Perut Anak Bunyi dan Mencret: Penyebab, Solusi, & Pencegahan
Beberapa hal bisa jadi penyebab perut anak bunyi bahkan disertai mencret. Penanganan sebaiknya disesuaikan dengan penyebabnya.
Ditulis oleh :
Tim Penulis

Perut anak bunyi dan mencret kerap terjadi pada kondisi tertentu. Ibu tak perlu khawatir, sebaiknya kenali penyebab hingga penanganan yang tepat berikut ini.
Mengapa Perut Anak Bunyi?
Bunyi dari perut anak bisa disebabkan oleh banyak hal. Kadang, bunyi ini timbul karena proses alami pada sistem pencernaan akibat gerakan peristaltik saat sedang mencerna makanan.
Peningkatan aktivitas usus dalam memecah makanan juga dapat menimbulkan suara dari perut si Kecil. Selain itu, faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi juga berpengaruh.
Contohnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman dengan pemanis buatan, seperti fruktosa dan sorbitol, dapat memicu perut anak bunyi.
Penyebab Perut Anak Bunyi dan Mencret
Perut si Kecil yang bunyi bisa saja menimbulkan ketidaknyamanan hingga mengalami diare atau mencret. Jika ini terjadi, berikut beberapa penyebab perut anak bunyi dan mencret:
1. Infeksi Saluran Pencernaan
Ibu perlu waspada bila bunyi pada perut anak terdengar berlebihan, bahkan disertai diare karena dapat menandakan masalah.
Bila perut anak bunyi dan mencret, bisa jadi pertanda adanya infeksi pada pencernaan. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri seperti E.coli atau Salmonella, virus seperti rotavirus, maupun parasit yang mengakibatkan gangguan pencernaan.
Berbagai infeksi tersebut umumnya menimbulkan diare yang membuat anak mencret berkali-kali dan perutnya berbunyi.
2. Konsumsi Makanan atau Minuman yang Tidak Cocok
Anak dengan kondisi tertentu, seperti intoleransi laktosa dan alergi makanan, berisiko mengalami perut bunyi akibat proses fermentasi laktosa pada usus.
Proses tersebut akan menghasilkan gas serta bunyi dari perut anak. Di sisi lain, asupan makanan yang tidak cocok atau berlebih, misalnya terlalu banyak makanan tinggi serat atau berlemak, juga bisa menimbulkan masalah.
Kondisi ini bisa membuat perut anak bunyi dan mencret karena asupan serat dan lemak yang terlalu banyak, sehingga mengganggu kerja pencernaan, menimbulkan gas, dan meningkatkan frekuensi buang air besar.
Tak hanya itu, konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi pun akan mengantarkan parasit tertentu yang akhirnya dapat menimbulkan sakit perut dan mencret pada anak.
3. Gangguan Pencernaan Fungsional
Penyebab perut anak bunyi dan mencret lainnya bisa dikarenakan sindrom iritasi usus pada anak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh asupan makanan tertentu, stres, hingga kecemasan.
Alhasil, muncul gejala gangguan pencernaan, khususnya menyerang usus besar, yang berupa perut kembung, nyeri perut, serta diare.
4. Ketidakseimbangan Mikroflora Usus
Mikroflora atau mikrobiota usus berperan dalam proses pencernaan, penyerapan nutrisi, sistem imun, hingga perlindungan dari patogen.
Sayangnya, kerja mikroflora di dalam usus bisa terganggu akibat konsumsi antibiotik untuk jangka waktu tertentu.
Tak hanya itu, asupan prebiotik dan probiotik yang kurang dapat menganggu keseimbangan mikroflora usus yang tugasnya penting di sistem pencernaan.
Efek samping antibiotik dan kurangnya asupan prebiotik serta probiotik ini berisiko mengakibatkan perut anak bunyi dan mencret.
5. Keracunan Makanan
Keracunan makanan bisa terjadi ketika anak tanpa sadar mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri, virus, atau zat kimia.
Gejala keracunan makanan biasanya membuat si Kecil mengalami sakit perut, muntah, mual, disertai dengan diare. Perlu Ibu perhatikan, keracunan makanan berbeda dengan infeksi pencernaan.
Cara membedakan kedua kondisi ini bisa dengan memperhatikan gejala utama. Gejala di atas menandakan keracunan makanan sedangkan gejala infeksi bisa berupa muntah, tubuh lemas, demam, hingga diare yang kadang disertai darah.
Selain itu, respons tubuh pada keracunan makanan juga cenderung lebih cepat karena tubuh berusaha membuang racun. Sementara pada infeksi pencernaan butuh waktu dari munculnya demam sampai peradangan.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Sembelit pada Anak
Cara Mengatasi Perut Bunyi dan Mencret pada Anak
Penanganan segera penting untuk mengatasi perut bunyi dan mencret pada anak. Berikut beberapa pengobatan yang bisa Ibu lakukan:
1. Memberikan Asupan Cairan yang Cukup
Anak butuh asupan cairan yang optimal saat mengalami diare atau mencret. Jadi, berikan si Kecil minum setidaknya setiap 15 menit sekali agar tetap terhidrasi.
Selain air putih, jenis cairan lain yang baik untuk mencegah dehidrasi dan meredakan diare adalah oralit. Perhatikan juga tanda-tanda ketika anak mulai kekurangan cairan atau dehidrasi.
Tanda-tanda tersebut meliputi:
- Mulut kering
- Mata cekung
- Lebih jarang buang air kecil
- Mudah rewel
- Mengantuk
2. Mengatur Pola Makan Anak
Beberapa makanan sebaiknya dihindari selama anak mengalami perut bunyi dan mencret agar tidak memperparah gejalanya, seperti:
- Makanan berminyak
- Makanan olahan atau cepat saji
- Buah dan sayuran bergas, contohnya brokoli, buncis, kacang polong, dan lainnya
- Minuman berkafein dan berkarbonasi
Agar kondisi anak membaik, berikan makanan berikut sebagai gantinya:
- Daging ayam, sapi, ikan, dan protein hewani lainnya yang dipanggang atau direbus
- Telur
- Pisang
- Pasta
- Nasi putih
- Sayuran dan kacang-kacangan yang dimasak, contohnya wortel, kacang hijau, jamur, asparagus, labu, dan lainnya
- Kentang panggang
Frekuensi makan anak saat diare dan mencret bisa diberikan beberapa kali dalam porsi kecil tapi lebih sering, ketimbang 3 kali makan tapi dalam porsi besar.
3. Konsumsi Probiotik
Probiotik berperan penting di dalam tubuh sebagai bakteri baik yang menjaga keseimbangan bakteri pada usus.
Asupan probiotik yang cukup dapat menurunkan risiko anak mengalami masalah pencernaan.
Ibu bisa memberikan sumber probiotik dari yogurt, minuman susu fermentasi, maupun suplemen untuk mengoptimalkan jumlah bakteri baik dalam pencernaan anak.
4. Konsumsi Prebiotik
Jika sebelumnya probiotik disebut dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di pencernaan, prebiotik bertindak berbeda yakni sebagai pemberi makan bakteri baik agar bisa tetap hidup dan aktif.
Itulah mengapa baik probiotik maupun prebiotik sama-sama penting dan dibutuhkan oleh tubuh.
Peran prebiotik pun beragam, seperti mengoptimalkan fungsi pencernaan, memperkuat sistem imun, menurunkan risiko alergi, dan sebagainya. Supaya mendapatkan manfaatnya, Ibu bisa memberikan sumber makanan prebiotik untuk anak.
Misalnya seperti kacang-kacangan, pisang, bawang merah, bawang putih, apel, rumput laut, asparagus, daun bawang, serta bawang bombai.
Baca Juga: 6 Tanda Pencernaan Anak Sehat dan Normal
Kapan Harus Bawa Anak ke Dokter?
Segera bawa si Kecil ke dokter bila gejala perut anak bunyi dan mencret semakin parah, frekuensi serta volume diare lebih banyak, maupun muncul gejala lain yang mengkhawatirkan.
Jika kondisi anak tidak kunjung membaik selama 4 hari, bahkan disertai dehidrasi atau darah dalam feses, periksakan sesegera mungkin.
Cara Mencegah Perut Bunyi dan Mencret pada Anak
Cegah perut bunyi dan mencret pada anak dengan beberapa cara berikut:
- Menjaga kebersihan makanan dan minuman harian, baik di rumah maupun di luar rumah.
- Mencegah infeksi dengan melakukan kebiasaan sehat, seperti cuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah memegang sesuatu yang kotor, menyajikan makanan bersih, dan lainnya.
- Menerapkan pola makan yang mendukung kesehatan pencernaan anak.
Ibu juga bisa memberikan susu pertumbuhan yang dukung pencernaan sehat si Kecil.
Bebelac 3 GroGreat+ adalah susu pertumbuhan anak usia 1-3 tahun yang diperkaya FOS:GOS 1:9 teruji secara internasional, Triple A (DHA, LA, ALA), serta 14 vitamin & 9 mineral penting. Bantu mendukung pencernaan sehat dan tingkatkan daya pikir kreatif si Kecil.
Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli. Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!