7 Pilihan Protein Hewani untuk MPASI Bayi
Ibu tentu paham kalau memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) sudah boleh dilakukan sejak bayi berusia 6 bulan. Nah, salah satu je...

Ibu tentu paham kalau memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) sudah boleh dilakukan sejak bayi berusia 6 bulan. Nah, salah satu jenis makanan terbaik yang dapat Ibu perkenalkan pertama kali sebagai MPASI adalah protein hewani.
Manfaat protein hewani untuk mendukung pertumbuhan si Kecil tidak main-main, lho, Bu. Protein hewani penting untuk regenerasi sel-sel tubuh, pertumbuhan rambut dan kuku, juga memperbarui sel-sel darah, tulang, juga jaringan kulit dan otot anak.
Lantas, apa saja sumber protein hewani yang baik untuk dijadikan MPASI bayi? Yuk, ketahui informasi selengkapnya dalam artikel ini.
Apa Pentingnya Memberikan Protein Hewani untuk MPASI?
Tahukah Ibu? Semakin bertambah usia bayi, kebutuhan gizi dan energinya akan ikut bertambah, lho. Inilah alasannya pemberian ASI eksklusif perlu dibarengi dengan makanan pendamping.
Akan tetapi, memberikan makanan pendamping untuk bayi tentu tidak boleh sembarangan. Menu MPASI yang berkualitas sebaiknya mengandung gizi seimbang, salah satunya berupa protein.
Protein adalah sumber asam amino yang penting untuk metabolisme tubuh. Beberapa asam amino, yang disebut sebagai asam amino esensial, tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), komposisi protein yang dibutuhkan si Kecil adalah sebanyak 10-15% dari total kalorinya. Sebagai contoh:
-
Bayi usia 6-8 bulan membutuhkan 20-30 kkal/hari.
-
Bayi usia 9-11 bulan membutuhkan 30-45 kkal/hari.
-
Bayi usia 12-23 bulan membutuhkan 55-80 kkal/hari.
Untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial, manusia hanya bisa mendapatkannya dari sumber protein hewani (prohe) dan protein nabati (prona).
Sesuai namanya, protein hewani adalah protein yang berasal dari produk hewani, seperti ikan, daging sapi, daging ayam, dan telur. Protein hewani sendiri harus ada dalam menu MPASi untuk bayi.
Sebab, protein hewani dapat memberikan jumlah atau kuantitas protein yang lebih banyak dibandingkan sumber protein nabati.
Protein dalam pangan hewani berfungsi sebagai pembangun sel-sel tubuh yang sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan anak, memperbaiki serta mengganti jaringan tubuh yang rusak atau mati, juga membantu pembentukan antibodi yang berperan melawan penyakit.
Selain itu, sumber protein hewani juga mengandung varian asam amino yang lebih lengkap daripada sumber protein nabati yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya dan mencegah risiko stunting. Adanya kandungan zat besi dalam prohe juga diketahui bisa membantu mencegah anemia pada anak yang berisiko menyebabkan stunting.
Stunting itu sendiri, Bu, adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Cukup Gizi, Bekal Awal Anak yang Sehat dan Aktif
Pilihan Sumber Protein Hewani untuk MPASI Bayi
Nah, setelah mengetahui pentingnya protein hewani untuk tumbuh kembang bayi, Ibu bisa memberikan si Kecil MPASI dari berbagai sumber protein hewani berikut ini.
1. Daging Ayam
Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang sangat mudah Ibu temukan di pasar atau pusat perbelanjaan. Ibu bisa memilih daging ayam bagian dada yang mengandung sekitar 26 gram protein.
Selain protein, daging ayam juga mengandung vitamin B12, vitamin B6, selenium, fosfor, kolin, zinc, zat besi, dan tembaga. Bahkan, ayam diketahui mengandung asam amino triptofan yang dipercaya dapat meningkatkan hormon serotonin untuk memperbaiki suasana hati (mood).
Cara mengolah jenis makanan ini pun sangat mudah, Bu. Ibu bisa mengolahnya menjadi kaldu ayam, atau campuran dalam MPASI anak, seperti sup jagung ayam, nasi tim ayam jamur, dan lainnya.
2. Ikan Tuna
Protein hewani untuk MPASI bayi juga terdapat pada jenis ikan-ikanan. Salah satunya adalah ikan tuna. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ikan tuna memiliki kandungan gizi tinggi yang sangat penting, terutama sepanjang fase 1000 hari pertama kehidupan anak.
Sekitar 85 gram atau 3 ons ikan tuna mengandung kurang lebih 25 gram protein. Ikan tuna juga mengandung vitamin B, magnesium, kalium, fosfor, dan selenium yang baik untuk tumbuh kembang si Kecil.
Ikan tuna juga merupakan salah satu sumber omega-3 terbaik untuk anak karena tuna menyimpan minyak dalam dagingnya, berbeda dengan ikan kod yang menyimpan minyak justru di dalam organ hatinya. Jadi ketika anak mengonsumsi daging ikan tuna, ia juga bisa mendapatkan asupan omega-3, Bu.
3. Daging Sapi
Selain daging putih, daging sapi juga menjadi pilihan sumber protein hewani yang utama untuk MPASI bayi.
Dalam 100 gram daging sapi terdapat kurang lebih sekitar 18 gram protein. Daging sapi juga mengandung gizi penting lain, seperti zinc, kalium, fosfor, dan vitamin B12.
Daging juga mengandung zat besi yang menjadi mineral penting untuk menghasilkan sel darah merah. Sel darah merah sendiri bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Mengonsumsi daging sapi dapat membantu mendukung pertambahan berat badan si Kecil sekaligus menjaga massa ototnya.
Saat memilih daging sapi untuk MPASI, jangan lupa pilihlah potongan daging sapi yang teksturnya lunak dan tidak berlemak ya, Bu.
4. Udang
Udang adalah sumber protein hewani berikutnya yang bisa Ibu pilih untuk menu MPASI bayi sehari-hari. Pasalnya, jenis hidangan laut ini tergolong sebagai makanan tinggi protein. Dalam 3 ons atau 85 gram udang mengandung sekitar 12 gram protein.
Tak hanya itu, udang juga kaya akan selenium, kolin, vitamin B12, niacin, zinc, vitamin E, dan vitamin B6 yang juga baik untuk perkembangan si Kecil secara keseluruhan. Bahkan, udang juga mengandung antioksidan berupa astaxanthin yang diyakini dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
Coba olah makanan ini menjadi sop sayur bola-bola udang, cah sayur udang, atau lainnya. Namun, Ibu perlu berhati-hati saat memberikan menu yang satu ini, ya! Sebab, sejumlah anak mungkin saja mengalami reaksi alergi sesaat setelah mengonsumsi udang.
5. Telur
Ibu pasti setuju kalau telur adalah bahan makanan dengan harga paling terjangkau dan sangat mudah diolah menjadi berbagai masakan lezat. Telur memiliki kandungan protein berkualitas tinggi yang mengandung semua jenis asam amino.
Bahkan, sebagian besar kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan dalam telur dapat kita temukan dalam kuning telur. Selain itu, putih telur juga mengandung kadar protein sebanyak 60%.
Ibu bisa mengolah telur menjadi menu MPASI yang mengenyangkan, Bu. Misalnya, dengan memasaknya orak-arik, direbus, atau diolah bersama sayuran dan sumber protein lainnya.
6. Keju
Keju juga mengandung protein hewani dalam jumlah cukup tinggi, lho, Bu! Di setiap gigitannya, keju mengandung protein, lemak sehat, kalsium, fosforus, riboflavin, dan vitamin (vitamin A dan B12) yang bantu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang si Kecil.
Saat memilih keju untuk bayi, pastikan pilih yang berlabel full-fat. Bayi berusia di bawah 2 tahun membutuhkan lemak untuk pertumbuhan berat badan dan perkembangan otaknya.
Selain itu, pastikan jenis kejunya telah melalui proses pasteurisasi, atau proses pemanasan selama beberapa detik untuk membunuh bakteri di dalam produk olahan susu. Misalnya, keju cheddar, parmesan, mozzarella, cream cheese, atau cottage cheese.
Jika ingin memasukkan keju dalam menu MPASI bayi, Ibu bisa memberikan keju dalam ukuran kecil terlebih dulu untuk mencegah anak tersedak. Coba juga potongan keju seukuran dengan jari bayi (finger food) agar bisa digenggam dan dikunyahnya dengan mudah.
Selanjutnya, coba lelehkan keju di atas sayuran atau buah-buahan, mencampurkan keju dengan telur orak arik (scrambled egg) atau pancake, menambah parutan keju di atas makanan (seperti pasta), dan mengoleskan krim keju tipis-tipis pada roti panggang atau sandwich.
7. Yogurt
Selain baik untuk pencegahan stunting, yoghurt juga terbukti berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung metabolisme tubuh, memperkuat tulang dan otot, dan mendukung pembentukan hormon pertumbuhan (HGH) di dalam tubuh.
Namun, salah satu manfaat yogurt yang paling banyak dikenal adalah fungsinya untuk menjaga kesehatan pencernaan. Manfaat ini berasal dari kandungan probiotik yang didapat dari hasil fermentasi susu menggunakan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Kedua bakteri tersebut termasuk jenis bakteri baik yang dapat mendukung kerja sistem kekebalan tubuh bayi untuk melindungi dan melawan serangan bakteri jahat penyebab masalah pencernaan.
Yogurt juga termasuk sumber makanan yang padat gizi untuk bayi, karena satu porsinya dapat mengandung sejumlah mineral dan vitamin penting, mulai dari vitamin A, B6, D, E, K, riboflavin, asam folat, niacin, hingga kalsium, fosfor, kalium, magnesium, zinc, dan lainnya.
Ibu bisa memilih yogurt untuk MPASI yang berlabel full-fat, karena bayi berusia di bawah 1 tahun membutuhkan asupan lemak sehat yang mencukupi untuk mendukung pertumbuhan berat badan dan perkembangan otaknya.
Sebagai awalan, Ibu dapat memberikan yogurt secara bertahap, misalnya mulai dari seujung sendok kecil terlebih dulu atau sebagai topping camilan untuk mengetahui apakah si Kecil akan menyukainya atau tidak.
Apabila si Kecil ternyata memang suka, Ibu boleh memberikannya dalam porsi yang agak lebih banyak, seperti setengah sendok teh, atau diolah ke dalam berbagai menu MPASI di waktu makan utama.
Misalnya, menjadikan yogurt sebagai cocolan finger food, mengolah yogurt dengan puree buah atau bubur susu, mengolah yogurt dengan oatmeal atau sereal, membuat smoothie yoghurt, hingga puding yoghurt.
Baca Juga: Ragam Nutrisi Anak agar Sistem Pencernaannya Baik
Nah, itulah daftar protein hewani untuk MPASI bayi yang bisa Ibu berikan kepada si Kecil. Untuk info lebih lanjut tentang jenis protein hewani yang baik untuk kesehatan si Kecil, tak ada salahnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak atau tenaga kesehatan profesional ya, Bu!
Jangan lupa, Ibu juga bisa mengakses inspirasi MPASI bayi dari sumber protein hewani sesuai tahapan umurnya di Bebe Journey. Di sini, Ibu juga bisa mengecek informasi dan fitur edukatif yang dapat dilakukan si Kecil setiap bulannya untuk mendukung tumbuh kembang hebatnya.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bu.
Referensi:
- IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
- Verywell. (2022). Kid-Friendly, Protein-Rich Foods. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/protein-rich-foods-2633936
- Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/
- WebMD Editorial Contributors. (2020, September 5). Health Benefits of Chicken. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-chicken#:~:text=A%20food%20rich%20in%20protein,the%20risk%20of%20heart%20disease.&text=Chicken%20contains%20the%20amino%20acid,%E2%80%9D%20hormone)%20in%20our%20brains.
- KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Kkp.go.id. https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/40492-tancap-gas-usai-lebaran-kkp-ajak-masyarakat-perbatasan-bangga-makan-ikan#:~:text=Kandungan%20gizi%20ikan%20tuna%20dalam,%2C28%20mg)%2C%20Vit
- Semeco, A. (2019, December 8). 10 Foods That Are Almost Pure Protein. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/10-foods-almost-pure-protein#TOC_TITLE_HDR_10
- Data Komposisi Pangan Indonesia - Beranda. (2018). Panganku.org. http://www.panganku.org/id-ID/view
- Marcin, A. (2020, September 21). When Can Babies Eat Cheese? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese#best-cheeses
- When babies can eat cheese, and how to serve cheese to babies. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/solids-finger-foods/when-can-my-baby-eat-cheese_1368504
- Khan, A. (2018, April 20). Giving Yoghurt to Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/yogurt-for-babies-when-to-introduce-and-benefits/#healthbenefitsofcurdyoghurtforbabies
- Verywell. (2020). When (and How and Why) to Feed Your Baby Yogurt. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/when-can-babies-eat-yogurt-284243
- Watford, M., & Wu, G. (2018). Protein. Advances in nutrition (Bethesda, Md.), 9(5), 651–653. https://doi.org/10.1093/advances/nmy027