6 Manfaat Zinc untuk Anak dan Cara Penuhinya

Asupan zinc yang tercukupi dengan baik bisa bantu menjaga kesehatan dan dukung tumbuh kembang anak.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
17 Mar 2025
Manfaat zinc untuk anak - bebeclub


Zinc adalah mineral paling penting kedua setelah zat besi, yang berperan dalam tumbuh kembang si Kecil. Yuk, simak apa saja manfaat zinc untuk anak dan cara penuhi kebutuhannya!

Apa Itu Zinc?

Zinc atau seng adalah mineral penting yang dibutuhkan untuk berbagai proses fisiologis, termasuk respons imun, peradangan, dan stres oksidatif.

Setiap anak memiliki kebutuhan zinc harian yang berbeda-beda tergantung usianya. Berikut ini kebutuhan zinc anak usia 1-6 tahun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG):

  • Anak usia 1-3 tahun: sekitar 3 mg zinc per hari.
  • Anak usia 4-6 tahun: sekitar 5 mg zinc per hari.

Anak yang kekurangan zinc akan mengalami masalah pertumbuhan, sering diare, dan mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya melemah.

Manfaat Zinc untuk Anak

Sebagai salah satu mineral yang penting, berikut ini sejumlah manfaat memberikan zinc untuk anak-anak:

1. Mengurangi Risiko Diare

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian zinc dapat mengurangi seberapa sering anak mengalami diare.

Zinc juga dapat mempercepat penyembuhan diare pada anak dengan mengurangi frekuensi dan durasi penyakit, juga menurunkan volume feses yang dikeluarkan.

Manfaat lain dari zinc adalah mengurangi risiko diare berkepanjangan dan mencegah komplikasi dan risiko kematian akibat diare.

Baca Juga: Cara Mencegah Gangguan Pencernaan pada Anak

2. Membantu Menjaga Fungsi Kognitif Anak

Manfaat zinc untuk anak yang tak kalah penting adalah berpotensi bantu menjaga fungsi kognitif, seperti memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar. 

Studi pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan zinc dapat menyebabkan gangguan kognitif, tapi hasil penelitian pada manusia masih tidak konsisten.

Kesimpulannya, manfaat zinc bagi perkembangan kognitif anak masih perlu diteliti lebih lanjut. Pola makan bergizi seimbang harus lebih diutamakan untuk mendukung perkembangan kognitif anak yang optimal.

3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

WHO menyatakan bahwa zinc membantu pertumbuhan sel, metabolisme, dan sistem imun. Asupan zinc yang cukup membantu menjaga daya tahan tubuh anak, terutama di daerah yang banyak mengalami kekurangan zinc.

Penelitian dari Cochrane Library yang menganalisis 80 studi dengan lebih dari 200.000 anak menemukan bahwa suplemen zinc dapat mengurangi diare dan infeksi, terutama pada anak yang kurang gizi, bahkan dapat membantu mencegah kematian.

Sebaliknya, kekurangan zinc bisa melemahkan respons imun dan meningkatkan risiko anak mengalami infeksi.

4. Optimalkan Berat dan Tinggi Badan

Zinc berperan penting dalam pertumbuhan anak dengan mendukung perkembangan sel dan metabolisme. 

Studi di European Journal of Clinical Nutrition menemukan efek positif zinc pada pertumbuhan anak usia 1–8 tahun. Penelitian lain menunjukkan bahwa asupan zinc dapat membantu meningkatkan tinggi dan berat badan anak.

WHO bahkan menekankan bahwa zinc berkontribusi mencegah stunting pada anak di bawah 5 tahun.

Selain itu, tinjauan beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi zinc dapat sedikit mengurangi risiko gagal tumbuh pada anak di daerah berpenghasilan rendah.

5. Meningkatkan Nafsu Makan

Hasil penelitian menunjukkan manfaat zinc untuk anak dapat berpengaruh positif terhadap nafsu makan, yang secara tidak langsung meningkatkan asupan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak.

Lalu ketika zinc dikombinasikan dengan zat besi, manfaat terhadap nafsu makan berpotensi jadi lebih besar lagi.

Peningkatan nafsu makan akan berdampak pada peningkatan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan status gizi anak.

Baca Juga: Memahami Status Gizi Anak dan Cara Menghitungnya

6. Mempercepat Penyembuhan Luka

Pada anak-anak, kadar zinc yang cukup sangat penting untuk penyembuhan luka atau cedera.

Studi menunjukkan bahwa suplementasi zinc dapat mempercepat pemulihan luka dengan mendukung perkembangan sel-sel baru dan membantu pembentukan kolagen untuk memperkuat jaringan kulit.

Hal ini membuat luka lebih cepat sembuh dan kulit kembali kuat.

Cara Memenuhi Kebutuhan Zinc Anak

Tubuh tidak bisa memproduksi zinc sendiri, sehingga anak harus mendapatkan zinc dari makanan. Berikut cara penuhi kebutuhan hariannya agar manfaat zinc untuk anak bisa optimal:

1. Berikan Makanan yang Mengandung Zinc

Sumber utama zinc berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Beberapa makanan yang kaya akan zinc antara lain:

  • Kerang-kerangan.
  • Tiram.
  • Kacang mede.
  • Yogurt.
  • Daging merah.
  • Telur.
  • Jamur shiitake.
  • Kuaci biji labu.
  • Kepiting.
  • Lobster.
  • Tahu.
  • Ayam.
  • Susu.
  • Keju.
  • Buncis.
  • Salmon.
  • Tuna.
  • Makerel.

Pastikan Ibu memvariasikan sumber makanan yang mengandung zinc di atas agar kebutuhan harian anak terpenuhi dengan baik.

Baca Juga: Panduan Pola Makan Sehat untuk Anak

2. Bantu dengan Suplemen Zinc

Jika anak sulit mendapatkan cukup zinc dari makanan sehari-hari, suplemen zinc bisa menjadi solusi tambahan. 

Pilihan suplemen zinc untuk anak-anak sangat beragam, mulai dari tablet kunyah, cairan tetes, hingga permen karet. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan kebutuhan zinc anak terpenuhi dengan baik lewat suplemen.

Pemberian jenis dan dosis suplemen zinc harus dengan anjuran dokter agar tidak terjadi kelebihan zinc yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.

3. Lengkapi dengan Makanan Fortifikasi

Selain makanan alami dan suplemen, Ibu juga dapat lengkapi asupan gizi anak dari susu pertumbuhan terfortifikasi seperti Bebelac 3 GroGreat+ yang kaya nutrisi penting, yaitu FOS:GOS 1:9 , Triple A (DHA, LA, ALA), hingga 14 Vitamin & 9 Mineral penting termasuk kalsium, iodium, zat besi, dan zinc.

Yuk, dukung pencernaan sehat dan daya pikir kreatif si Kecil dengan nutrisi yang tepat! Jangan lupa untuk bisa nikmati akses eksklusif ke ratusan konten parenting terverifikasi expert dan fitur digital untuk monitor tumbuh kembang anak secara gratis!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  • Dhingra, Ushra., et al. (2020). Lower-Dose Zinc for Childhood Diarrhea — A Randomized, Multicenter Trial. New England Journal of Medicine. https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa1915905
  • CDC Team. (2024). Zinc | Infant and Toddler Nutrition. CDC. https://www.cdc.gov/infant-toddler-nutrition/vitamins-minerals/zinc.html
  • Tanjung, Melita., et al. (2023). Pengaruh Pemberian Zinc Terhadap Status Gizi Pada Anak-Anak. Jurnal MedScientiae. https://www.researchgate.net/publication/376672638_Pengaruh_Pemberian_Zinc_Terhadap_Status_Gizi_Pada_Anak-Anak
  • Lopez, E. A., Zand, N., Ojo, O., & Kochhar, T. (2025). Systematic review and meta-analysis of the effect of zinc on wound healing. BMJ Nutrition Prevention & Health, bmjnph-000952. https://doi.org/10.1136/bmjnph-2024-000952
  • Briceno, L. (2017). Nutrition For Pediatric Wound Healing. https://www.chla.org/sites/default/files/atoms/files/Nutrition%20for%20pediatric%20wound%20healing.pdf
  • Gilley, S., & Krebs, N. F. (2025). Zinc deficiency and supplementation in children. Uptodate.com. https://www.uptodate.com/contents/zinc-deficiency-and-supplementation-in-children
  • Aryu Candra Kusumastuti, Ardiaria, M., & Meita Hendrianingtyas. (2018). Effect of Zinc and Iron Supplementation on Appetite, Nutritional Status and Intelligence Quotient in Young Children. The Indonesian Biomedical Journal, 10(2), 133–139. https://doi.org/10.18585/inabj.v10i2.365
  • Stammers, A-L., Lowe, N. M., Medina, M. W., Patel, S., Dykes, F., Pérez-Rodrigo, C., Serra-Majam, L., Nissensohn, M., & Moran, V. H. (2014). The relationship between zinc intake and growth in children aged 1–8 years: a systematic review and meta-analysis. European Journal of Clinical Nutrition, 69(2), 147–153. https://doi.org/10.1038/ejcn.2014.204
  • CAYLEY, W. E. (2015). Zinc Supplementation in Children Six Months to 12 Years of Age. American Family Physician, 91(1), 27–28. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2015/0101/p27.html
  • WHO. Zinc supplementation and growth in children. (2023). Who.int. https://www.who.int/tools/elena/interventions/zinc-stunting
  • Aggarwal, R., Sentz, J., & Miller, M. A. (2007). Role of Zinc Administration in Prevention of Childhood Diarrhea and Respiratory Illnesses: A Meta-analysis. PEDIATRICS, 119(6), 1120–1130. https://doi.org/10.1542/peds.2006-3481
  • Editorial Team. (2016). Zinc for diarrhea | Cochrane Equity. Cochrane.org. https://methods.cochrane.org/equity/zinc-diarrhea
  • Firoozeh Sajedi, Soheila Shahshahani, Hesam Ghiasvand, Zahra Mosallanezhad, & Shiva Fatollahierad. (2020). Does zinc with and without iron co-supplementation have effect on motor and mental development of children? A systematic review and meta-analysis. BMC Pediatrics, 20(1). https://doi.org/10.1186/s12887-020-02340-1
  • Gomaa, F., & Salma. (2021). Zinc Deficiency and Association with Cognitive Performance in School-aged Children: Peer Review. Acta Scientific MEDICAL SCIENCES, 5, 2582-0931. https://actascientific.com/ASMS/pdf/ASMS-05-1054.pdf


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait