13 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak agar Optimal

Daya tahan tubuh anak berperan penting dalam melindungi mereka dari penyakit. Maka itu, Ibu perlu memastikan asupan nutrisi, tidur, kebersihan, dan imunisasi anak terpenuhi.

daya tahan tubuh anak-bebeclub


Menjaga daya tahan tubuh anak penting agar ia selalu ceria dan aktif, serta terlindungi dari penyakit. Maka itu, Ibu perlu tahu cara meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan tepat.

Kenapa Daya Tahan Tubuh Anak Penting?

Daya tahan tubuh anak belum sekuat orang dewasa karena sistem imun mereka masih berkembang. Itu sebabnya, anak lebih mudah terserang flu, demam, atau infeksi saluran pernapasan.

Sistem imun anak penting dijaga karena berperan sebagai pelindung alami tubuh untuk melawan kuman penyebab penyakit. Jika bekerja optimal, tubuh anak mampu mengenali dan menghancurkan bakteri, virus, dan parasit sebelum menimbulkan infeksi.

Saat daya tahan tubuh anak menurun, ia jadi lebih mudah sakit dan butuh waktu lebih lama untuk pulih. Nafsu makan pun bisa berkurang, yang akhirnya dapat memengaruhi tumbuh kembang dan aktivitas hariannya.

Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Ibu lakukan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak: 

1. Penuhi Asupan Nutrisi Seimbang

Untuk menjaga daya tahan tubuh, si Kecil perlu asupan nutrisi seimbang setiap hari. Pastikan menu hariannya mengandung sayur, buah, protein, dan lemak sehat agar kebutuhan gizinya terpenuhi.

Vitamin A, C, D, E, B6, B12, serta mineral seperti zinc, zat besi, dan kalsium berperan penting untuk imun anak. Nutrisi ini membantu sel imun bekerja lebih optimal melawan kuman penyebab penyakit.

Selain itu, serat, probiotik, dan asam lemak seperti omega-3 dan DHA juga penting. Kandungan ini menjaga kesehatan pencernaan, mendukung fungsi otak, dan memperkuat sistem imun si Kecil.

2. Jaga Pencernaan Anak Tetap Sehat

Kesehatan saluran pencernaan sangat berhubungan dengan daya tahan tubuh anak, karena sekitar 70–80% sel imun berada di area ini. Jadi, pencernaan yang sehat membantu tubuh anak melawan berbagai penyakit.

Jika keseimbangan bakteri baik di usus terjaga, tubuh anak lebih kuat menghadapi kuman dan bisa pulih lebih cepat saat sakit. Sebaliknya, dominasi bakteri jahat membuat anak rentan infeksi, alergi, dan gangguan pencernaan.

Pencernaan yang sehat menjadi benteng pertama tubuh dari serangan kuman, terutama penyebab ISPA dan diare yang banyak menyerang anak di bawah lima tahun.

Baca Juga: Hubungan Kesehatan Saluran Pencernaan dengan Daya Tahan Tubuh Anak

3. Jaga Kebersihan Diri & Lingkungan

Lingkungan yang bersih membantu melindungi anak dari kuman dan virus penyebab penyakit. Jaga kebersihan rumah, mainan, dan peralatan makan agar si Kecil tetap sehat.

Ajarkan anak mencuci tangan minimal 20 detik dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah bermain, setelah memegang hewan, dan setelah dari toilet.

Jika di luar rumah, hand sanitizer bisa jadi alternatif cepat, dan mandi rutin juga membantu menjaga kesehatan tubuh anak.

4. Lengkapi Imunisasi

Pastikan si Kecil sudah melengkapi semua jenis imunisasi wajibnya di usia 2 tahun, dan selanjutnya Ibu bisa mengikuti jadwal vaksin booster yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Vaksin wajib bantu membentuk dan memperkuat sistem imun anak dari bayi, sedangkan vaksin booster membantu memperpanjang efek perlindungannya sampai anak dewasa nanti.

Berikut adalah jadwal vaksin booster yang bisa si Kecil dapatkan mulai usia 2 tahun ke atas:

Jenis vaksin

Usia & Dosis

Manfaat

DPT booster

18 bulan - 2 tahun

Cegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus

Polio booster (OPV/IPV)

18 bulan – 2 tahun

Lindungi dari polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan

Campak/MR booster

18 bulan

Cegah campak dan rubella

Hib booster

18 bulan

Lindungi dari pneumonia dan meningitis

PCV booster

18 bulan

Cegah infeksi pneumokokus (paru, darah, atau otak)

Hepatitis A (opsional)

Mulai usia 2 tahun

Lindungi hati dari infeksi virus hepatitis A

Tifoid

Mulai usia 2 tahun

Cegah penyakit tifus atau tipes

Varisela

1–2 tahun (jika belum divaksin)

Cegah cacar air

5. Pastikan Anak Tidur Cukup

Tidur cukup sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh anak, karena saat tidur tubuh memperbaiki sel rusak dan memproduksi sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu, tidur mendukung pertumbuhan fisik dan pemulihan energi si Kecil.

Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, sistem imun anak bekerja lebih kuat, membuat mereka tetap sehat, aktif, dan siap belajar setiap hari.

Maka itu, Ibu sebaiknya memastikan si Kecil memiliki rutinitas tidur yang konsisten setiap hari. Berikut anjuran durasi tidur anak berdasarkan usianya:

Usia Anak

Durasi Tidur

yang Dianjurkan per 24 Jam

Bayi (6 bulan-1 tahun)

13-14 jam

Anak usia 2 tahun

13 jam

Anak usia 3-4 tahun

12 jam

Anak usia 5 tahun

11 jam

6. Ajak Anak Aktif Bergerak

Aktivitas fisik berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh anak sekaligus mendukung tumbuh kembangnya. Anak disarankan aktif bergerak minimal 60 menit setiap hari agar tubuh tetap bugar dan imunitasnya terjaga.

Ibu bisa mengajak si Kecil berolahraga ringan seperti bersepeda, lompat tali, atau bermain bola. Selain membuat tubuh lebih kuat, kegiatan ini juga membantu meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar, dan kesehatan mental anak.

7. Jaga Mood Anak Tetap Baik

Selain nutrisi dan gaya hidup sehat, kasih sayang juga berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh anak. 

Pelukan, perhatian, dan waktu berkualitas bersama orang tua dapat membantu tubuh anak melepaskan hormon bahagia seperti oksitosin dan serotonin.

Hormon-hormon ini membantu menurunkan kadar stres sekaligus memperkuat sistem imun tubuh. Jadi, jangan ragu untuk sering memeluk dan memberikan dukungan positif pada si Kecil agar ia tumbuh sehat, bahagia, dan percaya diri.

Baca Juga: Bagaimana Kesehatan Pencernaan Bisa Memengaruhi Mood Anak?

8. Cukupi Asupan Cairan Setiap Hari

Memastikan anak cukup minum setiap hari penting untuk menjaga fungsi tubuhnya tetap optimal.

Air membantu mengatur suhu tubuh, melancarkan sirkulasi darah, dan mendukung kerja organ vital, termasuk sistem imun. Biasakan si Kecil minum air putih secara rutin, bukan hanya saat haus.

Kecukupan cairan membantu tubuh membuang racun, menjaga energi, serta memperkuat daya tahan tubuh agar anak tetap aktif sepanjang hari.

9. Berikan Susu Terfortifikasi Serat

Selain air putih, Ibu juga bisa bantu cukupi kebutuhan cairan anak dari susu pertumbuhan terfortifikasi kombinasi tiga jenis serat penting, seperti FOS dan GOS serta inulin.

Kombinasi ini membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di usus yang penting bagi pencernaan dan daya tahan tubuh anak. 

Selain itu, pastikan juga susu anak mengandung omega-3, omega-6, dan DHA untuk bantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan konsumsi rutin, anak jadi lebih sehat, aktif, dan siap menjalani aktivitas sehari-hari.

Bebelac 1 NutriGreat+, bekal si Kecil tumbuh bersinar dari dalam. Formula terbaik dari Bebelac diperkaya dengan 3 serat penting FOS:GOS dan Inulin, DHA 2x ​lebih tinggi, dan 0gr sukrosa. Bantu dukung tumbuh kembang optimalnya.

10. Pastikan Anak Cukup Vitamin D

Vitamin D berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh anak. Nutrisi ini membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kesehatan tulang serta otot.

Ajak anak berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit setiap hari. Selain itu, lengkapi asupannya dengan makanan kaya vitamin D seperti ikan salmon, telur, dan susu fortifikasi agar daya tahan tubuhnya tetap kuat.

11. Hindari Paparan Asap Rokok & Polusi

Paparan asap rokok dan polusi udara dapat merusak paru-paru anak serta menurunkan daya tahan tubuhnya. Zat berbahaya dari asap rokok dapat mengiritasi saluran pernapasan dan membuat anak lebih rentan terkena infeksi.

Untuk melindungi kesehatannya, pastikan anak tumbuh di lingkungan bebas asap rokok dan hindari aktivitas luar ruangan saat kualitas udara sedang buruk.

Udara bersih membantu paru-paru bekerja optimal dan mendukung sistem imun tetap kuat.

12. Batasi Konsumsi Gula Tambahan

Konsumsi gula berlebih dapat menurunkan kemampuan sistem imun dalam melawan infeksi. Gula tambahan juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus yang berperan penting bagi kekebalan tubuh.

Jadi, batasi pemberian makanan dan minuman manis pada anak, seperti permen, kue, atau minuman bersoda.

Pilih camilan sehat yang manisnya alami seperti buah segar atau yogurt tanpa tambahan gula.

13. Pertimbangkan Suplemen Pendukung Imunitas

Jika anak sulit memenuhi kebutuhan nutrisinya dari makanan, suplemen bisa menjadi pilihan pendukung.

Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen yang mengandung vitamin D, vitamin C, zinc, atau minyak ikan sesuai kebutuhan anak untuk membantu menjaga daya tahan tubuh dan tumbuh kembangnya.

Namun, pastikan penggunaannya selalu sesuai anjuran dokter agar tetap aman dan efektif bagi kesehatan si Kecil.

Bebelac Gold

Susu Bubuk Anak 1-5 Tahun dengan
Advansfibre & Triple Comfort Formula.
Dukung kesehatan pencernaan si Kecil

Cek di Sini!

Baca Juga: 7 Jenis Vitamin yang Bagus untuk Pencernaan Anak

Daftar jadi member Bebeclub untuk baca ratusan artikel parenting, kesehatan pencernaan anak, dan pemenuhan gizi anak terlengkap dan terverifikasi ahli.

Dengan jadi member, Ibu juga bisa dapatkan akses eksklusif ke berbagai fitur monitor kesehatan pencernaan anak, hingga kesempatan dapat hadiah menarik dari setiap pembelian produk Bebelac. Daftar gratis, sekarang!

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. Editorial Team. (2019, November 13). Immune System Function, Conditions & Disorders. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/body/21196-immune-system
  2. Editorial Team. (2022, August 18). Why is my child always sick? A pediatrician answers your questions - CHOC - Children’s Health Hub. CHOC - Children’s Health Hub. https://health.choc.org/why-is-my-child-always-sick-a-pediatrician-answers-your-questions/
  3. Editorial Team. (2020, February 12). Cuddle and Hug Your Way to Better Health. Intermountainhealthcare.org. https://intermountainhealthcare.org/blogs/cuddle-and-hug-your-way-to-better-health
  4. Editorial Team. (2025). 5 Natural Ways to Boost Your Immune System. Unitypoint.org. https://www.unitypoint.org/news-and-articles/5-immune-system-boosters-to-try
  5. Editorial Team. (2019). Vitamin D Supplements: What Parents Should Know. Chop.edu. https://www.chop.edu/news/health-tip/vitamin-d-supplements-what-parents-should-know
  6. Editorial Team. (2022). Air pollution and its effects on the immune system - Airly | Airly. Airly.org. https://airly.org/en/air-pollution-and-its-effects-on-the-immune-system/
  7. Kubala, J. (2021, March 22). 10 Foods That May Weaken Your Immune System. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/foods-that-weaken-immune-system#added-sugar
  8. Rucoba, R. J. (2016, February 29). What Your Newborn’s Poop Tells You About Their Health. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/parenting/newborn-poop#4-Consistency
  9. Ruby Biezen, et al. (2019). Visibility and transmission: complexities around promoting hand hygiene in young children – a qualitative study. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 5 April 2020]
  10. Luciana Besedovsky, et al. (2011). Sleep and immune function. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 5 April 2020]
  11. Shalini Paruthi, MD, Lee J. Brooks, MD, et al (American Academy of Sleep Medicine). (2016). Recommended Amount of Sleep for Pediatric Populations: A Consensus Statement of the American Academy of Sleep Medicine. Diambil dari: https://jcsm.aasm.org [Diakses 5 April 2020]
  12. John P. Campbell and James E. Turner. (2018). Debunking the Myth of Exercise-Induced Immune Suppression: Redefining the Impact of Exercise on Immunological Health Across the Lifespan. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 5 April 2020]
  13. Kursad Karacabey. (2012). The Effect of Nutritional Elements on the Immune System. Journal of Obesity & Weight Loss Therapy. Diambil dari: https://www.researchgate.net [Diakses 5 April 2020]
  14. James W Anderson, et al. (2009). Health benefits of dietary fiber. Diambil dari: https://onlinelibrary.wiley.com [Diakses 5 April 2020]


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait