10 Manfaat DHA untuk Bayi dan Sumbernya

DHA adalah penyusun utama otak bayi dan berperan penting sejak masa awal kehidupan, ketika perkembangan otak berlangsung sangat pesat.

dha untuk bayi-bebeclub


Asupan DHA untuk bayi harus dipenuhi sejak dini karena kekurangannya bisa menghambat perkembangan dan pertumbuhan otak. Apa saja manfaat DHA dan dari mana bayi bisa mendapatkannya?

Apa Itu DHA dan Mengapa Penting untuk Bayi?

DHA (docosahexaenoic acid) adalah asam lemak omega-3 yang krusial untuk tumbuh kembang bayi. 

DHA bukan sekadar nutrisi tambahan, tapi merupakan penyusun utama otak bayi dan berperan penting sejak masa awal kehidupan, ketika perkembangan otak berlangsung sangat pesat.

DHA juga berperan menjaga kesehatan mata, jantung, serta mengurangi peradangan. Tanpa asupan DHA yang cukup, bayi bisa kehilangan momentum emas dalam pembentukan fungsi otak, penglihatan, hingga kesehatan jantungnya.

Berapa Kebutuhan DHA Bayi per Hari?

Kebutuhan DHA tergantung pada usianya, berapakah takarannya?

  • Usia 0–6 bulan: 100 mg per hari.
  • Usia 7–23 bulan: 100 mg per hari.
  • Usia 24 bulan ke atas: 250 mg per hari.

Manfaat DHA untuk Bayi

DHA banyak ditemukan pada ikan, alga, dan rumput laut. Apa saja manfaat jenis asam lemak omega-3 ini? Ketahui selengkapnya di sini!

1. Mengoptimalkan Perkembangan Otak

Pada dua tahun pertama kehidupan, perkembangan otak bayi akan terjadi dengan pesat. Pada periode tersebut otak bagian depan (lobus frontal) bayi akan mulai menjalani mielinisasi.

Mielinisasi adalah proses pembentukan selubung saraf otak yang berfungsi mempercepat transmisi sinyal listrik sehingga mendukung kemampuan kognitif si Kecil.

Menurut penelitian, makanan untuk perkembangan otak yang mengandung DHA dapat mengoptimalkan proses mielinisasi, terutama setelah si Kecil mulai MPASI di usia 6 bulan.

2. Meningkatkan Daya Ingat

Salah satu manfaat DHA untuk bayi adalah untuk menjaga fungsi lobus frontal dan hipokampus. 

Keduanya merupakan bagian otak yang bertanggung jawab dalam proses mengingat dan menyimpan memori. Nah, daya ingat merupakan modal dasar si Kecil dalam berbagai macam proses belajar.

3. Mengoptimalkan Imunitas Tubuh

Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak DHA dapat memengaruhi fungsi makrofag, yaitu sel imun tubuh yang bekerja melawan infeksi. 

DHA bekerja dengan cara meningkatkan efektivitas respons imun tubuh terhadap bakteri dan virus yang berbahaya. Jadi, imun tubuh si Kecil lebih siap dalam melawan kuman jahat. 

Dengan begitu, ia tidak mudah terserang penyakit dan dapat sembuh lebih cepat ketika sakit.

Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Ikan untuk Bayi dan Sumber Asupannya

4. Menjaga Kesehatan Mata

Asupan DHA untuk bayi yang cukup, penting untuk kesehatan mata. DHA menjaga kesehatan mata bagian makula, yaitu area yang sensitif terhadap cahaya dan mempertajam penglihatan.

Supaya bisa belajar dengan optimal di segala tingkat kehidupan, si Kecil perlu memiliki kesehatan mata yang baik. 

5. Membantu Bayi Tidur Nyenyak

Sebuah penelitian menunjukkan, 395 anak dengan kadar DHA yang rendah lebih sering mengalami gangguan tidur di malam hari. 

Oleh karena itu, bayi dengan kadar DHA rendah cenderung seringkali tidak tidur nyenyak dan lebih rewel di malam hari

Padahal, tidur nyenyak di malam hari sangat penting untuk mengoptimalkan produksi hormon pertumbuhan pada si Kecil. Maka, pastikan memenuhi asupan DHA-nya, ya! 

6. Menjaga Suasana Hati Bayi

Suasana hati atau mood manusia diatur oleh sistem saraf pusat di otak yang sebagian besar. Bagian otak ini tersusun dari DHA dan ARA. 

Oleh karena itu, pastikan asupan DHA untuk bayi terpenuhi dari ASI dan MPASI agar mood si Kecil ceria, jarang rewel, dan jarang tantrum. 

Baca Juga: 7 Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bayi

7. Menurunkan Risiko Asma

Beberapa studi menemukan, asupan DHA yang mencukupi mampu meningkatkan fungsi paru-paru dan membantu mencegah asma.

Anak yang kekurangan DHA juga kerap menunjukkan tanda-tanda asma atau gangguan pernapasan, seperti nyeri di dada, kesulitan bernapas, batuk-batuk, dan mengi. 

DHA mengendalikan dan mengurangi peradangan di tubuh. Hal ini membuat fungsi kekebalan tubuh berjalan optimal sehingga risiko asma pun berkurang.

8. Menjaga Kesehatan Jantung

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan, kadar DHA dan EPA yang rendah berkaitan dengan serangan jantung dan penyakit kardiovaskular. 

Selain itu, asam lemak esensial ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam darah. Oleh karena itulah, DHA untuk bayi bisa bantu jaga kesehatan jantung dalam jangka panjang. 

9. Menurunkan Risiko Kanker

Asupan DHA dalam jumlah yang cukup dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker di masa depan. 

Cara kerja DHA adalah dengan menghambat pertumbuhan sel-sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker. 

Beberapa kanker yang dapat dicegah dengan asupan DHA yang mencukupi, di antaranya kanker paru-paru, kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker prostat.

10. Meringankan Gejala Autoimun

DHA memiliki sifat anti peradangan sehingga dapat mengurangi keparahan penyakit kronis seperti autoimun. 

Diketahui, autoimun adalah kesalahan sistem imun yang mengira sel-sel sehat sebagai ancaman sehingga sel imun menyerangnya dan menimbulkan peradangan.

Sifat anti peradangan ini juga membuat DHA penting untuk mencegah penyakit akibat gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2.

Sumber Makanan Tinggi DHA untuk Bayi

Bayi di bawah 6 bulan bisa mendapatkan DHA dari ASI. Sementara itu, bayi usia 6 bulan ke atas bisa memperoleh DHA dari ikan tinggi omega-3 dan bahan makanan lain, seperti:

  • Makarel.
  • Salmon.
  • Kerapu. 
  • Sarden.
  • Teri. 
  • Kerang. 
  • Tiram. 
  • Kepiting.
  • Udang. 
  • Cumi. 
  • Minyak ikan. 
  • Rumput laut. 
  • Kacang kenari.
  • Biji chia. 
  • Edamame.
  • Kacang merah.
  • Minyak kedelai.
  • Makanan terfortifikasi DHA seperti telur, yogurt, mentega, dan roti.

DHA untuk bayi dipenuhi dari ASI dan MPASI bila si Kecil berusia 6 bulan ke atas. Pastikan si Kecil juga mendapatkan berbagai asupan gizi yang mencukupi. 

Jangan lupa terus pantau kesehatan pencernaan si Kecil setiap kali diperkenalkan dengan makanan baru lewat AI Poop Tracker sekarang. Cukup dengan upload foto pup di atas popoknya dan hasil analisisnya bisa Ibu dapatkan secara real time dalam 60 detik untuk dikonsultasikan lebih lanjut ke dokter.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Camilan Bayi 7 Bulan yang Lezat dan Bergizi

Apa Bedanya DHA dengan Omega-3 Lain?

DHA dan EPA (eicosapentaenoic acid) tergolong omega-3, tetapi perannya berbeda dengan DHA.

Kalau DHA fokus ke pembangunan otak dan penglihatan bayi, EPA lebih berperan dalam mengurangi peradangan, menjaga daya tahan tubuh, dan mendukung kesehatan jantung.

Sementara itu, ARA (arachidonic acid) termasuk omega-6 dari kacang-kacangan dan biji-bijian, berfungsi menjaga keseimbangan kolesterol.

Namun, DHA tetap menjadi kunci utama yang tidak bisa digantikan oleh nutrisi lain.

Jika Ibu butuh saran atau punya pertanyaan seputar kesehatan, tumbuh kembang, dan nutrisi anak, yuk langsung hubungi BebeCare.

Tim careline kami terdiri dari para ahli berlatar belakang keperawatan dan pendidikan gizi yang siap menjadi teman berbagi dan sumber informasi terpercaya untuk Ibu, 24 jam gratis tanpa perlu buat janji!

Informasi yang Wajib Ibu Ketahui

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu

  1. Lauritzen, L., Brambilla, P., Mazzocchi, A., S Harsløf, L. B., Ciappolino, V., & Agostoni, C. (2016). DHA Effects in Brain Development and Function. Nutrients, 8(1), 6. https://doi.org/10.3390/nu8010006
  2. Editorial Staff. Mind, T. V. (2024). Can DHA Can Improve Your Health? Accessed on September 22nd 2025. https://www.verywellmind.com/the-health-benefits-of-dha-89183
  3. Editorial Staff. (2025). Omega-3, Omega-6 and Heart Health. Accessed on September 22nd 2025. https://www.heartfoundation.org.au/healthy-living/healthy-eating/omega-3-omega-6-heart-health
  4. Editorial Staff. (2014, October 8). DHA and contribution to normal brain development. Accessed on September 22nd 2025. https://www.efsa.europa.eu/en/efsajournal/pub/3840
  5. Muley, P., Shah, M., & Muley, A. (2015). Omega-3 Fatty Acids Supplementation in Children to Prevent Asthma: Is It Worthy?—A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of Allergy, 2015, 312052. https://doi.org/10.1155/2015/312052


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait

icon resep
7 - 9 Bulan Resep

Resep Bubur Labu MPASI

Ditulis oleh:
Tim Penulis

Ditinjau oleh:
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
4 min
19 Jan 2022