalaya, dan jenis garam khusus lainnya biasanya tidak mengandung yodium.
2. Makanan Laut
Makanan laut merupakan salah satu makanan yang mengandung yodium dalam jumlah tinggi. Udang, ikan tuna, ikan kod, tiram, dan rumput laut adalah contoh makanan laut yang kaya akan yodium.
- 3 ons udang: 35 mcg iodium
- 3 ons ikan tuna: 17 mcg iodium
- 3 ons ikan kod panggang: 158 mcg iodium
- 3 ons tiram: 93 iodium
- 10 gram rumput laut kering: 232 mcg iodium
Selain iodium, makanan laut juga kaya akan nutrisi lain seperti vitamin B12, selenium, dan omega-3.
3. Susu
Susu dan produk olahannya juga termasuk makanan yang mengandung yodium. Kandungan yodiumnya tergantung pada pakan sapi dan proses produksi susu.
Rata-rata, 1 cangkir (250 ml) susu dapat memberikan 88 mcg iodium. Pastikan Ibu memilih susu pertumbuhan yang terfortifikasi seperti Bebelac 3 GroGreat+.
Bebelac 3 GroGreat+ adalah susu pertumbuhan anak usia 1-3 tahun yang diperkaya FOS:GOS 1:9 teruji secara internasional, Triple A (DHA, LA, ALA), serta 14 vitamin & 9 mineral penting. Bantu mendukung pencernaan sehat dan tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil.
Satu gelas Bebelac bisa bantu mencukupi 20% kebutuhan iodium harian anak.
4. Keju dan Yogurt
Yogurt juga menjadi pilihan baik, karena satu cangkir (250 ml) yogurt bisa mencukupi setengah kebutuhan harian anak.
Sementara itu keju cottage mengandung 65 mcg iodium dan keju cheddar 12 mcg. Keduanya bisa jadi pilihan camilan sehat untuk anak.
5. Kuning Telur
Telur adalah salah satu makanan yang mengandung yodium, terutama pada bagian kuning telurnya.
Iodium dalam telur berasal dari pakan ayam yang telah difortifikasi. Kandungan iodium dalam telur bisa bervariasi, tergantung pada jenis pakan yang digunakan.
Satu butir telur berukuran besar mengandung sekitar 24 mcg yodium. Selain yodium, telur juga mengandung protein, lemak sehat, dan vitamin penting lainnya untuk pertumbuhan anak.
Baca Juga: 4 Manfaat Kolin untuk Anak dan Sumber Makanannya
5. Daging
Iodium adalah mineral penting yang bisa ditemukan dalam jumlah sedang pada daging sapi dan ayam.
Meskipun tidak sebanyak makanan laut atau produk susu, daging tetap dapat membantu mencukupi kebutuhan yodium anak.
Hati sapi menjadi bagian daging yang paling tinggi kandungan yodiumnya, yaitu sekitar 14 mcg per 3 ons.
6. Roti
Beberapa jenis roti telah difortifikasi dengan iodium dan bisa menjadi sumber tambahan yang baik untuk anak.
Roti jenis ini mudah ditemukan di pasaran dan bisa membantu memenuhi kebutuhan harian keluarga. Selalu cek label makanan atau tanyakan langsung pada penjual jika ragu.
Mengonsumsi roti beriodium untuk sarapan sehat bisa menjadi pilihan praktis untuk menambah asupan iodium anak.
Iodium adalah mineral penting yang berperan besar dalam mendukung pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan anak sejak dini.
Yuk, dapatkan lebih banyak tips nutrisi dan parenting lain yang terverifikasi ahli dengan bergabung jadi member Bebeclub! Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!