Anak Muntah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Muntah tidak perlu terlalu dikhawatirkan bila jarang terjadi. Namun jika terus-terusan dan tidak ditangani dengan baik, muntah pada anak bisa menyebabkan masalah kesehatan cukup serius.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)

4 min
08 Jul 2024
Profile Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)
Anak Muntah - Bebeclub


Muntah adalah refleks yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkan zat asing yang mungkin anak telan atau konsumsi. Yuk cari tahu penyebab anak muntah dan cara tepat mengatasinya.

Penyebab Anak Muntah

Penyebab muntah ada banyak, mulai dari makan terlalu banyak dan terlalu cepat, keracunan makanan, hingga reaksi alergi terhadap makanan tertentu. Berikut adalah penyebabnya:

1. Makan Terlalu Banyak

Memberikan anak makan berlebihan (bahkan memaksa anak terus makan setelah kenyang) dapat menyebabkan anak mual dan terkadang muntah, karena perutnya sudah tidak bisa lagi menampung makanan.

2. Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan bisa menyebabkan anak muntah saat bepergian dengan mobil, kereta, pesawat, atau kapal.

Mabuk perjalanan disebabkan otak yang tidak bisa memproses dua sinyal gerakan yang berbeda. Mata melihat mobil bergerak maju dan sekitarnya seolah mundur, tapi badan diam di tempat.

Pesan-pesan yang membingungkan ini menyebabkan anak jadi tidak enak badan, sehingga memicu rasa pusing, mual, dan muntah.

3. Gastroenteritis (Muntaber)

Gastroenteritis atau muntaber adalah penyebab muntah pada anak yang paling umum. Muntaber dapat diakibatkan infeksi virus atau bakteri.

Muntah adalah upaya tubuh untuk mengeluarkan sisa makanan di perut yang menjadi pemicu muntaber. Selain muntah, anak juga mengalami gejala lain seperti diare, mual, dan sakit perut. 

Baca Juga: 4 Penyebab Anak Demam dan Muntah, Plus Cara Atasinya

4.Keracunan Makanan

Muntah setelah makan juga bisa disebabkan oleh keracunan makanan. Kondisi ini terjadi akibat konsumsi makanan tidak bersih, tidak matang sempurna, atau tidak disimpan dengan tepat.

Keracunan makanan menimbulkan gejala mirip dengan muntaber, tapi bisa lebih parah. Segera bawa anak Ibu ke dokter bila curiga anak muntah karena keracunan makanan. 

5. Alergi atau Intoleransi Makanan

Alergi makanan dan intoleransi laktosa dapat menyebabkan muntah pada anak. Ini karena pencernaan anak tidak bisa menerima jenis makanan tertentu sehingga memicu reaksi yang tidak biasa.

Gejala alergi atau intoleransi biasanya juga disertai gangguan pencernaan lain, seperti diare.

6. Apendisitis (Radang Usus Buntu)

Pada kasus tertentu, anak muntah bisa disebabkan oleh apendisitis atau radang usus buntu. Kondisi ini menimbulkan nyeri di area pusar dan bergerak ke kanan perut bagian bawah. 

Apendisitis merupakan kondisi gawat darurat medis, sehingga penting untuk membawa si Kecil sesegera mungkin ke rumah sakit ya, Bu.

7. Kondisi Medis Lainnya

Penyebab muntah pada anak bisa pula karena kondisi medis lain yang dialami si Kecil. Sebut saja, ISK (infeksi saluran kemih) dan meningitis. 

Infeksi penyakit ini bisa menyebabkan muntah disertai demam, mual, diare, pusing, dan merasa lemas. 

Apa Saja Gejala Mual dan Muntah pada Anak?

Muntah pada anak sering kali bukan gejala yang “berdiri sendiri”, tapi bisa disertai beberapa gejala penyerta lain tergantung dari akar penyebabnya. Gejala yang mungkin muncul adalah:

  • Kehilangan nafsu makan.
  • Sakit perut.
  • Pusing atau sakit kepala.
  • Merasa lesu dan lemas.
  • Dehidrasi.
  • Perut kembung atau terasa perih.
  • Mulut terasa pahit atau tawar
  • Rewel.

Baca Juga: Penyebab Sakit Perut Anak Hilang Timbul dan Pengobatannya

Apa yang Terjadi Jika Anak Muntah?

Muntah tidak perlu terlalu dikhawatirkan bila jarang terjadi. Namun jika terjadi terus-terusan dan tidak ditangani dengan baik, muntah pada anak bisa menyebabkan efek samping seperti berikut:

  • Nafsu makan berkurang sehingga anak tidak mau makan dan minum apa pun. 
  • Dehidrasi yang bisa menyebabkan komplikasi serius apabila tidak segera diatasi. 
  • Gangguan elektrolit, kekurangan elektrolit bisa mempengaruhi fungsi tubuh. 
  • Berat badan menurun, karena asupan makanan dan cadangannya berkurang terus.

Cara Mengatasi Anak Muntah

Jika si Kecil muntah, Ibu jangan khawatir dulu. Ada beberapa cara mengatasi muntah pada anak yang bisa Ibu terapkan di rumah:

1. Istirahatkan Perut

Saat si Kecil muntah, Ibu mungkin ingin langsung memberi anak makan atau minum.

Namun, tidak perlu buru-buru memberi makan berat karena perutnya masih sangat sensitif setelah dipaksa mengeluarkan isi perut.

Beri jeda dulu minimal 60 menit untuk memberi waktu agar pencernaannya pelan-pelan kembali pulih sebelum memberikannya makan.

2. Berikan Air Putih Secara Bertahap

Ibu bisa berikan air putih hangat untuk mencegah dehidrasi pada anak setelah muntah. Namun, coba berikan sedikit dulu.

Pertama-tama suapkan 2-3 sendok makan air hangat tiap 15 menit sekali. Setelah 3-4 jam anak tidak muntah-muntah lagi, tambahkan secara bertahap, misal jadi setengah cangkir untuk sekali minum.

Selain air hangat, Ibu bisa memberikan oralit jika si Kecil mengalami dehidrasi ringan atau muntah disertai diare.

3. Tawarkan Makanan yang Mudah Dicerna

Bila anak mulai lapar dan ingin makan, Ibu bisa memberinya makan lunak yang mudah dicerna.

Misalnya biskuit cracker tawar, roti putih tawar, kentang rebus, bubur nasi tawar (tanpa tambahan bumbu), atau potongan pisang yang lembut.

Berikan sedikit dulu, tapi coba tawarkan lebih sering. Makanan berat (seperti nasi dan lauk pauk) baru boleh diberikan setelah 8 jam dari waktu terakhir si Kecil muntah.

Baca Juga: 8 Pertolongan Pertama untuk si Kecil yang Muntah-Muntah Terus

4. Berikan Probiotik

Jika anak sudah tidak muntah dan pelan-pelan mulai bisa diberi makan, coba berikan makanan tinggi probiotik seperti yogurt.

Probiotik meningkatkan bakteri baik penghasil garam empedu hidrolase, yang mungkin meredakan keinginan mual dan muntah.

5. Berikan Obat Mual dan Muntah

Jika kondisi si Kecil tak kunjung membaik, Ibu bisa pertimbangkan untuk memberikan obat anti muntah.

Tapi, langkah ini harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dan sebaiknya dapatkan persetujuan dokter lebih dulu agar obat yang diresepkan sesuai kondisi si Kecil. 

Untuk solusi anak muntah lainnya, Ibu bisa tanyakan langsung dengan tim Bebecare yang siap berikan respon cepat 24/7 tanpa perlu buat janji. 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. What to Do When Your Child is Vomiting. (2024). Saint Luke’s Health System. https://www.saintlukeskc.org/health-library/what-do-when-your-child-vomiting
  2. IDAI | Apa yang Perlu Dilakukan Bila Anak Muntah? (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apa-yang-perlu-dilakukan-bila-anak-muntah
  3. Motion Sickness | Travelers’ Health | CDC. (2022). Cdc.gov; CDC.gov. https://wwwnc.cdc.gov/travel/page/motion-sickness#
  4. Vomiting - treatments, self-care and causes. (2024, March 15). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/vomiting#symptoms
  5. Vomiting in children. (2024, March 15). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children
  6. Blake, K. (2015, September 26). Nausea and Vomiting. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/nausea-and-vomiting#complications
  7. Vomiting (for Parents). (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/vomit.html
  8. Vomiting in children. (2024, March 15). Healthdirect.gov.au; Healthdirect Australia. https://www.healthdirect.gov.au/vomiting-in-children


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait