Penyebab Diare pada Anak, Ciri, dan Cara Mengatasinya
Diare pada anak di bawah usia 3 tahun paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Namun, anak yang sering BAB belum tentu pasti karena diare.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Penting untuk tahu penyebab dan ciri-ciri diare pada anak agar Ibu bisa memberikan pertolongan pertama yang tepat. Mari kita simak ulasannya berikut ini, Bu!
Penyebab Diare pada Anak
Anak-anak di bawah usia 3 tahun bisa 2-3 kali kena diare setiap tahun. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya yang paling umum:
1. Infeksi Virus
Menurut IDAI, penyebab diare pada anak yang paling sering adalah infeksi rotavirus. Hampir 60-70% kasus diare anak disebabkan oleh rotavirus.
Adenovirus dan astrovirus juga dapat menyebabkan diare disertai muntah. Ketiga virus ini sangat mudah menyebar melalui konsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi.
Virus penyebab diare juga dapat menular dari satu anak ke anak lainnya akibat buruknya kebersihan diri dan lingkungan, juga fasilitas sanitasi yang buruk.
2. Infeksi Bakteri
Sekitar 10-20% kasus diare yang menyerang anak disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan E. Coli.
Sama seperti virus, bakteri penyebab diare mudah menyebar lewat konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi, kebersihan diri yang kurang terjaga, dan sanitasi lingkungan yang buruk.
3. Infeksi Parasit
Tidak semua parasit menyebabkan diare. Parasit penyebab diare pada anak yang paling sering adalah amoeba dan cacing (cacing tambang atau cacing gelang).
Parasit dapat menginfeksi anak lewat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Parasit juga bisa masuk lewat kulit, terutama jika si Kecil suka bermain tanpa alas kaki di tanah.
4. Faktor Non-Infeksi
Selain karena infeksi, diare anak juga dapat disebabkan oleh alergi makanan, alergi terhadap susu sapi, kelainan anatomi usus, gangguan penyerapan gizi di usus, atau keracunan.
Disarankan berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui penyebab diare pada anak secara pasti.
Pahami Jenis Diare pada Anak
Berapa lama normalnya anak diare tergantung dari jenisnya. Secara umum, diare terbagi menjadi diare akut, diare persisten, dan diare kronis. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:
1. Diare Akut
Diare akut adalah kondisi diare dalam jangka waktu yang singkat, sekitar 1-2 hari. Jenis diare ini pada umumnya bersifat sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Penyebab diare akut adalah infeksi bakteri akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi atau infeksi virus.
2. Diare Persisten
Diare pada anak yang tidak kunjung sembuh dalam waktu dua hingga empat minggu dikategorikan sebagai jenis diare persisten.
Sama seperti jenis diare akut, kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.
Selain infeksi, diare persisten juga bisa menjadi tanda adanya alergi dan gangguan kesehatan yang lebih serius seperti penyakit radang usus (IBD).
3. Diare Kronis
Jenis diare pada anak yang terakhir adalah diare kronis yang berlangsung lebih dari empat minggu atau terjadi secara berulang dalam periode yang cukup lama.
Beberapa penyebab umum diare kronis antara lain gangguan pada usus besar seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), autoimun seperti penyakit celiac, dan infeksi parasit.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar si Kecil mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Ciri Anak Diare
Anak dikatakan mengalami diare jika buang air besar (BAB) sampai lebih dari 5 kali dalam sehari dengan feses cair atau encer. Namun, anak sering BAB belum tentu pasti karena diare.
Berikut ciri-ciri diare lainnya yang mungkin dialami anak:
- Sakit perut melilit.
- Perut kembung.
- Lemas.
- Suhu tubuh meningkat atau demam.
- Mual dan muntah.
- Rewel, gelisah.
- Nafsu makan berkurang.
- Feses berwarna kehijauan.
- Feses disertai lendir atau BAB-nya berdarah.
- Anus dan kulit sekitarnya lecet atau luka karena sering mengejan.
Agar lebih yakin, Ibu bisa monitori kondisi pup dan kesehatan pencernaan si Kecil secara real time lewat AI Poop Tracker di Bebe Journey.
Hasilnya bisa langsung didapat dalam 60 detik dan bisa Ibu simpan di handphone untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.
Baca Juga: Anak Diare dan Demam? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Diare pada Anak
Diare adalah salah satu gangguan pencernaan yang paling sering menyerang anak. Lantas, apa yang harus dilakukan saat anak diare? Berikut beberapa cara ampuh mengatasinya:
1. Berikan Makanan yang Mudah Dicerna
Ketika mengalami diare, berikan anak makanan yang mudah dicerna seperti diet BRAT (pisang, nasi, saus apel, roti panggang).
Makanan ini tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, tetapi juga mengurangi iritasi pada saluran pencernaan.
Selain itu, makanan lain seperti sayuran rebus, telur, kaldu, dan daging putih juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk meredakan gejala diare pada anak.
Baca Juga: 11 Makanan untuk Anak Diare dan yang Harus Dihindari
2. Pastikan Anak Tetap Terhidrasi
Diare menyebabkan tubuh anak kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang bisa membuatnya mengalami dehidrasi.
Ibu bisa membantu anak tetap terhidrasi dengan memberikannya banyak cairan seperti air putih atau kaldu ayam.
Cairan ini akan membantu mengembalikan elektrolit yang hilang akibat diare dan menjaga keseimbangan tubuh.
3. Jangan Memberikan Minuman Manis
Konsumsi minuman manis seperti soda, sirup, dan jus buah kemasan sebaiknya dihindari saat anak sedang terkena diare.
Sebab, kandungan gula yang tinggi dalam minuman-minuman tersebut justru dapat memperburuk kondisi diare.
4. Berikan Probiotik
Selalu sajikan makanan berserat serta makanan sumber prebiotik dan probiotik untuk jaga kesehatan pencernaan anak.
Probiotik, seperti yoghurt atau suplemen probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di usus.
Namun, pastikan Ibu sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai.
5. Bantu Hidrasi dengan Oralit
Selain memberikan air putih, Ibu juga bisa membantu anak tetap terhidrasi dengan memberikannya oralit.
Ibu bisa lho membuat larutan oralit sendiri di rumah dengan cara mencampurkan air, garam, dan gula.
Larutan oralit ini nantinya akan diserap tubuh dan mengganti cairan serta zat-zat penting yang hilang karena diare.
Setelah diare si Kecil sembuh total, Ibu juga bisa memberikan susu yang baik untuk pencernaan anak seperti Bebelac 3 GroGreat+, Ahli Pencernaan No.1.
Bebelac 3 GroGreat+ adalah susu pertumbuhan untuk anak usia 1-3 tahun yang diperkaya FOS:GOS 1:9, Triple A (DHA, ALA, LA), serta 14 vitamin dan 9 mineral.
Yuk, daftar di Bebeclub untuk dapatkan promo berhadiah eksklusif dari setiap pembelian produk Bebelac dan akses gratis ke fitur-fitur edukatif seputar pencernaan anak!