10 Manfaat DHA untuk Bayi dan Sumbernya
DHA untuk bayi bermanfaat bagi perkembangan otak jika diberikan dengan optimal. Makan yang kaya DHA antara lain salmon, sarden, rumput laut, dan kacang kenari.
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ibu harus penuhi asupan DHA untuk bayi karena asam lemak ini penting bagi perkembangan otak dan pertumbuhan yang optimal. Apa saja manfaatnya dan dari mana bayi bisa mendapatkan DHA?
Manfaat DHA untuk Bayi
Bayi usia 0-12 bulan membutuhkan asupan DHA (docosahexaenoic acid) sebesar 100 mg/hari. Ketika asupan tersebut tercukupi bayi akan mendapatkan manfaat DHA secara optimal, yakni:
1. Mengoptimalkan Perkembangan Otak
Pada dua tahun pertama kehidupan, perkembangan otak bayi akan terjadi dengan pesat. Pada periode tersebut otak bagian depan (lobus frontal) bayi akan mulai menjalani mielinisasi.
Mielinisasi adalah proses pembentukan selubung saraf otak yang berfungsi mempercepat transmisi sinyal listrik sehingga mendukung kemampuan kognitif si Kecil.
Menurut penelitian, makanan untuk perkembangan otak yang mengandung DHA dapat mengoptimalkan proses mielinisasi, terutama setelah si Kecil mulai MPASI di usia 6 bulan.
2. Meningkatkan Daya Ingat
Salah satu manfaat DHA untuk bayi adalah untuk menjaga fungsi frontal lobe dan hippocampus otak yang bertanggung jawab dalam proses mengingat dan menyimpan memori.
Daya ingat merupakan modal dasar si Kecil dalam berbagai macam proses belajar.
3. Mengoptimalkan Imunitas Tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak DHA dapat memengaruhi fungsi makrofag, sel imun tubuh yang bekerja melawan infeksi.
DHA mengubah regulasi gen dan jalur molekuler pada makrofag, sehingga efektivitas respons imun tubuh terhadap patogen jahat meningkat.
Hal ini berpotensi membuat imun tubuh si Kecil lebih siap dalam melawan kuman jahat. Dengan begitu, ia tidak mudah terserang penyakit dan dapat sembuh lebih cepat ketika sakit.
Baca Juga: 7 Manfaat Minyak Ikan untuk Bayi dan Sumber Asupannya
4. Menjaga Kesehatan Mata
Supaya bisa belajar dengan optimal di segala tingkat kehidupan, si Kecil perlu memiliki kesehatan mata yang baik.
Salah satu upaya yang dapat Ibu lakukan untuk menjaga kesehatan mata si Kecil adalah memberikan asupan DHA untuk bayi secara optimal.
Dengan begitu, kesehatan makula mata (area mata yang sensitif terhadap cahaya dan berfungsi memastikan ketajaman penglihatan) terjaga dan risiko mata minus berkurang.
5. Membantu Bayi Tidur Nyenyak
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 395 anak dengan kadar DHA yang rendah lebih sering mengalami gangguan tidur di malam hari.
Oleh karena itu, bayi dengan kadar DHA rendah cenderung seringkali tidak tidur nyenyak dan lebih rewel di malam hari.
Padahal tidur nyenyak di malam hari sangat penting untuk mengoptimalkan produksi hormon pertumbuhan pada si Kecil. Maka, pastikan Ibu memenuhi asupan DHA-nya, ya!
6. Menjaga Suasana Hati Bayi
Suasana hati manusia diatur oleh sistem saraf pusat di otak yang sebagian besar tersusun dari DHA dan ARA.
Oleh karena itu, agar suasana hati si Kecil cenderung ceria, jarang rewel, dan jarang tantrum, Ibu perlu memenuhi asupan DHA si Kecil dari ASI dan makanan sehat.
Baca Juga: 7 Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk Bayi
7. Mengurangi Risiko Asma
Asma cukup sering menyerang bayi dan anak-anak. Gangguan pernapasan kronik ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri di dada, kesulitan bernapas, batuk-batuk, dan mengi.
Mengi akan membuat setiap tarikan napas si Kecil diiringi dengan suara “ngik” yang melengking tinggi. Keparahan gejala tersebut dapat dikurangi dengan asupan DHA untuk bayi yang optimal.
Dengan begitu, proses pengobatan asma menjadi lebih ringan dan nyaman. Selain itu, pemenuhan asupan DHA juga bisa menekan risiko bayi terkena penyakit asma.
8. Menjaga Kesehatan Jantung
Sebuah penelitian yang dilangsungkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar DHA dan EPA yang rendah dengan peningkatan serangan jantung dan penyakit kardiovaskular.
Selain itu, asam lemak esensial ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam darah. Oleh karena itulah, DHA dapat bantu jaga kesehatan jantung bayi dalam jangka panjang.
9. Mengurangi Risiko Kanker
Asupan DHA untuk bayi dalam jumlah yang cukup dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker di masa depan.
Cara kerja DHA adalah dengan menghambat pertumbuhan sel-sel yang berpotensi berkembang menjadi kanker.
Kanker yang dapat dicegah dengan asupan DHA yang baik adalah kanker paru-paru, kanker kolorektal, kanker payudara, dan kanker prostat.
10. Meringankan Gejala Autoimun
DHA memiliki sifat anti peradangan sehingga dapat mengurangi keparahan penyakit kronis seperti autoimun.
Autoimun sendiri adalah kondisi ini membuat sistem imun tubuh mengira sel-sel tubuh yang sehat sebagai ancaman. Maka, sel imun tubuh menyerangnya dan menimbulkan peradangan.
Sifat anti peradangan ini juga membuat DHA penting untuk mencegah penyakit akibat gangguan metabolisme seperti diabetes tipe 2.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Camilan Bayi 7 Bulan yang Lezat dan Bergizi
Rekomendasi Makanan Kaya DHA untuk Bayi
Bayi di bawah 6 bulan bisa mendapatkan DHA dari ASI. Sementara itu, tambahan DHA untuk bayi mulai usia 6 bulan ke atas bisa diperoleh dari ikan tinggi omega-3 dan bahan makanan lain, seperti:
- Ikan makarel.
- Ikan salmon.
- Ikan kerapu.
- Ikan sarden.
- Ikan teri.
- Kerang.
- Tiram.
- Kepiting.
- Udang.
- Cumi.
- Minyak ikan.
- Rumput laut.
- Kacang kenari.
- Biji chia.
- Edamame.
- Kacang merah.
- Minyak kedelai.
- Makanan terfortifikasi DHA seperti telur, yogurt, mentega, dan roti.
Lalu untuk bantu memantau kesehatan pencernaan si Kecil secara berkala setiap kali habis dikenalkan dengan makanan baru, gunakan tools AI Poop Tracker di BebeJourney, ya!
Hanya dalam 60 detik, Ibu akan mendapatkan hasil analisa yang dapat di download dan digunakan sebagai dokumen pelengkap untuk konsultasi dengan dokter atau tim ahli BebeCare.
Layanan BebeCare gratis dan tersedia 24/7 untuk bantu jawab segala kekhawatiran Ibu. Yuk, hubungi sekarang juga!