8 Cara Alami Mengatasi Diare pada Anak
Diare adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum terjadi pada anak. Anak dikatakan mengalami diare ketika ia BAB lebih dari 3 kali ...

Diare adalah salah satu gangguan pencernaan yang umum terjadi pada anak. Anak dikatakan mengalami diare ketika ia BAB lebih dari 3 kali selama satu hari tanpa adanya darah dan lendir. Tentunya, gejala-gejala diare ini bisa membuat si Kecil lemas dan dehidrasi. Lalu, bagaimana cara mengatasi diare pada anak?
Simak terus artikel berikut ini untuk mengetahui jawabannya, ya. Namun sebelum itu, ketahui penyebab diare pada anak terlebih dahulu agar gangguan pencernaan ini bisa dihindari di kemudian hari.
Penyebab Diare pada Anak
Diare pada anak umumnya disebabkan infeksi virus atau bakteri, yang biasanya dipicu oleh kebiasaan dan kebersihan sehari-hari.
Terdapat beberapa faktor yang bisa mengakibatkan diare pada anak. Berikut di antaranya yang perlu Ibu ketahui:
1. Jarang Cuci Tangan
Penyebab diare pada anak yang paling sering adalah karena mereka belum bisa untuk menjaga kebersihan diri sendiri. Tak bisa dipungkiri, si Kecil pasti cukup sering menyentuh berbagai hal yang mungkin kurang higienis, kemudian memasukkan tangan ke dalam mulutnya.
Nah, dari sinilah anak bisa terkena diare karena sistem imunnya sendiri juga masih lemah.
2. Air yang Dikonsumsi Tidak Bersih
Biasanya, diare anak juga disebabkan karena si Kecil minum air yang tidak bersih akibat keterbatasan air bersih di suatu lingkungan. Air yang tidak bersih ini mengandung bakteri Shigella, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi penyebab diare.
3. Lingkungan Rumah Tidak Higienis
Diare pada anak juga sering terjadi karena lingkungan yang kurang higienis sehingga mudah membawa kontaminasi bakteri. Oleh karena itu, sebaiknya Ibu lebih memperhatikan cara membuang sampah di sekitar rumah.
4. Tidak Biasa Mencuci Buah dan Sayur
Bu, biasakan juga ya, mencuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi. Secara umum, penyebab diare pada anak terbanyak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit dari olahan makanan yang tidak dicuci bersih.
Baca Juga: Anak Sering Bab Tapi Bukan Diare, Apa Sebabnya?
Cara Mengatasi Diare pada Anak dengan Mudah
Diare perlu segera ditangani untuk mencegah dehidrasi pada anak. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Berikut cara mengatasi diare pada anak yang bisa Ibu lakukan di rumah.
1. Ganti Cairan yang Hilang
Cara mengatasi diare pada anak yang paling utama adalah dengan mengganti cairan yang hilang, misalnya dengan mengonsumsi air putih.
Memberikannya banyak minum air putih sebanyak cairan yang hilang ketika diare dapat mengatasi atau mencegah dehidrasi yang sering terjadi pada si Kecil saat diare.
Tak hanya itu saja, Ibu juga bisa memberikan makanan berkuah untuk anak yang sedang diare saat makan siang dan makan malam. Beberapa contohnya antara lain sop sayur, sup krim, dan air mineral untuk menjaga agar tubuhnya tidak kehilangan cairan.
2. Jangan Berikan Jus Buah
Hindari memberikan jus pada anak ya, Bu. Walaupun mengandung air, vitamin, dan mineral, jus cenderung memicu sakit perut sehingga dapat memperparah kondisi anak. Jus buah juga mengandung sukrosa, fruktosa, dan sorbitol yang meningkatkan risiko dehidrasi.
Begitu pula dengan minuman manis atau soda, sebaiknya hindari pemberian kedua jenis minuman ini saat si Kecil sedang diare.
3. Berikan Cairan Oralit
Selain air putih, lebih baik lagi bila cairan tubuh yang hilang tersebut diganti dengan cairan isotonik, misalnya dengan oralit.
Pemberian oralit bisa jadi cara yang cepat untuk mengatasi diare pada anak. Oralit adalah obat untuk menggantikan kadar elektrolit dan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi. Ibu bisa memberikannya sampai diare anak berhenti.
Tersedia dalam bentuk obat serbuk yang harus dilarutkan atau dalam bentuk cairan siap minum. Ibu bisa membelinya langsung di toko obat atau apotek, atau juga bisa membuat larutan ini sendiri sebagai cara mengatasi diare pada anak di rumah.
Caranya, cukup campurkan dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur ke dalam satu gelas air bersih yang matang. Jika masih ragu menentukan dosis oralit pada anak, jangan ragu untuk konsultasi pada dokter.
Umumnya, satu bungkus oralit dilarutkan dalam 1 gelas air matang (200cc). Jika usia anak kurang dari 1 tahun, berikan 50-100 cc tiap BAB cair, jika lebih dari 1 tahun berikan 100-200 cc. Pemberian oralit ini juga bisa mengurangi volume feses dan mengurangi mual muntah pada anak diare, Bu. Bila si Kecil muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali sedikit demi sedikit.
4. Hindari Makanan Tertentu
Cara mengatasi diare pada anak lainnya juga bisa dilakukan Ibu dengan menghindarkan si Kecil dari makanan-makanan tertentu untuk sementara waktu hingga diare berhenti, seperti makanan berminyak atau jus buah.
Adapun makanan yang direkomendasikan untuk meredakan diare anak antara lain:
-
Buah pisang.
-
Sereal.
-
Pasta.
-
Biskuit.
5. Berikan Makanan dalam Porsi Kecil dan Sering
Si Kecil kemungkinan jadi tidak nafsu makan karena mual atau juga muntah saat sedang diare, Bu. Tapi Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), asupan makanan yang masuk tetap harus diperhatikan.
Jadi, Ibu bisa berikan makanan dalam porsi lebih kecil yang lebih mudah diterima. Makanan dalam porsi kecil ini perlu diberikan lebih sering, misal tiap 3-4 jam, untuk memenuhi kebutuhan zat gizi si Kecil selama diare.
Kemudian setelah kondisinya agak membaik, Ibu bisa melanjutkan memberikan makanan yang tinggi kalori agar pertumbuhan si Kecil tetap terjaga saat masa penyembuhan.
6. Berikan Zinc
Zinc adalah salah satu nutrisi terpenting dalam mengatasi diare yang juga perlu Ibu rutin berikan kepada si Kecil.
Studi terbaru menunjukkan, pemberian zinc bersama dengan oralit dapat mengurangi durasi dan keparahan episode diare. Hal ini karena zinc dapat menguatkan saluran cerna sehingga dapat mengobati diare pada anak.
Meski begitu, pemberian suplemen zinc untuk anak yang diare tetap harus lewat konsultasi dokter anak agar dosisnya lebih tepat ya, Bu.
7. Jaga Kebersihan dan Rajin Cuci Tangan
Selalu jaga kebersihan diri seperti mencuci tangan setelah keluar dari toilet dan olah makanan dengan baik juga menjadi cara mengatasi diare pada anak. Pasalnya, makanan dan air merupakan sumber penularan yang utama sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus.
8. Istirahat Cukup
Terakhir cara alami mengatasi diare pada anak yang tak kalah penting, pastikan si Kecil istirahat cukup. Istirahat dapat meminimalisir risiko dehidrasi saat diare, karena tubuh si Kecil tidak mengeluarkan cairan lebih banyak, seperti dari keringat saat bermain.
9. Berikan Probiotik dan Prebiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang memberikan manfaat bagi kesehatan pencernaan. Probiotik dapat mengembalikan keseimbangan alami bakteri di usus yang mungkin terjadi karena terlalu banyak bakteri jahat.
Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna bayi karena koloni bakteri baik ini dapat membantu melawan bakteri jahat penyebab penyakit pencernaan, seperti diare. Nah, konsumsi probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan alami jumlah bakteri baik di dalam saluran pencernaan si Kecil.
Selain untuk mencegah terjadinya infeksi diare akut, probiotik juga berfungsi untuk meringankan diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik tertentu.
Nah untuk mengembalikan keseimbangan alami bakteri di usus sekaligus mencukupi kebutuhan gizi si Kecil, Ibu bisa berikan susu Bebelac Gold Soya untuk dukung optimalkan hebatnya anak.
Susu Bebelac Gold adalah susu tinggi serat yang mengandung nutrisi tepat dengan FOS inulin untuk dukung semua kehebatan lengkapnya. FOS inulin itu sendiri adalah jenis serat yang menjadi sumber makanan utama bagi bakteri baik di saluran pencernaan.
Tapi jangan lupa juga ya, Bu, jika ada kondisi medis tertentu yang menyebabkan anak diare, baiknya langsung konsultasikan dengan dokter!
Dampak Diare pada Kesehatan Anak
Berbicara mengenai diare pada anak, satu hal yang paling Ibu khawatirkan tentu efeknya yang membuat si Kecil jadi tidak nyaman
Seperti orang dewasa, anak yang sedang diare juga bisa kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat. Namun bedanya, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi saat mengalami diare.
Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat diare. Jika tidak ditangani segera, dapat menimbulkan dehidrasi berat yang sangat membahayakan. Hal tersebut dapat menimbulkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
Untuk itu, jangan sampai diare yang menyerang si Kecil tidak tertangani dengan tepat, ya. Sebab, dehidrasi yang disebabkan diare bisa berdampak negatif bagi tumbuh kembang si Kecil, lho!
Kapan Harus ke Dokter?
Saat anak mengalami diare, cairan tubuhnya akan banyak terbuang. Jika ia kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan melalui pemberian makan, ia pun bisa mengalami dehidrasi.
Adapun ciri-ciri fisik anak yang dehidrasi karena diare antara lain:
-
Mulut kering.
-
Kulit kering.
-
Menolak makan.
-
Makan hanya sedikit.
-
Rewel.
-
Menangis tanpa meneteskan air mata.
-
Tangisan lemah dan lemas.
-
Berat badan turun drastis.
-
Mata cekung.
-
Sulit bangun dan selalu mengantuk.
-
Popok kering selama 8 hingga 12 jam.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Anak Diare dan Pantangannya
Bu, dehidrasi pada anak berlangsung sangat cepat. Hal ini tentunya membahayakan keselamatan si Kecil. Maka sebelum terlambat, segera bawa ia ke dokter jika menemukan tanda dehidrasi di atas sebagai cara mengatasi diare pada anak.
Semoga si Kecil cepat sembuh ya, Bu!
Ingin tahu tips dan informasi lainnya tentang kesehatan pencernaan anak? Yuk, Bu, daftarkan diri di Bebeclub untuk dapatkan fitur-fitur menarik seputar tumbuh kembang anak hebat!
*Direview oleh dr. Tania Savitri
Referensi:
- NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3113371/. Diakses pada 4 Agustus 2022.
- Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/baby-diarrhea#treatment. Diakses pada 4 Agustus 2022.
- IDAI https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-memberi-makan-anak-saat-sedang-diare Diakses pada 4 Agustus 2022.
- Consolini, D. M. (2022, November 2). Diarrhea in Children. Merck Manuals Professional Edition; Merck Manuals. https://www.merckmanuals.com/professional/pediatrics/symptoms-in-infants-and-children/diarrhea-in-children
- Probiotics: What is it, Benefits, Side Effects, Food & Types. (2020). Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14598-probiotics