12 Pilihan Makanan Padat untuk Bayi yang Sehat dan Bergizi
Pilihan makanan padat untuk bayi yang baru mulai MPASI adalah makanan semi encer atau agak kental. MPASI pertama untuk bayi 6 bulan perlu diberikan secara bertahap.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Bayi boleh makan makanan padat mulai usia 6 bulan ketika sudah bisa duduk tanpa bantuan dan bisa menopang kepalanya tetap tegak. Apa rekomendasi makanan padat untuk bayi yang baru mulai MPASI?
12 Pilihan Makanan Padat untuk Bayi 6 Bulan
Pemberian MPASI mulai usia 6 bulan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi (terutama vitamin A, zat besi, dan zinc) yang tidak bisa lagi dipenuhi hanya dari ASI. Berikut pilihan makanannya:
1. Bubur Beras
Makanan padat pertama paling disarankan untuk bayi 6 bulan adalah yang berbahan dasar beras, baik itu beras putih atau beras merah.
Sebab, beras dikenal sebagai bahan makanan yang sangat hipoalergenik sehingga risiko munculnya reaksi alergi sangat rendah.
Untuk MPASI pertama, haluskan nasi pulen menggunakan blender kemudian tumbuk atau saring untuk menghasilkan bubur encer. Ibu juga bisa tambahkan ASI atau air agar teksturnya lebih cair.
2. Puree Daging
Makanan padat untuk bayi yang baru mulai MPASI idealnya tinggi protein dan zat besi. Sumber utama zat besi yang disarankan untuk bayi usia 6 bulan adalah daging merah, seperti daging sapi atau kambing.
Untuk perkenalan pertama, daging perlu dimasak hingga benar-benar matang. Teksturnya harus sampai empuk dan lembut, lalu disuwir halus.
Ibu bisa blender suwiran daging dengan potongan sayur kukus yang lunak seperti bayam, wortel, dan brokoli agar nutrisinya lebih lengkap.
3. Puree Ayam
Ibu bisa berikan si Kecil MPASI dari daging ayam sebagai sumber zat besi dan protein hewani untuk bayi. Selain ayam, alternatif daging unggas lain seperti ceker ayam, daging burung dan bebek juga boleh diberikan.
Pedoman pemberian makan dari WHO menyarankan Ibu memberikan makanan padat untuk bayi yang terbuat dari bahan dasar daging, unggas, ikan, atau telur setiap hari atau sesering mungkin.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi memiliki asupan nutrisi lebih baik untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan optimal.
Baca Juga: Panduan MPASI 6 Bulan: Porsi, Frekuensi, Tekstur, dan Contoh Menunya
4. Bubur Telur
Ibu bisa berikan telur ayam (kampung atau ras), telur bebek, telur asin, atau telur burung puyuh.
Menurut Kemenkes RI, memberikan 1-2 butir telur sejak usia 6 bulan dapat meningkatkan asupan energi, protein, vitamin B12, D, fosfor, selenium, serta mendukung pertumbuhan tinggi badan yang optimal.
Ada banyak cara mengolah telur sebagai MPASI, misalnya telur rebus yang dihancurkan dan dicampur dengan bubur beras atau puree kentang, atau telur orak-arik yang ditumis dengan sedikit margarin.
5. Bubur Ikan
Berbeda dari anggapan orang selama ini, ikan sebenarnya dapat diberikan sejak bayi berusia 6 bulan. Menunda pemberian ikan hingga usia satu tahun tidak efektif untuk mencegah alergi.
Ikan adalah pilihan makanan padat untuk bayi yang bagus karena tinggi protein, zat besi, serta nutrisi penting seperti omega-3 dan DHA yang baik untuk perkembangan otak bayi.
Pilih jenis ikan untuk MPASI yang rendah merkuri, seperti salmon, sarden, teri, belut, dan ikan kembung. Pastikan masak ikan hingga matang, lalu dilumatkan atau dihaluskan agar mudah dikonsumsi bayi.
6. Puree Hati
Jeroan hati sapi dan ayam aman untuk diberikan kepada bayi karena mengandung zat besi dan vitamin A yang penting untuk mengejar kebutuhan harian si Kecil.
Vitamin A tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan mata, tapi juga sangat penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh agar si Kecil tidak mudah sakit.
Asupan vitamin A dari sumber protein hewani secara umum yang lebih mudah diserap oleh tubuh.
7. Bubur Seafood
Prinsip pemberian MPASI yang berkualitas adalah memastikan si Kecil mengonsumsi setidaknya 5 dari 8 jenis kelompok makanan, yang termasuk makanan laut (seafood) selain ikan.
Jadi, Ibu bisa coba perkenalkan kerang, udang, tiram, kepiting, cumi-cumi, gurita, telur ikan, dan belut sebagai makanan padat untuk bayi 6 bulan.
Namun, sebaiknya kenalkan satu per satu secara bertahap sambil terus amati ada tidaknya reaksi alergi makanan pada bayi.
Baca Juga: Cara Menyusun Jadwal MPASI untuk Bayi 6 Bulan
8. Puree Sayuran
Bayi belum perlu mendapatkan asupan serat sebanyak orang dewasa, tapi bukan berarti bayi tidak perlu makan sayuran.
Si Kecil justru harus sedini mungkin dikenalkan dengan sayur karena bahan makanan ini kaya berbagai mineral dan vitamin penting untuk bayi.
Kemenkes RI menyarankan Ibu berikan berbagai macam sayuran untuk bayi 6 bulan, tapi utamakan yang kaya vitamin A, seperti bayam, wortel, sawi hijau, kangkung, katuk, selada air, brokoli, tomat merah, dan kol merah.
9. Puree Buah
Sama halnya dengan sayur. Pemberian buah untuk bayi usia 6 bulan tujuannya lebih kepada memenuhi asupan vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin A.
Kenalkanlah si Kecil pada berbagai jenis buah seperti alpukat, apel, melon, kurma, pisang, dan blewah agar ia terbiasa makan sehat dan tidak tumbuh menjadi picky eater.
Namun, coba berikan lebih banyak buah yang mengandung vitamin A seperti mangga, labu kuning, pepaya, dan peach.
Sayur dan buah bisa diperkenalkan secara bersamaan. Tidak ada bukti bahwa mengenalkan buah lebih dulu akan menghambat penerimaan terhadap sayur.
10. Kacang & Biji-bijian
Idealnya, makanan padat untuk bayi juga mencakup menu yang terbuat dari kacang-kacangan (kacang polong, buncis, kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, dll), olahan kacang (tempe, tahu, dll), dan biji-bijian.
Namun, jangan berikan kacang utuh untuk menghindari risiko bayi tersedak. Sebagai contoh, Ibu bisa berikan bubur kacang hijau, atau sup kacang merah yang dihaluskan.
11. Umbi-umbian Berpati
Memberikan umbi-umbian misalnya kentang, ubi, dan singkong juga penting dilakukan sejak bayi berusia 6 bulan agar si Kecil kenal sumber makanan pokok selain nasi, mie, dan roti.
Umbi-umbian tidak hanya memberikan energi, tetapi juga nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, dan serat dalam jumlah yang cukup untuk bayi.
Nutrisi ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan, serta menjaga sistem pencernaan yang sehat.
12. Produk Olahan Susu
Bayi membutuhkan asupan vitamin D dan kalsium untuk membangun tulang yang kuat.
Namun CDC (Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat) menyarankan tunda dulu pemberian susu sapi sampai si Kecil genap berusia 12 bulan.
Sebelum usia 12 bulan, susu sapi bisa meningkatkan risiko perdarahan usus dan mengandung protein serta mineral yang sulit diolah ginjal bayi, juga tidak memiliki nutrisi yang tepat untuknya.
Alternatifnya, Ibu bisa berikan makanan padat untuk bayi yang diolah dari susu sapi seperti yogurt, keju, dan butter.
Baca Juga: Menu MPASI 4 Bintang, Cukupkah untuk Penuhi Gizi Bayi?
Bagaimana Cara Memulai Makanan Padat untuk Bayi?
Makanan yang Ibu berikan di awal pemberian MPASI harus dihaluskan lebih dulu untuk menghasilkan konsistensi yang lembut dan encer (semi cair atau puree) agar lebih mudah dikonsumsi bayi.
Sebagai awalan, coba tawarkan 2-3 suapan sendok makan dalam satu kali sesi makan. Namun, jangan pernah memaksa bayi untuk menghabiskan makanannya.
Jangan pula pernah menyerah untuk memperkenalkan jenis makanan baru. Terkadang, Ibu perlu menawarkan satu jenis makanan hingga 10-15 kali sampai si Kecil mau menerimanya.
Terakhir, penting juga untuk terus monitor kondisi pencernaan si Kecil yang baru mulai MPASI lewat AI Poop Tracker di Bebe Journey karena masa transisi ini rentan memicu masalah pencernaan seperti sembelit atau diare.