5 Cara Menghadapi Anak Diare yang Tidak Mau Makan
Saat sedang diare, nafsu makan anak mungkin akan menurun. Tapi tetap penting menawarkan si Kecil makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selama diare.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Melihat anak diare tidak mau makan atau minum pasti membuat Ibu khawatir. Bagaimanapun juga, makan itu penting supaya si Kecil cepat sembuh. Simak tipsnya agar anak diare mau makan!
Apa yang Harus Dilakukan saat Anak Diare dan Tidak Mau Makan?
Saat sedang diare, nafsu makan anak mungkin menurun karena perutnya terasa tidak nyaman. Sensasi perut mulas hingga mual dan muntah juga membuat anak semakin tidak mau makan.
Berikut ini berbagai cara yang dapat Ibu lakukan jika anak diare tidak mau makan:
1. Berikan Makanan yang Mengandung Banyak Cairan
Diare membuat anak rentan dehidrasi. Pada tahap ringan, dehidrasi membuat anak lebih sering minta minum karena kehausan. Namun jika sudah parah, dehidrasi justru membuat anak malas minum.
Untuk mencegah dehidrasi, berikanlah makanan yang mengandung banyak air seperti sup bayam bening, sayur sop makaroni, atau sayur sop kembang tahu.
Rasa kaldu sup yang ringan dan hangat lebih mudah diterima perut anak yang sedang diare. Isian sop juga bantu memasok nutrisi penting seperti serat dari sayuran, karbohidrat dari kentang, dan protein dari telur.
2. Tawarkan Makanan Porsi Kecil
Jika anak diare tidak mau makan, coba tawarkan dalam porsi yang lebih kecil agar lebih mudah diterima perutnya.
Berikan lebih sering agar asupan gizi si Kecil tetap terjaga selama ia sedang diare. Misalnya ½ mangkok sup ayam setiap 3-4 jam sekali.
Selain sup, Ibu juga bisa tawarkan makanan yang aman untuk anak diare seperti nasi tim, roti tawar putih, pisang, yogurt, kentang rebus, atau oatmeal, karena cita rasanya cenderung tawar sehingga tidak memicu mual.
Baca Juga: 8 Sumber Probiotik Alami untuk Mengatasi Diare Anak
3. Selingi dengan Pemberian Cairan
Teruslah berikan asupan minuman untuk anak diare agar ia terhindar dari dehidrasi.
Jika si Kecil masih minum ASI, lanjutkanlah memberikan ASI karena ASI dapat melindungi si Kecil dari diare. Kandungan laktosa dalam ASI juga tidak menyebabkan diare bertambah parah.
Ibu juga dapat berikan beberapa teguk air putih atau air kelapa muda setiap 15 menit sekali untuk cegah dehidrasi pada anak diare.
Jika anak diare tidak mau makan, jangan pancing nafsu makannya dengan memberikan jus buah, susu sapi, minuman manis, dan soda. Minuman ini justru bisa membuat gejala diare anak makin parah.
4. Berikan Cairan Elektrolit
Apabila si Kecil diare disertai muntah, Ibu perlu memberikan cairan elektrolit (oralit) untuk mencegah dehidrasi.
Patokan umumnya adalah 10 ml oralit per kg berat badan anak. Misalnya berat badan si Kecil saat ini 10 kg, Ibu bisa berikan 100 ml oralit. Tawarkan sedikit dulu, kira-kira 15-30 ml setiap 20 menit lalu tingkatkan porsinya.
Bila si Kecil muntah setelah minum oralit, hentikan sementara untuk pantau reaksinya lalu berikan lagi sedikit demi sedikit.
5. Berikan Makanan Tinggi Energi
Anak diare tidak mau makan biasanya karena merasa lemas dan tidak bertenaga. Ibu bisa bantu kembalikan energinya dengan menawarkan makanan tinggi kalori yang aman untuk perut anak diare.
Contohnya adalah nasi putih, roti putih, pisang, kentang, dan mie. Selain tinggi kalori, makanan ini mudah dicerna saat anak tidak nafsu makan dan mual karena diare. Berikanlah dalam porsi kecil tapi sering.
Apabila diare anak sudah mau sembuh, tetap teruskan pemberian makanan ini untuk mengejar asupan makanannya sampai si Kecil tampak benar-benar kembali ceria, aktif, dan mau makan seperti biasanya.
Baca Juga: 11 Obat Diare Anak yang Alami dan Aman
Kapan Harus Dibawa ke Dokter?
Ibu sebaiknya segera ke dokter jika anak diare tidak mau makan dan minum sama sekali dalam waktu 24 jam dan disertai gejala-gejala berikut ini:
- Diare disertai demam lebih dari 24-48 jam.
- Demam tinggi lebih dari 38°C.
- Diare tidak sembuh setelah 2 hari.
- Terdapat darah pada feses.
- Diare 1 kali atau lebih setiap 1-2 jam.
- Muntah-muntah lebih dari 12-24 jam; muntah berwarna hijau, terlihat seperti bubuk kopi, atau mengandung darah.
- Perut anak terlihat buncit.
- Muncul tanda dehidrasi (urin kuning gelap, frekuensi kencing berkurang, bibir kering, menangis tanpa air mata, mata cekung, napas cepat, badan teraba dingin).
Ibu dapat cek kondisi pencernaan si Kecil hanya dalam 60 detik dengan mudah di AI Poop Tracker dalam Bebe Journey. Hasil analisisnya bisa Ibu unduh sebagai dokumen pelengkap saat konsultasi ke dokter.
Ibu juga bisa langsung hubungi tim Bebecare yang siap memberikan respon cepat untuk setiap pertanyaan dan kekhawatiran Ibu terkait kondisi pencernaan dan tumbuh kembang si Kecil. Tak perlu buat janji lebih dulu, lho!