Bayi 4 Bulan Susah BAB? Ini 9 Penyebab dan Solusinya

Penyebab bayi 4 bulan susah BAB bisa karena kurangnya asupan ASI, saluran cerna masih berkembang, hingga kondisi medis lainnya.

Bayi 4 bulan susah bab-bebeclub


Tidak semua masalah susah buang air besar (BAB) pada bayi 4 bulan itu normal. Sebab, bayi baru lahir hingga usia 4 bulan sebetulnya jarang mengalami sembelit. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasinya!

Bayi 4 Bulan BAB Berapa Kali Sehari?

Bayi 4 bulan umumnya BAB sekitar 2–4 kali per hari, meski ada juga yang bisa lebih sering atau justru lebih jarang. Frekuensi buang air besar pada bayi dapat berubah seiring dengan pertumbuhannya.

Seiring bertambahnya usia si Kecil, refleks gastrokolik akan berkurang sehingga frekuensi buang air besarnya ikut berkurang secara bertahap. 

Refleks gastrokolik adalah cara tubuh menstimulasi gerakan usus mengeluarkan pup setelah bayi menyusu.

Apakah Bahaya Bayi 4 Bulan Jarang BAB?

Tidak semua kasus bayi usia 4 bulan yang sulit buang air besar (BAB) bisa dianggap normal. Kondisi ini masih normal bila bayi ASI eksklusif, sehat, aktif, dan berat badannya naik.

Pada bayi ASI saja, pencernaan masih berkembang dan sangat efisien menyerap nutrisi. Karena itu, BAB bisa lebih jarang, bahkan seminggu sekali, selama bayi tetap sehat.

Segera periksakan ke dokter jika bayi tidak BAB lebih dari 3 hari, tampak kesakitan, rewel, perut kembung, atau muncul gejala seperti demam, muntah, dan dehidrasi.

Penyebab Bayi 4 Bulan Susah BAB

Bayi 4 bulan dikatakan mengalami sembelit apabila tidak BAB lebih dari 3 hari dan ia mengejan saat BAB karena feses yang keras. Berikut penyebab bayi 4 bulan susah BAB:

1. Komposisi ASI Tidak Seimbang

ASI foremilk (ASI yang keluar pertama kali di awal sesi menyusui) kaya laktosa dan cenderung encer, sementara ASI hindmilk adalah asi yang keluar di akhir sesi menyusui.

Komposisi ASI hindmilk lebih kaya lemak dan membantu pembentukan feses.

Jika bayi terlalu sering pindah payudara tanpa mengosongkan satu sisi, ia lebih banyak mendapatkan foremilk yang bisa mengganggu pencernaan dan menyebabkan BAB jarang atau cair.

2. Kurang Cairan Tubuh

Bayi yang kurang minum ASI berisiko mengalami dehidrasi sehingga fesesnya menjadi keras. 

Selain susah BAB, biasanya bayi yang kurang minum ASI juga disertai gejala lain. Misalnya, berat badan tidak kunjung naik dan jarang buang air kecil.

3. Pencernaan Bayi Masih Berkembang

Saluran pencernaan bayi umumnya sudah cukup baik dalam menyerap seluruh ASI yang dikonsumsi. Oleh karena itu, bayi sering BAB sedikit-sedikit.

Itu sebabnya bayi 4 bulan susah BAB, bahkan ada yang sampai tidak pup selama seminggu. Namun, ini merupakan kondisi normal selama bayi tetap sehat dan aktif.

4. Gangguan Pencernaan

Jika bayi susah BAB disertai gejala lain, seperti tidak mau menyusu, bayi rewel, dan susah mengeluarkan feses, kemungkinan besar bayi mengalami sembelit.

Baca Juga: Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi dan Penyebabnya

5. Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan, seperti perjalanan jauh, perubahan suhu, dan stres emosional yang dialami si Kecil bisa menjadi faktor yang memengaruhi pola buang air besar bayi. 

Berbagai kondisi tersebut dapat membuat bayi merasa tidak nyaman atau gelisah. Alhasil, dapat berefek pada sistem pencernaannya.

6. Intoleransi Laktosa

Jika si Kecil memiliki alergi atau intoleransi terhadap protein susu dan laktosa yang terkandung dalam ASI, ini bisa menjadi penyebab bayi 4 bulan sulit buang air besar.

Alergi atau intoleransi dapat menyebabkan peradangan atau iritasi pada saluran pencernaan si Kecil, sehingga membuat kotoran menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

7. Kurang Bergerak

Kurangnya bergerak juga dapat menyebabkan bayi sembelit. Walaupun aktivitas bayi usia 4 bulan masih sangat terbatas, Ibu disarankan untuk tidak sering-sering menggendongnya. 

Ajaklah bayi untuk bergerak yang dapat mengembangkan kemampuan motoriknya. Misalnya, Ibu bisa bacakan buku sambil bayi melakukan tummy time

Ibu bisa juga mengajak si Kecil bermain menggulirkan bola bersama Bapak dengan posisi bayi dipangku oleh Ibu.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi BAB Bayi Berbusa

8. Kondisi Medis Lainnya

Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi 4 bulan susah BAB disebabkan oleh kurangnya saraf yang mengontrol usus, atau masalah pada perkembangan usus sejak bayi lahir. 

Kondisi ini perlu konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapat penanganan yang tepat sesuai kondisi yang dialami.

Tanda-Tanda Bayi Susah BAB

Bayi usia 4 bulan belum dapat menyampaikan langsung apa yang sedang dirasakannya. Namun, ada beberapa gejala susah BAB pada bayi yang bisa Ibu amati dari gerak-gerik dan kebiasaannya, yaitu:

  • Tekstur pup bayi yang keras dan kering seperti kerikil.
  • Perutnya terasa keras dan kencang saat dipegang.
  • Bayi lebih rewel dari biasanya.
  • Kentut bayi lebih bau.
  • Frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu.
  • Bayi tidak mau menyusu.
  • Menangis ketika sedang mengejan.
  • Bayi tampak meringkuk karena merasa nyeri perut.

Ibu bisa cek kesehatan pencernaan si Kecil lewat AI Poop Tracker sekarang. Cukup upload foto pup di atas popoknya lalu Ibu bisa dapatkan hasil analisisnya secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.

Baca Juga: Frekuensi BAB Bayi 6 Bulan yang Normal Berapa Kali Sehari?

Cara Mengatasi Susah BAB pada Bayi 4 Bulan

Meski kondisi ini cukup umum terjadi, terkadang susah buang air besar bisa membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Lalu, apa yang harus dilakukan jika bayi 4 bulan susah BAB?

1. Pijat Perut dengan Lembut

Pijatan ILU atau pijat I Love You pada perut bayi dapat merangsang aktivitas usus serta melancarkan proses pencernaan si Kecil.

Untuk melakukannya, letakkan tangan Ibu tepat di bawah pusar bayi. Lalu, pijatlah perutnya dengan gerakan melingkar searah jarum jam secara lembut selama sekitar satu menit.

2. Cukupi Kebutuhan Cairan

Bayi usia 0-6 bulan disarankan untuk mengonsumsi sekitar 700 mililiter (ml) cairan per hari, yang dapat diberikan melalui ASI eksklusif. 

Jika bayi kurang cairan tubuh dapat menyebabkan susah BAB. Cairan ini penting untuk menjaga kelembapan feses, sehingga memudahkan bayi untuk BAB.

3. Bantu Bayi Bergerak

Dalam posisi telentang, gerakkan kaki bayi ke belakang dan ke depan seperti sedang mengayuh sepeda. 

Bisa pula dengan meletakkan bayi dalam posisi tummy time dengan beberapa mainan dan biarkan ia berusaha mencapai mainan tersebut. 

Kedua aktivitas ini dapat bantu menstimulasi gerakan usus bayi sehingga dapat melancarkan buang air besar. 

Baca Juga: Kenali Penyebab BAB Bayi Berlendir dan Cara Mengatasinya 

4. Lanjutkan Pemberian ASI

ASI mengandung prebiotik dan probiotik yang dapat merangsang pertumbuhan lapisan dalam usus besar serta membantu saluran pencernaan berkembang lebih cepat.

Untuk itu, pastikan bayi mendapat ASI eksklusif agar mencegah sembelit karena ASI memiliki efek pencahar alami.

5. Hindari Pemberian Obat Tanpa Konsultasi Dokter

Jika bayi 4 bulan susah BAB, tidak perlu panik dulu, Bu. Selalu perhatikan gejala lain pada bayi untuk memastikan apakah kondisinya disebabkan oleh sembelit atau hal lain.

Apabila ada tanda-tanda sembelit, hindari memberikan obat apa pun tanpa resep dokter. Pastikan Ibu berkonsultasi dengan dokter agar penanganannya sesuai dengan kondisi si Kecil. 

6. Pastikan Posisi Menyusui Nyaman

Posisi menyusui yang tepat bisa membantu bayi menelan ASI dengan lebih mudah dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.

Coba atur posisi tubuh Ibu dan bayi agar sama-sama rileks, sehingga proses menyusui lebih lancar.

7. Perhatikan Pola Makan Ibu Menyusui

 Asupan makanan Ibu sangat berpengaruh pada kualitas ASI dan pencernaan bayi.

Hindari konsumsi makanan yang berpotensi memicu sembelit pada bayi, seperti makanan tinggi lemak jenuh atau Ultra processed food yang sudah melewati terlalu banyak proses pengolahan.

Sebaliknya, perbanyak makanan berserat, buah, dan sayuran segar untuk mendukung kesehatan pencernaan si Kecil.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan bayi ke dokter jika:

  • Tidak BAB lebih dari 3 hari.
  • Terlihat sangat sakit atau rewel.
  • Perut tampak membuncit lebih dari biasanya.
  • Muntah lebih dari dua kali.
  • Demam.
  • Dehidrasi (tampak lemas, bibir kering, jarang pipis).
  • Tidak mau menyusu atau makan.
  • Terdapat tanda-tanda nyeri perut atau nyeri saat mengejan.
  • Terdapat perdarahan atau luka di anus.

Jika Ibu butuh saran atau masih punya pertanyaan seputar kesehatan pencernaan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare. Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!

bebe journey

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

NHS Choices. (2024). Constipation and breastfeeding. https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/constipation/

‌Parents. (2015). How Long Can a Baby Go Without Pooping? Parents. https://www.parents.com/baby/breastfeeding/is-it-normal-for-my-breastfed-baby-not-to-poop-for-days/

How Can I Tell If My Baby is Constipated? (2024). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Infant-Constipation.aspx

Verywell. (2020). How to Manage Constipation in Babies Who are Breastfed. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/breastfeeding-and-constipation-2634470

‌Christiano, D. (2019, April 29). Constipation in Breastfed Babies: Causes and How to Treat. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/constipation-in-breastfeeding-baby#takeaway

Constipation in babies. (2024, May 6). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/constipation-in-babies

IDAI | Tinja Bayi: Normal atau Tidak? (Bagian 1). (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/tinja-bayi-normal-atau-tidak-bagian-1

Parents. (2014). Constipation in Babies: Signs, Causes, and Cures. Parents. https://www.parents.com/baby/health/constipation/constipation-in-babies-signs-causes-and-cures/

‌Villines, Z. (2023, March 24). When to worry if a baby has constipation. Medicalnewstoday.com; Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/baby-constipation-when-to-worry



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait