6 Penyebab Perut Bayi Besar dan Cara Mengatasinya

Perut bayi besar normal karena kekenyangan setelah menyusu. Perut bayi besar dikatakan tidak normal jika disertai gejala sakit dan membuat si Kecil tidak nyaman atau rewel.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
01 Jul 2024
Perut Bayi Besar - Bebeclub


Perut bayi besar dan buncit mungkin membuat Ibu bertanya-tanya apakah ini normal atau harus diwaspadai. Lalu jika ini tanda suatu gangguan, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya? 

Perut Bayi Besar Apakah Normal?

Perut bayi baru lahir yang tampak besar dan buncit umumnya normal karena organ dalam sistem pencernaannya masih berkembang. 

Ukuran perutnya akan menyusut sendiri dalam beberapa bulan seiring ia tumbuh besar.

Selama bayi masih ceria, aktif, tidak terlihat kesakitan, dan masih mau menyusu, Ibu tidak perlu terlalu khawatir dengan perutnya yang besar.

Penyebab Perut Bayi Besar

Pada beberapa kasus, perut besar bayi mungkin juga disebabkan hal tertentu yang membutuhkan perhatian khusus. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Kekenyangan

Dalam beberapa bulan pertama usianya, otot-otot perut bayi belum begitu kuat sehingga perutnya akan tampak lebih keras dan bulat setiap kali habis menyusu.

Ibu tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal. Perut si Kecil akan kembali ke ukuran biasanya setelah buang air kecil atau buang air besar.

2. Perut Kembung

Jika bukan karena kenyang minum ASI, penyebab perut bayi besar mungkin pertanda kembung.

Perut kembung pada bayi adalah hal yang cukup wajar terjadi sehabis menangis atau karena si Kecil menyusu terlalu cepat sehingga lebih banyak gas yang masuk ke perut.

Pada bayi yang sudah mulai MPASI, perut kembung juga dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan tinggi serat, sayuran tinggi gas seperti kubis dan brokoli, atau MPASI yang berminyak.

3. Sembelit

Perut bayi terasa keras dan besar bisa jadi pertanda sembelit, karena feses yang mengeras dan menumpuk di usus.

Kadang, Ibu bisa merasakan fesesnya yang terasa seperti benjolan keras dan padat saat mencoba menekan perutnya dengan lembut.

Baca Juga: Warna, Tekstur, dan Frekuensi BAB Normal Bayi 0-1 BulanBaru Lahir

4. Alergi atau Intoleransi Laktosa

Perut bayi keras dan besar bisa jadi pertanda alergi susu atau intoleransi laktosa dalam susu sapi. Terutama bila perut bayi buncit disertai gejala lain seperti ruam kulit, muntah, atau diare.

Reaksi alergi susu sapi atau intoleransi dapat menyebabkan peradangan dan gas berlebihan di perut bayi.

Jika bayi mengalami alergi atau intoleransi makanan, konsultasikan juga ke dokter sebelum mengubah pola makannya. 

bebe journey

5. Masalah Pencernaan Kronis

Beberapa penyakit kronis seperti penyakit celiac, masalah penyerapan nutrisi, hingga gangguan metabolisme dapat menyebabkan perut bayi keras dan besar. 

Penyakit ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti penurunan berat badan, pertumbuhan yang lambat, dan gangguan pencernaan yang terus-menerus.

6.  Enterokolitis Nekrotikans

Enterokolitis nekrotikan adalah penyebab perut bayi besar yang tidak normal dan perlu ditangani secara medis segera. 

Enterokolitis nekrotikan adalah peradangan berat pada usus besar atau usus halus yang biasanya dialami bayi prematur. Kondisi ini bisa merusak dan menyebabkan kematian sel di jaringan usus.

Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis, enterokolitis nekrotikan bisa berakibat fatal.

Cara Mengatasi Perut Buncit pada Bayi

Pada dasarnya, cara mengatasi perut bayi keras dan besar sesuai penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa caranya: 

  • Pastikan posisi bayi saat menyusu sudah tepat, yakni posisikan kepala si Kecil lebih tinggi untuk memudahkan ASI masuk ke dalam perut tanpa banyak udara yang masuk. 

  • Jika menyusu menggunakan botol, pastikan ukuran lubang dot pas atau tidak terlalu besar.

  • Bantu si Kecil bersendawa sesaat setelah menyusu. 

  • Gerakkan kaki bayi seperti mengayuh "sepeda" untuk bantu redakan kembung si Kecil.

  • Mandikan bayi dengan air hangat. 

  • Pijat perut bayi dengan lembut dalam gerakan melingkar searah jarum jam.

Baca Juga: 6 Manfaat Pijat ILU (I Love You) untuk Kesehatan Pencernaan Bayi

Kapan Harus ke Dokter Jika Perut Bayi Buncit?

Perut bayi keras dan besar tidak selalu serius dan mengkhawatirkan. Meski demikian, Ibu dan Ayah tetap perlu memantau kondisi kesehatan dan perubahan yang dialami si Kecil. 

Ibu dan Ayah perlu memeriksakannya ke dokter apabila perut bayi membesar diikuti tanda-tanda berikut:

  • Mengalami muntah terus-menerus. 

  • Diare parah.

  • Demam tinggi. 

  • Tidak buang air besar selama beberapa hari. 

  • Berat badan menurun. 

  • Perut keras dan besar disertai rasa nyeri. 

Jika masih memiliki pertanyaan dan kekhawatiran mengenai kesehatan pencernaan si Kecil, coba tanyakan langsung dengan tim Bebecare sekarang juga.

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


Temukan Topik Lainnya

  1. Getting to Know Your Newborn (for Parents). (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/newborn-variations.html
  2. Enlarged abdomen in children: What are the physiology and pathology? (2019). Vinmec.com. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/pediatrics/enlarged-abdomen-in-children-what-are-the-physiology-and-pathology/
  3. Big belly in small children (toad belly): What you need to know. (2019). Vinmec.com. https://www.vinmec.com/en/news/health-news/pediatrics/big-belly-in-small-children-toad-belly-what-you-need-to-know/
  4. 11 Common Conditions in Newborns. (2024). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Common-Conditions-in-Newborns.aspx
  5. Colleen. (2019, May 17). Have a Gassy Baby? What to Know About Infant Gas Symptoms, Remedies and Causes. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/care/gassy-baby/


Artikel Terkait