3 Cara Membuat Suasana Hati Anak Ceria dan Mood Terjaga
Suasana hati anak yang mudah berubah bisa menyebabkan ia jadi cranky. Butuh strategi khusus untuk membuatnya kembali ceria. Apa penyebab...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Suasana hati anak yang mudah berubah bisa menyebabkan ia jadi cranky. Butuh strategi khusus untuk membuatnya kembali ceria. Apa penyebab si Kecil sering cranky dan apa saja dukungan yang bisa ibu diberikan?
Penyebab Anak Mudah Marah
Dalam istilah sehari-hari kita sering menyebutnya cranky. Tapi apa, sih, sebetulnya yang menyebabkan anak gampang marah?
Para ahli menyebutkan bahwa yang menyebabkan anak mudah marah, atau cranky, sebagian besar adalah karena tidak mendapatkan apa yang dia butuhkan. Misalnya saja, anak lapar, mengantuk, atau penyebab lainnya.1
Namun pada beberapa anak, mudah marah atau sensitif mungkin dapat berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu dan memiliki dampak jangka panjang akan kesehatan mentalnya.2
Kiat Membuat Anak Lebih Ceria
Jangan terlalu khawatir ya, Ibu bisa mengusahakan suasana hati anak menjadi lebih ceria setiap harinya, dengan memerhatikan beberapa hal di bawah ini.
1. Ibu yang bahagia, anak jadi ceria
Apa Ibu pernah mendengar soal prosedur keselamatan di dalam pesawat ketika bersama anak kecil? Para penumpang akan diingatkan, jika masker oksigen turun, pakai alat tersebut terlebih dahulu pada diri sendiri sebelum memasangkannya pada si Kecil.3
Pesan yang terkandung dari anjuran di atas adalah, “Kita tidak bisa bermanfaat bagi orang lain, sebelum dapat menolong diri sendiri.” Sebuah prinsip yang kadang dilupakan oleh Ibu dan Ayah dalam menjalankan peran sebagai orangtua.3
Rasa bahagia Ibu dan Ayah sebaiknya terpenuhi terlebih dahulu, atau setidaknya dalam suasana hati yang baik, ketika berinteraksi bersama anak agar si Kecil mendapatkan energi yang sama.
Baca Juga: Tips Agar Anak Menjadi Lebih Gembira
2. Porsi tidur yang mumpuni
Jika suasana hati anak tiba-tiba menjadi bad mood, coba Ibu cek, apakah ia kurang tidur? Ternyata, porsi tidur yang kurang dapat menyebabkan masalah seputar suasana hati dan masalah emosional lainnya lho. Bu.4
Berapa lama seharusnya si Kecil tidur dalam sehari? Berikut rekomendasi para ahli untuk anak usia di bawah 5 tahun:
- Usia 1–2 tahun: membutuhkan waktu tidur selama 11–14 jam, termasuk tidur siang, dengan waktu tidur dan bangun yang teratur.5
- Usia 3–4 tahun: membutuhkan waktu tidur selama 10–13 jam, termasuk tidur siang, dengan waktu tidur dan bangun yang teratur.5
3. Jaga sistem pencernaannya
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar. Salah satu indikatornya bisa terlihat dari 80% sel pada saluran cerna menghasilkan antibodi dan 40% jaringan saluran cerna disusun oleh kelenjar getah bening yang terbesar dalam tubuh. Kedua hal tadi sangat berperan dalam imun tubuh seseorang.6
Agar sistem pencernaan menjadi baik, dibutuhkan bakteri baik, yang telah terbukti di banyak kajian ilmiah, dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus, atau diare karena penggunaan antibiotik.7
Bakteri baik di dalam usus ini disebut sebagai flora usus, yang fungsinya adalah membantu proses pencernaan, mensintesis vitamin K, hingga membantu pembentukan sistem kekebalan tubuh. Dan untuk menjaga keberadaan bakteri baik ini, pencernaan membutuhkan makanan yang disebut prebiotik, contohnya pisang, tomat, sereal, yoghurt, madu, dan buah-buahan.8
Sebagai pelengkap, Ibu juga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil dengan memberinya Bebelac Gold sebagai satu-satunya susu tinggi serat yang memiliki kombinasi 4 jenis serat (FOS, GOS, Inulin, dan pati jagung). Tiga gelas Bebelac Gold sehari dapat membantu memenuhi kebutuhan serat si Kecil. Selain itu, juga mengandung 13 vitamin dan 7 mineral di antaranya vitamin C, vitamin E, dan zinc untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh, serta omega 3 (114 mg/saji) dan omega 6 (1273 mg/saji).
Dengan asupan nutrisi yang baik dan stimulasi yang tepat, anak akan tumbuh dengan memiliki pencernaan baik (happy tummy), sehingga mood atau suasana hati anak menjadi baik (happy heart) dan akal pikirnya (happy brain) pun akan berfungsi secara optimal saat meniru semua hal baik yang dilihatnya dari Ibu dan Ayah. Yuk, terus belajar menciptakan suasana hati anak yang bahagia. Jangan lupa, semua diawali dengan Ibu yang juga selalu bahagia, ya. Semangat menularkan energi positif pada si Kecil, Bu!